Total Tayangan Halaman

Minggu, 10 Mei 2015

SORRY, I LOVE HER PART 1

BAGIAN I

“ Myungsoo- yah,[]bangunlah!!!” Sunggyu berteriak sambil menempelkan alarm handphone yang sejak tadi berbunyi.
Sementara itu Myungsoo masih tertidur dengan lelap, wajah tirusnya yang sangat rupawan bahkan masih terpancar saat ia tertidur, “ 10 menit lagi hyung[], kita baru saja selesai latihan 3 jam yang lalu.” Kata Myungsoo sambil memeluk guling yang diberikan oleh salah satu fansnya.
“ ya! Apa maksudmu, aku bahkan harus membereskan ruang latihan setelah kalian tidur. Jangan terlambat di hari pertama kuliah kita.” Kata Sunggyu, kakak tertua sekaligus leader grup CARPEDIEM, mulai putus asa. Myungsoo adalah member yang susah untuk dibangunkan.
“ Hyung, biar aku saja yang menanganinya.” Hoya muncul dari balik pintu. Hoya merupakan member CARPEDIEM yang bertugas sebagai main dancer dan rapper di grup mereka. Hoya memiliki tinggi badan 178 sentimeter, lebih pendek jika dibandingkan dengan Myungsoo dan kelima member lainnya. Tapi soal kekuatan fisik, jangan pernah meremehkan Hoya. Ia pernah dianugerahkan sebagai Most Valuable Player dalam Idol Championship selama dua tahun berturut- turut. Ia juga sudah lulus level 3 ilmu beladiri taekwondo.
Hoya melipat lengan jaketnya, ia menarik kaki Myungsoo yang tentu saja masih lelap tidur, Hoya menarik tubuh Myungsoo ke kamar mandi, lalu menyalakan showernya.
“ Myungsoo- yah, maafkan aku.” Setelah mengatakan itu Hoya menyiram wajah Myungsoo dengan air dingin, tidak banyak, dengan porsi yang cukup membuat mata Myungsoo terbuka lebar.
“ cepatlah, aku sudah membuatkan telur dadar untukmu.” Myungsoo mengangguk angguk mengerti.
Sepuluh menit kemudian, member yang lain sudah berada di ruang tamu. Lima dari tujuh member CARPEDIEM akan memulai kuliah mereka hari ini di Universitas Dongguk. Kelima member itu ialah Myungsoo, Sunggyu, hoya, Dongwoo, dan Sungyeol. Sementara dua member lainnya, Sungjong dan Woohyun tidak mendaftar karena mereka sudah lulus akademi seni sebelumnya, berbeda dengan kelima member yang lulus dari sekolah formal biasa.
“ Hyung, kenapa cepat sekali kau keluar?” Tanya Sungjong sang maknae[]melihat Myungsoo yang sudah memakai ranselnya dan memakan telur dadar kesukaannya.
“ kau tau, aku tidak perlu berbuat banyak untuk terlihat tampan.”
Sungyeol mendengus mendengar perkataan itu, “ hei kau, jangan duduk di sebelahku nanti. Aku tidak mau orang – orang salah focus padamu, bukan padaku.” Sungyeol adalah teman terdekat Myungsoo di CARPEDIEM. Mereka sebenarnya berbeda usia satu tahun, tapi Sungyeol mengijinkan Myungsoo untuk memangilnya tanpa sebutan Hyung. Sungyeol selalu berkata ia tidak mau sebelahan dengan Myungsoo karena takut kalah saing, tapi nantinya mereka berdua selalu terlihat bersebelahan.
“ aku juga tidak mau duduk sebelahan denganmu.” Papar Hoya kepada Sungyeol. Terang saja karena Sungyeol adalah member yang paling tinggi di CARPEDIEM, Hoya tidak mau imagenya hancur gara – gara masalah tinggi. masalah Idol di korea, dimana penampilan terkadang menjadi yang utama.
“ hei lihat, CEO sms aku. Katanya jangan sampai terlambat dan jangan membuat masalah di hari pertama kuliah.” Kata Dongwoo menyela pembicaraan. Dongwoo adalah kakak tertua kedua setelah Sunggyu. Ia dijuluki malaikat baik oleh stasiun tivi maupun oleh para member karena auranya yang positif serta jarang sekali marah, ia yang membuat suasana selalu ceria dimanapun CARPEDIEM berada.
“ dengarkan CEO dan pergilah, manager hyung harus mengantar kalian dulu baru bisa mengantar aku ke lokasi syuting. Ini bukan hari penting kalian saja.” Kata Woohyun yang tidak ikut kuliah. Hari ini adalah hari dimana dia akan melakukan reading pertama untuk drama meski ia bukan sebagai pemeran utamanya. Woohyun berada di posisi main vocal CARPEDIEM bersama dengan Sunggyu, akan tetapi ia juga punya passion lain di dunia seni peran.
“ baiklah baiklah, ayo kita pergi. Myungsoo bersihkan mulutmu.” Kata Sunggyu. “ Sungjong- ah, jangan lupa bereskan kamarmu.”
Sungjong tidak mempedulikan omongan Hyungnya yang memang suka memerintah dirinya setiap hari, ia melanjutkan menonton acara tivi pagi kesukaannya.

BAGIAN II

Sampai di lantai bawah, tidak terlihat kerumunan wartawan. Agensi mereka bukanlah agensi yang suka mempublikasikan hal pribadi artis mereka. Terlebih lagi mengenai niat mulia artis mereka untuk memperdalam ilmu music mereka, public Korea masih menganggap bahwa Idol maupun artis yang masuk universitas hanyalah pencitraan belaka terutama bila idol masuk ke universitas bergengsi seperti Dongguk, masyarakat akan lebih banyak beranggapan mereka bisa diterima karena mereka populer dan bukan karena isi otak mereka, jadi agensi tidak ingin menodai niat baik untuk dengan anggapan miring dari media.
“ haaahhh… sudah lama rasanya aku tidak duduk di dalam kelas.” Celetuk Hoya di dalam mobil yang membawa mereka ke Universitas Dongguk.
“ tentu saja, pasti terasa sangat lama untukmu, sudah berapa tahun?” goda Sunggyu.
Hoya hanya melengos menyesali celetukannya sendiri
“ haha.. pastinya lebih lama dari yang aku rasakan.” Balas Sungyeol.
Sementara Myungsoo hanya tersenyum di bangku belakang.
“ baiklah baiklah, aku salah bicara. Maafkan aku.” Kata Hoya menyudahi pembicaraan tentang dirinya. Hoya seumuran dengan Sungyeol, hanya saja Hoya memilih jalan yang berbeda dengan Sungyeol. Pada saat kelas dua SMA Hoya memutuskan untuk keluar dari sekolah dan mengejar mimpinya sebagai penyanyi dan penari. Keinginan itu ditentang keras oleh ayahnya hingga membuat Hoya harus keluar dari rumah. Setelah itu Hoya mengikuti audisi di berbagai agensi dan telah ditolak sebanyak 20 kali sebelum akhirnya ia diterima di Wonder Entertainment, agensinya sekarang, dan debut sebagai member CARPEDIEM. Dengan pengalaman hidupnya yang berat, Hoya merupakan member yang paling terlihat kerja keras serta ambisinya untuk mencapai kesuksesan. Berlatih 20 jam dalam sehari adalah hal biasa baginya.
Myungsoo yang sejak tadi mengamati jalan dari jendela mobil van mereka meminta Sunggyu menghubungi seseorang, “ Hyung, hubungi CEO dan bilang bahwa kita akan terlambat. Macet sekali..”
Sunggyu mendongak melihat kemacetan di depan dan langsung menghubungi CEO mereka, alhasil CEO mereka pun segera menelpon pihak universitas untuk menginformasikan keterlambatan mereka.
“ ini semua salahmu, andai saja kau bisa bangun tanpa disiram Hoya.” Kata Sungyeol yang tidak dibalas oleh Myungsoo.
Empat puluh menit kemudian mereka sampai di tempat, kelas sudah dimulai 15 menit yang lalu. Mereka harus memasang wajah tebal karena malu terlambat.
“ hyung kau bisa melakukannya, jalan duluan.” Usul Hoya.
“ tidak bisa. Siapa diantara kita yang dijuluki Ice King? Dan siapa yang membuat kita terlambat?”
Myungsoo langsung tau dirinyalah yang dimaksud, sebagai visual CARPEDIEM, Myungsoo memiliki wajah tampan dan sekaligus kesan yang sangat dingin sehingga fans menjulukinya Ice King. Kesan inilah yang membuat fans makin tergila gila dengan dirinya. Myungsoo pun membenahi rambutnya dan mengecek sekali lagi penampilannya, setelah itu ia pun berjalan paling depan meninggalkan teman – temannya yang bersorak di belakang karena tidak harus menanggung malu pertama kali.
Semuanya, kecuali Sungyeol, ia berjalan menyamai langkah Myungsoo, “ Myungsoo- yah, aku tau kau juga gugup. Aku hanya bercanda saat bilang kaulah penyebab kita terlambat, bukan salahmu, salah jalannya yang tadi macet.” Kata Sungyeol yang dibalas senyuman manis Myungsoo. Meski terlihat dingin, tapi Myungsoo memiliki hati yang sangat hangat dan sifat kekanakan yang membuatnya semakin imut. Dengan hati yang hangat tersebut ia dengan mudah merasa bersalah dan sensitive terhadap beberapa masalah.
Sampai di depan kelas Myungsoo menyiapkan kata – kata apa yang harus ia ucapkan, tapi sebelum niatnya terlaksana, dosen di kelas itu malah lebih dulu menyambut kedatangan (terlambat) mereka.
“ Omo, akhirnya idol kita tiba juga. Masuklah, selamat datang di kelasku!” dosen wanita yang kira – kira berumur 28 tahun itu menyambut dengan ramah.
Myungsoo kaget dengan sambutan itu, seluruh kelas juga menjadi riuh dengan kedatangan idol di kelas mereka. Selama dua tahun ke depan mereka akan berada satu kelas dengan mereka, bicara langsung dengan mereka, dan bukan tidak mungkin akan berteman dekat dengan mereka.
Melihat Myungsoo yang tertegun di tempatnya berdiri, Sunggyu segera berjalan di depan, “ hei sadarlah. Tetaplah berjalan seperti kau sudah tau ini akan terjadi.” Kata Sunggyu sambil mengucapkan salam kepada dosen mereka dan minta maaf atas keterlambatan mereka.
“ wah, kita membuat pilihan yang tepat menempatkan Myungsoo di depan. Kalau aku yang di depan, mungkin kita tidak boleh masuk.” Bisik Dongwoo dengan wajah cool ala idolnya.
Sementara para penghuni kelas tercuri perhatiannya kepada kelima member grup yang sedang naik daun ini. Para gadis mengelukan betapa mereka sangat tampan dan bercahaya bahkan tanpa cahaya dari kamera, ada pula yang mengatakan tentang fashion mereka yang sangat sederhana jika dibandingkan dengan idol lainnya saat datang kuliah. Sementara para lelaki diam saja tidak mengatakan apapun dan lebih banyak memperhatikan, atau mengagumi tepatnya. Bahkan di mata lelaki pun, member CARPEDIEM termasuk tampan, sangat sulit menemukan grup idola yang semua membernya memiliki wajah tampan dan rupawan. Ruang kelas saat itu seolah berubah menjadi catwalk saat kelima idol itu berjalan menuju kursi kosong.
Member CARPEDIEM tidak mau duduk terpisah satu sama lain, tidak di hari pertama saat mereka tidak kenal siapa – siapa. Akhirnya mereka harus duduk di bangku nomor dua paling depan dimana hanya ada seorang gadis yang duduk disana dan lima bangku lainnya masih belum terisi. Perkuliahan pun dimulai, di saat ada hal yang harus dicatat, pulpen yang dibawa Myungsoo ternyata macet. Teman – temannya tidak membawa pulpen lebih, sementara dosen mereka terus nyerocos menyampaikan materi. Tidak mau ketinggalan, akhirnya Myungsoo memberanikan diri untuk pinjam pulpen ke gadis di sebelahnya.
“ ini, pakai saja.” Kata gadis itu memberikan pulpennya sebelum Myungsoo mengatakan apa – apa.
“ oh, bagaimana kau..”
“ kau terlihat repot sekali tadi karena pulpenmu macet dan teman – temanmu tidak ada yang bawa pulpen lebih. Itu menganggu penglihatanku karena kau tepat di sebelahku.” Kata gadis itu.
Myungsoo menerima pulpen itu, dan mengangguk kepada gadis itu, “ maafkan aku.. terima kasih.”
Gadis itu tersenyum, “ aku hanya bercanda. Mulailah mencatat, kelas ini sangat penting di tahun pertama ini.” Myungsoo kembali berterimakasih dan terpaku melihat senyum manis gadis itu. Sebetulnya tidak ada yang istimewa dari senyum gadis itu, tapi entah bagi Myungsoo senyum itu membuat dirinya tertarik, dan hatinya tersentuh.
Di penghujung kelas, miss Lee, dosen mereka menugaskan sebuah review yang harus dikerjakan secara berkelompok oleh mahasiswa dan dikumpulkan bulan depan.
“ buatlah kelompok berdasarkan tempat duduk kalian sekarang. Satu kelompok beranggotakan enam orang seperti deretan bangku kalian. Kumpulkan nama kalian sekarang.”
“ Lee Ah Reum-ssi[], kumpulkan nama nama itu dan serahkan ke mejaku setelah ini.” Kata miss Lee kepada gadis yang duduk di sebelah Myungsoo. Myungsoo menoleh kea rah Ah Reum dan berkata dalam hati, ‘ ah, jadi itu namanya.’
“ baik, miss Lee.”
Setelah terkumpul semua, Ah Reum pun mengantarkannya ke ruang dosen, disana ia sempat mengobrol sebentar. Rupanya Ah Reum cukup dekat dengan miss Lee, dulu saat SMA miss Lee sering menjadi juri di setiap perlombaan musikal yang ia ikuti di universitas Dongguk, bagi miss Lee, Ah Reum adalah gadis muda yang sangat berbakat.
“ ah, Ah Reum- ssi, aku minta maaf.”
Ah Reum bingung, “ ne?[]
“ aku membuatmu satu kelompok dengan idol itu, aku tau hanya kau yang bisa tetap berada di akal sehatmu dan menyelesaikan tugas kalian dengan baik hingga akhir. Aku minta maaf padamu karena mungkin kau akan mengerjakan tugas ini sendirian, kau tau idol itu jadwalnya sangat gila. Aku tidak minta banyak darimu, jika kau bersedia bantulah mereka melewati kelasku. Tapi jika kau tidak mampu, maka lupakan saja perkataanku sekarang.” Kata miss Lee yang disambut anggukan mengerti Ah Reum.
Ah Reum berjalan melewati koridor kelas menuju halaman kampus, saat itulah ada yang memanggilnya dari dalam ruang kelas, “ Ah Reum- ssi!!”
Ah Reum menoleh ke arah suara itu, ia melihat Sunggyu mendongakkan kepalanya seolah memohon padanya untuk kembali ke kelas sebentar saja. Ah Reum pun berjalan kembali ke kelas. Di dalam kelas masih ada lima orang yang sejak tadi ternyata sibuk membicarakan sesuatu.

“ sungguh, aku benci sekali menjadi idol dan leader dalam situasi seperti ini. Apa benar – benar harus seperti ini? Menurutmu bagaimana ia akan menilai grup kita setelah ini?”
“ hyung apa kau punya ide lebih baik? Membayangkan jadwal promosi kita saja sudah membuat kepalaku berkunang – kunang, apalagi ditambah tugas kuliah. Bukan berarti kita tidak peduli, tapi kita benar benar tidak bisa.” Kata Sungyeol.
“ hal seperti ini tidak akan membuat image kita jelek, percayalah, kita hanya  tidak bisa ikut bekerja kelompok, bukan membuat skandal pacaran atau semacamnya.” Tambah Hoya.
Kembali ke Ah Reum yang datang ke kelas lagi, “ ada apa? Kalian tidak pulang? Aku pikir kalian sibuk.”
Myungsoo memandang Ah Reum dengan tatapan senang, entah kenapa ia girang karena tidak bisa ikut  kerja kelompok kali ini. Paling tidak ia bisa melihat Ah Reum lagi hari ini.
Sementara itu Sunggyu kebingungan merangkai kata – kata, “ hmm… begini Ah Reum-ssi, sebelumnya aku minta maaf apabila aku terdengar sedikit, atau sangat arogan dengan berkata seperti ini, percayalah kami betul betul ingin belajar di sini, bukan hal yang mudah bagi kami untuk bisa diterima di sini.”
Ah Reum tersenyum mendengar Sunggyu yang kesulitan merangkai kata – kata.
“ bicaralah dengan nyaman, Sunggyu – ssi.” Kata Ah Reum dengan ramah dan santun.
“ ah, ya, maafkan aku. Begini, aku ingin membicarakan masalah tugas kelompok yang tadi diberikan. Aku tau tugas itu banyak sekali dan akan sulit bagimu untuk mengerjakannya sendiri. Tetapi kami juga harus melakukan promosi mulai minggu depan. Aku khawatir kami tidak akan bisa ikut kerja kelompok bersamamu. Dan kami harus meninggalkanmu dengan tugas ini sendirian.”
Ah Reum mengerti dan mendesah perlahan, “ ya aku paham dengan hal itu. Jika tidak keberatan, aku ingin menyampaikan ideku untuk mengatasi masalah ini.”
“ tentu, sampaikan saja idemu. Mungkin kami sanggup melakukannya.” Balas Dongwoo.
“ begini saja, tugas kita ialah melakukan review terhadap tokoh tokoh terkemuka di bidang applied music semenjak awal tahun 1900an. Apa kalian keberatan kalau aku membagi tugas tentang tokoh yang akan kita review di tugas kelompok nanti?”
“ oh, tentu saja! Itu ide brilian!” kata Sungyeol.
“ tapi kau harus mengerjakan itu semua sendiri, apa tidak apa apa untukmu?” Tanya Myungsoo, terdengar nada merasa bersalah dalam suaranya.
Ah Reum mengangkat bahu, “ apa aku punya pilihan lain?”
“ maafkan kami, kami benar – benar menyesal harus merepotkanmu di awal perkenalan kita sebagai teman sekelas.” Kata Sunggyu sambil membungkukkan badan.
Ah Reum jadi merasa tidak enak melihat Sunggyu seperti itu, bagaimanapun ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Sunggyu lebih tua 3 tahun darinya, “ tidak, jangan seperti itu Sunggyu- ssi. Maksudku menyampaikan saran ini bukan untuk membuat kalian merasa bersalah atau terbebani. Aku hanya mencoba mencari jalan tengah untuk kita semua, aku berharap kita bisa memberikan kontribusi masing – masing, meski dengan cara yang berbeda.”

“ baiklah, lalu apa yang bisa kami lakukan untuk membantu?” Tanya Hoya.
“ hmm.. aku akan membuat daftar tokohnya hari ini, setelah itu baru aku putuskan mana yang akan kalian cari informasinya. Bagaimana? Apa kalian baik baik saja akan hal itu?”
Sunggyu baru saja akan menjawab ya saat hapenya berbunyi, dari manager hyung, telpon yang tidak boleh diabaikan dalam keadaan apapun.
“ ya hyung?”
“ hei cepat turun, wartawan sudah berkerumun di halaman depan. Kalian keluarlah lewat belakang.”
Sunggyu terlihat tidak senang dengan keadaan ini, belum selesai satu masalah, sudah timbul masalah lain.
“ Ah Reum ssi, apapun rencanamu, beritahu kami nanti.” Kata Sunggyu tanpa sempat dibalas oleh Ah Reum.
Beberapa detik kemudian Ah Reum baru sadar bahwa ia belum tau kontak siapapun untuk memberikan pembagian tugasnya, entah kapan mereka bisa bertemu lagi. Saat ia sadar hanya ada Myungsoo yang masih dapat dijangkaunya, dalam keadaan apapun Myungsoo selalu menjadi yang paling tenang, dan lambat.
“ Myungsoo- ssi!!”
“ ada apa?”
“ bolehkah aku tau siapa yang bisa aku hubungi? Managermu pun tidak apa apa.” Kata Ah Reum sambil memegang handphone di tangan kanannya.
“ add LINEku saja, kmxs” kata Myungsoo sambil berjalan makin jauh. Ah Reum segera memasukkan ID yang tidak biasa itu di akun LINEnya. Saat di add foto akun tersebut hanya berwarna hitam, hingga Ah Reum tidak yakin apa benar itu akun Myungsoo.
Setelah terengah – engah berlari, akhirnya mereka berlima berhasil masuk ke mobil dengan selamat tanpa jepretan kamera dari paparazzi. Paparazzi memang selalu haus dengan kehidupan pribadi artis. Setelah menghela nafas, Myungsoo baru sadar bahwa ia baru saja memberikan kontaknya kepada Ah Reum, ia pun dengan semangat membuka handphonenya. Dan benar saja, terdapat notifikasi teman baru di akun LINEnya.
ID LINE dengan nama AhReumLEE itu berhasil membuat Myungsoo tersipu selama beberapa detik.
“ astaga! Bagaimana Ah Reum bisa mengkontak kita?” kata Sunggyu baru sadar kalau dia tadi pergi begitu saja.
“ ia sudah berteman denganku di LINE, aku akan mengkontaknya.” Kata Myungsoo.
Tanpa pikir panjang Sunggyu menyuruh Myungsoo untuk minta maaf pada Ah Reum dan memintanya untuk mengirimkan apa saja yang bisa mereka kerjakan.
“ baiklah, Hyung.” Kata Myungsoo tenang, padahal dalam hatinya ia senang setengah mati.

BAGIAN III

“ Ah Reum-ssi, Sunggyu Hyung menyampaikan maafnya untukmu karena pergi begitu saja. Jangan sungkan memberikan tugas kepada kami.” Begitu chat Myungsoo.
“ ah, jadi ini memang IDmu. Tidak masalah, aku akan mengirimnya jam 7 malam nanti.”
Malam itu waktu berjalan lambat untuk Myungsoo, jam 7.05, kemudian jam 7.15, hingga jam 7.30 Ah Reum belum juga men chatnya. Sampai akhirnya handphonenya berbunyi pukul 7.33.
“ Myungsoo-ssi, bisakah aku minta alamat email yang bisa aku kirimi kerangka review tugas kita?”
Myungsoo baru saja mau protes kenapa Ah Reum baru menghubunginya, untung dia bisa mengendalikan dirinya. Ia tau ia akan terdengar seperti orang gila bila melakukan itu, tapi apa daya, itulah yang ia rasakan.
“ ah tentu. Berikan aku IDmu, aku akan membuka emailku.”
Beberapa saat kemudian Myungsoo sudah berada di depan laptopnya, setelah Ah Reum memberitahu pembagian tugas mereka, Myungsoo memanfaatkan momen ini untuk menanyakan apa saja yang bisa membuat Ah Reum tetap bisa mengobrol dengannya. Dari pembicaraan itu akhirnya Myungsoo tau bahwa tadi Ah Reum terlambat menghubungi karena ia harus menjalani latihan tambahan untuk pertunjukan musikalnya dua bulan lagi.
Di tengah chat mereka, Sunggyu mengetuk pintu kamarnya dan masuk, “ Myungsoo-yah, sudah ada kabar dari Ah Reum? Jangan terlalu lama, kita tidak punya banyak waktu.”
“ sudah hyung, biar aku saja yang mengerjakan tugasnya. Tidak banyak kok.”
Sunggyu heran, sejak kapan Myungsoo suka dengan pekerjaan yang berhubungan dengan research.
“ kau yakin?”
“ tentu, Hyung dan yang lain selesaikanlah rekaman kalian, part ku sudah ku selesaikan kemarin.”
“ begitu? Baiklah, gomawo, Myungsoo-yah..”
Tidak banyak menurut Myungsoo adalah mencari profil lengkap 15 tokoh yang diberikan Ah Reum untuk dibagi dengan empat member lainnya, akan tetapi Myungsoo merasa ini hanya hambatan kecil yang harus ia hadapi demi bisa berbicara dengan Ah Reum.
Di perkuliahan selanjutnya Myungsoo dan Hoya tidak bisa hadir karena harus datang di acara premier drama mereka. Meski berusaha menutupi, Ah Reum sedikit kecewa karena Myungsoo tidak hadir. Akan tetapi kekecewaan itu sedikit terbayarkan saat Myungsoo men chatnya.
“ Ah Reum-ssi, bisakah kau meminjamkan catatanmu nanti padaku? Memberku tidak akan mencatat sebaik dirimu T.T”
Ah Reum tersenyum dan dengan senang hati memberikannya, “ tentu saja, aku akan mengemailnya padamu. Semangat dengan premiermu, Myungsoo-ssi ^^”
Di dua tempat yang berbeda, kedua insan ini tersenyum senang, ada perasaan hangat yang menyenangkan saat menerima pesan dari satu sama lain.
“ aigooo!!! Apa benar ada manusia setampan dia?” ibu Ah Reum heboh di rumah saat menyaksikan acara premier drama Love Sick yang dibintangi Myungsoo dan Hoya. Meski bukan pemeran utama, nampaknya kehadiran mereka berdua lebih dinanti ketimbang pemeran utamanya sendiri.
“ aku pulang..” kata Ah Reum sambil mengganti sepatunya dengan sandal rumah.
“ ooh, kau sudah pulang? Hei hei, bukankah mereka berdua kuliah di universitas yang sama denganmu?” Tanya ibu Ah Reum. Ibunya ini sangat update dengan berita artis, Ah Reum sampai sering merasa minder karena kalah update.
“ ya,” jawab Ah Reum singkat. Menurutnya siapapun kalau sudah di dalam kelas maka statusnya adalah murid, tidak ada yang harus dilebih – lebihkan. Maka dari itu ia biasa saja menanggapi teman sekelasnya yang merupakan grup idola papan atas, selain itu universitasnya juga sudah biasa dimasuki artis untuk kuliah.
“ apa kau pernah sekelas dengan mereka?”
Sekelas? Aku bahkan satu kelompok dengan mereka bu, ungkap Ah Reum dalam hati.
“ ya pernah, untuk satu kelas.” Jawab Ah Reum.
“ benarkah?! Lalu bagaimana penampilan mereka di kelas?”
“ seperti yang ibu lihat di televisi..”
“ kalau begitu apa tidak mungkin kau berbicara dengan mereka? Lalu mendapat kontak salah satu dari mereka? Kau pasti butuh koneksi mereka yang sangat luar biasa!!” kata ibunya menggebu gebu.
Ah Reum hanya tersenyum mendengar ibunya, ia tidak mau mengatakan bahwa ia punya kontak Myungsoo. Ia ingin ini menjadi rahasia manis miliknya sendiri.
Pukul 4, Ah Reum kembali berangkat untuk kerja part time sebagai kasir di salah satu minimarket yang berjarak 15 menit dari rumahnya.
Sekitar jam 7 malam, seorang lelaki berjalan ke arah kasir sambil membawa barang belanjaannya. Pria itu mengenakan topi dan kacamata hitam dan jaket yang zippernya dibiarkan terbuka.
Pria itu memberikan barang dan kartu kreditnya kepada Ah Reum tanpa mengatakan apapun maupun memandang Ah Reum, Ah Reum pun tidak menanyakan apapun. Bisa jadi orang ini orang yang tidak beres, Ah Reum ingin segera menyudahi transaksi dengan pria ini.
Namun hal itu tidak dapat terwujud karena kartu kredit pria itu tidak bisa digunakan, setelah dicek, ternyata kartu tersebut sudah kedaluarsa seminggu lalu, sehingga perlu diganti dengan yang baru.
“ maaf, kartu anda harus diganti dengan yang baru. Apa anda membawa uang cash?”
Pria yang bersembunyi di balik topi jaketnya itu mendengus kesal, ia melihat kartunya dan melihat bahwa kartu itu tidak lagi bisa digunakan, “ aish.. menyebalkan sekali.. kalau begitu aku tidak jadi beli, maafkan aku.” Kata pria itu sopan.
Ah Reum tertegun mendengar kata ‘ maafkan aku’, intonasinya sangat mengena di hatinya dan familiar sekali di telinganya. Perlahan ia mulai mengamati pria di depannya itu, pria itu mengenakan baju yang sama dengan yang digunakan Myungsoo saat premier tadi. Ah Reum pun memberanikan diri menatap wajah pria itu dan benar! Itu Myungsoo.
“ Myungsoo-ssi?” sapa Ah Reum pelan karena takut salah orang.
Pria itu pun mendongak ogah-ogahan, bagi Ah Reum ketemu dengan Myungsoo adalah hal besar, tapi bagi Myungsoo bertemu dengan orang yang tau siapa dirinya adalah hal yang sangat lumrah, di saat seperti ini, ia tidak suka akan hal itu. Sangat memalukan bertemu fans saat ia tidak bisa bayar! Tapi demi nama baik dan sopan santun, Myungsoo pun akhirnya mendongak melihat gadis di depannya. Saat melihat siapa yang ada di depannya ia pun reflex melepas kacamatanya untuk memastikan bahwa ia tidak salah orang.
“ Ah Reum-ssi?!” pekik Myungsoo sambil melepas kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.
Ah Reum kaget setengah mati melihat mata Myungsoo yang sangat bengkak, “ astaga! Myungsoo-ssi, ada apa dengan matamu? Apa kau baik baik saja?”
Myungsoo pun tidak bisa lagi menyembunyikan matanya dari Ah Reum, “ aa ini, tidak aku baik baik saja. Tadi aku tidur sepanjang jalan kesini, beginilah mataku setelah bangun tidur, aku tau lebih mirip orang yang habis menangis semalaman atau semacamnya.”

“ ngomong ngomong, apa kau bekerja disini?” Ah Reum mengangguk.
“ apa kau sendirian?” Tanya Ah Reum.
“ tidak, Hoya dan manager Hyung ada di restoran sebelah, aku kesini untuk membeli kimbap[]dan minum saja, aku sedang tidak mood makan berat.” Ah Reum kembali mengangguk.
“ apa kau belum makan dari tadi?” Tanya Ah Reum khawatir.
“ begitulah, aku sudah terbiasa. Oh ya, bolehkah aku ke sebelah untuk pinjam uang sebentar?”
“ tidak perlu, biar aku yang mentraktirmu.. kapan lagi aku bisa melakukan sesuatu untuk teman sekelasku yang sangat terkenal ini.” Kata Ah Reum dengan manisnya.
Myungsoo keberatan, ia merasa sangat tidak enak, “ tidak tidak, jangan seperti itu. Bagaimana bisa aku menerima itu darimu?”
“ tidak apa – apa, aku senang melakukannya. Malah aku akan sedih bila kau menolaknya. Makanlah, aku kasihan padamu yang terlihat kelaparan.” Kata Ah Reum sambil menambahkan lagi kimbap untuk Myungsoo. “ kudengar kalian berlatih sangat keras menjelang comeback, makanlah sedikit lagi.”
Myungsoo tersenyum, ia sangat tersentuh dengan kebaikan hati Ah Reum dan pengertiannya pada keadaannya.
“ terima kasih banyak Ah Reum-ssi. Aku akan makan dengan baik. Apa boleh aku makan disini? Bersamamu?”
Kau pasti sudah gila Kim Myungsoo!! Batin Myungsoo dalam hati, sejak kapan ia blak blakan begini pada gadis? Tapi kata itu keluar begitu saja dari mulutnya.
Ah Reum mengangguk antusias, bukan hanya Myungsoo yang ingin, ia pun tidak kalah pinginnya. Myungsoo menelpon seseorang untuk memberitahu keadaannya.
“ Hoya-yah, aku di minimarket sebelah untuk makan, aku akan langsung ke mobil kalau sudah selesai.”
“ sejak kapan kau makan sendirian? Di minimarket lagi, kau tidak takut dikerubungi fans?”
“ aku tidak sendiri, ada Ah Reum disini.”
“ ah begitu, baiklah kalau begitu.” Hoya berpikir sejenak setelah mendengar kata Ah Reum. “ hei, kau yakin tidak ada paparazzi kan?”
Myungsoo melihat ke sekeliling dan mengangguk yakin, “ ya aku yakin..” setelah menelpon Hoya, Myungsoo pun ngobrol dengan Ah Reum sambil menghabiskan kimbapnya.
“ apa kau mau tambah lagi? Jangan sungkan padaku.”
Myungsoo menggeleng, “ tidak, terima kasih. Aku harus menjaga berat badanku menjelang waktu krusial seperti sekarang.”
Ah Reum mengerti, “ ah begitu, kau bahkan diet lebih ketat dariku. Apa seberat itu keadaan yang harus kalian alami menjelang comeback?”
“ begitulah, ini sudah tahun keempat kami. Tahun terberat tentu tahun pertama hingga aku sempat berpikir apa aku keluar saja. Kau bisa sangat tertekan memiliki leader seperti Sunggyu hyung, dan main dancer seperti Hoya.”
“ benarkah? Aku lihat mereka orang yang sangat baik..”
“ ya, mereka sangat baik, aku berkata demikian bukan karena aku membenci mereka, aku menyayangi semua memberku. Tapi kau tau, dalam kelompok selalu ada yang terlihat paling menonjol dan memperlihatkan ambisinya, itu tidak masalah, karena toh memang bagus buat kami. Tapi yang melelahkan adalah menyesuaikan ritme mereka.”
Ah Reum masih menyimak.
“ Sunggyu Hyung tidak akan membiarkanmu kemanapun sebelum kau menyelesaikan latihanmu selama 16 jam dalam sehari, jangan coba membangkang, ia sangat mengerikan kalau marah. Dan Hoya, wah bagaimana aku menggambarkan anak itu, aku tidak yakin kau tau, tapi CARPEDIEM memiliki ciri gerakan yang tepat dan tajam, dan menurut survey, gerakan kami sangat sulit untuk di pelajari oleh grup lain baik di kalangan professional maupun pemula. Hoya punya andil besar dalam menciptakan image itu, ia anti terhadap gerakan yang mudah dan sepele. Untuk itu, kami harus rela latihan berjam- jam demi memantapkan satu gerakan, ia seolah tidak puas sebelum lutut kami membiru. Kadang aku berpikir dia itu psikopat.” Papar Myungsoo diakhiri dengan tawa.
Ah Reum ikut tertawa melihat tawa Myungsoo yang meledak tadi, “ Myungsoo-ssi, melihatmu begini, aku jadi bingung siapa sosok di televisi itu. Kau banyak omong sekali ya ternyata, tau begini aku tidak perlu canggung bicara padamu sejak awal.”
“ tidak tidak, aku tidak banyak bicara ke semua orang. Hanya orang yang membuatku nyaman yang bisa membuat kata – kata keluar banyak dari mulutku.” Kata Myungsoo sambil meneguk minumannya.
Ah Reum tertegun mendengar hal itu, entah disadari oleh Myungsoo atau tidak, tapi hatinya sangat berbunga bunga saat ini, ‘ apa dia baru saja mengatakan bahwa aku membuatnya nyaman?’ tanyanya dalam hati.
“ oh ya, jadi kau kerja disini? Setiap hari?” Tanya Myungsoo.
Ah Reum menggeleng, “ tidak, hanya hari ini sampai kamis saja. Aku harus latihan musical juga.”
“ apa kau harus bekerja part time seperti ini? Maksudku kegiatanmu cukup banyak, apa tidak membuatmu kelelahan tiap hari?”
“ tanyakan pada dirimu sendiri, mendengar ceritamu tentang jam latihan CARPEDIEM saja membuatku mual. Apa yang aku lakukan tidak seberapa. Aku kerja part time untuk membeli peralatan musikalku, aku tidak ingin membebani orang tuaku lagi. Memang sedikit melelahkan, tapi tidak apa, aku bisa mengatasinya.”
Myungsoo mengangguk mengerti, “ tapi tetap saja kau sendiri disini, tidakkah kau takut kalau ada pelanggan nakal yang menggodamu?”
Ah Reum tertawa, ia ingat tadi dia takut juga pada Myungsoo yang serba hitam. Myungsoo minta maaf dan minta Ah Reum menjaga dirinya dengan baik, setelah selesai makan Myungsoo pamit dari sana.




[] Sebutan informal untuk orang yang seumuran
[] Sebutan informal  lelaki ke lelaki lain yang lebih tua
[] Sebutan untuk angggota dengan usia termuda
[] Panggilan formal terhadap orang lain.
[] Berarti “ apa?” dalam bentuk formal.
[] Sushi ala korea