****
Tae Joo menghipnotis Seo Jin untuk mengetahui apa yang Seo
Jin ingat. Seo Jin yang berpura pura jadi Robin pun berpura – pura tidur saat
Tae Joo coba menghipnotisnya.
“ aku ditarik oleh penculik itu!” kata Seo Jin dalam
hipnotisnya.
“ kau ditarik? Dengan temanmu?” tanya Tae Joo untuk
memastikan.
“ ya,”
“ ckckckck..” kata Tae Joo “ disitulah memori kita mulai
berbeda.”
“ bukan seperti itu yang benar, yang benar itu kau ditarik
oleh penculik dan Soo Hyun memohon pada penculik agar ia tidak membawa Seo Jin.
Bukankah begitu?” Jelas Tae Joo.
“ ya, itulah yang sebenarnya.” Kata Seo Jin dalam hati. seo
Jin hanya ingin membangkitkan amarah Tae Joo dengan mengatakan kebohongan.
Perlahan tapi pasti Tae Joo mengakui siapa dirinya, “ kau
pasti heran kenapa aku bisa tau kan? Itu karena aku, Lee Soo Hyun..”
Di dalam van, detektif Na dan Ha Na sangat kaget mendengar
pengakuan tersebut, dokter yang selama ini mereka percayai ternyata adalah
penjahatnya.
“ aku menunggu saat ini selama hidupku, tapi saat aku dapat
kesempatan ini kenapa aku harus bicara dengan Robin tamengmu itu?!” bentak Soo
Hyun merasa frustasi.
Saat itu juga Seo Jin memanggil nama Soo Hyun dan membuka
matanya serta mendekatkan badannya ke arah Soo Hyun, “ Soo Hyun-ah..”
Soo Hyun kaget setengah mati setelah sadar bahwa yang ia
hipnotis bukanlah Robin melainkan Seo Jin, dan berarti hipnotisnya kali ini
gagal.. *jengjeng!*
Setelah mendengar nama Lee Soo Hyun tadi, para polisi
bergerak cepat mengitari gedung untuk menangkap Soo Hyun.
“ polisi sudah berjaga disekitar sini untuk menangkapmu,
mereka mendengar percakapan kita dan sudah tau bahwa kau Lee Soo Hyun.”
“ aku minta maaf, untuk hidup kita yang sudah dihancurkan
selama 22 tahun belakangan ini. tapi apa kau sungguh tidak tau bahwa ayahmu
juga penjahatnya?”
“ jangan bercanda! Ayahku tidak mungkin melakukan itu!”
“ kita dikorbankan!” bentak Seo Jin.
“ dikorbankan katamu? Kita? Hanya kau yang dikorbankan
ayahmu, bukan aku!”
“ tidak satupun dari kita ingin itu terjadi! Kita adalah
korban kedua orang tua kita.”
“ bukan aku, kau lah korban ayahmu, ayahku tidak pernah
meninggalkan aku.”
“ akuilah, tidak apa apa mengakuinya. Yang paling penting
kita berdua bisa hidup hingga sekarang. Seberapa berat dan pahitnya itu
bukankah yang lebih penting adalah kita masih hidup?” kata Seo Jin.
“ tidak, jangan membohongiku, kau hanya coba memanipulasi
pikiranmu agar kau bisa lari lagi kan?!”
“ apa kau sungguh tidak ingat itu?” tanya Seo Jin.
“ tidak, aku jujur.”
*gad.. ga kebayang kalo Lee Soo Hyun harus dihadapkan pada
kenyataan tak terbantahkan bahwa
ayahnyalah penjahatnya,he might be lose his insanity*
“ dokter Kang ada disini, temukanlah dia.” Kata Soo Hyun, ia
lalu keluar dimana polisi sudah mengetuk pintunya sejak tadi.
****
Seo Jin akhirnya menemukan dokter Kang dan melepaskan
ikatannya, sementara Soo Hyun berhasil melarikan diri dari detektif Na, polisi
yang lain pun mencoba mencegat Soo Hyun di lantai dasar.
Saat sudah disergap polisi, Soo Hyun masih tetap tenang dan
mengangkat kedua tangannya.
Ia memegang handphone dan memutar sebuah lagu, beberapa hari
lalu ia memutar lagu itu di kantor polisi saat ia memperkenalkan metode
hipnotis.
Lagu itu adalah trigger bagi polisi yang mengitarinya untuk
jatuh di bawah pengaruh hipnotisnya.
What a jerk!
Karena sudah terkena hipnotis maka Soo Hyun bisa jalan
dengan santainya dan melarikan diri dengan motor besarnya.
Detektif Na marah marah pada bawahannya kenapa Soo hyun bisa
lolos lagi, akan tetapi bawahannya menjelaskan bahwa Soo Hyun telah
menghipnotis mereka sehingga mereka seolah tidak bisa bergerak.
****
Ha Na masuk ke apartemen Tae Joo, ia melihat Dokter Kang
masih dalam keadaan selamat dan akan dibawa ke rumah sakit.
Ha Na mencari Seo Jin karena tadi Seo Jin tiba tiba
mematikan recordernya,
“ apa kau baik baik saja? Kenapa kau mematikan recordermu? Bukankah
kau sudah berjanji tidak akan seperti itu? kalau kau kenapa kenapa bagaimana?!”
Ha Na nyerocos tanpa sadar.
Seo Jin nampak senang karena ada yang begitu kuatir padanya,
tanpa menjawab Ha Na, Seo Jin langsung memeluk Ha Na..
*awww.. melted..*
Seo Jin dan Ha Na menengok dokter
Kang, “ ini semua salahku, aku terlalu terburu buru saat aku tau bahwa Tae Joo
adalah Soo Hyun..”
“ Soo Hyun juga secara selektif
menghapus memori yang tidak bisa dia terima. Bedanya dia denganmu, kalau kau
merubah memori pahit itu dengan menyalahkan dirimu sendiri, sedangkan Soo Hyun
merubah kenangan itu menjadi dendam kepada orang lain.”
“ ia masih memiliki satu senjata
untuk menyerangmu, jagalah dia, jangan sampai Soo Hyun mengambil dia darimu.”
Saat itu juga Ha Na masuk,
mungkinkah Ha na yang dimaksud dokter Kang?
Setelah dari rumah sakit, Seo Jin
dan Ha Na kembali ke rumah. Ha Na memanggil seo Jin.
“ direktur, aku pikir aku sedikit
mengerti kondisimu sekarang. Baru saja aku merasa sangat bodoh karena percaya
kepada dokter Yoon. Saat aku tau bahwa dia adalah Soo Hyun, aku merasa bahwa
aku tidak lagi bisa percaya pada siapapun. Direktur sudah dikhianati oleh ayah
dan bahkan teman dekatmu sendiri, aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku
akan bertahan hidup jika mengalami hal itu. kau sudah berusaha sangat keras dan
melakukannya dengan sangat baik, direktur.”
Di tempat lain, Soo Hyun duduk
sendiri di suatu tempat, ia terlihat terpukul dengan apa yang barusan dikatakan
Seo Jin.
Setelah malam itu, wajah Soo Hyun
ada dimana mana, pencarian terhadapnya sudah sampai di seluruh negeri, polisi
pun semakin detail terhadap upaya pencarian Soo Hyun.
Detektif Na menanyakan kondisi
Jung Man Shik sekarang, di rumah sakit Taeyang, Jung Man Shik dijaga oleh dua
polisi di depan pintu.
Mereka di beri pesan untuk menjaga
ketat Man Shik, saat itu juga ada seorang dokter mengenakan masker dan
mengatakan bahwa ia harus melakukan CT Scan.
Polisi curiga dan meminta dokter
itu melepas maskernya dan bersiap siap dengan pistol mereka.
Tapi setelah dibuka, itu bukan
Soo Hyun, sure, Soo Hyun won’t be that careless.
Saat Man Shik selesai di CT Scan,
dokter residen meminta Man Shik di bawa kembali ke ruangannya.
Dan dokter Residen itulah Soo
Hyun, huahuahua, pasti hipnotis lagi deh T.T
Soo Hyun kembali menculik Man
Shik untuk memastikan apa yang dikatakan Seo Jin benar atau tidak, gosh he’s
not even a human anymore.
****
Di rumah, Seo Jin masuk ke kamar Ha Na setelah ketukannya
tidak digubris, di tempat tidur, Ha Na ternyata demam.
Seo Jin segera merawat Ha Na dengan cara yang sama saat Ha
Na merawatnya, ia bahkan mengangkat telpon dari kantor dan bilang bahwa Ha Na
tidak bisa kerja hari ini.
“ direktur.”
“ kau tidak bisa kerja, ini sungguhan,”
“ kenapa?”
“ Lee Soo Hyun kembali berkeliaran, tinggal di rumah karena
penjagaan di rumah ini sangat ketat.”
Setelah merawat Ha Na, Seo Jin mengecek CCTV karena kepo
dengan apa yang Robin lakukan kemarin malam. Dari CCTV itu diketahui bahwa
Robin tinggal di kamar Ha Na semalaman, wkwkwk..
Seo Jin cemburu berat, “ tapi aku sudah merawatnya, aku
melakukan hal yang benar,” wkwkwk,cute ^^
Robin tau Ha Na sakit saat ia melihat video dari Seo Jin, “
dia sakit?”
Robin langsung merangsek masuk ke kamar Ha Na dan melihat
makanan yang disiapkan oleh Seo Jin, “ astaga, apa hanya ini yang diberikan Seo
Jin?”
Ia langsung menelpon sekretaris Kwon dan minta tolong
dibelanjakan bahan bahan fresh, di kulkas Seo Jin tidak ada makanan layak
makan, wkwkwk..
Robin pun segera masak untuk Ha Na, setelah makan mereka
berdua ke ruangan Robin dan menghabiskan waktu mereka bersama disana,
Huhu, somehow it breaks my heart that Seo Jin can’t do that
T.T
****
Di suatu daerah di luar Seoul, Soo Hyun menyekap Man Shik
yang masih di perban sana sini, ia menanyakan ayahnya adalah penjahatnya juga.
Man Shik ingat ia sempat ditanyai hal yang sama oleh Sung
Goon saat di penjara, dan saat ia mengatakan yang sebenarnya, jadilah dia
menjadi sekarang, babak belur. Ia takut kalau sekarang ia jujur lagi maka ia
akan mati.
Terlebih lagi Soo Hyun mengancam Mana Shik dengan kayu yang
terbakar, di pukul pake itu, jadi sate T.T
“ apakah ada penjahat lain selain kau?”
“ tidak, “ jawab Man Shik ketakutan.
“ kau yakin?!”
“ ya!!”
“ ayahku tidak terlibat kan?!”
“ ti.. tidak!”
“ kau yakin?!!”
“ ya aku yakin!!”
“ Seo Jin kau pembohong!!” kata Soo Hyun.
* aigooo!!!*
Sementara di rumah, Seo Jin kaget melihat kulkasnya isi
macem macem kaya kulkas emak emak, haha.
Ia kembali mengecek CCTVnya, ia melihat bahwa Robin masak
besar untuk Ha Na, they have dinner together and Ha Na seems very happy.
It must be hurt for Seo Jin, huhu..
Ia akhirnya mengajak Ha Na makan malam juga, haha, kaya anak
kecil aja, ga mau kalah, hehe.
“ apa kau melakukan apa yang aku pikirkan? Karena Robin juga
mengajakku makan malam?” kata Ha Na.
“tidak, aku hanya ingin kita makan bersama. (halah! Alesan,
wkwk). Aku tidak bisa mengingat apa yang aku lakukan saat aku menjadi Robin,
tapi kau ingat. Maka aku ingin mengingatnya bersamamu, bagaimana cara aku
membuatmu tertawa, dan bagaimana aku menunjukkan cintaku padamu, “ eaaa!!
Dan saat itu juga, lampu rumah tiba tiba mati, (belum beli
pulsa listrik, haha).
Of course it’s not like that,
“ kenapa listriknya mati?”
“ pasti akan nyala sebentar lagi,” kata Seo Jin, ganggu
pengakuan gue aja nih lampu, haha.
Tapi tiba tiba seseorang datang di belakang Ha Na dan
membekap mulut Ha Na, seo Jin bisa melihat siapa itu,
Sure, it’s Soo Hyun.
“ kau dan aku, masih ada hal yang harus kita bicarakan,”
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar