Di kantor ANA, sebelum Se Na dan Hyun Wook bertemu:
“ kenapa aku dipecat?” tanya Se Na.
“ ini lihatlah, “ Hae Yoon memperlihatkan foto Shi Woo dan
Se Na yang hampir saja tersebar luas. Se Na mengatakan bahwa tidak ada apa- apa
antara dia dengan Shi Woo.
Hae Yoon tidak mau tau, karena apapun itu, ini adalah hal
yang sangat berbahaya buat Shi Woo, juga perusahaan.
“ apa presdir tau?”
“ ya.. aku sudah bilang padamu untuk berhati- hati dengan
kehidupan personalmu. Jangan ganggu presdir lagi, kau sudah cukup memberi dia
masalah.
****
Se Na melihat Hyun Wook menghampiri dirinya, ia melangkahkan
kakinya ke belakang, sementara Hyun Wook mengira bahwa Se Na sudah tau.
“ kau pasti juga salah paham padaku, tidak ada apa- apa
denganku dan Shi Woo. Tidak adil rasanya aku dipecat karena alasan ini.”
Hyun Wook terlihat lega mendengar Se Na yang tidak bilang
apa- apa tentang kakaknya dan dirinya.
“ aku tidak salah paham, tapi hanya sampai sini saja.
Kontrakmu berakhir sampai disini.” Kata Hyun Wook.
Hyun Wook mengatakan hal tersebut bukan dengan perasaan yang
mudah, setelah ia bicara dengan Se Na, ia menangis di luar mobilnya..
Hae Yoon menghampiri Hyun Wook di bar, “ sejak kapan kau
tau?” tanya Hyun Wook.
*aku sebel, Hyun Wook bahkan enggak minta maaf karena udah
salah paham sama Hae Yoon, bahkan sampai bentak dia. Padahal terbukti kalo Hae
Yoon engga bilang apa- apa*
Hae Yoon bilang bahwa ia sudah lumayan lama tau tentang ini,
tapi ia coba untuk mengerti apa yang dilakukan Hyun Wook untuk Se Na. tapi hari
ini aku tidak bisa lagi menahannya.
Hae Yoon juga berpesan jangan sampai Hyun Wook membawa Se Na
kembali ke ANA, dia tidak akan terima. Hyun Wook setuju dengan suatu syarat,
yakni Hae Yoon harus merahasiakan hal ini selamanya.
“ kenapa? Apa kau benar- benar menyukai Se Na? kau tau kau
tidak boleh melakukannya, “
Malamnya Hyun Wook mendatangi rumah Se Na tanpa memberitahu
Se Na, sementara di dalam, Se Na masih ingat- ingat masa indahnya dengan Hyun
Wook.
Besok paginya, Se Na mendatangi rumah Hyun Wook. Ia
menanyakan mengapa Hyun Wook seperti ini.
Hyun Wook mengatakan bahwa ia hanya berniat membantu Se Na
menjadi song writer karena ia tau kalau Se Na berbakat. Tapi sekarang ia
berubah pikiran dan bilang ia tidak mau lagi berhubungan dengan Se Na.
“ jadi sekarang kau tidak menyukaiku lagi?”
“ aku bilang aku punya perasaan padamu, tapi bukan berarti
aku menyukaimu. Jangan datang lagi kesini.”
****
Shi Woo merasa bosan di rumah sakit, ia menelpon Se Na tapi
tidak diangkat.
“ kenapa kau tidak angkat telponku? Angkatlah, kalau tidak
maka aku akan memikirkanmu seharian..”
Bhakakakaka, kalo aku, engga akan aku angkat, bahahahahaha..
Se Na langsung menelpon Shi Woo dan mengatakan bahwa mereka
tidak boleh lagi telponan dan bertemu. Shi Woo bingung karena ia tidak tau apa
yang terjadi, bahkan foto itu juga.
Hyun Wook datang ke rumah sakit, Shi Woo menanyakan apa yang
terjadi pada Se Na.
Hyun Wook mengambil hape Shi Woo dan mendelete nomor Se Na,
ia mengatakan bahwa Shi Woo harus fokus dengan solonya, karena sekarang
semuanya hampir berantakan.
“ aku tidak akan melakukan apa- apa, aku hanya
menyukainya..” encieeee…
di rumah, Se Na ngobrol dengan Joo Hong yang heran kenapa Se
Na dipecat, ia mengira apakah Se Na putus dengan Hyun Wook.
“ putus apanya, jadian aja enggak pernah.”
Se Na jalan- jalan, ia lewat di spot dimana dia dan Hyun
Wook pernah duduk bersama.
Di bangku itu, Se Na menelpon rekannya di ANA, ia minta maaf
karena tidak sempat pamitan face to face.
Kebetulan sekali ada Hyun Wook
disana, ia tau kalau sekarang Se Na jobless dan hanya punya pekerjaan part
time.
****
Shi Woo menghampiri Se Na yang berdiri di pinggir jalan, ia
menyuruh Se Na untuk masuk kalau tidak mau wartawan melihat mereka berdua lagi.
Perasaan Shi Woo ini harus selalu ngancem Se Na ya kalo mau
ngapa- ngapain.. hehe..
“ bagaimana sih gambar yang kau bicarakan itu?”
“ kita kayak mau ciuman, lagian kenapa sih kau harus
bercanda begitu?”
Shi Woo terlihat tidak nyaman dengan kata “ bercanda”, terkesan
bahwa ia tidak pernah serius akan sesuatu, karir bahkan cinta.
“ apa semua yang aku lakukan hanya terlihat seperti
lelucon?”
Se Na meminta Shi Woo pulang karena kakinya masih perlu
pemulihan, Shi Woo malah mengunci pintu mobilnya.
“ aku harus nyetir selama 40 menit untuk sampai disini
dengan kakiku yang masih diperban. Tinggal dulu disini sampai lagu ini
selesai.”
Shi Woo memutar lagu Se Na yang dinyanyikan oleh Tae Woo.
“ kalau aku tau akan begini, mestinya aku sekalian saja
menciummu..” kata Shi Woo.. bhakakakakak..
“ kira- kira apa yang akan terjadi kalau aku yang nyanyi
lagu ini?” tanya Shi Woo.
“ tidak akan jadi sebagus ini,” kata Se Na. jahat banget
sumpah, haha..
“ bercandaanmu jahat
banget,” kata Shi Woo.
“ maaf, tapi aku engga bercanda..” ledek Se Na yang diikuti
dengan tawa Shi Woo.
“kau dipecat karena aku, tenanglah, aku akan merawatmu..”
awww…
****
Presdir Lee bertemu dengan Jae Young dan memintanya untuk
jangan lagi mengganggu Hyun Wook.
“ tidak kah kau kasian padanya? Setelah So Eun meninggal, ia
sangat menderita.”
“ bukankah kau yang ingin itu terjadi?” hmm, apa yaa..
Jae Young memberi tau rumor- rumor ANA, presdir Lee langsung
datang ke ANA dan tanya hal itu ke Hae Yoon.
Hae Yoon mengatakan bahwa semua sudah beres dan presdir Lee
tidak perlu kuatir lagi. Ia meminta bantuan presdir untuk mendekatkan dia
dengan Hyun Wook.
Presdir bilang bahwa ia tidak bisa lagi ikut campur masalah
wanita di hidup Hyun Wook, tapi ia akan coba bantu Hae Yoon. Ia meminta Hae
Yoon untuk merayakan ultah Hyun Wook.
Di jalan pulang, presdir ketemu dengan istrinya yang
ngakunya mau ketemu Min Ah, padahal mau ketemu manager Kang.
Ia meminta data- data ANA untuk tau apakah ANA akan
bangkrut, haha..
****
Hyun Wook mengadakan rapat dengan staff, ia meminta untuk
segera make up schedule Shi Woo dan menyiapkan trainee.
Trainee- trainee diberikan komentar keras oleh Hyun Wook
supaya bisa lebih bagus lagi. Ia bermaksud mendebutkan mereka.
Hae Yoon heran kenapa Hyun Wook seperti ini, terlihat
seperti orang yang akan pergi.
“ aku hanya sementara disini, aku akan bekerja sebaik
mungkin sampai ayahku kembali lagi. Aku tidak mau jadi presdir terus- terusan,
tidak menyenangkan.”
“ apa ANA tidak ada artinya bagimu? Apa karena Yoon Se Na
tidak lagi disini?”
Hyun Wook tidak menjawabnya dan bilang bahwa ia mau cabut jemput Dal Bong.
Hae Yoon minta ikut, awalnya Hyun Wook tidak mau, tapi
setelah Hae Yoon membujuk beberapa saat, akhirnya Hyun Wook mengijinkannya.
****
Se Na keluar dari warung deket rumahnya dan melihat
mobil yang di dalamnya ada Hae Yoon,
Hyun Wook dan Dal Bong yang sudah sehat. Ia sedih dan marah melihat itu.
Dal Bong akhirnya diem kalo ada Hae Yoon, Hyun Wook meminta
Hae Yoon pulang karena Dal Bong masih capek. Hae Yoon nurut.
Se Na akhirnya minum di bar, ia menelpon Hyun Wook dan
memberi tau dimana dia berada dan bilang bahwa ia akan menunggu sampai Hyun
Wook datang.
Saat Se Na tidak sadar, Hyun Wook datang dan melihat Se Na
menangis sambil tidur.
Besok paginya Se Na sudah di kamar, Joo Hong mengatakan
bahwa kemarin pacarnya yang membawa Se Na pulang.
Pacar Joo Hong bilang syukurlah Hyun Wook menelpon mereka
dan bilang dimana Se Na berada.
Se Na kaget, Hyun Wook kan engga tau nomor telpon Joo Hong,
berarti kemarin dia dateng dong?
Hyun Wook menelpon Se Na dan minta ketemu. Ia menawarkan
pekerjaaan kepada Se Na daripada kerja part time terus.
“ kau bilang kalau mau mengakhirinya, kenapa kau berbuat
begini?”
“ makanya jangan telpon aku kalau kau mabuk, apa kau pikir
aku tidak kuatir?”
“ baiklah itu salahkku, tidak akan kuulangi, jadi jangan
lakukan ini.”
Shi Woo menelpon Se Na, ia bilang kalau dia punya pekerjaan
untuk Se Na.
Shi Woo terlihat grogi menyambut Se Na di asramanya, haha..
WHY DO YOU HAVE TO BE SO CUTE?! |
“ selamat, kamu cewek pertama yang masuk sini, jangan grogi
ya”
“ idih.. oia katanya kau tinggal dengan managermu?”
“ ya, tapi dia pergi..” kata Shi Woo.
“ bohong,,”
“ aku memintanya pergi karena aku ingin berdua saja
denganmu. Puas?”
Banget oppa :’)
Shi Woo meminta Se Na kembali ke ANA dan membantunya untuk
comeback lagi.
“ tapi mereka memecatku dari sana..”
“ itu kenapa kau harus kembali, kita bahkan tidak kencan.
Atau haruskah kita kencan beneran? Mengurangi rasa ketidakadilan yang kau rasakan”
bahahahahahaha.. rejeki itu mah oppa :D
****
Se Na akhirnya setuju dan besoknya datang ke ANA bersama Shi
Woo. Shi Woo minta ijin supaya ia bisa kerja dengan Se Na.
Awalnya Hyun Wook tidak setuju, tapi karena Se Na bicara
bahwa ia disini untuk bekerja dan bukan untuk membuat skandal, Hyun Wook dan
Hae Yoon akhirnya tidak bisa berbuat apa- apa.
Se Na mencoba terlihat kuat di hadapan Hyun Wook padahal
kakinya udah lemes engga bisa digerakin lagi, hehe..
Saat mau ke ruang latihan Se Na ketemu dengan Hyun Wook,
Hyun Wook heran kenapa ia menolak pekerjaan yang Hyun Wook tawarkan tapi malah
menerima tawaran Shi Woo.
Se Na mengatakan bahwa ia kesini bukan untuk mencari- cari
Hyun Wook.
Hyun Wook pun paham dan bilang pada Se Na untuk tidak nampak
di hadapannya lagi
Auch!
Di ruang latihan, Se Na benar- benar lemas, ia hampir saja
jatuh,
Shi Woo terlihat sangat kuatir dengan keadaan Se Na yang
terlihat sangat tidak sehat.
Se Na ijin pulang, Shi Woo mengatakan bahwa ia akan
mengantarnya.
Tapi Se Na tidak mau, Shi Woo akhirnya hanya minta Se Na
untuk memberi tahunya kalau sudah di rumah.. duhh… manis banget sihhh.. kalo
PDKT emang gitu ya, coba kalo udah jadian.. hahahahaha
Di bis Se Na teringat akan kata- kata Hyun Wook yang sangat
menyakiti hatinya, saat sampai rumah, Se Na demam tinggi.
Sakit hatinya kebawa sampai badannya juga..huhu..
****
Hae Yoon datang ke rumah Hyun Wook untuk merayakan ultahnya,
Hyun Wook tidak nampak terlalu senang dengan surprise ini.
Se Na tiba- tiba datang ke rumah Hyun Wook dengan wajah
pucat, ia masih tidak bisa terima dengan sikap Hyun Wook padanya.
SHE REALLY LOOKS LIKE A PSYCOPAT :') |
“ apa aku terlihat begitu murahan dan menyedihkan? Kau
sedang main- main denganku?” Se Na menangis.
Ia melihat Hae Yoon di rumah Hyun Wook, ia melihat Hyun Wook
dengan tatapan “ tega banget lo!” dan pergi dari rumah Hyun Wook.
Sementara Hyun Wook diam saja, speechless..
Hae Yoon terus menekan Hyun Wook dengan kata- kata, “ tidak
kau tidak boleh.. kau bilang kau akan mengakhirinya,,”
Hyun Wook meminta Hae Yoon pergi sebelum ia meledak,
“ aku tidak akan melakukan apapun. Kau pikir siapa dirimu?
Kau pikir kau bisa mengontrol perasaanku? Kalau kau memintaku untuk
mengakhirinya, haruskah aku dengan mudah mengakhirinya?”
“ aku tau aku bukan siapa- siapa, bukan teman apalagi pacar.
Tapi kalian berdua tidak akan bisa bahagia, kalau Yoon Se Na tau siapa kau
sebenarnya, ia tidak akan bisa mencintaimu..”
Hae Yoon pergi, di pintu ia ketemu dengan Sung Jin yang baru
datang.
Sung Jin menanyakan apa yang terjadi dan menyuruh Hyun Wook
untuk menyusul Hae Yoon.
Hyun Wook benar- benar meledak karena semua orang
menyuruhnya melakukan ini dan itu.
Ia membentak Sung Jin dan meminta ia untuk mengerti dirinya,
Untung Sung Jin baik, hehe.. dia engga pergi kaya Hae Yoon.
Hyun Wook pergi dan mencari Se Na,
Setelah beberapa saat, ia mendapati Se Na sedang duduk
sendiri di bangku dengan wajah pucat
Sementara di bar, Hae Yoon bertemu dengan Jae Young, berkata
bahwa mereka berdua memiliki nasib yang sama.
“ Hyun Wook dan Se Na, mereka berdua saling cinta. Tapi.. Se
Na adalah adik So Eun..”
Jengjeng!!! Akhirnya Jae Young tau juga!
Dia kaget setengah mati mendengarnya, ia tidak lagi bisa
mendengarkan apa yang Hae Yoon bilang dengan akal sehat.
Hyun Wook mengampiri Se Na.
“ aku tidak mau bicara apa- apa lagi denganmu. Aku tidak
akan menyukaimu lagi..” kata Se Na.
Hyun Wook menahan Se Na yang akan pergi dan bilang, “ kalau
begitu mulai sekarang aku akan merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Aku
tidak peduli lagi walau kau adalah Yoon Se Na”
****
Akhirnya Jae Young taunya dari Hae Yoon, haduh.. bakal
bahaya sih kayanya.
Tapi reaksi yang kontradiktif bisa terjadi, karena Jae Young
menurutku bisa melakukan dua hal.
Menghancurkan Hyun Wook dengan rahasia yang dia pegang, atau
malah melindungi Se Na karena dia tidak sempat melakukan itu untuk kakaknya?
Apa yang sebenarnya terjadi antara Hyun Wook dan Jae Young
tiga tahun lalu juga masih belum jelas. Jadi masih belum bisa dipastikan who’s
the real jerk here, hehe..
Tapi kalo Hyun Wook sama Se Na jadian, Shi Woo-ku gimana
dong?
Bisakah dia kerja dengan gebetan yang udah jadian sama cowok
lain? My god.. T.T
Tapi mudah- mudahan ini adalah keputusan Hyun Wook yang
paling fix ya, capek juga ngeliat adegan tarik ulur perasaan dua- duanya.
Aku harap Hyun Wook bisa make up his mind dan serius
menjalani hubungan dengan Se Na walau lebih banyak resiko negatifnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar