Sekretaris kwon datang dan mendengar Seo Jin sedang marah –
marah di ruang rahasia, padahal itu bukan Seo Jin tapi Robin yang sedang ngomel
– ngomel sama Seo Jin karena membuat Robin terlihat buruk di mata Ha Na.
Hmm.. jadi ruangan itu tidak menutup dengan sendirinya? Apa dengan
cara itu juga Ha Na akan tau identitas ganda Seo Jin?
“ apa kau bahagia melihat Ha Na sedih? “ kata Robin.
Seo Jin mengernyitkan dahinya, “ sedih? Kenapa?”
“ saat seorang wanita mengutarakan perasaannya kepada
lelaki, dan lelaki itu tidak merespon apapun dan malah pergi begitu saja,
menurutmu dia akan baik baik saja? Ah, aku lupa kalau kau pria yang tidak punya
perasaan.” Papar Robin.
Ekspresi wajah Seo Jin langsung berubah, ia tidak tau bahwa
Ha Na akan bersedih karena ulahnya.
Seo Jin akan berangkat kerja dengan Ha Na, ia melihat
ekspresi Ha Na yang muram saat turun dari tangga, ia kembali teringat kata –
kata Robin barusan.
“ kenapa wajahmu seperti itu? apa kau baru ditolak
seseorang?” tanya Seo Jin.
Ha Na kaget, “ apa saudaramu memberitahumu hal itu?”
“ memberitahu apa? Dia bukan orang yang baik, bukan juga
lelaki yang baik. Ia sama sekali tidak sensitif.” Kata Seo Jin, wkwkwkwk.. itu
mah elu!
Saat sampai di kantor, Seo Jin bertanya kepada sekretaris
Kwon, “ apa yang wanita butuhkan saat ia mengalami putus cinta?”
“ hmm, lelaki?” jawab sekretaris Kwon.
“ lelaki?”
“ ya, dia perlu lelaki baru untuk menggantikan laki – laki sebelumnya.
Dia harus bertemu banyak lelaki,”
“ jangan lelaki, yang lain.”
“ alcohol?”
“ hmm.. bisa juga. Apa lagi?”
“ pekerjaan? Itu bisa menjadi hal yang membuatnya melupakan
perasaannya terhadap lelaki itu.”
Seo Jin terlihat sepakat dengan masukan terakhir dari
sekretaris Kwon.
****
Seo Jin melihat dan menyetujui proposal yang diajukan grup
sirkus pimpinan Ha Na untuk mengisi acara di hari Valentine.
Ia teringat kata – kata Ha Na yang pernah mengatakan bahwa
Wonderland adalah mimpi masa kecilku, ayahku mendirikan sirkus di tempat ini
dengan segala kemampuannya.
Ia juga mengingat betapa sulitnya posisi Ha Na sebagai
pemimpin muda yang harus menjamin kehidupan banyak orang di kelompok sirkusnya.
“ kenapa kostum mereka kuno sekali?” tanya Seo Jin. Sekretaris
Kwon memberitahu bahwa karena mereka tidak pernah punya budget memadai untuk
kostum.
Dalam hitungan detik, kostum baru muncul di ruang kerja
kelompok sirkus Ha Na. sekretaris Kwon yang mengantarkan langsung dan disambut
dengan meriah oleh kelompok sirkus kecuali Ha Na, ia bingung ada apa dengan Seo
Jin tiba – tiba baik begini.
Seo Jin menjadikan kelompok sirkus sebagai main event hari
valentine tahun ini, mereka akan tampil di panggung utama Mall Wonder. Ia bahkan
mengatakan akan memantau langsung gelada yang akan dilaksanakan oleh kelompok
sirkus.
Presdir Goo marah besar mendengar Robin menjalin hubungan
dengan Ha Na, ia semakin marah saat ia tau Seo Jin memberikan banyak bantuan ke
kelompok sirkus Ha Na.
Sementara Seo Jin memperhatikan Ha Na dari jauh, ia melihat
bagaimana Ha Na sangat excited dengan event yang dipercayakan kepadanya.
Seo Jin dan presdir bertemu dan memerintahkan Seo Jin untuk
menghentikan sirkus sebagai event utama dan memecat kelompok sirkus dari
Wonderland.
“ tidak bisa, Wonderland adalah milikku.”
“ milikmu? Wonder group adalah milikku! Kenapa kau bisa
mengatakan bahwa ini milikmu?”
“ Wonderland adalah perusahaan yang go public. Ayah hanya
memiliki 17 % saham, 82 % saham lain dimiliki oleh pemegang saham lainnya. Selama
ini aku bekerja dengan baik dan mengesankan 82 % pemegang saham itu. sampai
saat itu berbalik, jangan menyentuh Wonderland dan para pegawaiku.”
* hua,, keren banget!!! >.<*
“ sejak kapan kau peduli pada Wonderland?”
“ ya, karena ayah aku tidak peduli, tapi aku sedang berusaha
untuk peduli pada Wonderland.”
Percakapan itu disaksikan langsung oleh Woo Jung dan Eun
Chang (staff Ha Na). mereka terlihat kagum dengan Seo Jin. Ye, itu baru baru
aja kok Seo Jin gitu, haha.
Seo Jin menengok kelompok sirkus yang sedang rehearsal,
seolah tidak cukup akan kejutan yang sudah ia berikan, Seo Jin kembali
mengirimkan team orchestra untuk menyemarakkan show kelompok sirkus,
“ aku lihat di proposalmu terdapat music orchestra,
berlatihlah dengan baik. “ kata Seo Jin lalu pergi dari sana. Cieeee.. the big
point is, Seo Jin is smiling when he said that, first time!! haha
****
Seo Jin dipanggil ke kantor presdir untuk memberikan
penjelasan terkait Ha Na,
Seo Jin menjelaskan bahwa ia hanya berterima kasih pada Ha
Na karena sudah membantunya menemukan keberadaan dokter Kang, itu saja..
“ tapi memang tidak ada yang terjadi kan?” tanya sekretaris
Kwon pada Seo Jin saat di kantor Seo Jin.
“ aku juga manusia. Beberapa hari ini aku merasa aku bisa
bernafas dengan lega untuk pertama kalinya setelah lima tahun. Ha Na sudah
melakukan banyak hal untukku bahkan disaat aku merasa jatuh karena Robin
kembali lagi. Apa aneh yang kulakukan pada Ha Na?”
“ tidak begitu, tapi kau mengingatkanku pada Robin.”
“ siapa? Apa hanya dia yang boleh berbuat baik? Lagipula aku
tidak sebaik itu kepada Ha Na.”
“ aku ini businessman, aku tidak akan melakukan hal yang
tidak membawa keuntungan untukku. Dan aku sedang dalam mood baik hari ini, apa
orang kaya seperti aku tidak boleh membahagiakan orang lain karena aku sedang
senang?”
Hahahahaha, iya deh iya iya..
Ha Na akhirnya diberi tau Woo Jung tentang Seo Jin yang
membela kelompok sirkus di hadapan presdir. Staffnya meledek Ha Na dan
mengatakan bahwa Seo Jin pasti menyukai Ha Na.
Sambil berjalan mengelilingi mallnya, Seo Jin memikirkan
bahwa selama ini telah banyak hal berubah di dalam dirinya.
Mulai dari memberikan payung kepada Ha Na, berusaha membuka
password untuk tau pesan apa yang dikirim Ha Na, memberikan obat pribadinya
kepada Ha Na tanpa berpikir panjang.. hal itu bukanlah dirinya yang biasa.
Come on Seo Jin, it’s not even a bad thing to do :D
“ berterima kasih sudah cukup, kenapa ia kembali membuat aku
bingung?” kata Ha Na di ruang kerjanya.
Ha Na dan staffnya minum bersama di sebuah bar, mereka
terlihat senang.
Eun Chang yang membuat tiga kesalahan saat gladi disuruh
minum 3 gelas alcohol sekaligus.
“ sekarang maknae kita, Woo Jung, kau juga harus minum.”
Woojung kaget, “ tapi aku tidak melakukan kesalahan apapun.”
“ bagaimana menjadi maknae bukan merupakan suatu kesalahan?”
hahahahaha, derita maknae.
Dari luar, Seo Jin memperhatikan Ha Na yang sedang minum
bersama staffnya.
Ha Na sempat melihat sosok Seo Jin tapi ia tidak yakin apa
itu benar Seo Jin, ia mau mengejar tapi Seo Jin sudah tidak ada.
Saat sampai di rumah, Ha Na menanyakan apa maksud Seo Jin
dengan semua hal untuk kelompok sirkusnya.
Seo Jin bilang kalau itu semua hanya kompensasi.
“ jadi itu kompensasi untuk apa yang sudah aku lakukan?”
“ ya,,”
“ tapi ini pekerjaanku, aku lebih senang kalau kau
menghormati pekerjaanku daripada memberikan kompensasi seperti ini.”
“ kau mengatakan bahwa aku sudah menyinggung harga dirimu?”
“ ketimbang harga diriku, aku lebih memikirkan timku. Mereka
sangat senang hari ini karena apa yang kau lakukan, tapi kalau setelah ini
mereka harus kembali ke rutinitas awal, maka aku tidak tau apa yang harus kau
perbuat. Aku berterima kasih atas apa yang sudah kau berikan pada kami hari
ini, tapi tolong jangan memberikan sesuatu yang bisa memberikan harapan yang
terlalu tinggi untuk kami.”
Seo Jin menghampiri Ha Na ke kamarnya, “ aku tidak bermaksud
untuk memberikan harapan apapun kepada kalian. Aku membaca proposal kalian dan
aku melihatnya itu baik.” Setelah mengatakan itu, untuk kedua kalinya dalam
sehari Seo Jin kembali tersenyum.. hehe.
****
Detektif Na mengajak Tae Joo ke rumah Ahn Sung Goon untuk
mencari clue yang mungkin bisa ditemukan oleh Tae Joo.
Di dalam rumah Sung Goon,Tae Joo menemukan diari Sung Goon
yang berisikan cerita singkat Sung Goon tentang bagaimana ia susah payah
melupakan kenangan pahit yang ia miliki.
Di dalam diari itu Tae Joo menemukan foto yang disinyalir
adalah Sung Goon saat kecil, ia tau bahwa foto itu di ambil di Wonderland
melihat balon yang dipegang Sung Goon.
Waktu menunjukkan pukul 8 dan ini waktunya Robin dengan Ha
Na.
Dengan sikap Ha Na yang masih dingin pada Robin membuatnya
tidak bisa menjelaskan apapun kepada Ha Na,
Robin mengikuti Ha Na yang berbelanja di convenient store. Meski
berusaha supaya tidak ketauan, tapi Ha Na tetap bisa memergoki Robin yang
sedang mengikutinya.
“ aku tidak bermain dengan hatimu, aku datang kesini karena
merindukanmu. Percaya atau tidak itu terserah padamu, tapi aku tulus dan jujur
padamu.”
Saat berjalan berdua, tidak disadari mereka sudah melanggar
lampu lalu lintas. Mereka berjalan di zebra cross saat lampu untuk pejalan kaki
sudah merah, mereka pun didatangi polisi.
* what? Gitu doang? Gosh, kalo disinni sih sebodo amat asal
ga ditabarak, haha.. miris*
Polisi itu menanyakan siapa nama Robin dan berapa nomor
IDnya, tapi Robin tidak mau menjawab, tentu saja ia takut Ha Na mengetahui
identitasnya sebenarnya,
Untung akhirnya sekretaris Kwon datang dan membereskan
segalanya.
Setelah dari kantor polisi, Robin dan sekretaris Kwon
berbicara berdua.
“ hyung kau tau kan, saat kau suka sama seseorang maka kau
hanya akan menyukainya. Aku bahkan tidak bisa menemukan keburukan Ha Na. saat
aku tidur aku takut aku tidak akan bisa bangun lagi seperti ini. tapi semuanya
kacau karena aku tidak bisa menyelesaikan salah pahamku dengannya.
“ kau ada salah paham
apa dengan Ha Na?”
“ seo Jin menghapus pesanku dari Ha Na, jadi aku tidak bisa
melihatnya.”
Disaat mengatakan itu, diam diam Ha Na mendengar semua itu
dan langsung mendatangi Robin.
“ kenapa kau tidak bilang padaku dan membiarkan aku salah
paham? Ayo kita cari Goo Seo Jin dan meminta penjelasan darinya, ia harus minta
maaf!”
Akan tetapi Robin malah membawa Ha Na ke rumahnya, disana ia
meminta maaf pada Ha Na akan apa yang terjadi dan meminta Ha Na untuk berusaha
mengerti.
Ha Na menanyakan sampai kapan ia harus bertahan tidak boleh
bertanya?
Robin bingung mau menjawab apa dan malah mencium bibir Ha
Na.
Ok, that’s answer everything, hahahahahaha..
****
Besoknya Seo Jin bangun dengan tanpa gangguan dari Robin
seperti sebelumnya,
Iyalah ya, semalem Robin hepi gilak, haha.
Seo Jin diberi tau bahwa Sung Goon sudah memberikan
pernyataan resminya bahwa dokter Kang masih hidup.
Seo Jin mengkonfirmasi itu kepada Ha Na, ia tanya apa ia
sudah tau tentang itu.
“ ya aku sudah tau. Oia, aku menahan diri karena Robin
memintaku, tapi kau tidak seharusnya menjalani hidupmu dengan cara seperti itu.”
ha Na referring ke pengakuan Robin yang mengatakan Seo Jin menghapus pesan
untuknya.
Seo Jin bingung akan apa yang dimaksud oleh Ha Na, haha.
Ha Na dan Seo Jin tiba di kantor polisi untuk melihat
langsung kesaksian Sung Goon.
Disana juga ada Tae Joo yang berusaha menganalisis apa yang
dikatakan oleh Sung Goon.
“ aku juga ingin melupakannya, tapi aku terus mengingatnya. Apa
yang sudah si brengsek itu lakukan padaku,” kata Sung Goon di ruang
investigasi.
“ si brengsek?” siapa?” tanya Seo Jin,
“ apa dia ada disini?” Sung Goon melihat kaca di depannya
seolah ia bisa melihat Seo Jin ada di balik kaca itu.
“ oh, kau disini? Dia pernah menjadi temanku, teman dekat.” Setelah
mengatakan itu, Sung Goon menyanyikan theme song Wonderland, membuat Seo Jin
mengingat sesuatu.
“ saat itu sedang natal, ada santa dan balon juga. Kau ingat
kan? Seo Jin- ah.” Kata Sung Goon kepada Seo Jin.
“ Soo Hyun?” kata Seo Jin.
“ ini aku, soo Hyun. Lee So Hyun.” What? Trus kenapa jadi
Ahn Sung Goon sekarang? Ganti nama?
Seo Jin kaget setengah mati hingga tidak bisa mengendalikan
dirinya, ia sangat terkejut.
Sung Goon atau Soo Hyun menceritakan apa yang terjadi. Saat
itu natal disaat ia dan Seo Jin ke Wonderland dan masuk ke wahana rumah hantu. Disana
ada hantu yang ternyata adalah penculik.
Mereka pun diculik tapi ayah Seo Jin tidak mau memberikan
tebusan, “ begitulah ayah Seo Jin meninggalkan anaknya sendiri.”
“ karena peristiwa itulah ayahku meninggal dunia, seo Jin,
kau tau kan kenapa saat itu aku tidak bisa kabur bersamamu?”
Seo Jin tiba tiba sesak nafas setelah mendengar pengakuan
Sung Goon. Ia meninggalkan ruangan investigasi.
Ia berlari ke ruangan tangga darurat masih dengan susah
bernafas, di keadaan itu ia mengingat kejadian masa lalu bersama Soo Hyun.
Saat itu Seo Jin sudah berhasil kabur dari jendela, ia
bermaksud untuk menarik Soo Hyun akan tetapi ia tidak cukup kuat untuk melakukannya,
ia pun akhirnya terpaksa ( or not ) meninggalkan Soo Hyun.
Ha Na mencari Seo Jin kemana – mana sampai akhirnya ia
menemukan Seo Jin di ruang tangga darurat.
“ direktur, apa kau baik – baik saja?”
Mendengar Ha Na di sampingnya, Seo Jin pun memeluk Ha Na. tangannya masih gemetar saat
memeluk Ha Na, Ha Na pun menyambut pelukan Seo Jin yang semakin erat, di tengah
pelukan itu Seo Jin menangis,
It breaks my heart to see him like that.. huhu..
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar