****
Presdir Goo memperlihatkan artikel yang tersebar di internet
yang memberitakan tentang Robin dan webtoonnya.
“ lihatlah, ia
berusaha untuk mengukuhkan keberadaannya sendiri.”
“ jadi itu kenapa ayah menyuruh Ha Na pergi? Ayah hanya mau
menyembuyikan penyakitku kan?”
“ ayah ingin melindungimu! Kalau Robin mengatakan
identitasnya maka semua yang sudah kau usahakan, dan semua yang ayah sudah
siapkan untukmu akan berantakan semuanya.”
“ itu yang ayah punya dan yang ayah mau. Aku tidak ingin
hidup di dunia yang ayah mau, aku ingin menjalani hidupku sendiri dan mencapai
apa yang hendak aku capai. Oleh karena itu aku akan melindungi apa yang menjadi
milikku.”
Direktur Ryu menelpon semua wartawan agar menuju apartemen
Robin, akhirnya dalam waktu singkat depan pintu apartemen Robin dipenuhi
wartawan.. rese ya.. huhu.
Ha Na ada di dalam bersama Jin Joo, ia bingung kenapa
wartawan pada mengerubungi apartemen Robin.
Ia akhirnya kehabisan bala bantuan dan menelpon sekretaris
Kwon dan meminta bantuan, Seo Jin mendengar itu dan memutuskan pergi ke apartemen
itu bersama sekretaris Kwon, ia berencana mengungkap kebenaran mumpung ada
wartawan.
What? Not that fast!!!
Seo Jin segera menuju ke kamar Robin, ia melihat banyak
wartawan yang menunggu.
“ sedang apa kalian di apartemen orang?”
“ kami datang untuk menginterview Robin, apa kau ada
hubungan dengannya?”
Seo Jin mulai ancang ancang akan menceritakan semuanya,
sementara Ha Na kelimpungan di dalam, jangan sampe Seo Jin bilang semuanya
sekarang.
Beberapa saat kemudian Ha Na memutuskan keluar dan menarik
Seo Jin dari kerumunan wartwan dan membawanya ke rooftop.
“ apa yang ingin kau lakukan? bagaimana kalau mereka tau?”
kata Ha Na.
“ memang kenapa kalau mereka tau?” jawab Seo Jin.
“ kau sudah bersusah payah bertahan selama ini, apa kau akan
menyerah begitu saja? Kenapa kau membuatku kuatir begini?!”
“ jangan kuatir padaku kalau kau tidak akan mencintaiku!”
Eaaaaa… seo Jin mulai lelah berharap, wkwkwkwkwk.
Ha Na terdiam mendengar Seo Jin berkata demikian,
“ kau bilang aku bingung kan? Kau lah yang sebenarnya
bingung. Kau suka padaku. Aku tau kau mencintai Robin, tapi bukan berarti kau
tidak mencintaiku juga. Kau wanita yang setia,makanya kau merasa bahwa tidak
boleh mencintai dua pria pada saat yang sama. pikirkanlah hal itu.”
Beberapa saat kemudian Sekretaris Kwon dan bodyguard yang
mirip Jaejoong naik juga ke rooftop.
Seo Jin bersikeras bahwa ia mengungkap segalanya, tapi
Sekretaris Kwon malah membentak Seo Jin dan mengatakan bahwa bila Seo Jin
mengungkap tentang penyakitnya pada publik maka presdir akan memecat mereka
semua.
“ aku tidak bisa diam lagi! Kalau direktur mau menyatakan
semuanya maka katakanlah setelah aku menemukan pekerjaan baru, aku juga harus
memberi makan anak anakku, direktur!”
Poor Kwon pison-nim :’)
Seo Jin kaget karena Sekretaris Kwon memarahinya, ia pun
akhirnya nurut untuk kembali ke mobil dan menunda konferensi persnya, hehe.
****
Sampai di rumah masing masing, Ha Na mengirim sms kepada Seo
Jin dan mengatakan bahwa ia tidak menyukai Seo Jin seperti yang ia rasakan
kepada Robin. Seo Jin masih belum mau kalah, ia bilang bahwa Ha Na menyimpulkan
terlalu cepat.
Dan karena kemarin Seo Jin pergi dari apartemen dengan Ha
Na, maka wartawan memberikan spekulasi bahwa Ha Na adalah Robin, dan mengatakan
bahwa Seo Jin pacaran dengan Robin
Wkwkwkwkwk, what an article.
Tentu yang paling emosi dengan artikel itu adalah direktur
Ryu, karena rencana untuk mengungkap siapa Robin harus ditata ulang dari awal,
hahahahaha.
Ha Na menunggu Robin di café Woojung, disana ia mendengarkan
curhat Woojung yang mulai kuatir dengan keadaan eun chang (gebetan barunya).
“ aku tidak menyukainya kan unnie?” tanya Woo Jung. Wa, Ha
Na juga lagi merasakan hal yang sama, dan ia menganggap itu bukan perasaan suka
tapi murni perasaan kuatir, tapi mendengar cerita Woojung ia jadi goyah, haha.
Setelah Robin datang, mereka berdua pergi ke mall untuk
kencan. They did like other couple did.
Mereka beli eskrim bareng, hingga beli barang barang couple
bareng,
I’m not happy, somehow, hehe.
Besok paginya Seo Jin mengunjungi Soo Hyun.
“ dulu ayahku melarang kita nonton bioskop. Aku marah sekali
sampai sejak saat itu aku tidak pernah nonton apapun termasuk TV show.”
Soo Hyun tersenyum, “ mulailah melakukannya dari sekarang. Apa
yang tidak bisa kau tonton, kau dengarkan, dan kau lakukan, mulailah
melakukannya.”
“ lalu kau?”
“ pergilah melakukannya, lalu ceritakanlah semuanya kepadaku
disini (aww, ijin terselubung kalo Seo Jin boleh dateng lagi). Dulu saat kau
pulang dari luar negeri, kau selalu menceritakan semua hal yang kau alami dan
tempat yang kau datangi. Saking pintarnya kau menceritakannya, saat aku pergi
ke negara negara tersebut, aku merasa sangat familiar karena kau sudah lebih
dulu menceritakannya. “
This is very heart warming, seeing them reconciled :D
Tapi aku kok ngerasa ga enak ya, apa masih bisa Seo Jin
menceritakan pada Soo Hyun? Would he end up telling all his stories in Soo Hyun’s
cemetery? Duhh, amit amit.. :’)
****
Seo Jin banyak menunjukkan perubahan, ia makan siang bersama
dengan staff sirkus, naik mainan di taman hiburan miliknya (how nice!) bahkan
menonton film saat sampai di rumah.
Duh, aku engga nonton drama korea dua bulan aja ngerasa ga
gaul,gimana dia udah 15 tahun, wkwkwkwk.
Seo Jin nonton, minum, dan membaca sampai ia tertidur di
sofa. Robin bangun dan diceritakan mengenai rencana Seo Jin untuk mengungkap
identitasnya oleh Sekretaris Kwon.
Robin menjemput Ha Na, di belakang mereka ada reporter yang
membuntuti Robin atas suruhan direktur Ryu agar bisa membuktikan siapa Robin
sebenarnya.
Saat di lampu merah, ada sebuah mobil menabrak dengan
sengaja dan keras mobil milik Robin dan Ha Na.
Ia yang malah marah marah bilang bahwa Robin harusnya tidak
ngerem mendadak, ( wah, kalo sama gue, udah habis gue begal orang kaya gini. Siapa
yang salah siapa yang nyolot, huhu.)
Ternyata nyolotnya orang itu bukan tanpa alasan, ia adalah
orang suruhan wartawan.
“ mana, aku lihat ID cardmu. Apa kau punya SIM untuk bawa
mobil?”
Hingga polisi datang, Robin tidak bisa menunjukkan SIMnya,
ia berkilah bahwa ia tidak membawanya.
Mereka bertiga pun akhirnya end up di kantor polisi
setempat, seandainya kalo ga bawa SIM semudah tinggal bayar kaya disini ya,
Robin udah aman, haha.
Ha Na menelpon sekretaris Kwon untuk minta tolong
menyelesaikan masalah ini.
Polisi menemukan bahwa mobil yang dikendarai oleh Robin
ialah mobil yang terdaftar di perusahaan Wonder Group.
Polisi pun makin heran mengenai siapa pria yang ada di
depannya, apa hubungannya dia dengan perusahaan sebesar wonder group?
Pada saat itu juga wartawan datang masuk ke kantor polisi
dan mengerubungi Robin, mereka menanyakan apa hubungannya dengan Seo Jin,
Dalam waktu sesaat semuanya kacau, Ha Na bingung harus
berbuat apa untuk menyelamatkan tidak hanya Robin tapi juga Seo Jin.
“ benar, dia adalah Robin, penulis webtoon yang terkenal
itu. banyak sekali yang sudah dia terbitkan, karyanya sangat bagus dan dikenal.”
Robin terlihat senang karena Ha Na mengungkapkan identitas
dirinya.
“ tapi,,” Ha Na melanjutkan penjelasannya.
“ itu hanya nama samarannya. Ia menggunakan nama Robin untuk
menerbitkan karyanya. Orang ini adalah juga mantan direktur eksekutif dari
Wonder Group, Goo Seo Jin.”
Bhakakakakakaka, what an idea! Dia berhasil menyelamatkan
keduanya.
“ direktur Goo mengalami trauma masa kecil, dan trauma itu
yang membuat dia berkarya lewat webtoon. Pelarian yang sangat produktif bukan.”
Lanjut Ha Na. dalam waktu singkat, Robin berubah raut wajahnya menjadi shock,
wkwkwk.
Direktur Ryu pengin mati kayanya setelah mendengar cerita
yang dikarang oleh Ha Na, sementara para reporter segera menulis hal ini
sebagai headline untuk esok pagi.
Besok paginya Seo Jin bangun dan bertemu dengan sekretaris
Kwon dan Ha Na di ruang tamunya.
“ kali ini aku yang
membuat masalah, bukan Robin.”
Seo Jin melihat artikel yang tersebar di seluruh internet,
ia sendiri kaget membaca apa yang ditulis di artikel itu.
“ kau, apa yang sudah kau lakukan?”
Ha Na tidak bisa berkata apa apa dan hanya tersenyum seperti
anak kecil yang habis mecahin vas bunga, haha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar