Total Tayangan Halaman

Sabtu, 14 Februari 2015

HYDE, JEKYLL, ME EPISODE 8


****
 Seo Jin melepaskan pelukan nnya kepada Ha Na, bukan hanya melepaskan, tapi ia juga menghempaskan Ha Na untuk menjauh darinya.

Ia sepertinya masih belum siap membuka hatinya untuk siapapun saat ini. ha Na bingung dengan sikap Seo Jin yang begitu drastis berubah.

Seo Jin menenangkan dirinya di toilet, disana ia mengatakan bahwa ia dan Soo Hyun ialah masa lalu, tidak ada hubungannya lagi dengan hidupnya sekarang.



Keluar dari toilet Seo Jin kembali pada sikapnya yang dingin seperti dinding, hehe.

Seo Jin meminta maaf kepada Ha Na akan sikapnya (memeluk) barusan, “ aku sangat shock tadi, aku minta maaf jika aku membuatmu bingung.”

“ apa kau tidak apa- apa?” tanya Tae Joo yang saat itu juga ada disana.

“ ya, dimana aku harus memberikan keteranganku?” tanya Seo Jin. Akibat pengakuan Sung Goon yang mengaku sebagai Soo Hyun teman kecil Seo Jin, maka Seo Jin dimintai keterangan juga terkait kasus ini.

Detektif Na melakukan interogasi terhadap Seo Jin.

“ benar, aku dan So Hyun pernah diculik saat kami bersama di Wonderland. Ayah So Hyun adalah sopir keluargaku. Ayahku tidak bersedia membayar uang tebusan, hingga aku harus melarikan diri sendiri, aku tidak tau apa yang terjadi pada Soo Hyun setelah itu.”

Detektif Na lalu mengkonfirmasi apakah benar ayah Soo Hyun meninggal akibat kecelakaan saat akan menyelamatkan Soo Hyun, akan tetapi Seo Jin bilang bahwa ia tidak tau tentang hal itu.

“ yang aku tau Lee Joo Kyung (ayah Soo Hyun) mengabaikan pesan polisi untuk tidak memberikan uang tebusan kepada penculik, dan karena ia tetap bersikeras maka ia kecelakaan dalam perjalanan untuk menyelamatkan anaknya.”

“ bagaimana caramu melarikan diri saat itu?” tanya Tae Joo.

“ kenapa aku harus jawab itu? apa hubungannya pertanyaan itu saat ini?”

“ aku hanya mencoba mengetahui keadaan mental Soo Hyun pada saat itu untuk memahami kenapa ia berbuat sampai sejauh ini.” kata Tae Joo.

“ aku tidak ingat bagaimana aku kabur saat itu.” Seo Jin sepertinya berbohong, karena di episode sebelumnya sudah diberitahu bagaimana cara ia kabur.. belum dikatahui apa itu benar ingatannya atau dia salah mengingat kejadian karena trauma.

“ tapi yang aku herankan, kalau Soo Hyun punya dendam padamu, kenapa ia harus menculik dokter Kang, kenapa ia tidak langsung datang padamu?” tanya detekfif Na.

“ karena dokter Kang punya sesuatu yang sangat aku butuhkan, jika Soo Hyun tau hal tersebut maka ia pasti akan menjauhkan dokter Kang dariku.”

****
Ha Na tidak bisa konsentrasi kerja karena terus mengkhawatirkan Seo Jin, “ dia bilang dia baik baik saja, tapi kenapa aku kuatir begini?”



Sementara Seo Jin sudah sampai di rumah, Sekretaris Kwon menawarkan apa perlu ia menginap malam ini. seo Jin melarang dan menyuruh Sekretaris Kwon pulang saja.

Saat Ha Na pulang, ia mengecek kamar Seo Jin, ia mengetuk dan memanggil Seo Jin tapi tidak ada yang menjawab. Ha Na pun masuk ke kamar Seo Jin.

Di kamar, Seo Jin menyelimuti dirinya, Ha Na membuka selimut yang menutupi kepala seo Jin dan memegang dahinya.



Dahi Seo Jin panas sekali, Ha Na segera mencarikan obat dan thermometer untuk Seo Jin, ia sempat bingung karena banyak sekali obat Seo Jin.

“ apa dia punya perusahaan farmasi juga?” wkwkwkwk,

Seo Jin meminum obat itu lalu menyuruh Ha Na keluar..

Ha Na beneran keluar tapi ia membuatkan teh dan jus untuk Seo Jin sesuai instruksi petugas kesehatan yang barusan ia telpon.

*wah keren ya, disana petugas kesehatan bisa ditelpon, keren keren.. hehe*

Ha Na kembali masuk ke kamar Seo Jin dengan teh dan jusnya, seo Jin tidak mau menerima jus dan juga perhatian Ha Na. ia menatap Ha  Na dan mengingat hal baik yang sudah ia lakukan untuk Ha Na selama ini.

“ semua ini sia sia.” Katanya dalam hati lalu membuka pintu kamarnya dan menyuruh Ha Na keluar.

“ keluar juga dari sini secepatnya.”

“ kenapa kau begini tiba tiba?”

“ bukan tiba tiba, ini semua memang tidak seharusnya terjadi. Robin muncul karena kau. Selama ini aku menjalani hidupku dengan baik tanpamu. Meski aku sakit dan sekarat aku ingin sendiri, kenapa kau muncul? Kenapa?!” bentak Seo Jin.

“ karena aku mengkuatirkanmu,” jawab Ha Na singkat dan membuat Seo Jin sedikit tersentuh. Sepertinya ia tidak pernah punya dan merasakan seseorang kuatir tentang dirinya selama ia hidup.

“ kuatir? Kau pikir kau siapa? Berani mengasihaniku. Sudah aku bilang bahwa kau bukan apa apa untukku. Kehadiranmu adalah gangguan dalam hidupku.”

Ha Na terlihat terluka akan kata kata Seo Jin,  “ kau memintaku hidup seperti hantu kan? Tapi hantu itu adalah kau, kau tidak mau melihat, mendengar, dan mencoba mengerti apapun. Jika itu adalah hidup yang ingin kau jalani, jalanilah mulai saat ini, seperti hantu.” Ha Na lalu keluar dan menutup pintu kamar Seo Jin.

Saat pintu itu tertutup, Seo Jin sekuat tenaga tidak membuka pintu itu untuk minta maaf pada Ha Na, ia hanya terduduk di belakang pintu kamarnya.



Sama seperti pintu itu, Seo Jin juga berusaha keras untuk tetap menjaga pintu hatinya tertutup. Disaat ia berusaha keras melakukan itu, hatinya justru makin terluka.



****
Direktur Ryu masih mengorek info tentang kasus Seo Jin dan dokter Kang. Ia ke kantor polisi untuk mencari detektif Na.

Diluar dugaan, direktur Ryu ternyata kenal dengan Soo Hyun, “ aku dan dia dekat sekali, bahkan dia lebih dekat denganku daripada dengan seo Jin.”

Akhirnya detektif Na memberi kesempatan kepada direktur Ryu untuk bertemu dengan Soo Hyun.



Akan tetapi Soo Hyun tidak mengenali direktur Ryu bahkan setelah direktur Ryu menceritakan masa lalu yang mereka alami bersama.

Curiga akan laki laki yang mengaku sebagai Soo Hyun di depannya ini, direktur Ryu memeriksa sesuatu yang pasti ada di leher Soo Hyun asli. Mungkin tanda lahir bekas luka atau semacamnya.

Tanda itu tidak ada, membuat direktur Ryu tau bahwa itu bukan Soo Hyun.

Direktur Ryu menghampiri detektif Na, “ dia bukan Soo Hyun. Siapa dia?!”

*lah?* tapi aku seneng sih omnya Seo Jin akhirnya bisa bantu, meski tetep rese.. hehe

Dengan info dari Direktur Ryu, detektif Na pun kembali mengobrak abrik rumah Soo Hyun atau Sung Goon, hehe.

Mereka akhirnya menemukan tempat rahasia di loteng, dari sana tidak ditemukan hal berarti selain album foto kosong yang di dalamnya ada tulisan “ panti asuhan harapan, 1989”



****
Robin dibuatkan acara meet and greet oleh Woo Jung, ia mengajak Ha Na untuk datang bersama kesana.

Saat sampai, Ha Na tidak mau masuk, sehingga Robin terpaksa meninggalkan acara meet and greetnya itu.

Di sebuah tempat makan, Ha Na menceritakan apa yang baru saja ia hadapi dengan Seo Jin.

Robin mengatakan bahwa Seo Jin tidak bisa menerima perhatian dari orang lain, “ begitulah keluargaku.”

“ semua keluargamu begitu?” tanya Ha Na.

“ aku tidak dibuang oleh keluargaku, tapi aku yang menjauh dari mereka.”

“ tapi kenapa seo jin bilang bahwa aku dank au mengacaukan hidupnya?” tanya Ha Na.

“ Seo Jin mengalami masa berat semasa hidupnya, presdir adalah sebuah tembok bagi Seo Jin, bisakah kau menyalahkan tembok atas apa yang terjadi padamu? oleh karena itu Seo Jin mencari orang lain untuk di salahkan dan di keluhkan akan apa yang terjadi pada hidupnya. Orang itu adalah aku dan kau.”

Ha Na kembali ke rumah dan membuatkan Seo Jin teh lagi, ia mengetuk pintu kamar Seo Jin untuk membawa minuman masuk.

Tapi di dalam kamar itu tentu Seo Jin tidak ada, melainkan Robin. Robin sedikit panik karena takut ketauan, ia masih memakai baju Robin.

“ minumnya aku letakkan di sini ya, pastikan kau meminumnya,”

Robin berpura pura jadi Seo Jin dan menjawab dengan dingin, “ baiklah”

Besok paginya saat Seo Jin bangun ia melihat pesan dari Robin yang memintannya untuk mengecek monitor rahasi mereka.

Di ruangan rahasia itu Robin menyiapkan makanan kecil dan Soju beserta gelas kecil.



Robin mengatakan bahwa ia ingin mengatakan sesuatu, sejak lama ia ingin mengatakan ini. dan suasana pun berganti seolah Robin sungguh ada di depan Seo Jin, bukan monitor.

“ kau ingat apa yang dikatakan dokter Kang kan? Perasaan bersalah, tersakiti, dan kebencian yang kau rasakan terlalu berat untuk kau tangani sendiri sehingga mentalmu menjadi berantakan. Dan itu kenapa aku ada.”



“ tapi satu hal yang pasti, aku ada karena aku adalah salah satu caramu untuk dapat bertahan hidup. Itu kenapa kau butuh aku.  Jadi, mari kita jalani hidup kita masing – masing. Meski aku benci mengatakan ini, tapi aku ada berkat dirimu. Dan meski kau juga enggan mengatakan ini, tapi kau juga butuh aku untuk bertahan hidup.”

“ kau membuatku karena kau ingin aku menjadi seseorang yang tidak bisa kau capai.”

“ lalu kau mau aku bagaimana?” tanya Seo Jin dingin.

“ aku bisa membantumu, hanya cukup minta tolong padaku. Aku akan menunggumu,” jawab Robin.

****
Detektif Na mengunjungi panti asuhan harapan untuk mencari keberadaan Sung Goon.

Akan tetapi Sung Goon ada di panti itu sejak tahun 1984, bukan 1989.

“ ia disini sejak tahun 1984 dan di adopsi tahun 1994.”

Setelah itu detektif Na makin yakin bahwa Soo Hyun bukanlah Soo Hyun,

*aku mulai panggil Sung Goon aja lagi deh, hehe*

Seo Jin mengetahui hal itu dan langsung ke kantor polisi, ia langsung mendatangi Soo Hyun dan melakukan hal yang sama dengan direktur Ryu, mengecek sesuatu yang pasti ada di leher Soo Hyun.



“ kau bukan Soo Hyun, dimana Soo Hyun?!” Seo Jin membentak Sung Goon yang masih berpura pura jadi Soo Hyun.

“ kenapa ia tetap bersikeras bahwa ia Soo Hyun?” tanya Direktur Ryu di ruang terpisah saat melihat Sing Goon dengan Seo Jin.

“ tapi ia lolos uji kebohongan” kata detektif Na.

“ bukankah ada kriminal terlatih yang juga bisa lolos?  Bisa saja ia tau kejadiannya atau itu memang sesuatu yang dia percaya sebagai kebenaran. ”

“ hal itu mungkin,” kata Tae Joo yang juga ada disana. “ jika memang itu yang ia percayai, maka tidak ada yang ia katakan adalah kebohongan.”

“ mental hacking,” lanjut Tae Joo.

*aku pernah denger tentang false memory, jadi ada seseorang yang menanamkan memori yang salah terhadap orang lain sehingga orang yang ditanami memori tersebut  menganggap dirinya sudah berbuat jahat atau mencelakai orang yang dipercayainya sudah berbuat jahat padanya. People these days is just so scary*

****
“ kalau dia bukan Soo Hyun, bagaimana ia bisa tau tentang kejadian ini?” tanya detektif Na di ruangan bersama dengan Seo Jin, Tae Joo dan direktur Ryu.

Seo Jin menganggap bahwa Sung Goon pasti kenal dengan Soo Hyun.

“ bagaimana caramu lolos saat itu? apa ada sesuatu yang terjadi sesaat sebelum kau kabur?” Tae Joo kembali menanayakan hal yang sama.

“ sudah kujelaskan padamu bahwa aku melarikan diri sendiri, aku bermaksud menyelamatkan Soo Hyun tapi aku tidak kuat untuk menariknya,”

“ tapi, apa yang kau maksud dengan mental hacking?” tanya sekretaris Kwon.

“ sudah ada beberapa penelitian tentang hal itu, itu adalah metode hipnotis yang dapat digunakan untuk menyembuhkan trauma berat seseorang. Tapi aku masih belum pernah melihat orang melakukan hal itu secara langsung.”

“ apa maksudmu?” tanya Seo Jin.

“ artinya, memori seseorang di manipulasi melalui metode ini. seseorang dengan sengaja menanam memori itu pada Sung Goon seolah Sung Goon mengalami apa yang sebenarnya di alami Soo Hyun.”

“ jika memang seperti itu, orang yang bisa melakukannya pasti seorang ahli dan tau tentang Seo Jin.”

Mendengar itu Seo Jin langsung berspekulasi bahwa yang melakukan ini adalah dokter Kang.

Tapi kenapa? But why??!

Detektif Na mencari Ha Na dan mengatakan sepertinya Ha Na harus mengetahui siapa pria yang meyerangnya di rumah sakit, apa orang itu adalah Sung Goon juga atau bukan.



“ aku yakin yang aku lihat di Wonderland adalah Sung Goon. Tapi di rumah sakit itu, aku tidak yakin kalau itu Sung Goon.”

Tae Joo menerima telpon dari Ha Na yang meminta bertemu dengannya untuk melakukan terapi hipnotis lagi. Tae Joo mempersilahkan Ha Na datang dalam waktu satu jam.

Tae Joo masuk ke dalam apartemennya, ia masuk ke dalam kamarnya, di kamar itu terdapat rak buku yang berisi banyak koleksi buku Tae Joo.

Dan tanpa diduga, rak buku itu bisa terbuka, kaya di pilem james bond, hehe.



Di balik rak buku itu, ada ruangan rahasia, Tae Joo masuk ke ruangan tersebut sambil membawa gelas kopinya. Ekpresi Tae Joo berubah tidak seperti biasanya.

*damn, perasaan gak enak*

“ Ha Na akan kembali kesini sebentar lagi, ia mau diterapi dan mengingat siapa yang menyerangnya di rumah sakit. tapi tidak akan mudah mengingatnya kan?” Tae Joo berbicara pada seseorang yang dari belakang tampak seperti wanita yang memakai jubah dokter.

Dan itu adalah dokter Kang!!! Ya Yoon Tae Joo!! Kau!!!

Dokter Kang berada dalam keadaan terikat dan mulut di lakban,



Sekarang semuanya jelas, hari itu yang masuk ke ruangan dokter Kang bukanlah Sung Goon tapi Tae Joo.



Hari itu dokter Kang mengetahui bahwa Tae Joo adalah,

Adalah Soo Hyun!!

What????!!!

Dokter Kang menyebut nama Seo Jin dan itu membuat Tae Joo atau Soo Hyun marah, itu kenapa ia mendorong dokter Kang hingga pingsan.

Dan hari itu, yang mencoba membunuh Ha Na adalah Tae Joo, penglihatan Ha Na benar bahwa bukan Sung Goon yang ada di rumah sakit itu.

Tae Joo membawa dokter Kang pergi dari rumah sakit itu dalam keadaan dokter Kang di bawah pengaruh hipnotis, Tae Joo menghipnotis dengan karet gelang seperti saat ia menghipnotis Ha Na.



Saat Sung Goon datang untuk berkonsultasi, saat itulah Tae Joo malah menanamkan memorinya sendiri kepada Sung Goon. Kayanya saat itu adalah saat detektif Na menelpon Tae Joo dan memberi tau bahwa Sung Goon adalah penjahatnya, saat Tae Joo sempat pingsan karena ulah Sung Goon.



Sung Goon sudah menganggap dirinya Soo Hyun sehingga ia mencelakai Tae Joo.

Hari itu saat Tae Joo melihat Seo Jin shock dengan pengakuan Sung Goon sebagai Soo Hyun, Tae Joo tersenyum senang.

Kembali ke masa sekarang, “ metode yang kau bilang sempurna itu, gagal.”

“ dia terus saja berbohong tentang kejadian hari itu, padahal aku sudah memberi dia kesempatan untuk berkata jujur.”

di perlihatkan saat Tae Joo ada saat Seo Jin memberikan keterangan di kantor polisi, ia sempat dua kali menanyakan apa yang terjadi saat Seo Jin coba lari saat itu.

tae Joo alias Soo Hyun ternyata Cuma mau ngetes apa Seo Jin merasa bersalah dan berkata jujur, ternyata Seo Jin terus menutupi kebenaran.

“ dokter bilang bahwa Seo Jin akan minta maaf padaku kalau dia bertemu denganku. Tapi kau salah, tau kenapa? Karena ia tidak pernah merasakan sengsara yang aku rasakan. “

“ sebentar lagi Ha Na akan datang. Hmm, aku tidak tau harus berbuat apa padanya. Tapi dia tidak akan bisa ingat siapa pelakunya, karena bukan dengan cara itu aku menghipnotisnya.” Tae Joo tersenyum licik.

Bel apartemen Tae Joo berbunyi, itu pasti Ha Na, ia segera menghadirkan senyum di wajahnya.

“ kau sudah datang?” sapa Tae Joo ramah seperti biasanya.

Tapi diluar dugaan Tae Joo, Ha Na membawa seorang teman,

Teman itu adalah Robin,

Melihat orang yang sangat mirip dengan Seo Jin, Tae Joo pun sangat kaget.


****
Comment :

Shit! Aku tertipu aku terjebak, aku terperangkap muslihatmu.

Aku terjebak sama wajah ganteng dan sikap gentlenya Tae Joo, omo.. ternyata dia yang psikopat, huhu..

Menurutku wajar saja kalau Tae Joo atau Soo Hyun kaget melihat Robin, karena yang ia tau Seo Jin adalah anak tunggal. Kalau Ha Na memperkenalkan Robin sebagai saudara kembar, bukankah Tae Joo atau Soo Hyun adalah orang yang paling tau bahwa itu adalah kebohongan?

Belum lagi direktur Ryu pernah melakukan konsultasi berkaitan dengan seseorang yang mengidap MPD, tidakkah orang secerdas dan se psycho Tae Joo akan curiga dan menyimpulkan bahwa Seo Jin mengidap MPD dan Robin adalah alter egonya?

Kalau hal itu sampe terjadi, entah apa yang akan dilakukan Tae Joo atau Soo Hyun kepada Seo Jin sebagai bentuk balas dendam.. dan aku kuatir kalau Ha Na juga akan ada dalam bahaya setelah ini.

2 komentar:

  1. permisi..
    mau nanya nih.
    selain deket edward forrest. buga korean restaurantnya deket sama tempat apa lagi ya? mohon petunjuk ;) makasi :)

    BalasHapus