Total Tayangan Halaman

Sabtu, 18 Agustus 2018

WHERE TO EAT IN BALI : TAVERN 23


Sudah lama rasanya engga mereview tempat makan. Just because aku anaknya kurang gaul, jadi ngerasa tempat makannya gitu gitu aja dan di situ situ aja.. hehe..

Tapi, belakangan ini aku mulai mengisi wish listku untuk tempat makan yang ingin aku datangi dan aku buat reviewnya.

Salah satunya adalah TAVERN 23.



Tavern 23 adalah resto ala Amerika yang lokasinya ada di Renon, Denpasar. Resto ini buka jam 8 pagi sampai jam 10 malam. Aku terkesan dengan jam bukanya karena agak susah mencari tempat makan proper yang buka sepagi itu. Ujung ujungnya MCD lagi MCD lagi.. hehe.



Resto ini satu bangunan sama Vinoti Living yang menjual furniture. Ini yang bikin aku baru mengunjungi Tavern 23, karena selama ini kalau lewat, aku pikir Tavern 23 ini toko furniture.. wkwk..



Untung aja aku tercerahkan oleh postingannya Nomnom bali di instagram yang merekomendasikan menu di Tavern 23.

Saat pertama kali masuk di parkiran, banyak sekali mobil yang parkir, kayanya Cuma aku yang bawa motor, motor lainnya kayanya punya pegawai.. hehe.

Aku suka sekali sama interior café ini karena kesannya santai sekali. Sesuai sama tag line mereka “ EAT, SIP, SANTAI”

As always, aku selalu pilih duduk di bangku yang agak tinggi dan menghadap ke jalan. Kebetulan lokasinya Tavern 23 ini ada di sisi jalan yang tidak terlalu crowded bahkan di peak hour.



Jadi nongkrong jam berapapun masih bisa tetap enjoy, duduk di luar pun engga berasa gerah karena banyak pohon rindang yang menaungi.

Ada majalah yang di display sebagai referensi bersantai selain WIFIan, wkwk.. it is a good idea, aku sangat menghargai café yang menyediakan bacaan untuk pengunjungnya.. karena menurutku melalui majalah atau media cetak, bacaan yang kita dapat biasanya lebih berkualitas dan reliable. Maybe it’s just me.. :D




Di café ini juga ada kolam renang lucu lucuan, how cute right???? Jadi buat yang mau workout dulu sebelum makan, bisa berenang dulu.. wkwk.. atau mungkin yang mau ajak anak atau ponakan berenang disini juga boleh. Tapi kolamnya agak dalam sih untuk anak anak, 1.2 meter.



Next ke makanannya, menurutku menu makanan yang disajikan cukup beragam. Menu yang menarik perhatianku salah satunya Tuna melt sandwich. Cuma karena agak mahal jadi aku tunda dulu, wkwk..





Harga yang tertera belum termasuk tak 10% dan service 5 % ya..

Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba banana caramel crepes.

Harganya seporsi adalah 37.000 dan kita mendapat 3 crepes. Menurutku harganya sangat worth it bahkan cenderung ke generous. Karena crepesnya tebel jadi bikin kenyang, belum lagi tempatnya yang super nyaman dan homey.



Ada soalnya crepes yang tipis banget kaya ga niat, tapi yang ini worth the price. Caramelnya bayak dan di dalam crepesnya juga ada pisangnya. Jadi pisangnya bukan hanya pemanis di luar.

Untuk minumnya aku memutuskan untuk nyoba iced coffee latte. Harganya kalau ga salah 32.000 untuk yang es.

I must say that I am not a fan of the iced coffee, menurutku masih lebih nendang rasa kopi yang di kedai kopi kekinian sih, dan harganya hampir setengahnya.. hehe.



Lalu, best of the best dari café ini di kunjungan pertamaku.

COOKIES!!!!! Dari harga dan rasa, super worth it. Rasanya aku pengen beli setoples cookiesnya, because I love it that much!



Harga cookies ini 6.000.. can you believe? Why is this cutie 6000???

Aku suka cookies yang empuk empuk gini, aku ga suka cookies yang crispy model good time. Dan sepengalamanku, agak jarang bisa menemukan di cookies model kaya gini.

Liat deh betapa banyak choco chipsnya, sumpah merem melek makannnya.. aku makan dua sekaligus.. wkwk..

Pokoknya kalau main kesini, plis plis pastikan untuk mencoba cookiesnya.. ga akan nyesel deh. Tapi ingat minum yang habis makan cookiesnya, biar ga batuk shay :D

I will come back to this café, karena masih pengin nyoba burger dan tuna melt sandwichnya :D

Selasa, 07 Agustus 2018

YSL ROUGE PUR COUTURE #215 LUST FOR PINK


Selamat bulan Agustus!!



Aku hampir lupa bikin review tentang lipstik impian.. wkwk.. keasikan makenya sampe lupa akan niatan untuk mereview.

Jadi, sejak awal aku terjun ke dunia perlipstikan, aku selalu mengimpikan untuk suatu hari nanti bisa beli lipstiknya YSL.

Menurutku, lipstiknya YSL adalah salah satu lipstik high end yang most talked about di beauty community. Dan bukan di omongin karena jelek, tapi karena bagus.. hehe..

So, di THR taun ini akhirnya terlaksana juga keinginanku untuk memiliki lipstik ini.

Sebelum beli, aku uda searching dulu di webnya YSL untuk memilih warna warnany sebelum aku meluncur ke counternya.

Aku memutuskan bahwa aku pengin beli yang warnanya pink.

Lipstik YSL ada 2 jenis yaitu yang seri Volupte Shine dan yang Rouge Pur Couture. Ada juga yang liquid lipstick but I am so over liquid lip.. hehe.. for now.. :P

Yang seri Volupte Shine ini finishnya glossy, which is I don’t like. Dan yang Rouge Pur Couture (RPC ) ini finishnya ga glossy.

Yang RPC ini dibagi lagi finishnya jadi 2, ada yang finishnya satin dan matte. Aq uda sempat coba kedua finish ini dan ternyata aku lebih nyaman dan suka yang finishnya matte.

Akhirnya aku menjatuhkan pilihan pada YSL RPC nomor 215 yang namanya Lust for Pink.

****
Harga lipstik ini 530 ribu sudah dengan tax.

Expensive I know, that’s why I cannot choose wrong color.. haha..

Packagingnya keren banget, sejujurnya kemasannya YSL ini yang trigger aku  buat harus banget beli lipstik ini. Biar pernah aja gitu kan memiliki lipstik yang kece ini.

I mean, the YSL logo at the front is everything!!



Di bagian bawah nya ada garis hitam itu bahannya dari karet, jadi waktu kita tutup lagi lipstiknya, dia ga akan lepas kemana mana. Membuat lebih secure aja untuk konsumen.

Setauku YSL lipstik ini bisa di engrave dengan nama atau inisial , tapi di Bali kayanya ga bisa sih, so I don’t even ask sama mas masnya. Mungkin next time kalo ada kesempatan buat beli lagi tapi ga di Bali.. wkwk..

So warna lipstik ini fuschia yang lebih cool tone, bukan yang bright Karena mau aku pake sehari hari.

Ini swatchnya di tangan, teksturnya creamy banget aku suka dan warnanya langsung keluar waktu pake di bibir.



YSL ini wanginya mawar, jujur ya, wangi mawarnya lebih aku sukai dibanding parfumnya body shop yang british rose.. wkwk..

Wangi mawarnya lembut banget dan akan menghilang setelah beberapa saat kita apply di bibir.

****

Di websitenya, dikatakan kalau lipstik ini highly pigmented hanya dengan sekali glide, dan juga mengklaim bahwa lipstik ini melembabkan bibir.



Waktu aku pakai sih engga juga ya, dia emang pigmented sih, engga patchy,  tetap harus di built up. Mungkin karena warnanya emang ga intens kaya merah.

Aku mencoba pakai lipstik ini dengan dua cara Selama dua minggu berturut turut.

Seminggu aku pakai tanpa lip balm, seminggu aku pakai dengan lip balm.

Saat aku pakai tanpa lipbalm, di hari ke 5, bibirku mulai berasa kering. Memang kalau tanpa lip balm, lipstiknya jadi lebih transfer proof dan tahan lama tapi sayangnya bibir jadi kering kalau tanpa lipblam. Dan saat dihapus pun masih ada stainya sedikit nyisa di bibir.  

Saat pake lip balm sebelum pakai lipstik, rasanya emang lebih nyaman sampai seminggu berturut turut tapi jadi less transfer proof.




Gitu sih kalau di bibirku, karena kalau aku lebih prefer kenyamanan saat dipakai ketimbang tahan lama tapi buat bibir jadi kering.

Lipstik ini bisa sering banget aku pakai di berbagai kesempatan. Warnanya engga mencolok dan bisa masuk sama banyak warna baju.

This product is such a splurge but I don’t regret buying it. ^^