Total Tayangan Halaman

Sabtu, 03 Juni 2017

RULER : MASTER OF THE MASK EP 13 - 16



Peta rahasia milik ayah Hwa Gun berhasil dicuri oleh perempuan yang kemudian diketahui bernama Mae Chang.

Ayah Hwa Gun sangat panik saat tau bahwa petanya hilang, karena peta itu berisi tanggal dan tempat transaksi tembaga dengan pihak jepang.

Saat mengalihkan perhatian pasukannya Pyunsoo, Chungwoo “ tertangkap basah “ oleh Park Moo Ah, yang dulu adalah asisten ayah Ga Eun untuk menginvestigasi Pyunsoo. Sampai sekarang ia masih sering mengunjungi Ga Eun, ia jugalah yang mengusahakan hingga Ga Eu berhasil masuk ke istana.

Chungwoo tidak bisa mengelak bahwa ia adalah ajudan putra mahkota karena Moo Ah pernah melihat wajahnya saat ia melaporkan kejahatan Pyunsoo kepada Putra mahkota untuk pertama kalinya beberapa tahun lalu.

Park Moo Ah pun akhirnya tau bahwa ketua pedagang yang menjadi rekanannya kini ialah putra mahkota. Bukannya takut, ia malah menangis sedih karena teringat kematian Menteri Han yang dipenggal oleh putra mahkota.

“ akulah putra mahkota yang memintamu menginvestigasi Pyunsoo beberapa tahun yang lalu.”

“ lalu siapa yang ada di istana sekarang?”

“ ia adalah Lee Sun, temanku, yang bersedia menggantikan aku. Ia saat ini sepenuhnya dikendalikan oleh Pyunsoo.”

Park Moo Ah semakin marah karena menganggap putra mahkota itu egois. Ia hidup dengan bebas sebagai kepala pedagang, seolah tidak mengingat bahwa ada banyak nyawa berharga yang sudah melayang termasuk nyawa menteri Han.

Putra mahkota mencegah Chungwoo untuk menjauhkan Park Moo Ah, putra mahkota berlutut di hadapan Moo Ah dan meminta maaf atas kecerobohannya..



What a heartbreaking scene.. putra mahkota kita sudah dewasa :’)

Setelah rekonsiliasi, akhirnya Moo Ah bersedia bekerja sama untuk membasmi Pyunsoo. Ini karena Moo Ah juga ingin menepati janjinya dengan menteri Han untuk membantu Putra mahkota menjadi raja yang kuat dan membasmi Pyunsoo.

****

Ga Eun berhasil masuk ke ruangan pribadi raja yang disebut green house. Di dalam ruangan itu ada banyak tanaman yang dipelihara oleh putra mahkota dulu dan dijaga oleh Lee Sun dengan baik.

Ga Eun ingin mencari wadah yang diceritakan mendiang ratu untuk diberikan kepada Chunsoo.

Namun sebelum ia masuk, pedang terhunus di lehernya dan pedang itu adalah milik ajudan raja.

Raja meminta Ga Eun berbalik dan menunjukkan wajahnya.



Betapa syoknya Lee Sun saat melihat Ga Eun ada di hadapannya.

Lee Sun mengajak Ga Eun masuk ke greenhouse dan menanyakan apa maksud kedatangannya.

“ apa yang mulia tidak mengingatku sama sekali? Karena aku mengingat yang mulia dengan sangat baik.”


Lee sun langsung tau bahwa Ga Eun menganggap dia putra mahkota yang membunuh ayahnya. Saat itu juga Lee Sun ingin membuka topengnya dan membeberkan jati dirinya.

Tapi ia tidak melakukannya,

Iyalah ya, kalo dibuka kan bubar dramanya, wkwk..

Lee sun berbohong dan bilang bahwa ia tidak ingat pada Ga Eun. Ga Eun jadi sedih karena raja tidak mengingat kematian ayahnya yang tragis dan penuh fitnah.



Malamnya, Lee Sun meminta Hyun Seok, ajudannya untuk mencari tau kenapa Ga Eun bisa ada di istana dan meminta Hyun Seok untuk memcarikan kesempatan agar ia bisa bertemu lagi dengan Ga Eun.

****

Putra mahkota kembali menyusup ke kamar ayah Hwa Gun untuk mengumpulkan bukti keterlibatan Pyunsoo dengan hilangnya tembaga dari Joseon.

Mereka sempat hampir tertangkap basah kalau saja tidak diselamatkan oleh Mae Chang.

Ditengah tengah kepanikan, Mae Chang tiba tiba muncul dari pintu rahasia yang ada di kamar ayah Hwa Gun.

“ ikutlah aku kalau kalian tidak mau tertangkap.” Kata Mae Chang kepada Putra mahkota, Chungwoo, dan Moo Ah.

Di balik pintu rahasia yang nembus ke laut itu, sudah ada Hwa Gun. Mereka berlima pun berkumpul di kediaman Mae Chang.

Putra mahkota dan Mae Chang sama sama saling menyindir dengan mengatakan bahwa mereka berdua bukanlah pencuri biasa dan pasti ada maksud lain dibaliknya.



Setelah tau kenapa Pyunsoo membeli tembaga dalam jumlah besar, Mae Chang pun memberikan peta yang ia curi kepada putra mahkota. Ia sempat menanyakan siapa sebenarnya identitas asli kepala pedagang, tapi saat putra mahkota tidak menjawab, Mae Chang langsung menyimpulkan bahwa mungkin ini belum waktunya.

****

Menteri menteri yang sebagian besar adalah orang Dae Mok terus mendesak raja untuk memberikan kewenangan kepada Pyunsoo untuk mencetak uang.

Raja tidak langsung mengiyakan dan meminta menteri lain untuk coba mencari tembaga terlebih dahulu.

Sementara itu Putra mahkota berhasil tau kapan dan dimana transaksi tembaga rahasia akan dilakukan. Ia mendapatkan orang yang bisa mendatangkan pasukan kerajaan demi menggerebek transaksi rahasia tembaga.

Transaksi berhasil dibatalkan akan tetapi ayah Hwa Gun masih bisa kabur. Ternyata Ga Eun tau bahwa putra mahkota akan menyerang ayahnya dan ia meminta Gon untuk melindungi ayahnya. Hwa Gun bahkan bertemu dengan ayahnya dan memberikan kudanya kepada ayahnya untuk kabur. Ia berjanji akan menjelaskan semuanya kepada ayahnya nanti.



Hwa Gun sedih karena ia harus mengkhianati putra mahkota. Ia menangis di hadapan putra mahkota dan berjanji dalam hatinya bahwa ia tidak akan lagi mengkhianati putra mahkota.



Sementara itu tembaga berhasil diselamatkan oleh putra mahkota.

Putra mahkota berencana memberikan tembaga itu kepada Ibu Suri agar kementrian keuangan bisa mencetak uang tanpa perlu bergantung pada Pyunsoo.

Menurutnya, hanya ibu surilah yang bisa melawan Pyunsoo saat ini.

Di tengah pembicaraannya, ia mendengar bahwa pasukan Pyunsoo mencari Ga Eun karena mengira Ga Eun yang membocorkan transaksi rahasia kepada pemerintah. Ga Eun mengelak dan dengan berani menyingkirkan pedang yang terhunus di lehernya.

Leh uga ni cewek, wkwk..

Saat keadaan semakin genting, Hyun Seok, ajudan Lee Sun datang mencari Ga Eun dan mengatakan bahwa raja ingin bertemu dengannya.

Sampai di greenhouse, Ga Eun bertemu dengan raja.

“ aku mengingatmu dan ayahmu. Aku ingin menebus kesalahanku dengan cara apapun. Apa yang kau inginkan? Aku bisa memberikanmu apa saja.”

Ga Eun dengan berani menatap raja dan mengatakan bahwa ia tidak memerlukan apapun selain nama baik ayahnya dipulihkan kembali.

Lee sun tidak bisa memenuhi permintaan Ga Eun yang sulit itu. Sebaliknya ia malah meminta Ga Eun untuk mengurus greenhousenya dengan menanam dan merawat tanaman di dalamnya.

Cie Lee Sun pengin liat Ga Eun terus .. wkwk..

*****

Ga Eun menangis saat keluar istana, ia bertemu dengan Putra Mahkota yang sejak tadi menunggunya keluar dari istana.

Putra mahkota ( kayanya ) melihat air mata Ga Eun tetapi ia tidak berani menanyakannya. Ia malah menanyakan apakah penagih hutang menyulitkannya lagi?

Wkwk..

Putra mahkota pun akhirnya mengantarkan Ga Eun pulang ke rumah ibu Lee Sun dan adiknya, Koo Mool.



Disana, putra mahkota di interogasi oleh Koo Mool.

“ apa kau masih punya ayah dan ibu?”

“ tidak,,”

“ hmm.. bagus kalau begitu kakak ( Ga Eun ) tidak perlu tinggal bersama dengan mertua. Apakah kau mau pacaran dengan kak Ga Eun?”

Putra mahkota kaget dengan analisa dan pertanyaan  Koo Mool,

Wkwkwk… gue juga..

Putra mahkota menemui menteri yang ia ketahui berpihak kepada Ibu Suri. Putra mahkota melakukan negosiasi bahwa ia bisa memberikan tembaga yang cukup kepada kementrian keuangan asalkan menteri bisa memberikan jawaban menteri kepegawaian kepadanya sebagai imbalan.



Awalnya ratu tentu menolak permintaan besar ketua pedagang itu, tetapi setelah mendengar reputasi baik ketua pedagang dari menteri, maka ratu pun akhirnya mengiyakan permintaan itu karena ratu memang perlu suplai tembaga saat ini.

Putra mahkota mendatangi Woo Bo untuk minta tolong agar guru Woo Bo mau menjadi menteri kepegawaian karena putra mahkota tidak boleh menampakkan dirinya sembarangan.



Guru Woo Bo menolak karena itu bertentangan dengan janji yang sudah ia buat yakni mengabdi untuk rakyat.

****

Ratu memanggil Ga Eun ke ruangannya untuk menanyakan siapa identitas Ga Eun.

Begitu tau bahwa Ga Eun adalah anak dari mendiang menteri Han yang terkenal loyal, ibu suri pun berjanji bahwa ia akan mengembalikan nama baik ayah Ga Eun.

Ga Eun sangat terharu dan berjanji bahwa ia pasti akan membalas kebaikan ratu.

Sementara itu, raja berusaha mengulur waktu pengambilan keputusan sesuai keinginan ratu karena ratu harus menunggu sampai tembaga sampai di kementrian keuangan.

Ayah Hwa Gun kembali tertipu dengan kotak besar yang dikiranya tembaga tapi isinya malah batu batu besar.

Hanya sesaat sebelum raja memberikan otoritas kepada Pyunsoo untuk mencetak uang, seseorang masuk dan mengatakan bahwa ia tau kenapa Joseon tidak bisa mengimpor tembaga akhir akhir ini.

Orang itu ialah guru Woo Bo dalam pakaian pejabat istana.



Yak, akhirnya setelah dibujuk sedemikian rupa oleh putra mahkota, guru Woo Bo akhirnya mau kembali bekerja di pemerintahan.

Guru Woo Bo pun membeberkan bahwa ada orang jahat yang sengaja menghentikan suplai tembaga di Joseon.

“ isu bajak laut itu hanyalah kebohongan yang mulia. Aku sudah mengirim orang dan berhasil membawa tembaga itu ke kementrian keuangan.”

Menteri keuangan pun mengecek ke kementriannya dan melihat sendiri tembaga itu sudah di tumpuk dalma kotak kotak besar.



Menteri keuangan pun melaporkan kepada raja bahwa kini Negara sudah punya stok yang cukup untuk mencetak uang yang diperlukan oleh rakyat.

Dae mok emosi jiwa karena ia tidak bisa mendapat otoritas untuk mencetak uang. Ia tau bahwa ketua pedagang ada di balik semua ini dan meminta orangnya untuk membawa ketua pedagang itu ke hadapannya.

****

Sementara itu putra mahkota pergi menemui ratu. Ratu kaget karena ketua pedagang ini mirip sekali dengan mendiang raja terdahulu. Bahkan cara bicara pun sangat mirip dengan putra mahkota yang asli.



Ketua pedagang pada intinya meminta ratu untuk mengangkat Guru Woo Bo sebagai menteri kepegawaian untuk memperkuat raja.

Ratu menanyakan kenapa ketua pedagang getol sekali mau melawan Pyunsoo. Akan tetapi putra mahkota menolak menjawab pertanyaan itu.

Untuk merayakan pengangkatan guru Woo Bo, putra mahkota, Chungwoo, Moo Ah dan Woo Bo minum bersama.

Guru Woo Bo mabuk dan memukul kepala putra mahkota,

“ kau, apa yang kau lakukan terhadap Ga Eun? Apa kau akan berjuang untuknya atau merelakannya?”

Gila ini orang berani beraninya mukul kepala raja, wkwkwk…

“ aku tidak pantas mendapatkan Ga Eun..”

“ kalau begitu relakanlah dia. Dia berhak untuk menikah dengan pria yang lebih baik dan tampan seperti aku!”

Ya deh terserah kakek aja, wkwk..

Karena perkataan guru Woo Bo, putra mahkota jadi galau. Ia masih sangat merasa bersalah atas kematian ayah Ga Eun. Bahkan saat Chungwoo mengingatkan bahwa Chungwoo lah yang memenggal ayah Ga Eun, putra mahkota tetap saja merasa bertanggungjawab atas kematian ayah Ga Eun.

****

Ga Eun galau setelah bertemu dengan ratu dan ditawari posisi sebagai dayang istana.

Ratu mengatakan bahwa ia perlu orang yang bisa ia percaya karena ia berencana untuk melengserkan raja yang sekarang.



Oh mai gat.. this is bad..

Kalo Ga Eun jadi dayang istana, dia ga bisa pacaran sama putra mahkota dong T.T

Di tengah kegalauannya itu, putra mahkota tiba tiba menampakkan diri bermaksud untuk menghibur Ga Eun.

“ katamu kau bukan Chunsoo. Pergi dan jangan muncul lagi dihadapanku.. “

Selepas putra mahkota pergi, Ga Eun menangis bersedih karena merindukan Chunsoo..



Dan ternyata, putra mahkota mendengar semua itu.. jadilah mereka berdua sedih tapi engga bisa berbuat apa apa.. hehe.. tapi paling enggak putra mahkota semakin yakin bahwa Ga Eun memang menaruh hati padanya.

Ga Eun pulang dan melihat Koo Mool sudah tertidur. Di dekatnya ada gambar yang Ga Eun ketahui adalah kalung yang diberikan oleh Chunsoo untuknya dulu


Ga eun membangungkan Koo Mool menanyakan dimana ia melihat gambar ini. Dengan polosnya Koo Mool mengatakan bahwa ia kakak yang tadi memegang kalung it uterus.

Ga eun pun semakin yakin bahwa ketua pedagang itu ialah Chunsoo..

Ia mengejar putra mahkota untuk memastikan hal ini.

“ aku ingin memastikan hal ini untuk terakhir kalinya. Apa kau benar benar bukan Chunsoo?”

Putra mahkota bingung mau jawab apa, saat dia mau ngeles, tiba tiba pasukan hitam menyerangnya. Untung ada Chungwoo juga disana dan Hwa Gun yang tau bahwa kakeknya ingin menyerang putra mahkota ( yang saat ini diketahui Dae Mok sebagai ketua pedaganga ) dan membawanya kepada Dae Mok langsung.

Hwa Gun melihat putra mahkota yang diserang tapi malah sibuk melindungi Ga Eun. Hwa Gun terlihat sangat terluka,

Beginilah rasanya cinta bertepuk sebelah tangan.. hiks hiks.. kau buat remuk seluruh hatiku putra mahkota..

Putra mahkota berhasil lolos meski harus menderita luka yang cukup dalam. Setelah diobati guru Woo Bo, Ga Eun pun menemani putra mahkota yang masih belum sadarkan diri.



Ga Eun melihat kalung yang dipakai putra mahkota dan memverifikasi langsung bahwa sosok yang ada di depannya saat ini ialah Chunsoo.

Fix banget lo Chunsoo pokoknya, wkwk..

Ga Eun menangis sedih dan bertanya kenapa Chunsoo bersembunyi darinya, “ taukah kau betapa aku merindukanmu?”

Preet, wkwkwk.. map yak.. merusak suasana.

Chunsoo terbangun dan menghapus air mata Ga Eun, “ jangan menangis.. Ga Eun – ah.. “



Akhirnya putra mahkota menyerah pura pura ga kenal sama Ga Eun, wkwkwk.. iyalah, ntar nyesel loh.. :D

“ maafkan aku karena pura pura tidak mengenalimu. Aku pikir dengan menjaga jarak, bisa membuatmu aman. Sesungguhnya aku tidak pernah sedetikpun melupakanmu. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi.. akupun berharap kau tidak akan meninggalkanku..”

Ga Eun menangis di pelukan Chunsoo, di lain sisi ia senang karena ia bertemu lagi dengan Chunsoo yang ia rindukan. Di lain sisi, ia pun gundah karena ia tidak mampu menolak permintaan ratu untuk menjadi dayang istana sebagai imbalan pembersihan nama baik ayahnya. Haruskah ia meninggalkan putra mahkota demi ayahnya?



Begitulah hidup pemirsah, penuh pilihan sulit.. wkwkwk..

****

di episode ini, diperjelas bahwa Lee Sun menyimpan perasaan mendalam terhadap Ga Eun. Bisakah ia merelakan Ga Eun untuk putra mahkota nantinya?

By the way kalau Ga Eun jadi dayang istana, Putra mahkota pasti makin semangat yak buat balik ke istana dan jadi raja, wkwk.. tapi kalo Lee Sun ga mau lengser gimana ya hayo? Wkwk..

Dengan berhentinya Chunsoo berpura pura dengan Ga Eun , yah meskipun belum ngaku kalo dia putra mahkota, mudah mudahan rencana putra mahkota untuk meruntuhkan Pyunsoo bisa berjalan makin lancar. Karena kalo berlama lama sama urusan asmara yang muter di sana sana aja, nanti malah ga jadi balas dendam dan dramanya jadi hambar.. hehe..

By the way, ternyata Mae Chang ini bukan perempuan biasa, ternyata dia dayang istana juga oh mai gat.. dia lapor sama seseorang kalau putra mahkota masih hidup.. hmm.. kira kira siapa tuannya Mae Chang ya? Kalo dari suaranya sih kakek kakek.. masa iya suaranya mendiang raja? Soalnya si kakek yang ga keliatan mukanya ini tau namanya putra mahkota itu Lee Sun..



 Oh mai gat gue asal banget nebaknya.. hehe..

Fix ga sabar banget nunggu episode berikutnya :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar