Total Tayangan Halaman

Jumat, 06 Maret 2015

HYDE, JEKYLL, ME EPISODE 13


****
Ha Na mengajak Robin pulang dan membicarakan beberapa hal di rumah saja. Saat sampai di rumah Robin menyebutkan bahwa ia menerima sms dari Ha Na.

Ha Na merasa bingung karena ia tidak pernah mengirim sms pada Robin dan memintanya datang ke auditorium. Ha Na mengecek hapenya untuk memastikan.

Ia kaget saat ia melihat sms itu benar- benar ada di hapenya, Robin bertanya apa Ha Na sempat kehilangan handphonenya?



“ kalau tidak, siapa yang kau temui hari ini?”

“ sekretaris Kwon, woojung, ayah woojung, dan dokter Yoon.”

“ sepertinya itu scheduled text message. Tidak bisa melacak kapan sms itu dibuat, bisa saja hari ini, kemarin, minggu lalu atau lebih lama lagi. Soo Hyun mengenal kita lebih banyak dari yang kita kira..”

Robin terlihat sangat kuatir dengan hal ini, Ha Na pun memeluk Robin untuk menenangkannya.



“ jangan kuatir, mulai sekarang aku akan melindungimu. Tapi aku tidak bisa hanya melindungimu, untuk bisa mellindungimu maka aku juga harus melindungi direktur Goo. Agar kau bisa hidup maka direktur Goo harus hidup juga.”

“ apa itu artinya kau akan membagi cintamu dengan Seo Jin? Aku tidak bisa berbagi dirimu dengan Seo Jin. Bagaimana cinta bisa dibagi dengan cara seperti itu? aku tidak bisa membagi dirimu dengan Seo Jin atau dengan siapapun.” Kata Robin sambil berlalu meninggalkan Ha Na, ia terlihat sedih dengan apa yang dikatakan Ha Na.

*well, that’s the truth though, it’s hard for Ha Na too..*

Sementara di kantor polisi detektif Na diberi kabar bahwa dokter Kang tidak ada di rumah sakit manapun. ambulans yang membawanya tidak pernah sampai di rumah sakit.

Dan ternyata di ambulans itu dikendarai oleh Tae Joo ( I knew it! Dokter Kang ga mungkin lolos semudah itu.)



Tae Joo membawa dokter Kang pulang ke apartemennya dan merawat dokter Kang di apartemennya.



“ kau pikir dengan melakukan ini akan membuatmu bahagia?” kata dokter Kang.

“ kau tau, saat ini bukan Seo Jin atau Robin yang sedang ketakutan karena salah satu dari mereka akan hilang, tapi kau. “ tambahnya.

“ lalu aku yang sedang takut?”

“ kalau kau tidak takut, kenapa kau tidak mengirim email kepada Seo Jin? Bukankah karena kau takut? Kau takut akan kebenaran yang mungkin Seo Jin ungkapkan, kau takut kebenarannya tidak sesuai dengan apa yang selama ini kau percayai.”

*bener kata orang, kebenaran memang terkadang menyakitkan, aku tambahin deh, kebenaran juga terkadang menakutkan.*


****
Robin meninggalkan sebuah tab dengan notes di atasnya di kamar Ha Na, Robin meminta Ha Na untuk menyampaikan itu kepada Seo Jin.



Ha Na menceritakan bahwa kemarin dokter Kang sudah berhasil diselamatkan.

“ kau pasti terkejut, apa kau baik baik saja?” tanya Seo Jin. ( aww, that’s very sweet if him ^^)

“ aku baik baik saja, sekarang dengarkan aku. Sekarang kita harus ke TKP dan memberikan keterangan tentang apa yang terjadi semalam, kau harus bersikap seolah kau memang ada disana kemarin malam. Robin memintaku menyampaikan ini padamu.” kata Ha Na kepada Seo Jin.



Seo Jin melihat pesan itu, disana Robin mengatakan bahwa Soo Hyun tau semua tentang mereka. Tentang dokter Kang, penyakit DID Seo Jin dan metode dokter Kang.

“ dengan melihat apa yang sudah terjadi belakangan ini maka ada dua kemungkinan. Pertama Soo Hyun ada di sekitarmu, kedua Soo Hyun menggunakan orang orang di sekitarmu untuk melakukan ini semua sejak awal. Aku minta padamu mulailah mencurigai semua orang di sekitarmu, curiga pada orang adalah keahlianmu.” Papar Robin.

Beberapa saat setelah pesan dari Robin selesai, Seo Jin menerima email dari Soo Hyun. Soo Hyun menanyakan apa yang Seo Jin ingat.



Seo Jin pun membalas email Soo Hyun dan menjelaskan apa yang dia ingat.

“ hari itu, kenapa kau memintaku untuk bertemu di tempat itu? saat kau tidak sadarkan diri saat diculik, aku mendengar penculik kita menelpon seseorang. Penculik itu mengatakan ‘ apa kau tidak peduli jika anakmu mati?’. Anak itu bukanlah aku, apa kau mengerti? Penculik itu menelpon ayahmu.”

*see? I knew it!!! It’s not only Seo Jin who wanted to erase the bad memory, Soo Hyun is  exactly In the same condition*

Soo Hyun membaca email itu dan ia tidak percaya bahwa ayahnya melakukan hal itu, ia terus menyangkal bahwa ayahnya tidak mungkin melakukan hal itu.



“ Seo Jin berbohong lagi, ia berbohong karena tidak mau menerima kenyataannya.” Kata Soo Hyun kepada dokter Kang.

“ kenapa tidak kau pastikan saja dia bohong atau tidak?” tawar dokter Kang.

“ bagaimana caraku memastikannya? Ayahku sudah meninggal, Seo Jin sengaja membuat kebohongan seperti itu karena ia tau aku tidak bisa memastikan hal itu kepada siapapun,”

*erggh!!! Screw you!! Stubborn!!*

“ Jung Man Shik. Ia masih hidup dan sekarang dipenjara, dia yang menculikmu. Kau bisa bertanya padanya.” Kata Dokter Kang.

Soo Hyun menerima saran dokter Kang dan mencari cara agar ia bisa tau informasinya tanpa perlu bertemu langsung dengan Jung Man Shik. See, sekarang keliatan siapa yang pengecut.

Soo Hyun mendapati bahwa Ahn Sung Goon ( yang menganggap dirinya Soo Hyun) berada di LP yang sama dengan Jung Man Shik. Bingo! Mudah untuk mendapatkan infonya.

****
Seo jin dan Ha Na diberi tahu bahwa polisi kembali kehilangan dokter Kang. Seo Jin marah marah kenapa bisa polisi seceroboh itu.



Detektif Na tidak bisa bilang apa apa karena ini memang kesalahan mereka.

Di dalam perjalanan pulang, Seo Jin membaca profil Tae Joo. Ha Na menanyakan apakah Seo Jin mencurigai Tae Joo?



“ Ahn Sung Goon memang terlibat, tapi ada seseorang yang melakukan mental hacking padanya. Maka kemungkinannya ada dua, ada yang melakukan mental hacking padanya atau Soo Hyun mempelajari teknik mental hacking.”

*duh Seo Jin, udah ganteng, cerdas lagi, haha*

“ kita harus memikirkan semua kemungkinan, karena ada kemungkinan Robin juga di hipnotis saat di auditorium kemarin. Tapi hal itu tidak akan terjadi jika yang datang adalah direktur Goo, karena direktur tidak mempan di hipnotis. Dokter Kang saja mengalami kesulitan melakukan hypnotherapy pada direktur.” Papar sekretaris Kwon.

Seo Jin dan Ha Na berjalan di taman berdua,

“ pasti kau sering bermain dulu dengannya kan saat kecil, pasti berat untukmu mengetahui bahwa temanmu mengkhianatimu.” Kata Ha Na.



“ ayahmu tidak datang menyelamatkanmu, dan ayah Soo Hyun meminta anaknya untuk membawamu ke tempat penculikan. Semuanya dilakukan atas dasar uang. Bagi seorang anak, sejak lahir ayah mereka adalah dunia mereka. Tapi kedua ayah itu telah menghancurkan dunia anak- anak mereka.” Papar Ha Na.

“ Ha Na ssi, ayah yang kau kenal di duniamu sangatlah berbeda dengan ayah yang ada di duniaku. Aku rasa itu mengapa kau tumbuh menjadi wanita dewasa seperti ini. aku sangat beruntung karena akhirnya aku bertemu dengan seorang sepertimu dalam hidupku. Oleh karena itu aku ingin kau menjadi duniaku.”

Ha Na terlihat sedikit keberatan dengan pernyataan Seo Jin.

“ aku sering tertawa dan menangis akhir akhir ini karena mengenal dirimu. sejak dulu aku tidak pernah melakukan apa yang ingin aku lakukan. maka mulai saat ini aku ingin melakukan semua hal itu bersamamu. Aku tau bahwa kau akan mempertimbangkan hal ini demi menjaga perasaan Robin. Take your time, bersabar adalah kebiasaan baruku sekarang.”

*aww!!! He’s just so sweet!!!*
****

Tae Joo meyakinkan detektif Na bahwa ia harus bertemu dengan Ahn Sung Goon dan melakukan hipnotis padanya demi tau dimana posisi dokter Kang sekarang.

Tentu ini hanya modus bagi Tae Joo untuk bisa dapat info yang tidak berani ia cari sendiri.



Dan benar, begitu Tae Joo sampai di penjara, ia langsung menemui Sung Goon. Ia memperlihatkan foto penculik dirinya 22 tahun yang lalu. Tae Joo meminta pada Sung Goon untuk mencari tau apa penculiknya ada di penjara ini dan Tae Joo juga meminta untuk menanyakan kepada Jung Man Shik siapa lagi yang saat itu terlibat selain dirinya.



Sementara dokter Jarrold tiba di Korea dan langsung diberitahu masalah DID Seo Jin. Dokter Jarrold mengatakan bahwa mendengar sepintas kondisi Seo Jin yang sudah dijelaskan, maka kondisi ini sangat jarang terjadi di dunia medis, oleh karena itu ia ingin bertemu Seo Jin segera.



Malam datang, Robin menerima sms dari Ha Na, ia segera bergegas ke suatu tempat,d an tempat itu adalah auditorium yang sama tempat ia dan dokter Kang bertemu kemarin.



Robin sempat memarahi Ha Na kenapa ia datang ke tempat ini karena ini sangat berbahaya.

“ aku mengajakmu kesini siapa tau kau ingat sesuatu malam itu, Seo Jin kesulitan mengetahui siapa Soo Hyun.”

“ lalu bagaimana denganku? Apa kau hanya peduli pada Seo Jin?”

“ aku sudah katakan padamu,aku tidak akan meninggalkanmu. Sekarang ini prioritasku bukan untuk mempertahankan salah satu dari kalian, ini juga berat bagiku, aku ingin lari dari semua ini. tapi melihat kau semalam aku menyadari bahwa aku tidak bisa pergi. Bukan hanya kau yang ingin hidup, aku juga ingin kau hidup. Jadi kita selesaikan dulu masalah ini. ya?”

Robin akhirnya sepakat dan bersedia berusaha mengingat, sebelum meninggalkan auditorium, ia merasakan sakit di kepalanya. Ia mengingat sesuatu malam itu tapi ia tidak tau apa.

Di dalam penjara, waktunya bagi Sung Goon untuk potong rambut. Saat menunggu giliran ia mencari cari keberadaan Man Shik, penculik Soo Hyun. Dan ternyata Man Shik ada disana, ia menjadi tukang cukur rambut.



Sung Goon mendapat giliran dipotong oleh Man Shik, ia mengatakan bahwa dirinya adalah Soo Hyun yang diculiknya 22 tahun yang lalu.

Di apartemen Tae Joo ngobrol dengan dokter Kang, *tae Joo ini manusiawi, dokter Kang boleh keluar dari ruangan pengap itu sekali sekali, hehe*



“ apa kau menghipnotisnya lagi? Kau bukan dokter lagi sekarang. Kau tau bahwa itu bisa berbahaya untuknya, kau pikir Sung Goon dalam kondisi mental yang stabil? Kalau dia tidak bisa mengendalikan pikiran dan emosinya, apa yang akan kau lakukan?” kata dokter Kang.

Dan benar, beberapa saat kemudian Tae Joo menyaksikan berita di tv bahwa Sung Goon menganiaya Man Shik.

Saat dipotong rambutnya, Man Shik mengatakan bahwa memang ayah Soo Hyun lah rekan kerja sama Man Shik. Saat Soo Hyun gadungan tau hal ini ia tidak bisa mengendalikan emosinya dan tidak bisa menerima kenyataan yang baru saja ia dengar.

Tapi hal itu tentu tidak diketahui Soo Hyun yang asli, ia hanya bisa menerka apa sebab Sung Goon menjadi angresif seperti itu.

That’s why you have to experience it yourself dude, don’t make others do that in your place!

****
di rumah Seo Jin kekacauan terjadi, Ha Na memberi tau kepada sekretaris Kwon bahwa Seo Jin tidak bangun lagi.

Sekretaris Kwon panik dan mengecek ke kamar, ia mendapati Robin yang disana, bukan Seo Jin, padahal ini sudah pagi.

Bodyguard yang mirip Jaejoong datang dan memberitahu bahwa dokter Jarrold sudah hadir di sini untuk bertemu dengan Seo Jin.

“ aku bisa gila!” kata sekretaris Kwon.

Dokter Jarrold dan Robin mengobrol di dalam kamar Seo Jin, aku engga tau apa Robin mengaku sebagai Robin atau Seo Jin. Dokter Jarrold meminta dia untuk santai saja dan menceritakan semua yang terjadi.



Setelah berbicara dengan Robin, dokter Jarrold mencoba menjelaskan kondisi Seo Jin kepada presdir.

“ dari apa yang sudah aku dengar, kesimpulan yang bisa aku ambil adalah Robin sudah mulai menginginkan untuk bertahan hidup dari Seo Jin, dan keinginan itu sudah semakin kuat. Dua hari lalu di auditorium, Robin menyelamatkan seseorang, hal itu menunjukkan bahwa karakternya sudah semakin kuat di dalam diri Seo Jin.”



“ lalu maksudmu, Seo Jin akan menghilang selamanya?” tanya presdir.

“ aku tidak bisa menjamin hal itu, tapi pola antara Robin dan Seo Jin sudah mengalami perubahan sedikit demi sedikit, hal ini membuat Robin bisa ada lebih lama dibandingkan Seo Jin. Dan kenyataan bahwa Seo Jin tidak muncul hari ini, adalah sebuah tanda.” *oh, berarti tadi ngakunya Robin, hehe*

“ tanda apa?”

“ pertama kali Seo Jin tidak muncul adalah tanggal 18 februari, sekarang tanggal 4 maret, tepat 2 minggu kejadian ini berulang. Tenggang waktu ini bisa semakin berkurang,bisa berkurang menjadi hanya 10 hari, 5 hari, 4 hari, dan apabila tenggang waktu ini terus berkurang, maka Seo Jin bisa hilang selamanya.”

*damn!!! That’s just so scary >.<*

Di ruangan itu ternyata telah dipasang kamera pengintai, dan yang memgintai pembicaraan mereka adalah direktur Ryu, sampai saat ini aku sih lega karena direktur Ryu yang masang, bukan antek anteknya Tae Joo, hehe. Direktur Ryu emang nyebelin, tapi gak sejahat Tae Joo kayanya, hehe.



Robin menelpon Tae Joo dan melaporkan bahwa ia baru saja bicara dengan dokter Jarrold, tapi ia tidak menceritakan satu hal pada dokter Jarrold.



*stupid Robin!! Why in the world did you tell him!???!! Careless alter ego T.T*

“ apa yang tidak kau beritahu?” tanya Tae Joo.

“ ingatan Seo Jin, aku ingat semuanya. Ingatan Seo Jin tentang penculikan 22 tahun lalu. Bukankah itu artinya..”

“ kau semakin kuat, apa kau yakin ingat semuanya?” Tae Joo pun mulai modus,

“ ya, aku ingat semuanya. “

“ kalau begitu datanglah kemari dan katakan semua padaku, bisakah kau kemari?” *plak!*

Robin pun mengatakan bahwa ia akan kesana sejam lagi.

****
Sebagai langkah pencegahan presdir meminta semua pengawalnya untuk mengawasi Robin supaya dia tidak kemana mana sampai Seo Jin kembali, tapi terlambat karena Robin sudah keburu pergi ke Tae Joo dengan make taksi.

“ aku sudah sampai disini, aku bisa naik?” tanya Robin. Tae Joo mengijinkan.

Saat mau naik lift, anak kecil membawa balon dan menabrak Robin sehingga balon itu menutupi wajah Robin.



“ balon dilarang mulai hari ini.” saat mengatakan itu, ekspresi wajah Robin berubah.

* nahlo?! Terry? Or Seo Jin?*

Flashback mulai mengalun, kemarin saat Robin sakit kepala, ia mengingat sesuatu saat melihat monitor di layar auditorium itu.

“ ada kelereng, “ ia mengingat bahwa malam itu ia melihat kelereng, dan sebelumnya ia melihat kelereng yang sama di tempat Tae Joo.

Robin membuat video call dengan Seo Jin dan bilang bahwa ia sepakat untuk menyelesaikan kasus ini lebih dulu.

“ sepertinya aku tau siapa Lee Soo Hyun, dia adalah dokter Yoon Tae Joo.”

“ yoon Tae Joo?”

“ tapi kita tidak punya bukti, kita harus cari buktinya,”

“ caranya?”

“ hipnotis.”

“ kau paling tidak sudah dihipnotis dua kali, mencoba lagi akan berbahaya.”

“ lalu bagaimana kalau kita menggunakan ide lain?” tawar Ha Na.

“ bukankah kau bilang kalau kau tidak mempan di hipnotis?”



And that’s the answer! Hari ini sebenarnya Seo Jin bangun, hanya ia pura pura bahwa ia Robin untuk mengelabui semua orang, tujuannya Cuma ngibulin Tae Joo, sisanya dari pagi Cuma korban latian actingnya Seo Jin, haha.

Jadi yang datang ke apartemennya Tae Joo adalah Seo Jin dengan kedok Robin,

Ha Na bahkan ada di depan Seo Jin saat ia menelpon Tae Joo, Ha Na memberikan instruksi supaya Seo Jin menirukan gaya bicara Robin yang pelan dan kekanakan, haha. Seo Jin sebel harus niruin Robin.



Seo Jin dan Ha Na meminta perlindungan polisi untuk menangkap Soo Hyun. Mereka menceritakan rencana mereka,

Seo Jin dipasangi recorder pengintai di balik coatnya, “ kalau kau mau kami masuk, sebut nama Lee Soo Hyun, kita akan segera masuk kesana.”

Ha Na berbicara dengan Seo Jin sebelum mereka melakukan aksinya, “ jika benar dokter Yoon pelakunya maka aku harus merubah pandanganku soal percaya pada orang lain”



* good, Seo Jin belajar nangis dan ketawa sejak kenal Ha Na, dan Ha Na belajar ga gampang percaya sama orang sejak kenal sama Seo Jin. Take and give, haha*

“ itu kenapa kita harus membuktikannya, jangan kuatir, akan ku atasi semuanya.”

“ baiklah, berhati hatilah..”

Seo Jin menekan bel apartemen Tae Joo,

Detektif Na dan Ha Na berada di dalam Van untuk mendengarkan percakapan Seo Jin dan Tae Joo



Sementara polisi lain membagi diri, ada yang minta ijin kepada pihak apartemen dan ada yang langsung berjaga di sekitar kamar Tae Joo.

Bahkan direktur Ryu pun mengikuti Seo Jin sejak dari rumah tadi, wkwkwk, kyeopta!!



Tae Joo membuka pintu apartemennya, Seo Jin berusaha tersenyum seperti Robin, dalam hatinya ia berkata,

“ apa itu kau, Soo Hyun-ah?”
****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar