****
Seo Jin melepaskan
pelukan nnya kepada Ha Na, bukan hanya melepaskan, tapi ia juga menghempaskan
Ha Na untuk menjauh darinya.
Ia sepertinya masih belum siap membuka hatinya untuk
siapapun saat ini. ha Na bingung dengan sikap Seo Jin yang begitu drastis
berubah.
Seo Jin menenangkan dirinya di toilet, disana ia mengatakan
bahwa ia dan Soo Hyun ialah masa lalu, tidak ada hubungannya lagi dengan
hidupnya sekarang.
Keluar dari toilet Seo Jin kembali pada sikapnya yang dingin
seperti dinding, hehe.
Seo Jin meminta maaf kepada Ha Na akan sikapnya (memeluk)
barusan, “ aku sangat shock tadi, aku minta maaf jika aku membuatmu bingung.”
“ apa kau tidak apa- apa?” tanya Tae Joo yang saat itu juga
ada disana.
“ ya, dimana aku harus memberikan keteranganku?” tanya Seo
Jin. Akibat pengakuan Sung Goon yang mengaku sebagai Soo Hyun teman kecil Seo
Jin, maka Seo Jin dimintai keterangan juga terkait kasus ini.
Detektif Na melakukan interogasi terhadap Seo Jin.
“ benar, aku dan So Hyun pernah diculik saat kami bersama di
Wonderland. Ayah So Hyun adalah sopir keluargaku. Ayahku tidak bersedia
membayar uang tebusan, hingga aku harus melarikan diri sendiri, aku tidak tau
apa yang terjadi pada Soo Hyun setelah itu.”
Detektif Na lalu mengkonfirmasi apakah benar ayah Soo Hyun
meninggal akibat kecelakaan saat akan menyelamatkan Soo Hyun, akan tetapi Seo
Jin bilang bahwa ia tidak tau tentang hal itu.
“ yang aku tau Lee Joo Kyung (ayah Soo Hyun) mengabaikan
pesan polisi untuk tidak memberikan uang tebusan kepada penculik, dan karena ia
tetap bersikeras maka ia kecelakaan dalam perjalanan untuk menyelamatkan
anaknya.”
“ bagaimana caramu melarikan diri saat itu?” tanya Tae Joo.
“ kenapa aku harus jawab itu? apa hubungannya pertanyaan itu
saat ini?”
“ aku hanya mencoba mengetahui keadaan mental Soo Hyun pada
saat itu untuk memahami kenapa ia berbuat sampai sejauh ini.” kata Tae Joo.
“ aku tidak ingat bagaimana aku kabur saat itu.” Seo Jin
sepertinya berbohong, karena di episode sebelumnya sudah diberitahu bagaimana
cara ia kabur.. belum dikatahui apa itu benar ingatannya atau dia salah
mengingat kejadian karena trauma.
“ tapi yang aku herankan, kalau Soo Hyun punya dendam
padamu, kenapa ia harus menculik dokter Kang, kenapa ia tidak langsung datang
padamu?” tanya detekfif Na.
“ karena dokter Kang punya sesuatu yang sangat aku butuhkan,
jika Soo Hyun tau hal tersebut maka ia pasti akan menjauhkan dokter Kang
dariku.”
****
Ha Na tidak bisa konsentrasi kerja karena terus
mengkhawatirkan Seo Jin, “ dia bilang dia baik baik saja, tapi kenapa aku
kuatir begini?”
Sementara Seo Jin sudah sampai di rumah, Sekretaris Kwon
menawarkan apa perlu ia menginap malam ini. seo Jin melarang dan menyuruh
Sekretaris Kwon pulang saja.
Saat Ha Na pulang, ia mengecek kamar Seo Jin, ia mengetuk
dan memanggil Seo Jin tapi tidak ada yang menjawab. Ha Na pun masuk ke kamar
Seo Jin.
Di kamar, Seo Jin menyelimuti dirinya, Ha Na membuka selimut
yang menutupi kepala seo Jin dan memegang dahinya.
Dahi Seo Jin panas sekali, Ha Na segera mencarikan obat dan thermometer
untuk Seo Jin, ia sempat bingung karena banyak sekali obat Seo Jin.
“ apa dia punya perusahaan farmasi juga?” wkwkwkwk,
Seo Jin meminum obat itu lalu menyuruh Ha Na keluar..
Ha Na beneran keluar tapi ia membuatkan teh dan jus untuk
Seo Jin sesuai instruksi petugas kesehatan yang barusan ia telpon.
*wah keren ya, disana petugas kesehatan bisa ditelpon, keren
keren.. hehe*
Ha Na kembali masuk ke kamar Seo Jin dengan teh dan jusnya,
seo Jin tidak mau menerima jus dan juga perhatian Ha Na. ia menatap Ha Na dan mengingat hal baik yang sudah ia
lakukan untuk Ha Na selama ini.
“ semua ini sia sia.” Katanya dalam hati lalu membuka pintu
kamarnya dan menyuruh Ha Na keluar.
“ keluar juga dari sini secepatnya.”
“ kenapa kau begini tiba tiba?”
“ bukan tiba tiba, ini semua memang tidak seharusnya
terjadi. Robin muncul karena kau. Selama ini aku menjalani hidupku dengan baik
tanpamu. Meski aku sakit dan sekarat aku ingin sendiri, kenapa kau muncul? Kenapa?!”
bentak Seo Jin.
“ karena aku mengkuatirkanmu,” jawab Ha Na singkat dan
membuat Seo Jin sedikit tersentuh. Sepertinya ia tidak pernah punya dan
merasakan seseorang kuatir tentang dirinya selama ia hidup.
“ kuatir? Kau pikir kau siapa? Berani mengasihaniku. Sudah aku
bilang bahwa kau bukan apa apa untukku. Kehadiranmu adalah gangguan dalam
hidupku.”
Ha Na terlihat terluka akan kata kata Seo Jin, “ kau memintaku hidup seperti hantu kan? Tapi
hantu itu adalah kau, kau tidak mau melihat, mendengar, dan mencoba mengerti
apapun. Jika itu adalah hidup yang ingin kau jalani, jalanilah mulai saat ini,
seperti hantu.” Ha Na lalu keluar dan menutup pintu kamar Seo Jin.
Saat pintu itu tertutup, Seo Jin sekuat tenaga tidak membuka
pintu itu untuk minta maaf pada Ha Na, ia hanya terduduk di belakang pintu
kamarnya.
Sama seperti pintu itu, Seo Jin juga berusaha keras untuk
tetap menjaga pintu hatinya tertutup. Disaat ia berusaha keras melakukan itu,
hatinya justru makin terluka.
****
Direktur Ryu masih mengorek info tentang kasus Seo Jin dan
dokter Kang. Ia ke kantor polisi untuk mencari detektif Na.
Diluar dugaan, direktur Ryu ternyata kenal dengan Soo Hyun, “
aku dan dia dekat sekali, bahkan dia lebih dekat denganku daripada dengan seo
Jin.”
Akhirnya detektif Na memberi kesempatan kepada direktur Ryu
untuk bertemu dengan Soo Hyun.
Akan tetapi Soo Hyun tidak mengenali direktur Ryu bahkan
setelah direktur Ryu menceritakan masa lalu yang mereka alami bersama.
Curiga akan laki laki yang mengaku sebagai Soo Hyun di
depannya ini, direktur Ryu memeriksa sesuatu yang pasti ada di leher Soo Hyun
asli. Mungkin tanda lahir bekas luka atau semacamnya.
Tanda itu tidak ada, membuat direktur Ryu tau bahwa itu
bukan Soo Hyun.
Direktur Ryu menghampiri detektif Na, “ dia bukan Soo Hyun. Siapa
dia?!”
*lah?* tapi aku seneng sih omnya Seo Jin akhirnya bisa
bantu, meski tetep rese.. hehe
Dengan info dari Direktur Ryu, detektif Na pun kembali
mengobrak abrik rumah Soo Hyun atau Sung Goon, hehe.
Mereka akhirnya menemukan tempat rahasia di loteng, dari
sana tidak ditemukan hal berarti selain album foto kosong yang di dalamnya ada
tulisan “ panti asuhan harapan, 1989”
****
Robin dibuatkan acara meet and greet oleh Woo Jung, ia
mengajak Ha Na untuk datang bersama kesana.
Saat sampai, Ha Na tidak mau masuk, sehingga Robin terpaksa
meninggalkan acara meet and greetnya itu.
Di sebuah tempat makan, Ha Na menceritakan apa yang baru
saja ia hadapi dengan Seo Jin.
Robin mengatakan bahwa Seo Jin tidak bisa menerima perhatian
dari orang lain, “ begitulah keluargaku.”
“ semua keluargamu begitu?” tanya Ha Na.
“ aku tidak dibuang oleh keluargaku, tapi aku yang menjauh
dari mereka.”
“ tapi kenapa seo jin bilang bahwa aku dank au mengacaukan
hidupnya?” tanya Ha Na.
“ Seo Jin mengalami masa berat semasa hidupnya, presdir
adalah sebuah tembok bagi Seo Jin, bisakah kau menyalahkan tembok atas apa yang
terjadi padamu? oleh karena itu Seo Jin mencari orang lain untuk di salahkan
dan di keluhkan akan apa yang terjadi pada hidupnya. Orang itu adalah aku dan
kau.”
Ha Na kembali ke rumah dan membuatkan Seo Jin teh lagi, ia
mengetuk pintu kamar Seo Jin untuk membawa minuman masuk.
Tapi di dalam kamar itu tentu Seo Jin tidak ada, melainkan
Robin. Robin sedikit panik karena takut ketauan, ia masih memakai baju Robin.
“ minumnya aku letakkan di sini ya, pastikan kau meminumnya,”
Robin berpura pura jadi Seo Jin dan menjawab dengan dingin, “
baiklah”
Besok paginya saat Seo Jin bangun ia melihat pesan dari
Robin yang memintannya untuk mengecek monitor rahasi mereka.
Di ruangan rahasia itu Robin menyiapkan makanan kecil dan
Soju beserta gelas kecil.
Robin mengatakan bahwa ia ingin mengatakan sesuatu, sejak
lama ia ingin mengatakan ini. dan suasana pun berganti seolah Robin sungguh ada
di depan Seo Jin, bukan monitor.
“ kau ingat apa yang dikatakan dokter Kang kan? Perasaan bersalah,
tersakiti, dan kebencian yang kau rasakan terlalu berat untuk kau tangani
sendiri sehingga mentalmu menjadi berantakan. Dan itu kenapa aku ada.”
“ tapi satu hal yang pasti, aku ada karena aku adalah salah
satu caramu untuk dapat bertahan hidup. Itu kenapa kau butuh aku. Jadi, mari kita jalani hidup kita masing –
masing. Meski aku benci mengatakan ini, tapi aku ada berkat dirimu. Dan meski
kau juga enggan mengatakan ini, tapi kau juga butuh aku untuk bertahan hidup.”
“ kau membuatku karena kau ingin aku menjadi seseorang yang
tidak bisa kau capai.”
“ lalu kau mau aku bagaimana?” tanya Seo Jin dingin.
“ aku bisa membantumu, hanya cukup minta tolong padaku. Aku akan
menunggumu,” jawab Robin.
****
Detektif Na mengunjungi panti asuhan harapan untuk mencari
keberadaan Sung Goon.
Akan tetapi Sung Goon ada di panti itu sejak tahun 1984,
bukan 1989.
“ ia disini sejak tahun 1984 dan di adopsi tahun 1994.”
Setelah itu detektif Na makin yakin bahwa Soo Hyun bukanlah
Soo Hyun,
*aku mulai panggil Sung Goon aja lagi deh, hehe*
Seo Jin mengetahui hal itu dan langsung ke kantor polisi, ia
langsung mendatangi Soo Hyun dan melakukan hal yang sama dengan direktur Ryu,
mengecek sesuatu yang pasti ada di leher Soo Hyun.
“ kau bukan Soo Hyun, dimana Soo Hyun?!” Seo Jin membentak
Sung Goon yang masih berpura pura jadi Soo Hyun.
“ kenapa ia tetap bersikeras bahwa ia Soo Hyun?” tanya
Direktur Ryu di ruang terpisah saat melihat Sing Goon dengan Seo Jin.
“ tapi ia lolos uji kebohongan” kata detektif Na.
“ bukankah ada kriminal terlatih yang juga bisa lolos? Bisa saja ia tau kejadiannya atau itu memang
sesuatu yang dia percaya sebagai kebenaran. ”
“ hal itu mungkin,” kata Tae Joo yang juga ada disana. “
jika memang itu yang ia percayai, maka tidak ada yang ia katakan adalah
kebohongan.”
“ mental hacking,” lanjut Tae Joo.
*aku pernah denger tentang false memory, jadi ada seseorang
yang menanamkan memori yang salah terhadap orang lain sehingga orang yang
ditanami memori tersebut menganggap
dirinya sudah berbuat jahat atau mencelakai orang yang dipercayainya sudah
berbuat jahat padanya. People these days is just so scary*
****
“ kalau dia bukan Soo Hyun, bagaimana ia bisa tau tentang
kejadian ini?” tanya detektif Na di ruangan bersama dengan Seo Jin, Tae Joo dan
direktur Ryu.
Seo Jin menganggap bahwa Sung Goon pasti kenal dengan Soo
Hyun.
“ bagaimana caramu lolos saat itu? apa ada sesuatu yang
terjadi sesaat sebelum kau kabur?” Tae Joo kembali menanayakan hal yang sama.
“ sudah kujelaskan padamu bahwa aku melarikan diri sendiri,
aku bermaksud menyelamatkan Soo Hyun tapi aku tidak kuat untuk menariknya,”
“ tapi, apa yang kau maksud dengan mental hacking?” tanya
sekretaris Kwon.
“ sudah ada beberapa penelitian tentang hal itu, itu adalah
metode hipnotis yang dapat digunakan untuk menyembuhkan trauma berat seseorang.
Tapi aku masih belum pernah melihat orang melakukan hal itu secara langsung.”
“ apa maksudmu?” tanya Seo Jin.
“ artinya, memori seseorang di manipulasi melalui metode
ini. seseorang dengan sengaja menanam memori itu pada Sung Goon seolah Sung
Goon mengalami apa yang sebenarnya di alami Soo Hyun.”
“ jika memang seperti itu, orang yang bisa melakukannya
pasti seorang ahli dan tau tentang Seo Jin.”
Mendengar itu Seo Jin langsung berspekulasi bahwa yang
melakukan ini adalah dokter Kang.
Tapi kenapa? But why??!
Detektif Na mencari Ha Na dan mengatakan sepertinya Ha Na
harus mengetahui siapa pria yang meyerangnya di rumah sakit, apa orang itu
adalah Sung Goon juga atau bukan.
“ aku yakin yang aku lihat di Wonderland adalah Sung Goon. Tapi
di rumah sakit itu, aku tidak yakin kalau itu Sung Goon.”
Tae Joo menerima telpon dari Ha Na yang meminta bertemu
dengannya untuk melakukan terapi hipnotis lagi. Tae Joo mempersilahkan Ha Na
datang dalam waktu satu jam.
Tae Joo masuk ke dalam apartemennya, ia masuk ke dalam
kamarnya, di kamar itu terdapat rak buku yang berisi banyak koleksi buku Tae
Joo.
Dan tanpa diduga, rak buku itu bisa terbuka, kaya di pilem
james bond, hehe.
Di balik rak buku itu, ada ruangan rahasia, Tae Joo masuk ke
ruangan tersebut sambil membawa gelas kopinya. Ekpresi Tae Joo berubah tidak
seperti biasanya.
*damn, perasaan gak enak*
“ Ha Na akan kembali kesini sebentar lagi, ia mau diterapi
dan mengingat siapa yang menyerangnya di rumah sakit. tapi tidak akan mudah
mengingatnya kan?” Tae Joo berbicara pada seseorang yang dari belakang tampak
seperti wanita yang memakai jubah dokter.
Dan itu adalah dokter Kang!!! Ya Yoon Tae Joo!! Kau!!!
Dokter Kang berada dalam keadaan terikat dan mulut di
lakban,
Sekarang semuanya jelas, hari itu yang masuk ke ruangan dokter
Kang bukanlah Sung Goon tapi Tae Joo.
Hari itu dokter Kang mengetahui bahwa Tae Joo adalah,
Adalah Soo Hyun!!
What????!!!
Dokter Kang menyebut nama Seo Jin dan itu membuat Tae Joo
atau Soo Hyun marah, itu kenapa ia mendorong dokter Kang hingga pingsan.
Dan hari itu, yang mencoba membunuh Ha Na adalah Tae Joo,
penglihatan Ha Na benar bahwa bukan Sung Goon yang ada di rumah sakit itu.
Tae Joo membawa dokter Kang pergi dari rumah sakit itu dalam
keadaan dokter Kang di bawah pengaruh hipnotis, Tae Joo menghipnotis dengan
karet gelang seperti saat ia menghipnotis Ha Na.
Saat Sung Goon datang untuk berkonsultasi, saat itulah Tae
Joo malah menanamkan memorinya sendiri kepada Sung Goon. Kayanya saat itu
adalah saat detektif Na menelpon Tae Joo dan memberi tau bahwa Sung Goon adalah
penjahatnya, saat Tae Joo sempat pingsan karena ulah Sung Goon.
Sung Goon sudah menganggap dirinya Soo Hyun sehingga ia
mencelakai Tae Joo.
Hari itu saat Tae Joo melihat Seo Jin shock dengan pengakuan
Sung Goon sebagai Soo Hyun, Tae Joo tersenyum senang.
Kembali ke masa sekarang, “ metode yang kau bilang sempurna
itu, gagal.”
“ dia terus saja berbohong tentang kejadian hari itu,
padahal aku sudah memberi dia kesempatan untuk berkata jujur.”
di perlihatkan saat Tae Joo ada saat Seo Jin memberikan
keterangan di kantor polisi, ia sempat dua kali menanyakan apa yang terjadi
saat Seo Jin coba lari saat itu.
tae Joo alias Soo Hyun ternyata Cuma mau ngetes apa Seo Jin
merasa bersalah dan berkata jujur, ternyata Seo Jin terus menutupi kebenaran.
“ dokter bilang bahwa Seo Jin akan minta maaf padaku kalau
dia bertemu denganku. Tapi kau salah, tau kenapa? Karena ia tidak pernah
merasakan sengsara yang aku rasakan. “
“ sebentar lagi Ha Na akan datang. Hmm, aku tidak tau harus
berbuat apa padanya. Tapi dia tidak akan bisa ingat siapa pelakunya, karena
bukan dengan cara itu aku menghipnotisnya.” Tae Joo tersenyum licik.
Bel apartemen Tae Joo berbunyi, itu pasti Ha Na, ia segera menghadirkan
senyum di wajahnya.
“ kau sudah datang?” sapa Tae Joo ramah seperti biasanya.
Tapi diluar dugaan Tae Joo, Ha Na membawa seorang teman,
Teman itu adalah Robin,
Melihat orang yang sangat mirip dengan Seo Jin, Tae Joo pun
sangat kaget.
****
Comment :
Shit! Aku tertipu aku terjebak, aku terperangkap muslihatmu.
Aku terjebak sama wajah ganteng dan sikap gentlenya Tae Joo,
omo.. ternyata dia yang psikopat, huhu..
Menurutku wajar saja kalau Tae Joo atau Soo Hyun kaget
melihat Robin, karena yang ia tau Seo Jin adalah anak tunggal. Kalau Ha Na
memperkenalkan Robin sebagai saudara kembar, bukankah Tae Joo atau Soo Hyun
adalah orang yang paling tau bahwa itu adalah kebohongan?
Belum lagi direktur Ryu pernah melakukan konsultasi
berkaitan dengan seseorang yang mengidap MPD, tidakkah orang secerdas dan se
psycho Tae Joo akan curiga dan menyimpulkan bahwa Seo Jin mengidap MPD dan
Robin adalah alter egonya?
Kalau hal itu sampe terjadi, entah apa yang akan dilakukan
Tae Joo atau Soo Hyun kepada Seo Jin sebagai bentuk balas dendam.. dan aku
kuatir kalau Ha Na juga akan ada dalam bahaya setelah ini.
permisi..
BalasHapusmau nanya nih.
selain deket edward forrest. buga korean restaurantnya deket sama tempat apa lagi ya? mohon petunjuk ;) makasi :)
deket banget juga sama sushi qombi teuku umar :D
Hapus