Total Tayangan Halaman

Sabtu, 27 Mei 2017

RULER : MASTER OF THE MASK EP 9 - 12

Empat episode ( 8 kalo tiap episode di bagi 2 ) drama ini sukses bikin mewek, tapi di episode 5 ( atau 9 ) ini pertama kalinya ngakak banget nontonnya.. wkwk..


****
Raja, ibu kandung Putra mahkota, dan ajudan kepercayaan raja meninggal di tangan Dae Mok.

Putra mahkota keluar dari istana bersama dengan Chungwoo untuk melarikan diri.

Dalam pelariannya, Putra mahkota dan Chungwoo memisahkan diri. Namun pada akhirnya, putra mahkota di temukan oleh Gon.

Akan tetapi, mungkin atas permintaan Hwa Gun, dia tidak membunuh putra mahkota.

Saat putra mahkota terjatuh dari tebing, Hwa Gun meminta ramuan yang bisa menghilangkan denyut nadi agar kakeknya yakin bahwa putra mahkota betul sudah mati.



Sesaat kemudian, rombongan Dae Mok datang dan memastikan bahwa putra mahkota mati karena sudah tidak ada lagi denyut nadinya.

Lee sun diancam akan mati seperti putra mahkota bila ia tidak mau nurut perintah Pyunsoo grup.



Putra mahkota dikubur oleh grup Pyunsoo sendiri. Akan tetapi saat Chungwoo menggali lagi makan putra mahkota, tiba tiba jari putra mahkota bergerak.

Ternyata, racun itu hanya bertahan selama setengeh hari saja. Setelah lewat setengah hari, maka denyut nadi orang yang meminumnya akan kembali.

Chungwoo pun segera membawa Putra mahkota kepada guru Woo bod an memulihkan keadaan putra mahkota disana.



****

Sementara di istana, Lee sun di daulat menjadi raja.

Ratu sebenarnya sudah curiga bahwa di balik topeng itu bukanlah putra mahkota..



Maka ratu pun memutuskan, sampai raja berumur 20 tahun, maka sang ratu akan mendampingi raja dalam mengambil keputusan.

Sementara itu, Ga Eun hidup sebagai rakyat jelata sepeninggal ayahnya. Meski demikian, rakyat yang hidup bersamanya masih sangat menghormati Ga Eun.

Grup Pyunsoo meminta rakyat untuk pindah ke daerah gersang, tujuannya supaya mereka meminjam uang kepada pemerintah dan utang itu nantinya dipakau untuk kembali menindas mereka.

Ga eun memimpin grup menuju Chilpae, berkat Ga Eun, daerah gersang itu berubah menjadi sentra bisnis karena lokasinya yang strategis yakni di perbatasan yang selalu dilalui oleh pedagang dari luar joseon.



Ini dia pejuang emansipasi wanita era Joseon :D
****

Sementara itu, setelah putra mahkota pulih, ia memohon kepada guru Woo bo untuk memberitahu bagaimana caranya mengalahkan Dae Mok.



“ jangan lakukan apa apa sampai kau sendiri bisa menemukan apa yang seharusnya kau lakukan..” kata guru Woo Bo lalu kembali tidur. Wkwk.. kocak banget ini guru.

Putra mahkota tidak mau pergi sampai ia mendapat cara dari guru Woo Bo. Akhirnya, Woo bo kedatangan tamu yang merupakan juragan pedagang keliling.

“ kau lihat anak muda yang sedang berlutut itu? Bawalah dia, siapa tau berguna.. “ wkwkwk… kurang ajar dia sama calon raja.



Dan akhirnya putra mahkota pun bekerja sebagai pedagang keliling yang stiap harinya wara wiri membawa dagangan. Sekali waktu ia juga diminta untuk memungut pajak pasar.



Putra mahkota berusaha keras untuk bertahan menjalani pekerjaan ini, karena sebelum ia pergi, guru Woo Bo berpesan untuk ia bekerja keras dan bangunlah kepercayaan para pedagang di seantero Joseon. Dengan begitu maka putra mahkota akan dapat menguasai banyak hal dan mendapat banyak pendukung nantinya.


****

Hal itu pun terbukti, 5 tahun berselang dan putra mahkota sudah diangkat menjadi kepala para pedagang.



Sambil menjalankan tugasnya, ia juga terus mengawasi pergerakan Pyunsoo dan apa yang menjadi rencananya.

Dan info tambahan, putra mahkota rambutnya baru cyinn.. super hot kaya pendekar …



Saat putra mahkota dan Chungwoo memata matai Pyunsoo, ia melihat Ga Eun dan langsung kaget. Ga eun beserta dua pedagang di tuduh sebagai mata mata.

Putra mahkota menyelamatkan Ga Eun dengan membawanya pergi dengan kudanya.

Ga eun langsung mengenali putra mahkota ( sebagai Chunsoo ). Saat sampai di tempat aman, Ga eun menkonfirmasi apakah benar bahwa ia adalah Chunsoo. Akan tetapi putra mahkota tidak mau mengakui identitas aslinya.



Sampai di tempat perkumpulan para pedagang, Ga eun kembali menanyakan hal yang sama. Kali ini ia langsung menanyakan mengenai surat yang ia tulis untuk Chunsoo.

“ apa karena surat yang aku tulis untukmu makanya kau berpura pura tidak mengenalku dan mengacuhkanku?”

“ aku tidak tau siapa yang kau cari, tetapi orang itu bukanlah aku..”

Sampai malam pun Ga Eun masih kepikiran Chunsoo, karena sumpek dan tidak bisa tidur, Ga eun keluar mencari udara segar.

Diluar ia melihat kunang kunang yang menuntunnya ke arah putra mahkota. Ia melihat Chunsoo sedang memegang kalung yang 5 tahun lalu pernah Chunsoo berikan untuk Ga Eun tapi dikembalikan oleh Ga Eun bersamaan dengan surat yang Ga Eun tulis.



Ga eun pun semakin yakin bahwa sosok yang tadi menyelamatkannya memang adalah Chunsoo, hanya saja untuk alasan tertentu Chunsoo mengacuhkannya.

Putra mahkota pun mendapati Ga eun sedang memandang dirinya, “ apa kau sedang memandangku sambil memikirkan orang yang mirip denganku?”



Ga eun mengangguk dan tersenyum. Tidak mengelak bahwa ia memang memandangi Chunsoo sejak tadi.

“ dari caramu melihatku, apa mungkin pria itu cinta pertamamu? “ mancing mincing deh,wkwk…

Tapi ga eun kembali berkata ya tanpa berpikir untuk mengelak.

“ dia adalah pria yang selama ini kurindukan dengan sepenuh hatiku..” oh God, boleh ga sih ngomongnya jangan pake perasaan gitu T.T

Putra mahkota berusaha sebisa mungkin untuk mengalihkan kesedihannya mendengar pengakuan terang terangan Ga Eun.

Ia pun menanyakan apa tujuan Ga Eun datang kesini. Ga eun pun menjelaskan perihal hutang yang dimiliki oleh rakyat di daerah pasar Seoumun ( tempat yang di bangun oleh Ga Eun ).



Besoknya, Ga Eun, putra mahkota dan Chungwoo pun pergi ke tempat pedagang besar bermaksud untuk membujuk mereka untuk meminjamkan uang ke pedagang kecil.

Tak di sangka tak di nyana, pemimpin pedagang besar itu adalah Hwa Gun. Hwa Gun rupanya tidak lagi tinggal bersama kakek dan ayahnya. Ia memutuskan untuk merintis sendiri bisninsya, dan berhasil.

Saat Hwa Gun melihat putra mahkota, air mata menggenang di pelupuk matanya.



Setau Hwa Gun, lima tahun yang lalu ia tidak bisa mendapati “ jasad “ putra mahkota. Tetapi dalam hatinya ia yakin bahwa ia pasti akan bertemu dengan putra mahkota suatu hari nanti.

Ia tidak menyangka bahwa inilah harinya.

Tentu putra mahkota belum mengenali Hwa Gun, karena memang penampilannya sedikit berubah jadi lebih feminim.

Intinya, Hwa Gun bersedia membantu memberikan pinjaman dengan syarat putra mahkota harus mencari tau kenapa PDAM tiba tiba minta utang harus dilunasi dalam jangka waktu yang sangat pendek.

Ga Eun membawa berita ini ke kampungnya dan semua sorak sorai bergembira akan hal ini.

Besoknya, semua warga membayar lunas semua hutang mereka dan mendapatakan kembali kontrak dagang atas ruko mereka.



Dae Mok tidak senang akan hal tersebut dan mencari tau bagaimana caranya orang orang itu mendapat uang.

Akhirnya Dae Mok tau tentang kepala Pedagang, hanya ia tidak tau bagaimana rupa kepala pedagang itu.


****

Ga Eun mendapat kesempatan untuk masuk ke istana dari Ahjussi teman mendiang ayahnya

Ga eun menawarkan tanaman herbal ke kepala farmasi istana. Kepala farmasi menyukai tanaman herbal yang dibawa Ga Eun karena berkualitas tinggi, ia meninta Ga Eun untuk kembali lagi ke istana.



Singkat cerita Ga Eun melewati ruangan privasi Raja, tidak lama raja pun lewat dan Ga Eun memandang raja dari jauh, ia teringat mendiang ayahnya yang dipenggal oleh raja yang dulu masih menjadi putra mahkota.

Selain memandang raja, Ga Eun juga ingat bahwa ia harus dapat masuk ke ruangan itu karena ibu putra mahkota berpesan bahwa Ga Eun harus mengambil sesuatu dari ruangan itu dan memberikannya kepada Chunsoo ( putra mahkota ).

Sementara itu putra mahkota mencari pencerahan kepada guru Woo bo.

Saat melakukan pengintaian bersama Chungwoo, ia menemukan bahwa Pyunsoo sedang in to mengumpulkan tembaga.

Putra mahkota pun konsultasi dengan guru Woo Bo kira kira apa maksud Pyunsoo yang tiba tiba minta rakyat bayar utang dan mengumpulkan tembaga.



“ kalau sirkulasi uang terhenti karena uangnya semua disetor ke PDAM, menurutmu apa yang akan terjadi?” kata guru Woo bo.

Putra mahkota langsung menangkap arah pembicaraan guru Woo bo, ia langsung paham bahwa Pyunsoo ingin menarik semua uang beredar hingga akan menyulitkan kementrian keuangan untuk melakukan perputaran uang. 

Jika perputaran uang tidak ada, maka yang diperlukan adalah uang. Dan bahan untuk membuat uang pada jaman itu ialah tembaga.

Itulah mengapa Pyunsoo menimbun banyak tembaga dan memblok segala akses untuk membeli tembaga bagi pedagang lain selama 3 tahun terakhir ini.

Pyunsoo ingin menguasai jasa pembuatan uang juga. Kaya bank Indonesia gitu lah ya punya otoritas mencetak uang. Jadi Pyunsoo menarik semua uang yang beredar di masyarakat dan “ memaksa “ kementrian keuangan untuk menyerahkan otoritas pembuatan uang kepada Pyunsoo karena hanya Pyunsoo yang punya akses terhadap distribusi tembaga.

Hadeh, pertama air, sekarang mau buat uang, bikin Negara sendiri aja sono -.-

Putra mahkota meminta bantuan Hwa Gun untuk mencari tau perihal peredaran tembaga di Joseon. Saat bercakap cakap, Putra mahkota pun akhirnya mengenali Hwa Gun sebagai wanita yang menolongnya beberapa tahun yang lalu.



Hwa Gun senang sekali karena putra mahkota mengenalinya. Keesokan harinya, Hwa Gun menemani putra mahkota pergi ke pusat kota untuk bertemu dengan pedagang jepang yang tau banyak mengenai peredaran tembaga.
****

Saat makan malam bersama, Chungwoo memberi info kepada putra mahkota bahwa kapal pengangkut tembaga dirampas oleh bajak laut.

Hwa Gun memverifikasi hal ini sendiri ke kepala pedagang dari jepang, orang jepang itu mengatakan bahwa sepertinya kapal itu tidak dibajak. Karena kapal pengangkut tembaga itu terlihat menghamburkan uang mereka setelah kapal mereka dikosongkan oleh para bajak laut.



Hwa Gun curiga apa yang sebenarnya terjadi.

Mungkin Pyunsoo ada di balik ini semua, jadi yang dikatakan bajak laut itu ialah mungkin orang orang Pyunsoo yang kemudian membeli tembaga dari kapal kapal pengangkut tembaga.

Ayah Hwa Gun pun tiba tiba datang kesana, putra mahkota melihat dari jauh ayah Hwa Gun, ia memperkenalkan siapa sosok itu kepada Hwa Gun.

Hwa Gun terlihat gugup saat putra mahkota menjelaskan siapa ayahnya. Tentu ia tidak berani mengakui bahwa ia adalah cucu dari Daemok.

Saat ayah Hwa Gun tidur, ada dua orang yang masuk ke dalam kamarnya. Yang satu putra mahkota yang masuk belakangan, dan satu lagi perempuan bercadar yang kemudian diketahui adalah salah satu perempuan penghibur di restoran tadi.





Adu pedang pun terjadi, heran deh bapaknya Hwa Gun ga bangun sama sekali.. wkwk..

Kira kira, orang siapakah perempuan ini?

****

Hwa gun ini, meskipun perannya ngeselin, tapi tujuannya ada di plot drama ini ialah juga untuk membuka jalan bagi putra mahkota menjadi raja yang sesungguhnya.

Dengan caranya sendiri, ia melindungi putra mahkota saat tidak ada satupun lagi yang  mungkin bisa melindungi putra mahkota. So I hate her less, hehe..

Putra mahkota pada akhirnya belajar bagaimana menjalani hidup. Sejenak mungkin ia akan melupakan tujuannya pergi dari istana and just simply live his life. Mudah mudahan dari setiap hal yang enak dan gak enaknya selama dia hidup di luar istana, dia bisa bermetamorfosis dari putra mahkota yang mudah goyah menjadi raja yang tidak tergoyahkan oleh pengaruh  manapun.

Dan mudah mudahan dengan segala pengalaman yang dia dapat dari orang orang yang ga takut menegur dan mengajari dia tentang hidup, putra mahkota bisa menemukan jati dirinya yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar