Total Tayangan Halaman

Sabtu, 05 September 2015

BOOK REVIEW : ANGELS AND DEMONS

Baru aja selesai baca bukunya Dan Brown yang judulnya Angels and Demon. Yap yang udah di filemin dan kalo ga salah, controversial untuk umat kristiani. Aku engga nonton sih, belum, tepatnya.. hehe.

Aku bukan tipe pembaca novel fiksi bertema berat kaya gini, ogah mah gue, novel paling berat ya Narnia atau Percy Jackson. Berat buat gue karena diperlukan imajinasi tinggi untuk bisa larut sama ceritanya (sedhap!).

I got this book from a friend, dia seneng baca buku model gini dan berhasil meracuni gue untuk baca juga.

So what’s about this book and what I got after reading it?

Well first of all, buku ini berlatar sejarah agama Kristen katolik dan orang orang yang terlibat di dalamnya. You know, good and bad people who makes history.

Tentu saja sejarah katolik berkaitan erat dengan Vatikan, Negara terkecil di dunia. Talk about Vatican, tentu saja ada Sri Paus dan semua perangkatnya.

Aku engga begitu paham tentang ajaran dan sejarah katolik, so I’m not here to judge anyone or anything. Purely talk about the book itself.

Selama baca buku ini jujur iman gue yang engga seberapa ini sempet goyah, I’m afraid that I will become atheis after this.. haha, not to that extent tho.

Ijinkan aku memperkenalkan tokoh yang aku anggap penting, hehe.

Pertama, Robert Langdon. Dosen sekaligus ahli simbologi kuno dari Universitas Harvard.

Vittoria Vetra, ilmuwan CERN (lembaga pengembangan sains paling terkemuka di dunia, katanya,hehe). 

Vittoria adalah anak adopsi dari Leonardo Vetra, ilmuwan di CERN juga yang menemukan teknologi antimateri yang dipercaya merupakan teknologi yang dapat membuktikan bahwa teori Big Bang ( teori penciptaan, bukan boyband korea, wkwk) adalah benar dan nyata adanya, sekaligus dapat berubah menjadi senjata pemusnah missal terbaru yang daya ledaknya mengalahkan teknologi nuklir apabila dipegang oleh orang yang salah, Kim Jong Un contohnya, hoho.

Maximiliano Kohler, direktur CERN yang menelpon Langdon untuk datang ke markas CERN setelah Leonardo Vetra ditemukan tewas dengan cap Iluminati di dadanya. Max Kohler yakin bahwa kematian Leonardo pasti ada hubungannya dengan teknologi antimateri yang sedang dikembangkannya yang masih top secret bahkan di internal CERN.

TOKOH DI VATIKAN:
Sri Paus yang sudah meninggal dunia.

Camerlengo, pastur yang dengan setia mendampingi paus semasa hidupnya hingga yang mempersiapkan konklaf ( prosesi pemilihan paus) untuk mendapatkan Paus yang baru.

Mortati, great elector yang tugasnya memimpin jalannya musyawarah dan voting sampai paus yang baru terpilih.

Kayanya sih itu aja yang penting.. hehe.

Cerita dimulai saat Max Kohler menelpon Langdon untuk memverifikasi symbol apa yang tercap di dada Leonardo Vetra.

Langdon yang berada di amerika langsung cus terbang ke swiss untuk menyaksikan sendiri wujud 4D mayat yang dicap symbol iluminati.

Do you guys know illuminati? Penjelasan yang aku jabarkan ini seperti yang ada di buku Angels and Demons ya, peace kalo ada yang engga setuju atau merasa pernah denger penjelasan yang sama sekali bertentangan.
Illuminati dipercaya sebagai sebuah perkumpulan rahasia yang sudah ada beberapa ratus tahun yang lalu. 

Perkumpulan ini dipercaya terdiri dari orang orang paling berpengaruh dan orang yang berpengetahuan sangat tinggi bila dibandingkan orang lain di seluruh dunia ini, seperti ilmuwan atau fisikawan ternama. Illuminati sendiri mempunyai arti “ yang tercerahkan”. Hingga sekarang gereja masih mengkhawatirkan bahwa illuminati masih hidup dengan cara yang terselubung, menyusup di kalangan atas nan berpengaruh di dunia. Menyusup di antara pembuat kebijakan, dunia perbankan, bahkan gereja. Tujuan utamanya diyakini untuk satu hal, menentang eksistensi gereja dan teori teorinya yang dinilai menyudutkan dan mendiskreditkan sains alias ilmu pengetahuan, dan membalas dendam atas perbuatan gereja di masa lalu yang menganggap ilmuwan sebagai pemberontak agama yang harus dimusnahkan.

Digambarkan dalam buku ini bahwa prinsip sains ga pernah cocok sama prinsip agama.

Kristen percaya bahwa manusia itu diciptakan, sedangkan sains memegang teguh teori evolusi yang mengatakan manusia berasal dari monyet. Meski saat ini teori ini sudah  mulai patah, karena bahkan anak SD jaman sekarang sudah tau bahwa manusia bukan produk evolusi.

Kekristenan percaya bahwa Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya (
refer to Big Bang theory), sedangkan sains tidak percaya bahwa sesuatu bisa  begitu saja tercipta.

Perbedaan pandangan inilah yang dijadikan kedua belah pihak untuk saling menyerang satu sama lain.

Gereja Katolik meyakini bahwa perkumpulan ini sudah musnah sejak lama, hanya mitosnyalah yang masih tersisa.

Akan tetapi serangkaian peristiwa yang terjadi dalam buku ini menggiring tokoh di dalamnya (dan yang baca) untuk berpikir kembali bahwa illuminati belum mati dan ingin kembali menunjukkan taringnya.

Apakah peristiwa peristiwa itu? Mari kita bahas.. hehe.

Setelah datang ke CERN dan tau bahwa tabung anti materi sudah hilang dari CERN, Langdon dan Vittoria cepat- cepat datang ke Vatikan setelah mendapat telpon bahwa antimateri berada di suatu tempat di Negara itu. Dalam waktu kurang dari 24 jam mereka harus bisa menemukan antimateri itu dan menjauhkannya dari kerumunan manusia di vatikan.

Di vatikan banyak Van media karena sedang berlangsung pemilihan Paus yang baru, banyak juga turis yang datang, dan semua cardinal dari seluruh dunia berkumpul di vatikan untuk memilih Paus yang baru.

Dengan antimateri yang diketahui berada di unknown place di Vatikan, it’s a perfect day to die.

Di kantor Garda Swiss yang terletak di sisi lain Basilika Santo petrus, para Garda Swiss termasuk 

Camerlengo tengah kebingungan mencari empat cardinal preferiti (kandidat Paus) yang menghilang secara misterius.

Di tengah situasi itu, penelepon yang mengaku menculik keempat cardinal itu mengancam bahwa mulai pukul 8 nanti mereka akan membunuh satu persatu cardinal preferiti dan tepat pukul 12 malam mereka akan meledakkan anti materi dan membuat Vatikan sebagai sejarah baru matinya gereja di tangan illuminati.

Langdon dan Vittoria yakin bahwa illuminati tidak main- main dengan perkataannya, oleh karenanya mereka harus menemukan pembunuh itu dan mencari tau dimana keberadaan tabung antimateri itu disembunyikan. 

Khusus untuk Vittoria, ia harus menemukan siapa pembunuh ayahnya.

Robert yang sudah mempelajari sejarah vatikan sejak lama mengetahui betul tentang illuminati mencoba memecahkan pola yang digunakan untuk membunuh keempat cardinal itu. Langdon tau bahwa illuminati memiliki pola tersendiri dan amat sangat rumit dipahami untuk melancarkan misinya. Begitulah cara illuminati tetap bertahan selama ini, dengan menggunakan symbol symbol yang tidak akan disadari orang awam.

Melalui perkamen kuno berusia ratusan tahun lalu, Langdon dan Vittoria berhasil menemukan lokasi lokasi para cardinal dihabisi oleh illuminati.

Cardinal pertama tidak dapat diselamatkan karena Langdon dan Vittoria salah menerjemahkan petunjuk perkamen. Saat menemukan cardinal pertama, sang preferiti sudah meninggal dunia dengan tanah memenuhi kerongkongannya dan di dadanya terdapat cap “ EARTH” yang berarti tanah.

Sains mempercayai empat elemen utama, yaitu tanah, udara, api, dan air. Cardinal pertama meninggal dengan cap “ earth” dan tanah di dalam kerongkongannya. Itulah yang dijadikan Langdon untuk mencari cardinal berikutnya.

Saat ia tau dimana tempatnya, lagi lagi itu semua sudah terlambat karena cardinal kedua meninggal dengan rongga paru paru yang bolong dan di dadanya terdapat cap “ AIR” yang artinya udara. Paru paru merupakan tempat pertukaran udara dalam system pernafasan. All right you are smart.. just stop!

Cardinal ketiga ditemukan dalam kondisi yang masih hidup tapi hamper mustahil diselamatkan, cardinal itu tergantung di langit langit gereja dalam kondisi terikat dan siap dibakar hidup hidup. Cap “ FIRE” terpatri di dada cardinal itu.

Di tengah situasi itu, si ketua illuminati memberitahukan gereja bahwa merekalah yang bertanggungjawab atas kematian paus. Mereka memasukkan obat ke dalam infuse Paus hingga menyebabkan kematiannya.

Camerlengo teramat geram atas perbuatan dan keberanian illuminati mempermalukan gereja dengan cara seperti ini. Terlebih lagi Camerlengo semakin menyadari bahwa dalam internal vatikan ada yang bekerja untuk illuminati.

Di tengah clueless nya Camerlengo dengan siapa dalang semua ini, ia mendapat telpon dari seseorang yang mengaku tau akan jawaban masalah yang mengegerkan Vatikan selama 24 jam terakhir.

Orang itu diketahui sebagai Max Kohler, saat tau bahwa Max datang ke vatikan, ia tau Camerlengo dalam bahaya. Langdon dan Vittoria mencurigai Kohler sebagai biang isu illuminati ini.

Saat masuk ke dalam ruangan Camerlengo, didapati Kohler sedang mengarahkan pistol ke arah Camerlengo yang kini sudah tercap dengan symbol yang dipercaya sebagai benda keramat illuminati, yaitu berlian illuminati.

Vittoria dan Langdon masih tidak percaya Max adalah dalang dari semua ini. Berarti saat Max menelpon 

Langdon, kematian Leonardo Vetra dan semua tragedy ini adalah setingan Max.

Menurut pemaparan di buku, Max mempunyai pengalaman buruk dengan institusi gereja sehingga dapat dipahami bahwa ia ingin menghancurkan gereja yang ia anggap telah lebih dulu menghancurkan dirinya.

Di tengah keadaan Max yang sekarat, ia memberikan kamera kecil kepada Langdon, ia berpesan untuk memperlihatkan video ini ke seluruh dunia.

Langdon kesal setengah mati karena Max masih saja ingin mahakaryanya disaksikan oleh semua orang meski ia sendiri akan menyaksikannya dari neraka.

Setelah bertemu dengan Max, Camerlengo yang seolah tercerahkan dengan segera mengetahui dimana letak antimateri itu. Dengan yakin ia meluncur ke bawah tanah tempat pondasi gereja ini diletakkan.

Tepat, disanalah tabung antimateri disembunyikan. Garda swiss sudah keliling kota mencari dan antimateri itu ternyata ada di markas besar mereka. Ironis. Cerdas. Kurang ajar.

Camerlengo terbang bersama Langdon membawa tabung antimateri itu, mereka bermaksud membuang antimateri itu ke suatu tempat yang tidak akan membunuh umat manusia.

Singkat cerita tabung anti materi itupun musnah, Langdon terdampar di rumah sakit dan Camerlengo dianggap sebagai pahlawan yang menyelamatkan gereja.

Saat Langdon tersadar di rumah sakit, perawat memberikan kamera kepada Landgon. Langdon teringat bahwa itu kamera yang diberikan Max sebelum ajal menjemput.

Setelah melihat isi kamera itu Langdon bergegas kembali ke Basilika Santo Petrus dan menunjukkannya 
kepada para cardinal yang masih shock.

Para cardinal terperanjat melihat isi rekaman tersebut.

Rekaman itu antara Max dan Camerlengo. Dari video tersebut di ketahui bahwa Camerlengo lah yang bertanggungjawab atas terbunuhnya Leonardo Vetra.

Ia menganggap bahwa penemuan Leonardo itu sangatlah berbahaya bagi umat manusia juga gereja, selain itu 

Camerlengo juga kecewa berat terhadap Paus terdahulu yang malah ingin mendanai proyek Leonardo itu.

Saat Camerlengo tiba di ruangan, tidak ada raut penyesalan dalam dirinya. Ia bahkan terlihat sangat tenang dan masih mempercayai bahwa dirinya adalah sama seperti Yesus yang rela melakukan pengorbanan besar bagi umat manusia. Aigoo, sacrifice my foot.

Di momen inilah terungkap bahwa Camerlengolah yang memerintahkan orang lain untuk membunuh Leonardo Vetra dan mencuri tabung antimateri dari markas CERN. Karena pernah sekali waktu Camerlengo diundang oleh Leonardo untuk melihat sendiri tabungnya agar Camerlengo bisa menjelaskan kepada sri Paus. Dari kunjungan itulah Camerlengo tau bagaimana akses masuk ke dalam lab rahasia Leonardo, termasuk dia pula yang menginisiasi pencongkelan mata Leonardo karena lab Leonardo hanya bisa dimasuki dengan memindai Retina Leonardo atau Vittoria. Barbaric.

Lalu, dia pula yang menghilangkan keempat cardinal preferiti untuk dibantai oleh kaki tangannya. Tentu saja tidak ada yang tau dimana keempat cardinal itu diculik, karena Camerlengo menyelundupkan mereka melalui jalur rahasia yang hanya di ketahui oleh Paus dan orang terdekat Paus, yaitu dia, dan kuncinya pun Cuma Paus dan Camerlengo yang tau tempatnya.

Paus pun meninggal di tangan Camerlengo sendiri. Ia yang diam diam menyusup tengah malam memasukkan obat yang dapat membunuh jika diberikan dalam dosis berlebihan. Aturannya, hanya Camerlengo yang bisa masuk ke kamar Paus secara leluasa, saat melihat “ hasil karyanya” Camerlengo melengos dan mengatakan bahwa Paus meninggal karena serangan stroke mendadak. Dan itulah yang dunia percayai, karena otopsi terhadap Paus tidak diijinkan. Jackpot banget buat Camerlengo.

Dan, Cap berlian iluminati yang ada di dada Camerlengo adalah hasil karyanya sendiri, Max mencoba menghentikan Camerlengo dengan mengancam akan menembak, tapi malah dia yang dikira dalangnya.. max mengetahui bahwa Camerlengo adalah dalangnya karena ia membaca buku harian Leonardo yang mengatakan bahwa Camerlengo sempat sekali berkunjung ke labnya.

He is totally insane!

Singkat cerita para cardinal, juga Langdon dan Vittoria menanyakan kenapa Camerlengo harus melakukan hal ini.

Camerlengo menjelaskan masih dengan perasaan bahwa dia adalah pahlawan terakhir gereja, dasar delusional!

Misinya adalah untuk menyatukan umat manusia yang terpecah belah, Camerlengo mengatakan bahwa terror dan ketakutan akan menyatukan umat manusia. Memunculkan kembali illuminati yang menentang agama akan membuat orang kembali percaya pada adanya Tuhan.

So, yes, illuminati adalah setingan Camerlengo belaka untuk mewujudkan, what so called, misi mulianya untuk gereja.

Camerlengo pun menjelaskan kenapa dia membunuh Paus yang sudah dianggap sebagai ayahnya sendiri dan mentor yang sangat ia hormati.
“ ia mengatakan bahwa ia berhutang budi pada sains oleh karenanya ia ingin mendanai proyek antimateri. Dan paus, ia telah menkhianati sumpahnya.”

Cardinal tidak paham apa maksud Camerlengo, dan mereka tercengang saat tau bahwa ternyata Paus memiliki seorang anak.

Saat mendengar pengakuan itu dari mulut Paus, Camerlengo kecewa dan tidak mau mendengarkan penjelasan apapun.

Cardinal Mortati datang untuk menengahi keadaan dan membenarkan bahwa Paus memang memiliki anak. 

Cardinal lain akhirnya percaya setelah hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh cardinal Mortati.

Akan tetapi apa yang dijelaskan cardinal Mortati setelahnya malah mencengangkan Camerlengo dan semua orang yang ada di ruangan.

Cardinal Mortati adalah orang yang bertugas menyelidiki latar belakang mendiang paus sebelum dirinya diangkat menjadi Paus.

Paus mengakui bahwa ia memiliki anak, akan tetapi ia tidak menikah apalagi berhubungan badan dengan wanita manapun.

Dulu Paus pernah jatuh cinta dengan seorang biarawati, mereka berdua sama sama tidak mau mengkhianati Tuhan yang mereka layani. Mereka pun akhirnya menemukan teknologi yang disebut dengan inseminasi buatan yang memungkinkan mereka berdua memiliki anak tanpa harus berhubungan badan. Dengan demikian mereka tidak melanggar sumpah. Itulah alasan kenapa Paus mengatakan bahwa ia berhutang budi pada sains, karena berkat sains ia dapat memiliki seorang anak bersama wanita yang dikasihinya.

Dan.. lanjut Mortati.

Anak Paus itu adalah, Camerlengo. This jerk killed his own father, just because he didn’t want to listen.

And that’s how Dan Brown wrapped things up.

Camerlengo end up menyesali apa yang dia lakukan dan memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri dengan cara membakar diri, dan ia mati masih dengan bayangan delusionalnya.

****
Nyesek ya..

Dari apa yang dialami sama Camerlengo, I understand that tidak baik terlalu mengangung agungkan manusia. Menganggap mentor selalu benar dan pendeta adalah suci dan tanpa dosa.

Semakin kita memuja atau terlalu membanggakan seseorang, semakin besar pula kemungkinan kita untuk dikecewakan oleh orang tersebut. Bagaimanapun orang yang kita looked up to adalah manusia biasa yang TIDAK AKAN BISA luput dari kesalahan.

Saat kita dikecewakan sama orang tersebut, maka tindakan Camerlengo dapat dipahami, meski memang merupakan kesalahan besar. Saat Camerlengo tau bahwa Paus punya anak, dunianya serasa runtuh. Karena bagi Camerlengo, Paus adalah dunianya. Disaat dunianya membuatnya begitu tersakiti, maka lebih baik ia memusnahkan dunia semacam itu.

Dan SALAHNYA orang kalo lagi emosi, is they didn’t listen. Telinga seolah buntu, mata seolah buta, dan pikiran seolah mampet, dan hati tidak lagi bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Lihatlah Camerlengo, seandainya saja ia mau mendengarkan dan memberikan hanya dua menit untuk paus menjelaskan, ini semua engga perlu terjadi.

Tapi seandainya hanya tinggal seandainya.

Makanya kalo ada salah paham, jangan lari. Just stay still and say that you need time to be alone. After that you can talk and decided wisely.

Kaya kata iklan provider 3, karena bicara mengubah segalanya.. :D

Jadi, mari jadi orang yang lebih sabar dan mari melihat orang yang kita hormati sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

Have a happy life!! ^^