Total Tayangan Halaman

Sabtu, 21 Februari 2015

HYDE, JEKYLL, ME EPISODE 10



****

Tae Joo terus menuntun Robin yang dikira Seo Jin masuk ke dalam rumah hantu.

Tanpa rasa takut sedikitpun Robin melangkahkan kakinya semakin dalam ke rumah hantu itu.

Tae Joo meminta Robin berhenti di spot tepat dimana mereka berdua dulu pernah diculik, kalau itu adalah Seo Jin maka mungkin dia sudah pingsan saat berada di tempat itu.

Tapi karena itu adalah Robin maka ia bisa tetap tenang, ia hanya bertanya tanya dalam hati apa ini tempat Seo Jin dulu diculik.

Saat itu Robin membawa dua hape, yang sekarang sedang ia gunakan untuk menelpon Tae Joo ialah hape Seo Jin dan satu lagi ia simpan di kantongnya yang adalah hapenya sendiri.

Robin pun menelpon dengan menggunakan hapenya secara diam diam di balik kantong coatnya, ia menelpon sekretaris Kwon.



Awalnya sekretaris Kwon memanggil Robin kenapa nelpon sembarangan, tapi saat ia mau menutup telponnya, Robin mulai bicara pada Tae Joo yang di dengar oleh sekretaris Kwon.

“ Lee Soo Hyun? Ini kau kan?” kata Robin membuat sekretaris Kwon kalang kabut.

Sekretaris Kwon lalu mencari bodyguard keluarga Seo Jin untuk memberitahu bahwa Robin dalam bahaya sekarang.



*gadd demi apa bodyguardnya yang biasa jadi sopirnya ini mirip banget sama kim jaejoong >.<*

Saat itu juga Ha Na menelpon dan memberitahu bahwa Seo Jin ada di rumah hantu,

“ direktur Goo tidak pernah mau masuk ke sana kan? Tapi baru saja ia masuk dan sampai sekarang belum keluar,”

Sekretaris Kwon pun meminta kemanan untuk segera menuju ke wahana tersebut.

Ha Na masuk ke dalam rumah hantu untuk mencari Seo Jin akan tetapi ia tidak menemukannya. Ia keluar dari rumah hantu dan melihat Seo Jin sedang berjalan ke arah pintu keluar masih dengan telpon di telinganya.

Robin berada di luar dan menuruti perintah Lee Soo Hyun untuk mengendarai mobil yang sudah ada di depannya, tanpa ragu lagi Robin masuk ke dalam mobil itu dan pergi dari Wonderland.



Ha Na memanggil manggil Seo Jin tapi Seo Jin tidak dengar, Ha  Na memberitahu Sekretaris Kwon bahwa Seo Jin sudah pergi dan Ha Na mengikutinya dengan taksi.

Sekretaris Kwon menelpon detektif Na dan memberitahu bahwa Soo Hyun menelpon Seo Jin dan memintanya datang ke suatu tempat, detektif Na langsung mengerti dan bergerak menuju lokasi mobil Seo Jin.



“ kau dimana? “ tanya Tae Joo yang sudah sampai duluan di gudang yang sudah tidak terpakai,

“ kemana aku harus pergi?”

“ ikuti saja jalannya aku akan memberitahumu nanti.”

“ kenapa kau melakukan ini?”

“ aku marah, jadi ayo selesaikan ini semua. Aku ingin kau mengungkapkan kebohonganmu selama ini. aku ingin kita sama – sama tau kesulitan yang kita alami selama ini. ayo kita buktikan selama ini memori siapa yang salah, aku atau kau. Kau benar benar lupa atau kau hanya berbohong.”



*btw, earphonenya Tae Joo kaya boyband yang mau manggung, haha*

****
Tae Joo membuka lemari besi di dalam gudang dan mengambil masker gas dari sana.



Ia lalu melihat kembali laptopnya untuk memantau keadaan diluar, tae Joo pun melihat Ha Na datang juga kesana.

Tae Joo berubah pikiran, ia meletakkan kembali masker gas itu di dalam lemari dengan niat tertentu.

Soo Hyun menyuruh Robin berhenti berjalan, Robin pun melihat sebuah gudang yang besar namun sudah lama tidak digunakan.



“ kau tau kan kau ada dimana?”

Robin mengamati gedung tersebut dengan seksama, ia akhirnya  ingat akan apa yang diberitahukan dokter Kang padanya sebagai Robin beberapa tahun lalu.



“ Robin, ini adalah tempat dimana Seo Jin diculik. Ia diculik bersama temannya Lee Soo Hyun, akan tetapi saat itu ia melarikan diri sendiri tanpa membantu Soo Hyun. Rasa bersalah itulah yang membuat kau lahir, ia membuat kau sebagai pribadi yang bisa membantu orang lain saat dibutuhkan. Disinilah semua itu berasal.” Kata dokter Kang sambil menunjukkan foto sebuah gudang tua yang persis sama dengan apa yang ada di depan Robin sekarang.



* sekarang mungkin Robin sudah sedikit tau kenapa dia lahir,*

Ha Na menelpon sekretaris Kwon dan memberitahu daerah dimana ia berada,

Begitu Ha Na menyebut daerah Paju, sekretaris Kwon langsung tau bahwa itu adalah tempat Seo Jin diculik dulu.

Robin masuk ke dalam gudang itu dan dibekap dari belakang oleh Tae Joo, setelah melakukan perlawanan Robin tetap saja kalah dan akhirnya pingsan.



Setelah membekap dan mengikat Robin di kursi, Tae Joo pun keluar dari sana dan menunggu Robin bangun dari dalam mobil.

Saat bangun, yang bangun adalah Seo Jin, apes banget, haha.



ia terlihat panik karena langsung ingat akan kejadian 22 tahun lalu.

“ kenapa kau terlihat kaget? Kau datang kesini dengan mudah, padahal aku sudah melakukan banyak persiapan untuk mengancammu datang kesini, tapi sepertinya itu tidak perlu.” Kata Tae Joo melalui telpon yang ada di sebelah Seo Jin.

 “ Soo hyun, kenapa kau melakukan ini padaku?”

“ apa kau benar benar lupa? Semua yang kau lakukan padaku? Kau tidak ingat?”

“ apa yang harus aku ingat?!” Seo Jin mulai frustasi.

“lihatlah, semuanya sama dengan hari itu, kau diikat dan tidak ada yang datang menolongmu, tapi aku tidak disana, meski ada yang akan datang bersamamu, aku kesal karena ada yang menolongmu, tapi mari kita lihat apa yang bisa ia lakukan.”

Saat itulah Ha Na masuk ke tempat Seo Jin diikat, ia melihat Seo Jin dan langsung panik melihat Seo Jin sudah susah bernafas karena stress.

“ direktur Goo kau baik baik saja, polisi akan kesini, sekretaris Kwon juga akan kesini, semua akan kesini menyelamatkanmu.” Ha Na pun segera melepaskan tali yang mengikat Seo Jin di kursi.

Saat itu pintu gudang ditutup membuat Ha Na panik. dari dalam mobil Tae Joo kembali bicara.

“ kau akan lihat hari ini bahwa kau tidak bisa melindungi siapapun, kau akan kembali meninggalkan dia hari ini. saat itulah kau akan ingat bahwa kau dulu meninggalkan aku,” kata Tae Joo sambil mengingat kejadian 22 tahun yang lalu saat mereka diculik.

Saat itu Seo Jin sudah berhasil keluar, ia bermaksud menarik Soo Hyun dari sana akan tetapi ia tidak cukup kuat.

Di tengah usahnya itulah lalu penculik masuk dan memergoki mereka yang akan kabur, saat itulah Seo Jin lalu melepaskan paksa Soo Hyun yang menggenggam tangannya erat.

“ lepaskan aku Soo Hyun!”

“ selamatkan aku Seo Jin- ah..” itulah kata kata terakhir Soo Hyun sebelum Seo Jin pergi dan melepaskan tangannya dari Soo Hyun.

Itulah memori yang diingat Tae Joo alias Soo Hyun, entah itu benar atau tidak.

****
Tae Joo menekan tombol dari dalam mobil dan secara otomatis membuat pipa gas di dalam gudang mengeluarkan gas beracun yang membuat Ha Na dan Seo Jin susah bernafas.



Seo Jin berusaha mencari sesuatu untuk membantunya bernafas, ia menemukan masker gas yang sudah ditaruh Tae Joo tadi,

Tapi hanya ada satu, membuat Seo Jin berada di antara pilihan akan memakainya sendiri atau memakaikan pada Ha Na.



Di tengah kalutnya pikiran Seo Jin ia teringat akan apa yang sudah Ha Na lakukan selama ini padanya.

Ha Na yang menenangkan Seo Jin saat ia panik, ia mengingat bagaimana Ha Na ketakutan saat harus mengingat penjahat yang berniat untuk mencelakainya, padahal bisa saja saat itu Ha Na menolak untuk melihat karena itu bukan kepentingannya.

Seo Jin juga ingat saat Ha Na dengan ikhlas merawatnya saat ia sakit walau saat itu Seo Jin tidak peduli.

Seo Jin akhirnya memutuskan memberikan masker gas itu kepada Ha Na, membuat Tae Joo alias Soo Hyun terpukul.. mungkin dia bepikir bahwa, “ kamu nyelametin dia, kenapa aku enggak?” yeah, people change right?



* padahal menurutku bisa dipake gentian juga sih kayanya maskernya, hehe, mungkin ga terlalu bantu juga ya kalau sama gas beracun.*

Di saat kritisnya Seo Jin ingat tawaran Robin untuk membantunya, ia hanya perlu bilang minta tolong.

“ Robin, tolong aku,,” setelah itu Seo Jin pingsan dan beberapa saat kemudian bangunlah Robin.

Robin pun segera mencari cara membuat mereka berdua bisa menghirup udara segar, ia pun melihat jendela dan memecahkan kacanya sehingga membuat kedua tangannya terluka dan berdarah.



“ Ha Na ssi, kau tidak apa apa?” tanya Robin.

Ha Na langsung tau bahwa itu Robin, “ Robin?”

Tae Joo juga kaget, “ Robin?”

****
Saat itu juga polisi datang, Tae Joo pun memberhentikan aliran gas itu di gudang. Ia segera pulang ke apartemennya.

Tae Joo mengingat hari itu dokter Kang sudah tau identitas aslinya

“ aku tau kau Soo Hyun,, hentikan ini semua, kau dan Seo Jin sama sama perlu di obati. Melakukan ini semua hanya akan memperdalam luka kalian. Aku mengerti apa yang kau alami.”

Mendengar itu Soo Hyun marah karena menilai dokter Kang sok tau dengan traumanya dengan bilang bahwa ia mengerti, hal inilah yang membuat Tae Joo marah dan tidak sengaja mendorong dokter Kang hingga jatuh dan menimpa meja kaca di kantornya.

Sampai di apartemen ia segera menghampiri dokter Kang dan melepaskan lakban di mulutnya.

“ aku tidak melakukan apapun, aku sudah bilang aku tidak akan membunuhnya.”

“ Robin?” kata Tae Joo. Dokter Kang kaget dan menyesal karena akhirnya Tae Joo tau.

“ Seo Jin tidak punya tempat sembunyi jadi dia membuat kepribadian lain untuk sembunyi?”

“ hari ini ia menyelamatkan Ha Na, apa ia mau melindungi Ha Na? kau tau bahwa Ha Na terlalu baik untuk Seo Jin kan? Tapi dokter Kang kenapa aku merasa seperti ini?”

“ merasa kalah dan kosong?”

Tae Joo terdiam, tepat itulah yang ia rasakan. Kosong dan kalah melihat Seo Jin menyelamatkan orang lain, kejadian yang ia harapkan dan rencanakan sedemikian rupa tidak terjadi sama sekali.

“ berhenti menyalahkan dirimu dan orang lain atas apa yang terjadi, itu satu satunya jalan agar kalian berdua bisa hidup dengan baik. Kalian saat itu masih sangat muda dan lemah, tidak ada yang bisa kalian lakukan atas apa yang sudah terjadi. Bicaralah dengan Seo Jin dan selesaikanlah ini semua.” Kata Dokter Kang.

Akan tetapi Tae Joo sepertinya berkesimpulan lain, ia menemukan kelemahan Seo Jin yang lain sekarang, yaitu Ha Na.. waahh,, bahaya nih.

****
Besok paginya Ha Na berada di rumah Seo Jin dan dirawat begitu juga dengan Seo Jin.

Ha Na menanyakan kepada teman temannya di sirkus apakah kemarin malam ada Robin? Karena ia merasa Robin datang kemarin untuk menyelamatkannya.


Teman temannya bilang tidak ada Robin, yang ada hanya Seo Jin.

Tae Joo datang dengan senyum seolah tidak ada apa apa semalam, scary guy.. :’)

Presdir datang mendatangi kamar anaknya dan bertanya pada sekretaris Kwon, “ saat ia bangun tadi, siapa yang bangun?” akan tetapi sekretaris Kwon tidak jawab, antara dia mau bohong atau tidak bisa membedakan, hehe.



Beberapa saat kemudian Seo Jin bangun, ia bilang bahwa dirinya tidak apa – apa.

Ha Na pun masuk ke kamar Seo Jin untuk melihat keadaan Seo Jin dan menanyakan beberapa hal.

“ apakah direktur baik baik saja? Apa kau ingat apa yang terjadi semalam? Kau memakaikan masker gas kepadaku, lalu Robin datang untuk memecahkan kaca, tapi mereka bilang bahwa Robin tidak disana. Apa kau tau apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Ha Na.

Seo Jin menatap Ha Na tanpa mengatakan apapun, tapi tatapan matanya itu loh, hangat sekali, tidak sedingin tatapan mata Seo Jin biasanya.



Ha Na tidak sengaja melihat tangan Seo Jin yang dibalut perban, ia ingat bahwa yang terluka kemarin adalah Robin bukan Seo Jin. Ha Na pun bingung, begitu juga Seo Jin ia nampak sedikit panik,



“ siapa kau? Siapa dirimu sebenarnya?” tanya Ha Na.


****
Comment :
Huahuahua, siapakah yang terbangun? Robin ataukah Seo Jin?

Mungkinkah Robin yang bangun karena kemarin Seo Jin minta tolong padanya? Pertolongan itu apa hanya untuk malam itu atau untuk waktu lama?

Kalau itu Robin akankah ia mengakui tentang MPD Seo Jin? Ataukah minggu depan ia akan pura pura lupa dengan apa yang terjadi?

Dia bisa pura pura dari Ha Na, tapi tidak dari Tae Joo atau Soo Hyun. Setelah tau tentang MPD Seo Jin, entah apa yang akan ia coba lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar