Sebelumnya mau kasi tau kalau aku akan langsung buat 2
episode karena engga ada waktunya untuk bikin pisah pisah, hehe.
Sekretaris Kwon
datang ke rumah Seo Jin dan menyangka bahwa Robin adalah Seo Jin. Ia nyerocos
mengatakan bahwa Seo Jin melakukannya dengan baik, sekretaris Kwon mengatakan
bahwa ia tidak menyangka bahwa presdir akan membuat pengorbanan besar dengan
membiarkan Robin tetap hidup demi kebahagiaan Ha Na.
Robin sedikit terpukul mendengar hal itu, ia menelpon Ha Na
dan mengajaknya ke apartemen Robin.
Saat mereka sedang berdua, Robin merasakan sakit kepala, ia
mulai terbayang memori saat ia pertama ketemu dengan Ha Na, akan tetapi dalam
memorinya, sosok dirinya mulai berubah
menjadi sosok Seo Jin.
Kebalikan dengan Robin, esoknya Seo Jin malah mengatakan
bahwa ia mengingat dengan jelas apa saja yang Robin lakukan kemarin, mulai dari
minum bersama dengan sekretaris Kwon hingga bertemu dengan Ha Na.
Bukan hanya memorinya, Seo Jin bahkan merasakan apa yang
Robin rasakan, semuanya ia ingat dan rasakan dengan jelas.
Robin terus kehilangan memorinya, ia berkonsultasi dengan
dokter Kang, ia mengatakan berapa lama waktu yang ia punya sampai kepalanya
menjadi benar benar kosong, dokter Kang mengatakan tidak akan lama lagi, huhu..
Bersiap untuk kepergiannya, Robin mengajak Ha Na untuk
piknik, ia janii tidak akan membiarkan Seo Jin bangun selama dua hari.
Sampai di suatu desa, Robin mengajak Ha Na ke sebuah rumah
tua jaman kerajaan dulu, ia bilang bahwa dulu ia punya ibu adik dan kakak di rumah
ini.
Ia mengajak Ha Na ke sebuah pohon besar tempat Robin biasa
menanam koin pemberian ibunya,
“ saat dokter Kang bilang padaku bahwa aku ini hanyalah
ilusi, aku lari kesini, aku menggali yang aku tanam disini tapi tidak ada apa
apa. Aku pergi ke rumah tadi tapi keluargaku tidak tinggal disana. Aku mencari
mereka ke mana mana tapi tidak ada nama yang terdaftar atas nama itu.”
Ha Na memutuskan untuk membuat sesuatu yang nyata untuk
Robin, mereka membuat kapsul waktu yang di dalamnya ada pesan masing masing
yang boleh dibuka tiga tahun setelah kapsul tersebut dikubur.
Setelah mengubur kapsul mereka, Ha Na dan Robin jalan jalan
di pinggiran kota yang cantik, mereka mengambil foto bersama dan Robin menulis
di tembok dengan tulisan “ Robin dan Ha Na pernah kesini.”
Malamnya Robin ingin mengatakan rencana kepergiannya kepada
Ha Na akan tetapi ia tidak sanggup mengatakannya.
Yeah, who will be :’)
Besok paginya mereka kembali jalan jalan, dengan wajah ceria
Robin mengatakan bahwa hari ini pasti menyenangkan.
Robin membawa Ha Na ke rumah yang kemarin, tanpa sadar ia
kembali menceritakan apa yang sudah ia ceritakan kemarin seolah ia belum pernah
bilang sebelumnya,
Ha Na curiga dengan sikap Robin, ia berasalan ada barang
ketinggalan dan mau ambil, lalu ia menelpon dokter Kang.
Hal yang tidak bisa disampaikan Robin kemarin akhirnya
disampaikan oleh dokter Kang, Ha Na sangat terpukul mendengarnya.
Ia berlari ke pohon tempat mereka mengubur kapsul waktu
mereka,
Robin menulis sebuah pesan untuk Ha Na, “ Ha Na ssi saat kau
membaca ini mungkin aku tidak ada lagi, tapi saat kau kesini pasti karena kau
ingin mencari jejakku. Selama beberapa minggu terakhir ini aku bisa melakukan
hal hal sebagai diriku sendiri. Ha Na ssi, ada satu saat dimana aku tidak mau
sampai melupakannya, saat dimana kita datang ke acara penghargaan dan bagaimana
kau sangat gugup malam itu. jadi sebelum aku kehilangan ingatan itu, aku ingin
pergi selagi aku masih Robin.”
Selesai membaca itu Ha Na langsung berlari kembali ke rumah
tempat Robin menunggunya, akan tetapi yang terbangun bukanlah Robin melainkan
Seo Jin.
Ha Na menangis penuh haru karena ia tidak bisa mengucapkan
perpisahan kepada Robin, Seo Jin yang baru bangun juga engga tau apa apa,
kesian, haha.
****
Seo Jin mendapatkan pesan dari Robin, pesan video, di video
itu Robin berpesan untuk menjaga dan mencintai Ha Na.
“ Ha Na juga harus mencintaimu,, berikanlah perhatian
padanya. Bukakan pintu mobil untuknya, meski untukmu itu memalukan tapi cobalah
melakukannya nanti juga akan terbiasa. Dan, buatlah ia nyaman dan tenang, dalam
waktu seminggu saat aku pergi, Ha Na akan sangat terpukul, temanilah dia,
untukku.”
Setelah menonton video itu, Seo Jin memutuskan untuk
memberikan Robin kesempatan untuk bangun lagi dan mengucapkan selamat tinggal
pada Ha Na.
“ berikanlah dia cintamu yang ia pantas dapatkan, setelah
itu baru kau boleh pergi.”
Awww, baik banget >.<
Ha Na mengira Robinn sudah benar benar pergi, ia berjalan
sendiri menyusuri tempat yang ia lewati bersama Robin.
Beberapa saat kemudian Robin menelpon dan minta bertemu
dengan Ha Na.
Sampai di seoul, hari sudah malam. Robin berdiri di pinggir
jembatan bersiap untuk lompat,
Haha, bukan bukan,
Robin berdiri di pinggir jembatan memandang ke arah sungai,
di langit pesta kembang api sedang dilakukan.
Ha Na berlari ke arah Robin dan memeluknya erat lalu
menangis karena ia mengira bahwa ia akan kehilangan Robin selamanya.
“ tidak ada orang yang siap untuk hal seperti ini Ha Na ssi.
Kalau aku kehilangan tanganku maka aku masih Robin, kalau aku kehilangan kakiku
aku juga masih Robin. Tapi kalau aku kehilangan ingatanku, maka aku bukan Robin
lagi..”
Hurts T.T, when u don’t have any memories, then who are you?
Huhu.
Saat itu juga memori yang paling ingin Robin simpan
menghilang, ia frustasi sampai memukul mukul kepalanya sendiri dengan tangan..
“ ingatan hari itu benar benar sudah hilang Ha Na ssi..”
Melihat Robin yang begitu terpukul karena baru saja
kehilangan memori yang paling penting, Ha Na mengumpulkan rekan timnya untuk
melakukan sesuatu yang terakhir kalinya untuk Robin.
Semuanya bersiap siap, ada yang menyiapkan gedung bahkan ada
yang menyiapkan speech.
Ha Na mengajak Robin ke ballroom yang sama dengan ballroom
tempat acara penghargaan dilakukan.
“ Ha Na ssi, aku memang sudah lupa dengan hal itu, tapi aku
tau kenapa kita kesini.”
Ha Na tidak terlalu merespon perkataan Robin, ia mengajak
Robin masuk ke dalam ballroom.
Di dalam ballroom, sudah di set dengan bunga, ternyata di
set buat nikah, wkwkwkwk..
Sekretaris Kwon bertugas sebagai penerima tamu, ayah Woojung
berperan sebagai pendeta yang akan menikahkan secara agama, dan yang lain
sebagai pelengkap, hehe.
“ memori yang paling berharga untukmu, maukah kau membantuku
membuatnya untukmu? Menikahlah denganku, Robin.”
- End of episode 19 –
****
Ha Na dan Robin pun akhirnya resmi menjadi suami istri,
setelah menikah mereka berdua tinggal di apartemen Robin untuk melihat video
ucapan selamat dari rekan rekan mereka.
Di video itu tidak ada satupun yang bisa mengucapkan selamat
dengan benar, mereka malah curhat, haha..
Sekretaris Kwon bahkan tidak bisa menahan tangisnya, hehe,
sweet hyung..
Setelah melihat video perpisahan, Robin ingin menggambar
sketsa Ha Na sedang memegang buket bunga pernikahan mereka, akan tetapi sekeras
apapun Robin mencoba untuk menggambar ia tidak bisa melakukannya.
Bukan hanya kehilangan memorinya, Robin juga kehilangan
kemampuan menggambarnya, huhu..
“ sepertinya waktuku sudah habis Ha Na ssi, bahkan memori di
tubuhku pun sudah tidak bisa lagi menggambar hal itu sudah mulai menghilang. “
Robin menelpon semua orang untuk mengantarkan kepergiannya.
Dokter Kang, Sekretaris Kwon, hingga presdir Goo di
hubunginya. Beberapa saat kemudian mereka semua sudah tiba di rumah Seo Jin.
“ kau tau bahwa aku sangat sayang padamu, kau tau kan? Maafkan
segala perkataanku yang mungkin menyakitimu.” Kata sekretaris Kwon sambil
memeluk Robin.
Can’t hold my tears T.T
Presdir Goo tidak mengatakan apa apa, ia hanya menepuk nepuk
bahu Robin.bagaimanapun Robinlah yang membuat Seo Jin bertahan selama ini.
“ kapanpun kau siap, katakanlah padaku, aku akan menunggu.” Kata
dokter Kang. Sepertinya Robin akan dihilangkan dengan metode hipnoterapi.
Sebelum pergi Robin mengatakan bahwa ia ingin sekali pamit
dengan Seo Jin tapi ia tidak bisa.
Ha Na akhirnya menunjukkan video dari seo Jin untuk Robin. Intinya
Seo Jin mengatakan bahwa ia sangat beruntung karena memiliki Robin dalam
hidupnya.
Robin membalas pesan tersebut,
“ aku banyak sekali ingin menyampaikan hal padamu, tapi
sekarang aku hanya ingin mengatakan satu hal. jangan cari aku lagi, Goo Seo
Jin.”
Udah, gitu doang, haha. Maksud Robin, ia ingin Seo Jin hidup
normal tanpa DID lagi.
Setelah mengatakan hal itu, Robin dihipnotis oleh dokter
Kang.
Pagi hari saat bangun, Seo Jin bangun dan Robin benar benar
hilang, huhu.
Ha Na sangat
terpukul, ia tidak mau bertemu dengan direktur Goo dulu.
Saat terbangun, Seo Jin menggenggam sebuah cincin di
tangannya, itu cincin kawin Robin dengan Ha Na yang Robin lepaskan sebelum ia
pergi.
Di tempat yang berbeda, Ha Na dan Seo Jin sama sama
mengenang keberadaan Robin dengan cara mereka masing masing.
Ha Na berdiam diri di apartemen Robin, sementara Seo Jin
menonton ulang semua video yang Robin buat sejak dulu. Saat melihatnya, Seo Jin
menangis.
Di pesan terakhir Robin ia titip Ha Na ke Seo Jin. Besok paginya
Seo Jin menjemput Ha Na ke apartemen Robin.
“ kita berdua sama sama belum bisa melepaskan Robin, jadi
ayo mengenangnya bersama.”
Dan akhirnya mereka kembali ke tempat terakhir dimana Robin
dan Ha Na pergi.
“ apa mellihatku begitu berat untukmu? Lihatlah aku sebagai
Robin, aku ingin kau merasa nyaman dengan cara apapun.:”
“ jangan lakukan ini direktur, aku tidak pantas
mendapatkannya. Saat kau bangun aku berharap bahwa Robin tidak pergi, tapi
disisi lain aku juga ingin kau sembuh. Aneh kan? Aku berharap kau dan Robin
adalah satu orang yang sama, aku harap ada orang yang bisa memenuhi kualifikasi
dirimu dan juga Robin. Apabila orang itu ada, maka aku bisa mencintai dengan
sepenuh hati tanpa harus menyakiti salah satunya.”
“ tapi kalian adalah orang yang berbeda, sekarang Robin
sudah tidak ada jadi jangan minta aku untuk melihatmu sebgai Robin. Itu hanya
akan menyakiti kau dan aku.”
Ha Na pun pergi dan seo Jin tidak mengejarnya, ia tau bahwa
Ha Na perlu waktu sendiri.
Malamnya Ha Na datang ke jembatan dimana Robin kehilangan
ingatannya, saat Ha Na pulang, Seo Jin juga datang kesana.
Tanpa disadari, saat Seo Jin berdiri disana ia menangis, ia
merasa sangat sedih.
“ kenapa suaramu? Apa ada yang salah?” tanya dokter Kang
yang menelponnya.
“ tidak, aku hanya merasa sedih tiba tiba begitu sampai
disini.”
“ apa kau ingat sesuatu? Apa kau demam?”
“ aku tidak ingat apa apa, dan aku demam sedikit.”
“ mampirlah kesini, identitas lain sedang masuk ke dalam
dirimu.”
“ apa maksud dokter? Memori Robin sudah aku ketahui sejak
lama,”
“ memori Robin bukan hanya kau ingat, tapi memorinya akan
segera menjadi milikmu.”
Waahhh, menakjubkan, hehe.
****
Seo Jin meminta sekretaris Kwon menjaga Ha Na dari jauh agar
Ha Na tidak melewati masa masa ini sendiri.
Jin Joo menemani Ha Na di apartemen Robin,
“ direktur sangat kuatir padamu, apa yang akan kau lakukan?”
Ha Na menggeleng tidak tau, “ saat bersamanya aku merasa
sangat nyaman.”
“ bukankah itu baik?”
“ ia bahkan rela membiarkan dirinya sakit seumur hidup demi
kebahagiaanku. Kalau ia melihat aku bersedih, maka ia hanya akan menyalahkan
dirinya sendiri lagi. Akan lebih baik kalau kita tidak saling bertemu.”
Bedanya laki sama perempuan kalo lagi sedih adalah, laki
laki biasanya lebih produktif pelariannya.
Tuh Goo Seo Jin malah kerja lagi, trus diangkat jadi CEO,
hahahahahaha.
Sekretaris Kwon datang menjemput Seo Jin untuk acara
penahbisannya sebagai CEO Wonderland.
“ kau jangan gugup ya, presdir.”
“ tidak, aku malah takut hyung yang gugup.” Seo Jin
memanggil sekretarisnya dengan hyung secara tidak sadar.
Hyung? Hyung? Sejak kapan, wkwkwk.
“ kau memanggil aku hyung, presdir?”
“ masa? Mungkin kau salah dengar,”
Sampai diluar, Seo Jin langsung berjalan ke arah kursi
pengemudi. Bodyguard mirip Jaejoong yang udah siap nyetir sampe keluar, haha.
“ presdir, kenapa kau kesini?”
“ tidak tau, aku tidak tau kenapa aku kesini, “ wkwkwkwk..
Saat di pidatonya, Seo Jin melakukannya dengan baik. Ia lagi
lagi secara tidak sadar mengatakan hal yang pernah Robin katakan saat ia
menghadiri presentasi direksi menggantikan Seo Jin yang tidak bangun, hehe.
Sekretaris Kwon lah yang paling kaget dengan hal tersebut. direktur Ryu yang tidak terima akan
pengangkatan Seo Jin sebagai CEO mencoba mempermalukan Seo Jin dengan
menyuruhnya menggambar. Mengejutkannya, Seo Jin bisa menggambar seperti Robin
sekarang.
Setelah selesai acara, Seo Jin coba nyupir sendri dan
ternyata ia bisa menyetir sekarang. Ia merenungkan
perkataan Ha Na mengenai kemungkinan ada orang yang bisa memenuhi kualifikasi
Seo Jin dan Robin.
Seo Jin pergi ke apartemen Robin dan dengan mudah memencet
nomor PIN apartemen Robin.
Ia pun akhirnya mulai menggambar dan mempublikasikan
webtoonnya.
Ha Na mengetahui hal ini dan meminta Seo Jin
menghentikannya,
Sebelum ia pergi, Ha Na melihat lukisan yang tidak bisa
Robin selesaikan tapi sekarang sudah terpajang dalam keadaan sempurna.
Melihat itu, Ha Na percaya bahwa Seo Jin memang bisa menggambar
sekarang.
Seo Jin mengajak Ha Na pergi, ia mengajak Ha Na ke sebuah
rumah dengan halaman. Ada ayam dan anak anjing disana.
Hal itu adalah hal yang ingin dimiliki Ha Na bersama Robin, akan tetapi Seo Jin yang
mewujudkannya untuk Ha Na.
“ jika kau menanyakan apa aku Seo Jin atau Robin, maka
aku akan menjawab bahwa aku adalah lelaki yang mencintaimu, terus mencintaimu,
dan berharap untuk kau cintai kembali. aku mencintaimu, Ha Na ssi.”
Prolog Seo Jin : aku berbohong pada Ha Na akan satu hal, aku
tidak ingat memori hari pernikahan mereka. Memori itu, aku pikir Robin
membawanya saat ia pergi.
Setelah itu diceritakan bahwa Ha Na akhirnya tidak lagi
merasa bersalah untuk mengungkapkan bahwa ia mencintai Seo Jin.
Mereka tinggal di rumah seo Jin, berkebun bersama dan
mencintai satu sama lain semakin dalam semakin hari. saat ini Seo Jin sudah
berhasil membuat Ha Na tersenyum bahkan tertawa karena dirinya, bukan lagi
karena Robin.
****
Comment :
Huaaa, drama ini akhirnya habis, huhu.
Basically aku suka sama drama ini, meski aku agak gak puas
sama jalan ceritanya karena sedikit banget episode yang menunjukkan
perkembangan hubungan antara ha na dengan seo jin.
Mungkin ini drama dimana pemeran utamanya lebih menderita
dari pemeran utama kedua, meski mereka orang yang sama, haha.
Sedih banget karena drama ini ratingnya sangat rendah
dibandingkan dengan drama Hyun Bin yang terakhir yang mencapai angka hampir 28
persen di episode akhir, huhu, engga tau apa sebabnya,
Tapi bright sidenya, OST drama ini memuncaki tangga lagu
korea selama beberapa minggu dan Hyun Bin tetep dapet tawaran iklan berkat drama ini, hehe.
Mungkin ini syndrome yang harus dialami aktor yang comeback
setelah menjalani wamil kali ya, drama yang mereka perankan selalu
ratingnya rendah dibanding drama mereka
sebelum wamil,
Hope Hyun Bin doesn’t get stress from it :D