“ Aku akan melihat Dal Bong sekarang” kata Se Na setelah
dicium oleh Hyun Wook untuk mencairkan suasana (mungkin).
Sementara hyun Wook terlihat bingung akan perasaannya
setelah apa yang ia lakukan barusan.
Di ruangan tempat Dal Bong dirawat, Se Na bicara dengan Dal
Bong dan memintanya untuk cepat sehat supaya mereka bertiga bisa main bareng
lagi.
Sementara Dal Bong terus memejamkan matanya, huhu.. poor Dal
Bong..
Setelah selesai, Se Na kembali menghampiri Hyun Wook
menyampaikan pesan dari Dal Bong bahwa ia akan baik- baik saja..
Hyun Wook yang masih canggung berusaha mencairkan suasana
dan mengajak Se Na pulang.
Saat mereka berjalan berdampingan, beberapa kali Se Na
mencoba meraih tangan Hyun Wook, tapi ia tidak berani langsung menggandeng
tangan Hyun Wook..
Wkwkwkwk..
Hyun Wook menoleh pada Se Na karena ia merasa bahwa Se Na
terus menerus menyentuh tangannya, Se Na ngeles dan bilang bahwa ia bukan mau
menggandeng tangan Hyun Wook, tapi ia hanya mau membersihkan tangannya Hyun
Wook, mbeehhh.. hahahahaha..
Hyun Wook mengerti dan ia pun meraih tangan Se Na dan
menggandengnya, ecieeee..
Beberapa saat kemudian hape Hyun Wook bergetar, ia sempat
tidak mau menjawabnya karena ia harus melepaskan tangan Se Na, akan tetapi Se
Na menyuruhnya untuk mengangkatnya..
Setelah menerima telpon itu, Hyun Wook mengatakan bahwa ia
harus pergi dan tidak bisa mengantar Se Na pulang.
****
Teryata yang nelpon adalah Sung Jin, Hyun Wook pergi ke bar
dan mendapati Sung Jin sedang menemani Hae Yoon yang mabuk dan udah ketiduran
di bar.
Hyun Wook menanyakan kenapa tidak Sung Jin saja yang
mengantarnya pulang?
Tapi Sung Jin mengatakan bahwa Hae Yoon seperti ini karena
dirinya, Sung Jin tau bahwa Hyun Wook menurunkan Hae Yoon di jalan..
“ aku mau marah denganmu, kau tidak bisa memperlakukan orang
seenaknya hanya karena mereka menyukaimu..”
TEPAT! Hahahahahahaha.. #semicurhat.
Hyun Wook akhirnya
mengantar Hae Yoon ke rumahnya, saat Hyun Wook akan mengambil air, Hae Yoon
melarangnya untuk pergi. Ia bahkan meminta Hyun Wook untuk menemaninya malam
ini (hei kau pikir Hyun Wook cowok apaan, huhu..).
“ bagaimana besok kau akan menghadapiku di kantor? Kita
bicara kalau kau tidak mabuk, tidurlah.”
“ 12 tahun. Waktu itu aku stress karena tidak lulus ujian
tengah semester. Aku tidak mau makan berhari- hari sampai ayahku membawaku ke
rumahmu untuk bertemu ayahmu. Saat itu kau mengatakan padaku bahwa hidupku
tidak akan berakhir hanya karena aku tidak lulus UTS. Kau tersenyum saat
mengatakan hal itu. disaat itulah aku mulai suka padamu, “
“ aku belajar dengan keras supaya bisa sekolah diluar negeri
denganmu, tapi saat itu kau jatuh cinta dengan wanita lain (So Eun). Aku benci
sekali padanya, aku benci juga pada diriku sendiri karena membenci wanita itu.
aku tidak bisa mendekatimu jadi aku hanya bisa menunggu. Tapi sekarang aku
tidak mau lagi memberikanmu ke orang lain.”
Begitu pengakuan Hae Yoon, tapi Hyun Wook mengatakan bahwa
ia tidak bisa jadian dengan Hae Yoon, ia tidak ingin menyakiti Hae Yoon.
****
Sampai di rumah lagi- lagi Hyun Wook nampak menyesali
perbuatannya dengan Se Na tadi, tapi Se Na malah merasa sebaliknya di rumahnya,
dia senyum- senyum sambil mengingat kejadian tadi.
Di kantor besoknya, Hyun Wook mempersiapkan debut Solo Shi
Woo lalu nyamperin Hae Yoon. Cerdasnya, Hae Yoon pura- pura lupa dengan
kejadian kemarin, jadi ia bisa mengatasi suasana canggung dengan baik.
Se Na senyum- senyum sambil melihat foto Hyun Wook dan Dal
Bong di hapenya, hal ini dilihat oleh Shi Woo.
“ sepertinya kau sedang hepi?”
*Shi Woo cat rambutnya baru, hehehe*
Se Na membenarkan bahwa ia sedang melihat foto Dal Bong, Shi
Woo bertanya apa Se Na masih jadi pet sitter?
Se Na bilang iya, apa tidak boleh?
Shi Woo bilang tidak boleh, “ karena itu sangat menyebalkan”
EAAAA!!!
Ia langsung ngeles dan mengatakan, “ sekarang kau bukan lagi
trainee, trainee yang lain pasti sebel kalo liat sikapmu ini..” halah, trainee
apa kamu yang sebel? Wkwkwkwkwk..
“ Dal Bong baik padaku, aku juga menyukainya. Tapi sekarang
dia lagi sakit, jadi aku ingin merawatnya.”
“ kalau aku sakit, apa kau mau merawatku?”
Se Na masih enggak geer, (diluar) dan mengatakan bahwa Shi
Woo bisa minta ibunya merawatnya, haha..
Se Na kaget melihat lokernya tiba- tiba bagus dan banyak
hiasannya, ia mengira Shi Woo yang melakukannya.
Tapi Shi Woo mengaku bahwa bukan ia yang melakukannya. Ia
malah mengajak Se Na makan dan meraih tangannya (yang kemarin dipegang Hyun
Wook).
“ hei! Kenapa kau memegang tanganku?”
“ kalau aku lepaskan, mau makan denganku?”
“ baiklah, baiklah..” hahahahahaha..
Se Na marah- marah ke Shi Woo karena ia memegang tangannya,
waduh, jangan- jangan dari kemarin dia enggak cuci tangan.. wkwkwk..
Saat mereka berdua otw ke kantin untuk beli makan, mereka
kepergok Hyun Wook dan Sung Jin.
Shi Woo mengatakan bahwa ia mau makan, dan meminta ijin
presdir.
Sung Jin menawarkan mereka berempat tapi Shi Woo enggak mau,
hahahahaha..
Hyun Wook mengijinkan tapi ini yang terakhir karena setelah
ini ia harus fokus dengan promo single solonya.
Sung Jin menanyakan apakah Hyun Wook punya perasaan pada Se
Na?
Hyun Wook mengelak dan bilang bahwa ia tidak ada apa- apa
dengan Se Na.
Sung Jin coba menghargai jawaban sahabatnya meski ia tau
bahwa Hyun Wook ada rasa, “ kau tau kalau kau tidak boleh.”
“ ya aku tau, aku hampir saja melupakan hal itu. terima
kasih.”
****
Presdir Lee memasak untuk istrinya, tapi istrinya tidak di
rumah. Istrinya mendatangi langsung selingkuhan presdir Lee dan mengkonfirmasi
hubungan mereka.
Setelah didatangi istri presdir, wanita itu langsung nelpon
presdir Lee melaporkan semuanya.
Istri presdir langsung menemui manager Kang di bar dan
mengajaknya untuk bergandengan tangan dengannya, wkwkwkwk.. gimana maksudnya
ini ibuk- ibuk.
di rumah, Hyun Wook membuatkan makanan seolah ada Dal Bong
disana, huhu, gak kebayang nanti kalo Dal Bong beneran mati :’)
ia lalu teringat saat Se Na datang main dengan Dal Bong
dirumahnya, saat itu juga hapenya bunyi dan ada pesan gambar masuk ke hapenya.
Isinya fotonya dengan Dal Bong dan beberapa saat kemudian
fotonya dengan Se Na.
Hyun Wook ingin membalas pesan itu tapi ia mengurungkan
niatnya. Sementara Se Na menunggu balasan Hyun Wook.
Besoknya di kantor Hyun Wook datang ke tempat rekaman dan menanyakan
bagaiman dengan lagu Shi Woo yang akan broadcast pertama kali hari ini.
Disana ia mendengarkan lagu Shi Woo, beberapa saat kemudian
Se Na masuk dan menayakan kenapa Hyun Wook engga bales pesannya kemarin padahal
ia menerimanya.
Hyun Wook mengatakan bahwa ia sibuk dengan broadcast Shi Woo
hari ini, banyak yang harus ia pikirkan sebagai presdir.
Se Na jadi bingung dengan sikap Hyun Wook, kalau ia tidak
menyukainya, kenapa Hyun Wook menciumnya?
Hyun Wook menggantung jawaban dengan mengatakan, “ kau
benar- benar tidak tau kenapa aku begitu?”
Gak tau lah bang, iseng? Pengen? Hehe..
Hyun Wook menerima telpon dari Tae Woo yang menyanyikan lagu
Se Na kemarin, ia sebenernya ogah satu mobil sama Se Na, tapi ia terpaksa
melakukannya karena profesionalitas.
Saat mereka keluar kantor, hal ini dilihat oleh Hae Yoon
yang melihat mereka dengan tatapan “ mencoba bersabar”
Se Na diminta untuk bikin lagu untuk Tae Woo lagi, kali ini
dengan kesan yang lebih manis.
Ia sangat senang tapi ia mengatakan bahw ia tidak bisa
merayakannya dengan Hyun Wook.
Se Na jalan sendiri tapi Hyun Wook mengikutinya dari
belakang.
Saat ia memilih syal, Hyun Wook tiba- tiba menghampirinya
dan berlagak mau beliin Se Na syal, padahal enggak, haha..
Mereka berdua nonton band jalanan yang lagi manggung, di
tengah kerumunan, Se Na kesenggol orang sampai ia terdorong ke arah Hyun Wook,
cieciecieee.. skin ship :D
Hujan tiba- tiba turun, Se Na dan Hyun Wook berteduh di
depan warung yang lagi tutup.
Hyun Wook bilang ia akan mengambil mobil dan meminta Se Na
untuk tunggu disini. Se Na lalu melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Hyun
Wook lalu menciumnya, (waduh)
“ aku menyukaimu paman, aku pikir kau juga, apakah aku
salah?”
“ memang benar kau membuatku merasakan sesuatu, tapi hanya
sampai disini aku bisa melangkah.”
“ kenapa?”
“ karena kau Yoon Se Na, “ eaaa, dan kakakmu Yoon So Eun.
Ups! Hehe..
Sampai di rumah Se Na curhat sama Joo Hong dan bilang ia
bingung sama Hyun Wook. Ia berkesimpulan bahwa Hyun Wook masih belum bisa move
on dari wanita yang ia cintai.
Joo Hong menyemangati Se Na dan bilang bahwa ia harus ada di
samping presdir terus, karena orang mati engga bisa ngapa- ngapain, hahahaha..
campah..
****
Besoknya Hyun Wook datang ke kantor SBC untuk membicarakan
live show pertama Shi Woo.
Akan tetapi presdir Lee sudah mendahului dan bilang bahwa
live show Shi Woo sudah aman. Presdir Lee mengatakan bahwa Jae Young mengancam
SBC bahwa bila mereka menerima Shi Woo maka ia akan menarik Infinite Power,
aigooo..
Hyun Wook kesal karena presdir Lee harus ikut campur padahal
dia adalah presdirnya sekarang. Jae Young tiba- tiba datang dan mengejek Hyun
Wook yang tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendiri dan malah memanggil
ayahnya untuk dimintai tolong.
Jae Young memberi clue pada Hyun Wook bahwa ia harus
berhati- hati mulai sekarang, akan dimulaui saat live show besok.
Saat diluar presdir Lee bilang bahwa Hyun Wook tidak
seharusnya berantem dengan Jae Young, kematian So Eun bukanlah kesalahan
ayahnya maupun Jae Young.
Hyun Wook kesal mendengarnya dan meminta ayahnya untuk
mengurus saja sendiri hidupnya.
Di ruang latihan, Se Na memainkan keyboard dengan sedih karena kata- kata Hyun Wook kemarin, Shi
Woo memperhatikannya dan bilang apa Se Na tidak punya lagu yang lebih
bersemangat?
Se Na bilang bahwa ia tidak kepikiran lagu apapun, Shi Woo
duduk di sebelahnya dan memainkan keyboard dengan asal- asalan.
“ semangat, semangat, Shi Woo oppa. Shi Woo oppa yang
ganteng dan keren.” Shi Woo memainkan keyboard sambil nyanyi. Bhakaakakakakak..
parah..
“ skillmu benar- benar luar biasa..” ledek Se Na sambil
ketawa ketawa.
“ kau tidak bisa main keyboard?”
“ gak bisa, tapi aku
bisa main yang lain, “ katanya sambil menyebutkan alat music yang bentuknya aja
aku engga tau, hahaha..
Se Na kembali tertawa melihatnya, Shi Woo melarang Se Na
ketawa, “ jangan ketawa, aku nerveous..” hahahahahaha..
Tapi ia kembali ngeles kaya biasa, “ aku nervous soalnya
besok mau manggung.”
“ ini kan bukan kali pertamamu, kenapa nervous?”
“ itulah yang bikin aku makin nervous, karena ini bukan kali
pertamaku.”
Se Na iba melihat Shi Woo, ia pun memainkan lagu yang ceria.
Shi Woo tidak melepaskan pandangannya dari Se Na. gadd! Kalo aku, entah udah
melelah kalik jadi air di lantai, hahahahaha..
Hyun Wook melihat itu, dan Se Na juga melihat Hyun Wook, Se
Na takut Hyun Wook salah paham.
Besoknya fans Shi Woo memadati gedung SBC tempat Shi Woo
akan live perform. Shi Woo terlihat senang tapi juga nervous dengan adanya fans
yang mendukungnya.
Saat berjalan melintasi koridor, manager Shi Woo mengeluhkan
kamar ganti infinite Power yang paling bagus.
Jae Young menghampiri Shi Woo, ia mengatakan bahwa Rae Hoon
(HOYA!!) ingin bertemu dengannya, tapi Shi Woo mengatakan bahwa ia tidak ingin
ketemu dengan Rae Hoon.
Jae Young berpesan kepada Shi Woo untuk memberikan yang
terbaik.
Shi Woo ganti baju dan melihat panggung yang menentukan
nasibnya ke depan.
hyun Wook menghampiri Shi Woo yang terlihat nervous dan
menawarinya permen lollipop.
“ kau presdir yang tidak berguna,” hahaha, campah banget ni
artis.
“ kalau kau tidak mau ya udah, “ kata Hyun Wook, Shi Woo
berubah pikiran dan nyamber permen itu.
Ia bertanya kepada Hyun Wook apa ia bisa mengalahkan
Infinite Power?
*Hmm, selama masih ada Hoya, susah, hahaha.. #peace*
“ jangan memikirkan hal itu, kosongkan saja pikiranmu.”
Di ruang latihan, dancer Shi Woo Cuma ada tiga orang yang
biasanya empat orang.
Shi Woo menelpon satu lagi dancernya yang belum datang, akan
tetapi manager Shi Woo datang dan bilang bahwa Kyu Hyun, dancer satu lagi,
barusan menghubungi dan bilang bahwa ia tidak bisa tampil hari ini.
Shi Woo langsung down (aku juga), Hyun Wook tau bahwa inilah
yang dibilang Jae Young kemarin.
Se Na hendak nonton comeback Shi Woo juga di ruang latihan,
tapi dia di suruh duduk paling pinggir, hehe..
Sementara di backstage SBC, Hae Yoon mencari cara untuk cari
pengganti Kyu Hyun. Akan tetapi Hyun Wook minta bahwa biar mereka bertiga plus
Shi Woo aja yang perform, minta kamera menyesuaikan.
Shi Woo menyanggupi hal itu dan ia siap naik ke atas
panggung. Sebelum naik ke atas panggung ia disemangati oleh Hae Yoon, bilang
bahwa Shi Woo keren sekali hari ini, yah itu sih bukan nyemangatin, ngingetin,
hahaha..
Saat naik ke atas panggung, penontonnya pada diem semua, Hae
Yoon langsung tau bahwa ini bukan fansnya Shi Woo, tapi Infinite Power,
Arghh, pasti kerjaannya Jae Young, hiks..
di tengah lagu, Shi Woo terjatuh, untung dia sempat di
tangkap oleh dancernya.
Setelah jatuh Ia langsung gerogi sesaat, beruntung ia masih
bisa menguasai dirinya sampai akhir lagu.
Saat selesai, ia langsung jatuh di belakang panggung.
Ga tega liatnya, Shi Woo yah.. T.T
Ia mengatakan bahwa ia tidak bisa menggerakkan kakinya, dan
ia pun segera dilarikan ke rumah sakit.
****
Shi Woo harus dirawat di rumah sakit karena ligamennya
robek, gosh..
“ bukan berarti kau tidak bisa menari selamanya, kau akan
sembuh setelah istirahat beberapa bulan dan mendapatkan terapi.”
Shi Woo keberatan karena beberapa bulan itu terlalu lama, ia
bilang bahwa ia bisa.
Hyun Wook melarangnya dan bilang bahwa Shi Woo tidak akan
bisa comeback dalam waktu dekat dan memintanya untuk istirahat saja.
Shi Woo menanyakan berapa banyak Hyun Wook rugi gara- gara
dirinya,
Hyun Wook mengatakan bahwa itu adalah urusannya,bukan Shi
Woo.
“ kenapa kau tidak marah padaku?”
“ kau adalah pihak yang paling menderita sekarang,,” aww..
thoughtful president.
“ dan alasan kau jatuh bukan karena ligamenmu, tapi karena
kau itu kelelahan.” Shi Woo terlihat sangat kecewa.
Puk puk.. huhu..
****
Hyun Wook tidak sengaja ketemu dengan Jae Young, ia bilang
bahwa ia tau Jae Younglah yang mengambil Kyu Hyun. Jae Young mengatakan bahwa
Hyun Wook telah kalah satu langkah.
“ apa kau juga berencana akan mengambil alih ANA?”
“ akan kupikirkan, kira- kira apa yang bisa membuatmu paling
marah.. aku ambil ANA, Hae Yoon, atau Yoon Se Na?”
BUG!
Pukulan mendarat di wajah Jae Young, “ harusnya udah dari
tiga tahun lalu aku melakukan ini padamu,” kata Hyun Wook.
Sensitif yak kalo udah ngomongin Se Na.. hehe..
Di kantor ANA, Se Na diminta membereskan poster- poster Shi
Woo karena ia tidak bisa promo dalam waktu dekat.
Se Na lalu melihat berita tentang Shi Woo yang terluka, (dia
engga liat ya pas Shi Woo jatuh di panggung?)
Ia langsung mengirimi Shi Woo sms, “ bagaimana kakimu?”
Shi Woo engga bales, langsung telpon, hahaha, “ kalo
penasaran, kesini, selamatkan aku, aku udah pengin lompat dari jendela.”
“ hei! Berhenti bicara seperti itu!” kata Se Na. ia pun
segera menjenguk Shi Woo.
Beberapa saat kemudian Se Na datang, Shi Woo menanyakan
kenapa Se Na begitu lama?
Se Na bilang kalau ia nunggu bis, wiihh.. bayangin kalo naik
sarbagita, Shi Woo udah keburu keluar dari rumah sakit, bhakakakakak..
“ ini gara- gara kau aku begini, kau bilang kau akan
merawatku kalau aku sakit.. sekarang rawat aku..”
Hah? perasaan Se Na engga pernah setuju deh waktu itu,
hahahaha..
“ saat aku sakit, aku ingin melihatmu.. aku juga tidak tau
kenapa..”
“ tanda tangani kakiku, “ hahaha.. Shi Woo memberikan
spidolnya.
Saat Se Na menulis di perbannya, ia melihat Se Na terus
menerus.
“ aku senang melihatmu tidak terlalu depresi..”
Shi Woo menarik tangan Se Na dan mendekatkan wajah Se Na ke
arahnya, “ sekarang aku tau kenapa aku merasa begini..”
Diluar, ada paparazzi yang memoto adegan itu, woops!
“ apa kau menyukaiku?” tanya Se Na.
“ apa boleh kalau aku benar menyukaimu?” balas Shi Woo..
melted.
“ pulanglah, sampai ketemu saat aku keluar dari rumah sakit.”
****
Hyun Wook berada di kantor bersama dengan Hae Yoon, ia
kecewa pada dirinya sendiri karena tidak bisa berbuat apa- apa sebagai presdir
ANA.
Ia mohon diri untuk pergi mengurus pembatalan jadwal
panggung Shi Woo.
Telpon Hae Yoon berbunyi, reporter yang tadi moto Se Na sama
Shi Woo memberitahunya tentang foto itu dan bilang bahwa ia akan
menyebarluaskan foto itu. (kok bilang- bilang ya?) hehe..
Se Na menemui Hyun Wook di rooftop, ia tidak mengijinkan
Hyun Wook berbalik melihat dirinya, ia hanya minta Hyun Wook tetap di
posisinya.
“ dulu aku selalu sendiri menghadapi semuanya, tapi saat aku
bertemu denganmu aku menemukan seseorang yang bisa aku ajak berbagi. Aku harap
kau juga merasakan hal yang sama, aku harap saat kau sedih maupun bahagia, kau
bisa membagi itu denganku.”
Hyun Wook berbalik dan memanggil Se Na yang sudah berbalik
pergi, “ berdirilah disana dan hitung sampai 10”
Se Na melakukannya, setelah hitungan kesepuluh, Hyun Wook
mengatakan bahwa itu cukup..
Aaaa, Hyun Wook Cuma perlu liat Se Na..hehe..
Kejadian ini kembali dilihat oleh Hae Yoon, ia memanggil Se
Na ke kantor dan membuktikan kata- katanya, bahwa apabila ia melihat Se Na
bersama dengan Hyun Wook sekali lagi di kantor, ia bisa membuat Se Na pergi.
Hae Yoon benar- benar meminta Se Na pergi dari ANA, “
kenapa?’”
“ kau akan kaget bila aku memberi tahunya padamu..”
Hae Yoon, Hyun Wook, dan semua staff rapat di ruangan Hyun
Wook. Setelah selesai rapat Hae Yoon berbicara pribadi dengan Hyun Wook.
“ aku harus melaporkan sesuatu padamu, aku memecat Yoon Se
Na..” kata Hae Yoon sambil menunjukkan foto antara Se Na dan Shi Woo yang sudah
beredar hari ini.
Hyun Wook mengatakan bahwa tidak ada apa- apa diantara
mereka,
“ kenapa kau bisa begitu yakin? Apa karena Yoon Se Na
sukanya padamu? Atau kau yang suka padanya?” tanya Hae Yoon.
“ apa maksudmu?”
“ kau tidak kau tidak boleh! Meski Yoon Se Na suka padamu,
tapi kau tidak boleh suka padanya! Karena ia adiknya Yoon So Eun,,”
Hyun Wook kaget, ia tidak menyangka kalau Hae Yoon sudah
tau, “ darimana kau tau?”
“ Yoon Se Na, “
“ apa ia tau?”
“ tau apa? Tau kalau kau adalah pacar kakaknya?”
“ kau memberi tau Se Na?”
“ apa itu penting sekarang? Apa hanya itu yang kau
kuatirkan? Kenapa? Kau takut dia tidak akan menyukaimu lagi?”
Hyun Wook membentak Hae Yoon, “ kau memberi tahunya atau
tidak?”
“ bagaimana kalau iya?”
Hyun Wook langsung pergi ke rumah Se Na, tapi Se Na masih
belum di rumah.
Saat Hyun Wook hendak pergi, ia bertemu dengan Se Na. hyun
Wook speechless, sementara Se Na terlihat seperti takut melihat Hyun Wook.
Saat Hyun Wook melangkah mendekatinya, Se Na mundur satu
langkah..
Apa benar dia tau semuanya?
****
Hmm.. masih engga yakin sih apa Hae Yoon benar- benar
mengatakan semuanya pada Se Na?
Apa menjadi hak Hae Yoon untuk mengatakan semuanya pada Se
Na? bukankah harusnya Hyun Wook yang harus ngomong?
Kalaupun dia bilang sendiri, tidakkah itu membuat Se Na
benar- benar terpukul dan merasa dibodohi? Karena ketulusan Hyun Wook hanya
akan diartikan sebaliknya oleh Se Na.
Lets see di episode selanjutnya, hehe..
Untuk Shi Woo, semangat yaaa.. mudah- mudahan masih bisa
comeback dan sukses.. mudah- mudahan juga momen injurednya Shi Woo bisa jadi
ajang perekatan silaturahmi antara Shi Woo sama Se Na..hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar