****
“ Dalam waktu
semalam, aku menjadi seorang penulis webtoon dan Robin menjadi direktur
Wonderland. Tidak kusangka semua ini, lalu bagaimana reaksi Robin?”
“ ia tidak senang dengan hal ini,”
“ tapi aku yakin dia mengerti, terima kasih karena sudah
membuat kita bertiga bisa hidup beriringan. Ayo kita rayakan ini dengan makan
bersama.”
Di kantor, presdir Goo marah besar dengan sekretaris Kwon
dan bodyguard mirip Jaejoong setelah membaca artikel yang tersebar luas di
internet.
But rather than marah dan kecewa, presdir Goo lebih terlihat
kuatir, which is sweet ^^
Dua direktur eksekutif Wonder Group datang ke kantor presdir
untuk membicarakan hal ini. presdir Goo kuatir tentang apa yang akan mereka katakan
mengenai artikel yang sudah tersebar luas.
Tapi bukannya ingin memecat direktur Goo, mereka malah ingin
menjadikan bakat menggambar Seo Jin sebagai theme park Wonderland, wkwkwkwk..
“ kami sudah melihat hasil karya direktur Goo, sangat
mengesankan. Direktur Goo ialah simbol Wonder group sekarang. Ia tidak hanya
mahir memimpin perusahaan akan tetapi juga memiliki jiwa seni yang tinggi. Dia
akan menjadi Walt Disney-nya Korea selatan” wkwkwkwkwkwk, kyeopta >.<
Mendengar pujian dan ekspektasi dari direktur ini,
sekretaris Kwon merasa sangat senang dan lega, sementara presdir Goo sepertinya
tidak semarah tadi setelah mendengar respon direksi yang sangat positif.
Ha Na dan Seo Jin sarapan bersama di rumah, sms dan telpon
berkali kali masuk ke hape Seo Jin, mereka semua mengaku kenal dengan Seo Jin
mulai dari teman SMP sampai teman SMA.
Seo Jin mulai ingat kepada mereka satu persatu bahkan setuju
untuk bertemu dengan mereka dalam waktu dekat.
Ia menunjukkan salah satu temannya yang dulu sangat bodoh di
sekolah, “ sekarang ia menjadi pemilik perusahaan game besar di Korea.” Tuh,
nasib orang ga ada yang tau, makanya jangan pernah meremehkan orang dan jangan
pernah nyerah :D
Telpon, sms, whatsapp (is it? Haha, drama ini disponsori
LINE sih,) terus berdatangan. Seo Jin nampak senang membaca pesan demi pesan
yang sampai ke nomornya.
“ terima kasih padamu, aku merasakan hal ini. siapa sangka
aku punya banyak teman.” Sure Seo Jin, you have much money, people will look
for you, wkwkwk..
****
Robin, Seo Jin, Ha Na dan sekretaris Kwon mengadakan rapat
koordinasi mengingat perubahan yang akan dialami baik oleh Seo Jin maupun
Robin.
“ kalian akan bertemu dengan banyak orang, oleh karena itu
kalian harus banyak mengingat. Kalau bertemu dengan orang, kalian harus tau
detail pribadi masing masing.” Kata Sekretaris Kwon.
Robin mengangkat tangannya untuk ijin bicara, “ ada acara
yang ingin aku datangi, acara penghargaan untuk penulis Webtoon, aku diundang.”
Seo Jin tidak keberatan dengan hal itu, “ bagaimana tanda
tanganmu? Aku akan bertemu dengan teman temanku dan sepertinya mereka ingin
tanda tanganmu.”
“ baiklah aku bisa ajari kau, tapi bagaimana dengan skill
gambarku? Apa kau mau belajar juga?”
Seo Jin menggeleng seolah berkata ‘ males banget,’ haha.
“ kalau begitu belajarlah menyetir, supaya kejadian seperti
kemarin tidak terjadi lagi.” Seo Jin setuju akan saran Robin ini.
Ha Na meminta Seo Jin dan Robin menulis pertanyaan yang
ingin ditanyakan satu sama lain, dari pertanyaan itu mereka akan dapat mengenal
satu sama lain lebih baik.
Robin mereview jawaban dari Seo Jin bersama Ha Na, Seo Jin
banyak merekomendasikan film kepada Robin, mostly film yang Seo Jin tonton
ialah film yang bertemakan masa kanak kanak :’)
Besok paginya Seo Jin yang mereview jawaban dari Robin, banyak
hal yang ingin Robin lakukan, termasuk triathlon, wkwkwkwk..
“ apa dia ingin aku mati dengan ikut triathlon? Aku benar
benar tidak tau siapa dia. Selama ini kita hanya bertukar pesan satu sama lain,
tapi aku tidak tau sama sekali tentang hidupnya.”
“ Robin juga bilang begitu, selama 15 tahun terakhir kalian
berbagi tubuh yang sama, tapi kalian tidak pernah bertukar pikiran, kenangan,
maupun mimpi yang sama.”
****
Ha Na dan Robin sudah siap untuk berangkat ke acara penghargaan,
mereka berdua sangat nervous karena ini pertama kalinya mereka muncul di depan
publik.
Saat keluar dari lift, banyak sekali fans yang sudah
menunggu kedatangan Robin. Mereka berdua sempet engga mau keluar saking
nervousnya, wkwkwk.
Akan tetapi pada akhirnya mereka berhasil jalan di atas red
carpet dengan elegannya (iyalah ya, udah biasa, wkwkwk).
Di tempat lain, Woo Jung sedih karena yang ada di sisi Robin
bukanlah dirinya, meski demikian ia tetap mengakui bahwa Ha Na memang pantas
mendapatkan Robin.
Saat itulah Eun Chang datang menghibur hati Woo Jung, mereka
naik motor berdua dan Eun Chang meminta Woo Jung meluapkan perasaannya. Malam
itu adalah malam terakhir Woo Jung
sebagai penggemar rahasia Robin.
Robin memenangkan penghargaan sebagai webtoon author terbaik
tahun ini, di acara tersebut Robin bertemu dengan kartunis lain selain dirinya
yang menjalani pekerjaan lain selain menjadi penulis webtoon.
“ kalau aku ingin menjadi penyiar di radio, apa aku terlalu
serakah?”
Ha Na mengatakan tidak selama Seo Jin setuju.
Besok paginya Seo Jin mendengarkan cerita dari Ha Na
mengenai acara penghargaan kemarin dan menceritakan tentang keinginan Robin
untuk jadi penyiar radio.
“ orang akan tau suaraku seperti apa mulai sekarang.” Balas
Seo Jin, he’s actually happy about it. He smiled!!
Setelah mendapat restu dari Seo Jin, malamnya Robin pun
airing di radio untuk pertama kalinya sebagai celebrity love consultant.
Besok paginya Seo Jin bangun dan teringat akan memori Robin
saat siaran kemarin.
Sekretaris Kwon menceritakan apa yang Robin katakan di radio
kemarin, dan Seo Jin bisa melanjutkan kalimat yang akan diucapkan sekretaris
Kwon padahal ia tidak mendengarkan siaran itu.
Begitu juga dengan Robin, saat bangun ia tidak lagi ingat
memori Seo Jin, yang ia ingat hanya memori saat ia siaran saja.
Mungkinkah Robin akan hilang? Hmm..
Robin berkonsultasi dengan dokter Kang mengenai apa yang
terjadi, apapun bahasa yang coba disampaikan oleh dokter Kang, Robin tetap
menangkapnya sebagai bahwa sebentar lagi dirinya akan menghilang selamanya.
Robin berdiam diri di apartemen, ia bahkan membiarkan Ha Na
berada di luar mengetuk dan memencet bel apartemennya.
Ia hanya keluar sebentar dan mengatakan pada Ha Na bahwa ia
perlu waktu sendiri untuk beberapa saat.
Besok paginya Seo Jin kembali mendatangi dokter Kang, sama
seperti Robin, Seo Jin mengatakan kalau dia belum siap kehilangan Robin, begitu
juga sebaliknya.
****
Seo Jin mendatangi Ha Na di kantornya, Ha Na menanyakan
apakah Robin baik baik saja karena tiba tiba ingin sendiri.
Seo Jin tidak menceritakan apa yang terjadi kepada ha Na, ia
lebih memilih menghibur Ha Na.
“ ia mengalami perubahan besar dalam hidupnya, sebaik apapun
perubahan itu tapi tetap bisa membuat orang menjadi kuatir, lagipula seseorang
bisa tiba tiba frustrasi tanpa alasan yang jelas.”
“ tapi ia tidak bisasanya begini,ia selalu ceria,”
“ kau seharusnya kuatir kalau ia terus ceria, tidak ada
orang yang terus menerus bisa terlihat bahagia (betul!), berikan dia waktu
sebentar lagi.”
Seo Jin is very kind :D
Malamnya Robin kembali tidak bisa dihubungi, Ha Na sampe
mewek karena galau, hehe.
“ bagaimana aku bisa mengatakan selamat tinggal padamu Ha Na
ssi, maafkan aku.”
Besok paginya Ha Na tertidur di sofa, Seo Jin membuat
sarapan untuk Ha Na.
Saat bangun Ha Na menceritakan bahwa kemarin Robin juga
tidak mau ditemui, “ nanti ia akan menemuimu, aku akan memaksanya bertemu
denganmu. Sekarang makanlah, ini aku buatkan sup rumput laut, hari ini kau
ulang tahun kan? Pikirkan usaha yang sudah aku curahkan untuk membuatnya lalu
cobalah untuk memakannya.”
****
Alarm berbunyi menunjukkan pukul 8 malam, akan tetapi yang
terbangun malah Seo Jin.
“ apa apaan ini? apa Robin sudah menghilang? Tidak bisa!”
Diluar Ha Na sudah menunggu untuk ke stasiun radio malam
itu, Seo Jin berpura pura menirukan suara Robin.
“ ya Ha Na ssi, aku akan segera keluar.”
Beberapa saat kemudian sekretaris Kwon datang, Seo Jin
mendengar kedatangannya dan mengirim sms agar sekretaris Kwon masuk ke
kamarnya.
“ hyung, masuklah ke kamarku sebentar.” Kata Seo Jin pura
pura jadi Robin.
“ hyung apa aku terlihat aneh?”
“ tentu!”
“ apanya, hyung?”
“ ini kan hari ultah Ha Na, kenapa kau membiarkan dia
menunggu diluar?”
Seo Jin menghela nafas, “ hyung, dengarkan aku baik baik.”
“ aku bukan Robin.” Seo Jin kembali ke nada bicaranya,
“ apa? Direktur, Robin, ah tunggu dulu! Jadi kau direktur?”
“ Robin tidak bangun, “ Sekretaris kwon bingung dan langsung
bicara formal, wkwk.., ini bos gue penyakitnya bikin bingung, wkwkwk.
Mereka pun menyiapkan sandiwara hari ini, sekretaris Kwon
nampak sedih karena Robin hilang begitu saja.
“ belum tentu, kalau besok ia tidak kembali, maka mari kita
menangis bersama.” Kata Seo Jin.
Mereka berdua akhirnya keluar, Ha Na lega setelah melihat
Robin, ia meminta Robin untuk tidak mengulangi perbuatannya kemarin,
“ aku paling tidak suka pria yang tidak angkat telpon dan
mendadak tidak bisa dihubungi.”
“ baiklah, maafkan aku Ha Na ssi.”
Sampai diluar Robin dan Ha Na masuk ke dalam mobil, Seo Jin
galau karena dia kan engga bisa nyetir, wkwk.
Untung sekretaris Kwon datang disaat yang tepat,
“ bolehkah aku ikut?” kata Sekretaris Kwon. Duh, sekretaris
ini kayanya engga punya personal life ya, haha.
“ tentu, kau harus ikut.” Jawab Seo Jin sambil
mengisyaratkan Sekretaris Kwon untuk mengemudi.
Seo Jin melakukan tugasnya dengan baik di radio, di bagian akhir,
ia membacakan sebuah prolog yang ditujukan kepada Ha Na yang tentu tidak
diketahui sebelumnya oleh Ha Na.
“ ada sebuah tempat bernama Venice di italia, tempat ini
diramalkan akan tenggelam suatu hari ini. aku seperti Venice, aku mungkin akan
tenggelam suatu hari nanti. Aku tidak tau apakah seseorang akan meninggalkan
aku atau apa besok aku akan menghilang. Tapi aku tidak mau lagi hidup dalam
ketakutan seperti itu, aku ingin menjalankan hidupku hari demi hari, denganmu,
Ha Na ssi.”
Ha Na sangat kaget juga tersentuh mendengar pengakuan itu,
dalam beberapa detik staaf sirkus ha Na datang dari balik pintu dan membawakan
balon balon serta kue ulang tahun.
Ha Na senang sekali akan surprise party yang diadakan
untuknya, everybody seems so happy.
Salah satu staff Ha Na tidak sengaja menaruh salah satu
bingkisan hingga menekan tombol di panel control yang mengakibatkan suara
mendenging di headset penyiar, termasuk Seo Jin.
Seo Jin melepas headset dan merasakan pusing di kepalanya,
dan beberapa saat kemudian bangunlah Robin.
Ia sempat bingung dengan apa yang terjadi, ia dimana? Mental
breakdown, wkwk.
Robin menguasai diri dalam waktu singkat, bahkan Ha Na pun
tidak menyadari perubahan Robin, atau mungkin Seo Jin yang pinter acting, wkwk.
Diluar, Woo Jung memberikan rekaman surprise tadi kepada
Robin.
“ apa tadi aku melakukannya dengan baik?” tanya Robin, ia
bukan butuh pujian, ia hanya ingin tau apa ada curiga bahwa tadi adalah Seo
Jin.
“ apa aku harus menjelaskannya padamu? kau melakukannya
semuanya dengan sempurna.”
Robin tertegun, itu berarti Seo Jin memainkan perannya
dengan sangat baik.
Sampai di rumah, Robin menonton video surprise tadi.. ia
melihat ekpresi Seo Jin saat melihat Ha Na diberikan surprise,
Ia melihat senyum tulus di wajah Seo Jin, senyuman bahagia
di wajah Seo Jin.
“ Ha Na bahkan tidak tau bahwa itu bukan aku. Yang tersenyum
itu aku, Seo Jin adalah.. aku..
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar