Peta rahasia milik ayah Hwa Gun berhasil dicuri oleh
perempuan yang kemudian diketahui bernama Mae Chang.
Ayah Hwa Gun sangat panik saat tau bahwa petanya hilang,
karena peta itu berisi tanggal dan tempat transaksi tembaga dengan pihak
jepang.
Saat mengalihkan perhatian pasukannya Pyunsoo, Chungwoo “
tertangkap basah “ oleh Park Moo Ah, yang dulu adalah asisten ayah Ga Eun untuk
menginvestigasi Pyunsoo. Sampai sekarang ia masih sering mengunjungi Ga Eun, ia
jugalah yang mengusahakan hingga Ga Eu berhasil masuk ke istana.
Chungwoo tidak bisa mengelak bahwa ia adalah ajudan putra
mahkota karena Moo Ah pernah melihat wajahnya saat ia melaporkan kejahatan
Pyunsoo kepada Putra mahkota untuk pertama kalinya beberapa tahun lalu.
Park Moo Ah pun akhirnya tau bahwa ketua pedagang yang
menjadi rekanannya kini ialah putra mahkota. Bukannya takut, ia malah menangis
sedih karena teringat kematian Menteri Han yang dipenggal oleh putra mahkota.
“ akulah putra mahkota yang memintamu menginvestigasi
Pyunsoo beberapa tahun yang lalu.”
“ lalu siapa yang ada di istana sekarang?”
“ ia adalah Lee Sun, temanku, yang bersedia menggantikan
aku. Ia saat ini sepenuhnya dikendalikan oleh Pyunsoo.”
Park Moo Ah semakin marah karena menganggap putra mahkota
itu egois. Ia hidup dengan bebas sebagai kepala pedagang, seolah tidak
mengingat bahwa ada banyak nyawa berharga yang sudah melayang termasuk nyawa
menteri Han.
Putra mahkota mencegah Chungwoo untuk menjauhkan Park Moo
Ah, putra mahkota berlutut di hadapan Moo Ah dan meminta maaf atas
kecerobohannya..
What a heartbreaking scene.. putra mahkota kita sudah dewasa
:’)
Setelah rekonsiliasi, akhirnya Moo Ah bersedia bekerja sama
untuk membasmi Pyunsoo. Ini karena Moo Ah juga ingin menepati janjinya dengan
menteri Han untuk membantu Putra mahkota menjadi raja yang kuat dan membasmi
Pyunsoo.
****
Ga Eun berhasil masuk ke ruangan pribadi raja yang disebut
green house. Di dalam ruangan itu ada banyak tanaman yang dipelihara oleh putra
mahkota dulu dan dijaga oleh Lee Sun dengan baik.
Ga Eun ingin mencari wadah yang diceritakan
mendiang ratu untuk diberikan kepada Chunsoo.
Namun sebelum ia masuk, pedang terhunus di lehernya dan
pedang itu adalah milik ajudan raja.
Raja meminta Ga Eun berbalik dan menunjukkan wajahnya.
Betapa syoknya Lee Sun saat melihat Ga Eun ada di
hadapannya.
Lee Sun mengajak Ga Eun masuk ke greenhouse dan menanyakan
apa maksud kedatangannya.
“ apa yang mulia tidak mengingatku sama sekali? Karena aku
mengingat yang mulia dengan sangat baik.”
Lee sun langsung tau bahwa Ga Eun menganggap dia putra
mahkota yang membunuh ayahnya. Saat itu juga Lee Sun ingin membuka topengnya
dan membeberkan jati dirinya.
Tapi ia tidak melakukannya,
Iyalah ya, kalo dibuka kan bubar dramanya, wkwk..
Lee sun berbohong dan bilang bahwa ia tidak ingat pada Ga
Eun. Ga Eun jadi sedih karena raja tidak mengingat kematian ayahnya yang tragis
dan penuh fitnah.
Malamnya, Lee Sun meminta Hyun Seok, ajudannya untuk mencari
tau kenapa Ga Eun bisa ada di istana dan meminta Hyun Seok untuk memcarikan
kesempatan agar ia bisa bertemu lagi dengan Ga Eun.
****
Putra mahkota kembali menyusup ke kamar ayah Hwa Gun untuk
mengumpulkan bukti keterlibatan Pyunsoo dengan hilangnya tembaga dari Joseon.
Mereka sempat hampir tertangkap basah kalau saja tidak
diselamatkan oleh Mae Chang.
Ditengah tengah kepanikan, Mae Chang tiba tiba muncul dari
pintu rahasia yang ada di kamar ayah Hwa Gun.
“ ikutlah aku kalau kalian tidak mau tertangkap.” Kata Mae
Chang kepada Putra mahkota, Chungwoo, dan Moo Ah.
Di balik pintu rahasia yang nembus ke laut itu, sudah ada
Hwa Gun. Mereka berlima pun berkumpul di kediaman Mae Chang.
Putra mahkota dan Mae Chang sama sama saling menyindir
dengan mengatakan bahwa mereka berdua bukanlah pencuri biasa dan pasti ada
maksud lain dibaliknya.
Setelah tau kenapa Pyunsoo membeli tembaga dalam jumlah
besar, Mae Chang pun memberikan peta yang ia curi kepada putra mahkota. Ia
sempat menanyakan siapa sebenarnya identitas asli kepala pedagang, tapi saat
putra mahkota tidak menjawab, Mae Chang langsung menyimpulkan bahwa mungkin ini
belum waktunya.
****
Menteri menteri yang sebagian besar adalah orang Dae Mok
terus mendesak raja untuk memberikan kewenangan kepada Pyunsoo untuk mencetak
uang.
Raja tidak langsung mengiyakan dan meminta menteri lain
untuk coba mencari tembaga terlebih dahulu.
Sementara itu Putra mahkota berhasil tau kapan dan dimana
transaksi tembaga rahasia akan dilakukan. Ia mendapatkan orang yang bisa
mendatangkan pasukan kerajaan demi menggerebek transaksi rahasia tembaga.
Transaksi berhasil dibatalkan akan tetapi ayah Hwa Gun masih
bisa kabur. Ternyata Ga Eun tau bahwa putra mahkota akan menyerang ayahnya dan
ia meminta Gon untuk melindungi ayahnya. Hwa Gun bahkan bertemu dengan ayahnya
dan memberikan kudanya kepada ayahnya untuk kabur. Ia berjanji akan menjelaskan
semuanya kepada ayahnya nanti.
Hwa Gun sedih karena ia harus mengkhianati putra mahkota. Ia
menangis di hadapan putra mahkota dan berjanji dalam hatinya bahwa ia tidak
akan lagi mengkhianati putra mahkota.
Sementara itu tembaga berhasil diselamatkan oleh putra
mahkota.
Putra mahkota berencana memberikan tembaga itu kepada Ibu
Suri agar kementrian keuangan bisa mencetak uang tanpa perlu bergantung pada
Pyunsoo.
Menurutnya, hanya ibu surilah yang bisa melawan Pyunsoo saat
ini.
Di tengah pembicaraannya, ia mendengar bahwa pasukan Pyunsoo
mencari Ga Eun karena mengira Ga Eun yang membocorkan transaksi rahasia kepada
pemerintah. Ga Eun mengelak dan dengan berani menyingkirkan pedang yang
terhunus di lehernya.
Leh uga ni cewek, wkwk..
Saat keadaan semakin genting, Hyun Seok, ajudan Lee Sun
datang mencari Ga Eun dan mengatakan bahwa raja ingin bertemu dengannya.
Sampai di greenhouse, Ga Eun bertemu dengan raja.
“ aku mengingatmu dan ayahmu. Aku ingin menebus kesalahanku
dengan cara apapun. Apa yang kau inginkan? Aku bisa memberikanmu apa saja.”
Ga Eun dengan berani menatap raja dan mengatakan bahwa ia
tidak memerlukan apapun selain nama baik ayahnya dipulihkan kembali.
Lee sun tidak bisa memenuhi permintaan Ga Eun yang sulit
itu. Sebaliknya ia malah meminta Ga Eun untuk mengurus greenhousenya dengan
menanam dan merawat tanaman di dalamnya.
Cie Lee Sun pengin liat Ga Eun terus .. wkwk..
*****
Ga Eun menangis saat keluar istana, ia bertemu dengan Putra
Mahkota yang sejak tadi menunggunya keluar dari istana.
Putra mahkota ( kayanya ) melihat air mata Ga Eun tetapi ia
tidak berani menanyakannya. Ia malah menanyakan apakah penagih hutang
menyulitkannya lagi?
Wkwk..
Putra mahkota pun akhirnya mengantarkan Ga Eun pulang ke
rumah ibu Lee Sun dan adiknya, Koo Mool.
Disana, putra mahkota di interogasi oleh Koo Mool.
“ apa kau masih punya ayah dan ibu?”
“ tidak,,”
“ hmm.. bagus kalau begitu kakak ( Ga Eun ) tidak perlu
tinggal bersama dengan mertua. Apakah kau mau pacaran dengan kak Ga Eun?”
Putra mahkota kaget dengan analisa dan pertanyaan Koo Mool,
Wkwkwk… gue juga..
Putra mahkota menemui menteri yang ia ketahui berpihak
kepada Ibu Suri. Putra mahkota melakukan negosiasi bahwa ia bisa memberikan
tembaga yang cukup kepada kementrian keuangan asalkan menteri bisa memberikan
jawaban menteri kepegawaian kepadanya sebagai imbalan.
Awalnya ratu tentu menolak permintaan besar ketua pedagang
itu, tetapi setelah mendengar reputasi baik ketua pedagang dari menteri, maka
ratu pun akhirnya mengiyakan permintaan itu karena ratu memang perlu suplai
tembaga saat ini.
Putra mahkota mendatangi Woo Bo untuk minta tolong agar guru
Woo Bo mau menjadi menteri kepegawaian karena putra mahkota tidak boleh
menampakkan dirinya sembarangan.
Guru Woo Bo menolak karena itu bertentangan dengan janji
yang sudah ia buat yakni mengabdi untuk rakyat.
****
Ratu memanggil Ga Eun ke ruangannya untuk menanyakan siapa
identitas Ga Eun.
Begitu tau bahwa Ga Eun adalah anak dari mendiang menteri
Han yang terkenal loyal, ibu suri pun berjanji bahwa ia akan mengembalikan nama
baik ayah Ga Eun.
Ga Eun sangat terharu dan berjanji bahwa ia pasti akan
membalas kebaikan ratu.
Sementara itu, raja berusaha mengulur waktu pengambilan
keputusan sesuai keinginan ratu karena ratu harus menunggu sampai tembaga
sampai di kementrian keuangan.
Ayah Hwa Gun kembali tertipu dengan kotak besar yang
dikiranya tembaga tapi isinya malah batu batu besar.
Hanya sesaat sebelum raja memberikan otoritas kepada Pyunsoo
untuk mencetak uang, seseorang masuk dan mengatakan bahwa ia tau kenapa Joseon
tidak bisa mengimpor tembaga akhir akhir ini.
Orang itu ialah guru Woo Bo dalam pakaian pejabat istana.
Yak, akhirnya setelah dibujuk sedemikian rupa oleh putra
mahkota, guru Woo Bo akhirnya mau kembali bekerja di pemerintahan.
Guru Woo Bo pun membeberkan bahwa ada orang jahat yang
sengaja menghentikan suplai tembaga di Joseon.
“ isu bajak laut itu hanyalah kebohongan yang mulia. Aku
sudah mengirim orang dan berhasil membawa tembaga itu ke kementrian keuangan.”
Menteri keuangan pun mengecek ke kementriannya dan melihat
sendiri tembaga itu sudah di tumpuk dalma kotak kotak besar.
Menteri keuangan pun melaporkan kepada raja bahwa kini
Negara sudah punya stok yang cukup untuk mencetak uang yang diperlukan oleh
rakyat.
Dae mok emosi jiwa karena ia tidak bisa mendapat otoritas
untuk mencetak uang. Ia tau bahwa ketua pedagang ada di balik semua ini dan
meminta orangnya untuk membawa ketua pedagang itu ke hadapannya.
****
Sementara itu putra mahkota pergi menemui ratu. Ratu kaget karena
ketua pedagang ini mirip sekali dengan mendiang raja terdahulu. Bahkan cara
bicara pun sangat mirip dengan putra mahkota yang asli.
Ketua pedagang pada intinya meminta ratu untuk mengangkat
Guru Woo Bo sebagai menteri kepegawaian untuk memperkuat raja.
Ratu menanyakan kenapa ketua pedagang getol sekali mau
melawan Pyunsoo. Akan tetapi putra mahkota menolak menjawab pertanyaan itu.
Untuk merayakan pengangkatan guru Woo Bo, putra mahkota,
Chungwoo, Moo Ah dan Woo Bo minum bersama.
Guru Woo Bo mabuk dan memukul kepala putra mahkota,
“ kau, apa yang kau lakukan terhadap Ga Eun? Apa kau akan
berjuang untuknya atau merelakannya?”
Gila ini orang berani beraninya mukul kepala raja, wkwkwk…
“ aku tidak pantas mendapatkan Ga Eun..”
“ kalau begitu relakanlah dia. Dia berhak untuk menikah dengan pria yang lebih baik dan tampan seperti aku!”
Ya deh terserah kakek aja, wkwk..
Karena perkataan guru Woo Bo, putra mahkota jadi galau. Ia
masih sangat merasa bersalah atas kematian ayah Ga Eun. Bahkan saat Chungwoo
mengingatkan bahwa Chungwoo lah yang memenggal ayah Ga Eun, putra mahkota tetap
saja merasa bertanggungjawab atas kematian ayah Ga Eun.
****
Ga Eun galau setelah bertemu dengan ratu dan ditawari posisi
sebagai dayang istana.
Ratu mengatakan bahwa ia perlu orang yang bisa ia percaya
karena ia berencana untuk melengserkan raja yang sekarang.
Oh mai gat.. this is bad..
Kalo Ga Eun jadi dayang istana, dia ga bisa pacaran sama
putra mahkota dong T.T
Di tengah kegalauannya itu, putra mahkota tiba tiba
menampakkan diri bermaksud untuk menghibur Ga Eun.
“ katamu kau bukan Chunsoo. Pergi dan jangan muncul lagi
dihadapanku.. “
Selepas putra mahkota pergi, Ga Eun menangis bersedih karena
merindukan Chunsoo..
Dan ternyata, putra mahkota mendengar semua itu.. jadilah
mereka berdua sedih tapi engga bisa berbuat apa apa.. hehe.. tapi paling enggak
putra mahkota semakin yakin bahwa Ga Eun memang menaruh hati padanya.
Ga Eun pulang dan melihat Koo Mool sudah tertidur. Di
dekatnya ada gambar yang Ga Eun ketahui adalah kalung yang diberikan oleh
Chunsoo untuknya dulu
Ga eun membangungkan Koo Mool menanyakan dimana ia melihat
gambar ini. Dengan polosnya Koo Mool mengatakan bahwa ia kakak yang tadi
memegang kalung it uterus.
Ga eun pun semakin yakin bahwa ketua pedagang itu ialah
Chunsoo..
Ia mengejar putra mahkota untuk memastikan hal ini.
“ aku ingin memastikan hal ini untuk terakhir kalinya. Apa
kau benar benar bukan Chunsoo?”
Putra mahkota bingung mau jawab apa, saat dia mau ngeles,
tiba tiba pasukan hitam menyerangnya. Untung ada Chungwoo juga disana dan Hwa
Gun yang tau bahwa kakeknya ingin menyerang putra mahkota ( yang saat ini
diketahui Dae Mok sebagai ketua pedaganga ) dan membawanya kepada Dae Mok
langsung.
Hwa Gun melihat putra mahkota yang diserang tapi malah sibuk
melindungi Ga Eun. Hwa Gun terlihat sangat terluka,
Beginilah rasanya cinta bertepuk sebelah tangan.. hiks
hiks.. kau buat remuk seluruh hatiku putra mahkota..
Putra mahkota berhasil lolos meski harus menderita luka yang
cukup dalam. Setelah diobati guru Woo Bo, Ga Eun pun menemani putra mahkota
yang masih belum sadarkan diri.
Ga Eun melihat kalung yang dipakai putra mahkota dan
memverifikasi langsung bahwa sosok yang ada di depannya saat ini ialah Chunsoo.
Fix banget lo Chunsoo pokoknya, wkwk..
Ga Eun menangis sedih dan bertanya kenapa Chunsoo
bersembunyi darinya, “ taukah kau betapa aku merindukanmu?”
Preet, wkwkwk.. map yak.. merusak suasana.
Chunsoo terbangun dan menghapus air mata Ga Eun, “ jangan
menangis.. Ga Eun – ah.. “
Akhirnya putra mahkota menyerah pura pura ga kenal sama Ga
Eun, wkwkwk.. iyalah, ntar nyesel loh.. :D
“ maafkan aku karena pura pura tidak mengenalimu. Aku pikir
dengan menjaga jarak, bisa membuatmu aman. Sesungguhnya aku tidak pernah
sedetikpun melupakanmu. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi.. akupun berharap
kau tidak akan meninggalkanku..”
Ga Eun menangis di pelukan Chunsoo, di lain sisi ia senang
karena ia bertemu lagi dengan Chunsoo yang ia rindukan. Di lain sisi, ia pun
gundah karena ia tidak mampu menolak permintaan ratu untuk menjadi dayang
istana sebagai imbalan pembersihan nama baik ayahnya. Haruskah ia meninggalkan
putra mahkota demi ayahnya?
Begitulah hidup pemirsah, penuh pilihan sulit.. wkwkwk..
****
di episode ini, diperjelas bahwa Lee Sun menyimpan perasaan
mendalam terhadap Ga Eun. Bisakah ia merelakan Ga Eun untuk putra mahkota
nantinya?
By the way kalau Ga Eun jadi dayang istana, Putra mahkota
pasti makin semangat yak buat balik ke istana dan jadi raja, wkwk.. tapi kalo
Lee Sun ga mau lengser gimana ya hayo? Wkwk..
Dengan berhentinya Chunsoo berpura pura dengan Ga Eun , yah
meskipun belum ngaku kalo dia putra mahkota, mudah mudahan rencana putra mahkota
untuk meruntuhkan Pyunsoo bisa berjalan makin lancar. Karena kalo berlama lama
sama urusan asmara yang muter di sana sana aja, nanti malah ga jadi balas
dendam dan dramanya jadi hambar.. hehe..
By the way, ternyata Mae Chang ini bukan perempuan biasa,
ternyata dia dayang istana juga oh mai gat.. dia lapor sama seseorang kalau
putra mahkota masih hidup.. hmm.. kira kira siapa tuannya Mae Chang ya? Kalo dari
suaranya sih kakek kakek.. masa iya suaranya mendiang raja? Soalnya si kakek
yang ga keliatan mukanya ini tau namanya putra mahkota itu Lee Sun..
Oh mai gat gue asal
banget nebaknya.. hehe..
Fix ga sabar banget nunggu episode berikutnya :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar