Psychology is not mind
reading, it is brain science..- Dr.Frost-
****
Kali ini aku memilih drama pendek yang judulnya Dr. Frost. Drama
ini di adaptasi dari webtoon dengan judul serupa.
Drama ini episodenya 10, tiap minggu tayangnya Cuma sekali,
huhu..
Singkatnya drama ini berkisah tentang seorang psikolog yang
mengalami banyak pengalaman melalui pasien- pasien yang datang kepadanya.
Aku engga bisa ambil bachelor psikologi karena udah keburu
sekolah hukum, dan ga bisa juga langsung ambil major di psikologi, tapi aku
tertarik sekali dengan ilmu yang salah satunya banyak mempelajari tentang human
mind, membaca karakter orang melalui hal- hal yang tidak terduga.
Aku suka mengetahui kenapa orang bisa menjadi apa adanya dia
saat ini, apa yang membuat manusia bisa punya personality disorder, phobia, dan
lainnya. And psychology has its answer :D
Dan khusus untuk drama ini, aku akan buat sinopis dengan
cara yang sedikit berbeda. Biasanya aku bikin per episode, kali ini aku bikin
per kasus sampe selesai, siapa tau ada satu kasus yang menghabiskan beberapa
episode baru beres.. hehe..
****
Yang namanya Dr. Frost ini nama aslinya Baek Nam Bong, gak
keren kan, mending manggil dr. frost, haha..
Dr frost is a genius, dia jagoan kalo urusan membaca
karakter orang melalui cara mereka melihat benda dan meletakkan benda juga
memegang benda. Akan tetapi dia itu dingin, dia tidak segan mengatakan hal yang
keras bahkan destruktif kepada kliennya. Orang yang udah stress bisa tambah
stress kalo konseling sama dia, hehe, kejujuran memang menyakitkan.
Hal inilah yang membuat dia tidak boleh praktek di rumah
sakit tempat dia kerja dulu dan melanjutkan hidupnya dengan menjadi bartender
di sebuah kafe.
Di café tempat dia bekerja, dr Frost masih menggunakan
ilmunya untuk membaca orang lain, dan kemampuannya itu membuat teman- teman
sekerjanya tercengang- cengang.
Suatu malam, Profesor Song, kaya gurunya gitu dulu, datang
ke café tempat dr Frost bekerja dan meminta dia untuk kembali memberikan
konseling.
Banyak pihak yang tidak setuju karena reputasi dr frost yang
dingin dan arogan, akan tetapi decision has been made.
Dr Frost datang ke tempat konseling dan menggantikan posisi professor
Song. Disana ada asisten yang sedang sekolah S2 di bidang psikologi. Namanya Yoon
Sung Ah.
Berkebalikan dengan dr Frost, Sung Ah memiliki bright
personality. Dia selalu ceria menjalani harinya, helpful, smart, dan pintar
bela diri.. hehe..
Dimulai dengan kesalahpahaman, Sung Ah sempat ogah- ogahan
menjadi asisten Dr. Frost karena sikap apatisnya itu. akan tetapi ia menjadi
tidak enak karena professor Song memintanya untuk membantu Dr. Frost karena
sebenarnya banyak hal yang tidak bisa Dr. Frost lakukan.
****
Pasien pertama di drama ini, namanya Anna. Dia seorang
aktris terkenal yang memiliki gangguan kejiwaan.
Ia datang bersama manajernya ke kantor dr Frost, saat datang
Anna langsung duduk masih dengan menggunakan kaca mata hitamnya.
Mengamati untuk pertama kalinya, dr Frost memperhatikan tiga
hal dari Anna.
Pertama matanya, ada ketakutan di mata Anna.
Kedua, Anna terus menerus memegang cincin yang ia kenakan di
jarinya, menandakan ia sedang gelisah.
*NB: aku kenal orang yang suka memasang dan melepas jam
tangannya secara berulang- ulang kalau dia lagi gelisah, hehe..*
Ketiga, dr Frost mendapati ada pil untuk mudah tidur di tas
Anna.
“ alasan kenapa kau tidak bisa tidur, apa karena kau merasa
ada yang mengawasimu?”
Anna memutar bola matanya ke arah kiri, menandakan bahwa hal
itu benar.
Dr Frost meletakkan cermin meja di depan Anna, ia terlihat
sangat gelisah. Ia terus memainkan cincin di tangannya,
Sampai pada titik ia tidak tahan lagi dan berteriak meminta
dr Frost menyingkirkan cermin itu.
Dr Frost menanyakan kenapa Anna takut pada cermin, dan Anna
dengan ketakutan mengatakan bahwa ia merasa bahwa seseorang akan membunuhnya.
“ siapa yang akan membunuhmu?
Anna mulai membayangkan bahwa saat di rumah seringkali ada
sosok dirinya yang hendak membunuh dirinya sendiri, anehnya sosok itu nampak
sangat nyata sehingga membuat Anna sangat ketakutan dan selalu merasa dihantui.
Dengan histeris Anna menjawab, “ aku akan membunuh diriku!”
Jengjeng!! Sakit jiwa.. hehe..
Saat Anna keluar, dr Frost masih memperhatikan Anna yang
dikerubungi oleh fans. Anna terlihat sangat tidak nyaman dengan hal tersebut,
Ia hanya terpaksa menandatangani beberapa kertas yang
diberikan fans, akan tetapi ia terlihat menolak pemberian bunga dari para fans.
****
Keesokannya dr Frost datang ke apartemen Anna untuk
melakukan observasi.
Ia mendiagnosis Anna memiliki gangguan kejiwaan yaitu
narsistik. Artinya kondisi dimana seseorang yang hanya memiliki ketertarikan
akan dirinya sendiri dan menganggap bahwa dunia hanya tentang dirinya.
Saat ia salah dia tidak mau disalahkan, oleh karena itu saat
kesusahan ia akan sulit meminta bantuan.
Dr Frost melanjutkan observasi ditemani Sung Ah dan manajer
Anna.
Ia masuk ke salah satu ruangan yang penuh berisi cermin,
sepertinya cermin di seluruh rumah sengaja diletakkan disitu.
Kemudian ia masuk ke kamar Anna, ada laptop, mouse dan gelas
disana.
Yang diperhatikan dr Frost adalah letak mouse dan gelas yang
berada di sebelah kiri, bukan di sebelah kanan menandakan yang meletakkan benda
itu ialah kidal.
Sedangkan dr Frost mengetahui bahwa Anna tidak kidal,
terbukti saat di minta tanda tangan saat itu Anna menulis dengan tangan kanan.
Ia lanjut masuk ke kamar mandi, ia memperhatikan toilet yang
katup bagian atasnya terbuka, menandakan bahwa bukan perempuan yang habis
menggunakan toilet itu melainkan laki- laki.
Sung ah mengatakan bahwa rumah ini besar sekali, bisa untuk
main petak umpet.
Dr Frost menanggapi itu dengan serius dan menanyakan kalau
Sung Ah tinggal disini, ia akan sembunyi dimana?
“ aku akan sembunyi di tempat dimana aku bisa memperhatikan
siapa orang yang datang, jadi saat orang itu datang aku bisa bersembunyi lebih
dalam di tempat itu.
What place is that? Hehe..
Dan dr Frost pun akhirnya mendobrak sebuah lemari di ruang
tamu,
Zzang!!
Keluarlah seorang stalker lelaki dari lemari itu, hehe..
Anna terlihat takut melihat stalker yang ingin menyerang
dirinya.
Akhirnya stalker itu ditangkap oleh polisi, ia kedapatan
merekam kegiatan Anna dan mengawasinya dari rumahnya yang tepat di seberang
apartemen Anna. Ia bahkan memakai underwear milik Anna, iuww!! Gross!!
****
Meski sudah menemukan stalker yang diasumsikan sebagai hal
yang membuat Anna selalu merasa di awasi, dr Frost masih merasa ada yang
janggal.
Mengingat semua cermin dikumpukan di satu ruangan, dr Frost
beranggapan bahwa Anna memang sangat takut bercermin. Agak berkebalikan dengan
sifat narsistiknya, hehe..
Saat itulah dr Frost menyimpulkan bahwa ketakutan Anna bukan
karena stalker itu.
Malamnya Anna di rumah sendiri, ia marah- marah di telpon
karena kalimat di adegan dramanya terlalu panjang dan ia meminta agar
kalimatnya diperpendek.
Setelah selesai telpon ia mendengar sesuatu, ia berjalan ke
arah ruangan tempat ia menaruh semua cerminnya. Ia berusaha meyakinkan dirinya
bahwa tidak ada apa- apa disana.
Saat masuk ke dalam, ia memperhatikan cermin cermin di
depannya, tiba- tiba di salah satu cermin bayangan dirinya berubah mengenakan
pakaian hitam dan keluar dari cermin itu.
Lalu semuanya gelap.
****
Besoknya Anna berubah menjadi sosok yang jauh berbeda, ia
menyapa fans yang menunggu di depan apartemennya dengan sangat ramah.
Ia bahkan memuji manajernya yang terlihat tampan hari ini. membuat
manajernya bingung.
*aku juga, hehe*
Di kantor Dr Frost menonton siaran live Anna yang sedang di
kerubuti oleh fans, ia sedikit bingung melihat Anna yang tiba- tiba friendly
bahkan menerima bunga dari fansnya.
Dr Frost pun pergi ke lokasi syuting Anna bersama Sung Ah.
Hipotesis kedua Dr Frost adalah multiple Personality
Disorder, bahasa kerennya kepribadian ganda.
Sampai di lokasi, Sung Ah mendengar seorang stylist Anna
bingung karena tiba- tiba sepatu Anna yang biasa dipakai tidak muat lagi.
Saat melihat Anna syuting, Dr Frost pun mendengar komentar
dari staf bahwa biasanya Anna suka marah kalo linenya terlalu panjang, tapi
sekarang dia tidak marah- marah walau line (dialog)nya panjang.
Membuat dr Frost makin penasaran.
Setelah selesai, Sung Ah dan Dr Frost menghampiri Anna. Anna
menyapa Sung Ah dengan ramah, Dr Frost bahkan minta tanda tangan Anna.
Kali ini Anna menandatangani dengan tangan kiri! Waaaa..
Malamnya Sung Ah mempelajari dugaan ini, ia membaca bahwa
orang dengan dugaan dissociative identity disorder (istilah yang sejenis
artinya dengan MPD diatas) tidak akan mengingat gejala dan apa yang sudah
dilakukan oleh kepribadian yang lain.
Sung Ah tidak yakin dengan hal tersebut karena tadi Anna
jelas mengingat siapa dia dan dr Frost. Akan tetapi dr frost menyangkal hal
tersebut dan mengatakan bahwa tadi Anna hanya bersikap biasa dan menjawab
pertanyaan mereka dengan jawaban yang sangat umum.
“ ia akan menjawab hal yang sama pada semua orang.”
****
Besok paginya Sung Ah menemukan cincin milik Anna yang
terjatuh saat Anna kesini.
Melihat cincin itu Sung Ah jadi ingat kejadian sepatu
kemarin, “ professor, meski orang memiliki MPD, tapi semestinya tidak akan
merubah ukuran tubuhnya kan?”
“ memang kenapa?”
“ kemarin kru mengatakan bahwa sepatu yang biasa Anna
kenakan tiba- tiba tidak muat..”
Dr Frost dan Sung Ah pergi ke kantor polisi dan meminta
detektif memeriksa sidik jari siapa yang ada di pulpen yang dr Frost berikan.
Pulpen itu ialah pulpen yang digunakan oleh Anna untuk tanda
tangan saat dr Frost datang ke lokasi syuting.
Setelah itu mereka berdua datang ke convention hall tempat
Anna akan show dengan perhiasan rancangan designer.
Too bad, Anna menghilangkan cincin yang akan menjadi mascot show
hari itu.
Dr Frost masuk ke ruangan Anna dan bermaksud mengembalikan
cincin tersebut, akan tetapi Anna mengatakan bahwa tadi dia masih pakai, pasti
ia meninggalkannya disana.
Dr Frost langsung menyembunyikan cincin itu. sepertinya ia
melihat kebohongan di mata Anna.
Ia pun menyarankan agar Anna di hipnotis saja agar bisa
ingat dimana dia taruh cincinnya.
Awalnya Anna menolak, akan tetapi ia setuju karena banyak
orang ada disana.
Saat dr Frost menghipnotis Anna, ia tau bahwa Anna berbohong.
Ia hanya memejamkan mata tapi ia menolak untuk dihipnotis.
Ia pun berbohong mengenai keberadaan cincin itu saat di
hipnotis.
Saat malam, dr Frost dan Sung Ah mendapat telpon dari
detektif yang dimintai tolong mengidentfikasi sidik jari.
Ia mengatakan bahwa akan butuh waktu beberapa lama untuk
mengetahuinya karena sidik jarinya tidak jelas,
“ tapi ada yang aneh. Di buku agenda Anna, di hari kita
menangkap stalker, Anna sedang ada syuting di luar kota. Lalu kenapa bisa ada
Anna waktu itu di apartemen? Bagaimana bisa satu orang ada di dua lokasi yang
berbeda?”
Nahlo!!
Dr Frost kembali membuat asumsi berbeda, kali ini ia
beranggapan bahwa gadis yang mereka temui terakhir kali bukanlah Anna. Ia hanya
boneka yang berperan sebagai Anna.
Namanya Delusion disorder. Gangguan kejiwaan (dalam konteks
ini) dimana ia menganggap Ia adalah yang harusnya menjadi paling hebat. Di dalam
drama ini orang itu menyalahkan seorang
idola karena terlihat terlalu mirip dengan mereka. Karena terlalu mirip,
akhirnya yang terkenal malah si artis itu bukan dirinya sendiri.
Gangguan kejiwaan ini ternyata dimiliki oleh fans John
Lennon yang membunuh John Lennon. In order to make himself as the real John
Lennon, he thought that he had to get rid of the real one. Scary people :’(
Semacem aku yang nyalahin Raisa karena terlalu mirip sama
aku, haha, tragic analogy, but it is the example.
Si Anna palsu ini terlalu iri dan memuja Anna, sampai pada
titik ia menganggap bahwa dirinya adalah Anna.
****
Di suatu panggung teater, Anna dalam keadaan terluka, ia
menatap sosok di depannya yang sangat mirip dengannya.
Anna asli berteriak, Anna palsu juga ikut teriak. Membuat mereka
berdua sama- sama frustasi.
Detektif menelpon dr Frost dan mengungkap identitas asli
sidik jari di pulpen itu. jeong Seong Hye.
Ia sudah dinyatakan hilang sejak tiga tahun lalu oleh
keluarganya. Ia adalah seorang aktris teater.
Dr Frost dan Sung Ah datang ke apartemen Seong Hye. Disana ada
manajer Anna yang ternyata mengetahui tentang Anna Palsu.
Ia mengatakan bahwa Seong Hye sangat mirip dengan Anna, ia
berakting lebih baik dari Anna.
Dr Frost segera meminta manajernya untuk memberi tau dimana
Anna dan Seong Hye sekarang.
di teater itu, Anna sedang berusaha melarikan diri dari
Seong Hye yang hendak membunuhnya.
Untung Sung Ah dan dr Frost datang tepat waktu, saat Seong
Hye hendak membunuh Anna, dr Frost mencegahnya dan mengatakan sesuatu kepada
Seong Hye.
****
Keesokannya Seong Hye ada di rumah sakit kejiwaan,
diceritakanlah akhirnya awal mula sikap Seong Hye selama ini.
Ternyata sejak dulu ia dan Anna selalu audisi bareng meski
tidak saling kenal. Hanya saja dulu Seong Hye tidak secantik Anna, hidungnya
masih belum oplas, hehe..
Karena dirinya tidak secantik Anna, itu membuat ia tidak
bisa meraih popularitas meski ia punya skill melebihi Anna.
Ia selalu iri pada Anna yang bersinar hanya untuk dirinya
sendiri, Seong Hye akhirnya operasi plastik hingga mirip sekali dengan Anna dan
menganggap bahwa seharusnya ia yang ada di posisi Anna.
Sung Ah menanyakan apa yang dr Frost katakan kepada Seong
Hye saat itu?
Dr Frost ternyata mengatakan bahwa Seong Hye adalah Anna
palsu.
“ kata- kata itu adalah yang bisa membangunkannya dari
delusinya selama ini. tidak perlu mengatakan kata- kata menghibur kepada orang
yang sudah kehilangan jati dirinya.”
****
Prolog akhir :
There are times when
all humans want to deny the encountered reality in front of our eyes. So sometimes
we dream of not our own but someone else’s life.but the time when we deny our
selves, the tragedy begins.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar