Empat episode ( 8 kalo tiap episode
di bagi 2 ) drama ini sukses bikin mewek, tapi di episode 5 ( atau 9 ) ini
pertama kalinya ngakak banget nontonnya.. wkwk..
****
Raja, ibu kandung Putra mahkota,
dan ajudan kepercayaan raja meninggal di tangan Dae Mok.
Putra mahkota keluar dari istana
bersama dengan Chungwoo untuk melarikan diri.
Dalam pelariannya, Putra mahkota
dan Chungwoo memisahkan diri. Namun pada akhirnya, putra mahkota di temukan
oleh Gon.
Akan tetapi, mungkin atas
permintaan Hwa Gun, dia tidak membunuh putra mahkota.
Saat putra mahkota terjatuh dari
tebing, Hwa Gun meminta ramuan yang bisa menghilangkan denyut nadi agar
kakeknya yakin bahwa putra mahkota betul sudah mati.
Sesaat kemudian, rombongan Dae Mok
datang dan memastikan bahwa putra mahkota mati karena sudah tidak ada lagi
denyut nadinya.
Lee sun diancam akan mati seperti
putra mahkota bila ia tidak mau nurut perintah Pyunsoo grup.
Putra mahkota dikubur oleh grup
Pyunsoo sendiri. Akan tetapi saat Chungwoo menggali lagi makan putra mahkota,
tiba tiba jari putra mahkota bergerak.
Ternyata, racun itu hanya bertahan
selama setengeh hari saja. Setelah lewat setengah hari, maka denyut nadi orang
yang meminumnya akan kembali.
Chungwoo pun segera membawa Putra
mahkota kepada guru Woo bod an memulihkan keadaan putra mahkota disana.
****
Sementara di istana, Lee sun di
daulat menjadi raja.
Ratu sebenarnya sudah curiga bahwa
di balik topeng itu bukanlah putra mahkota..
Maka ratu pun memutuskan, sampai
raja berumur 20 tahun, maka sang ratu akan mendampingi raja dalam mengambil
keputusan.
Sementara itu, Ga Eun hidup sebagai
rakyat jelata sepeninggal ayahnya. Meski demikian, rakyat yang hidup bersamanya
masih sangat menghormati Ga Eun.
Grup Pyunsoo meminta rakyat untuk
pindah ke daerah gersang, tujuannya supaya mereka meminjam uang kepada
pemerintah dan utang itu nantinya dipakau untuk kembali menindas mereka.
Ga eun memimpin grup menuju
Chilpae, berkat Ga Eun, daerah gersang itu berubah menjadi sentra bisnis karena
lokasinya yang strategis yakni di perbatasan yang selalu dilalui oleh pedagang
dari luar joseon.
Ini dia pejuang emansipasi wanita
era Joseon :D
****
Sementara itu, setelah putra
mahkota pulih, ia memohon kepada guru Woo bo untuk memberitahu bagaimana
caranya mengalahkan Dae Mok.
“ jangan lakukan
apa apa sampai kau sendiri bisa menemukan apa yang seharusnya kau lakukan..”
kata guru Woo Bo lalu kembali tidur. Wkwk.. kocak banget ini guru.
Putra mahkota
tidak mau pergi sampai ia mendapat cara dari guru Woo Bo. Akhirnya, Woo bo
kedatangan tamu yang merupakan juragan pedagang keliling.
“ kau lihat anak
muda yang sedang berlutut itu? Bawalah dia, siapa tau berguna.. “ wkwkwk…
kurang ajar dia sama calon raja.
Dan akhirnya putra
mahkota pun bekerja sebagai pedagang keliling yang stiap harinya wara wiri
membawa dagangan. Sekali waktu ia juga diminta untuk memungut pajak pasar.
Putra mahkota
berusaha keras untuk bertahan menjalani pekerjaan ini, karena sebelum ia pergi,
guru Woo Bo berpesan untuk ia bekerja keras dan bangunlah kepercayaan para
pedagang di seantero Joseon. Dengan begitu maka putra mahkota akan dapat
menguasai banyak hal dan mendapat banyak pendukung nantinya.
****
Hal itu pun terbukti, 5 tahun
berselang dan putra mahkota sudah diangkat menjadi kepala para pedagang.
Sambil menjalankan tugasnya, ia
juga terus mengawasi pergerakan Pyunsoo dan apa yang menjadi rencananya.
Dan info tambahan, putra mahkota
rambutnya baru cyinn.. super hot kaya pendekar …
Saat putra mahkota dan Chungwoo
memata matai Pyunsoo, ia melihat Ga Eun dan langsung kaget. Ga eun beserta dua
pedagang di tuduh sebagai mata mata.
Putra mahkota menyelamatkan Ga Eun
dengan membawanya pergi dengan kudanya.
Ga eun langsung mengenali putra
mahkota ( sebagai Chunsoo ). Saat sampai di tempat aman, Ga eun menkonfirmasi
apakah benar bahwa ia adalah Chunsoo. Akan tetapi putra mahkota tidak mau
mengakui identitas aslinya.
Sampai di tempat perkumpulan para
pedagang, Ga eun kembali menanyakan hal yang sama. Kali ini ia langsung
menanyakan mengenai surat yang ia tulis untuk Chunsoo.
“ apa karena surat yang aku tulis
untukmu makanya kau berpura pura tidak mengenalku dan mengacuhkanku?”
“ aku tidak tau siapa yang kau
cari, tetapi orang itu bukanlah aku..”
Sampai malam pun Ga Eun masih
kepikiran Chunsoo, karena sumpek dan tidak bisa tidur, Ga eun keluar mencari
udara segar.
Diluar ia melihat kunang kunang
yang menuntunnya ke arah putra mahkota. Ia melihat Chunsoo sedang memegang
kalung yang 5 tahun lalu pernah Chunsoo berikan untuk Ga Eun tapi dikembalikan
oleh Ga Eun bersamaan dengan surat yang Ga Eun tulis.
Ga eun pun semakin yakin bahwa
sosok yang tadi menyelamatkannya memang adalah Chunsoo, hanya saja untuk alasan
tertentu Chunsoo mengacuhkannya.
Putra mahkota pun mendapati Ga eun
sedang memandang dirinya, “ apa kau sedang memandangku sambil memikirkan orang
yang mirip denganku?”
Ga eun mengangguk dan tersenyum.
Tidak mengelak bahwa ia memang memandangi Chunsoo sejak tadi.
“ dari caramu melihatku, apa
mungkin pria itu cinta pertamamu? “ mancing mincing deh,wkwk…
Tapi ga eun kembali berkata ya
tanpa berpikir untuk mengelak.
“ dia adalah pria yang selama ini
kurindukan dengan sepenuh hatiku..” oh God, boleh ga sih ngomongnya jangan pake
perasaan gitu T.T
Putra mahkota berusaha sebisa
mungkin untuk mengalihkan kesedihannya mendengar pengakuan terang terangan Ga
Eun.
Ia pun menanyakan apa tujuan Ga Eun
datang kesini. Ga eun pun menjelaskan perihal hutang yang dimiliki oleh rakyat
di daerah pasar Seoumun ( tempat yang di bangun oleh Ga Eun ).
Besoknya, Ga Eun, putra mahkota dan
Chungwoo pun pergi ke tempat pedagang besar bermaksud untuk membujuk mereka
untuk meminjamkan uang ke pedagang kecil.
Tak di sangka tak di nyana,
pemimpin pedagang besar itu adalah Hwa Gun. Hwa Gun rupanya tidak lagi tinggal
bersama kakek dan ayahnya. Ia memutuskan untuk merintis sendiri bisninsya, dan
berhasil.
Saat Hwa Gun melihat putra mahkota,
air mata menggenang di pelupuk matanya.
Setau Hwa Gun, lima tahun yang lalu
ia tidak bisa mendapati “ jasad “ putra mahkota. Tetapi dalam hatinya ia yakin
bahwa ia pasti akan bertemu dengan putra mahkota suatu hari nanti.
Ia tidak menyangka bahwa inilah
harinya.
Tentu putra mahkota belum mengenali
Hwa Gun, karena memang penampilannya sedikit berubah jadi lebih feminim.
Intinya, Hwa Gun bersedia membantu
memberikan pinjaman dengan syarat putra mahkota harus mencari tau kenapa PDAM
tiba tiba minta utang harus dilunasi dalam jangka waktu yang sangat pendek.
Ga Eun membawa berita ini ke
kampungnya dan semua sorak sorai bergembira akan hal ini.
Besoknya, semua warga membayar
lunas semua hutang mereka dan mendapatakan kembali kontrak dagang atas ruko
mereka.
Dae Mok tidak senang akan hal
tersebut dan mencari tau bagaimana caranya orang orang itu mendapat uang.
Akhirnya Dae Mok tau tentang kepala
Pedagang, hanya ia tidak tau bagaimana rupa kepala pedagang itu.
****
Ga Eun mendapat kesempatan untuk
masuk ke istana dari Ahjussi teman mendiang ayahnya
Ga eun menawarkan tanaman herbal ke
kepala farmasi istana. Kepala farmasi menyukai tanaman herbal yang dibawa Ga
Eun karena berkualitas tinggi, ia meninta Ga Eun untuk kembali lagi ke istana.
Singkat cerita Ga Eun melewati
ruangan privasi Raja, tidak lama raja pun lewat dan Ga Eun memandang raja dari
jauh, ia teringat mendiang ayahnya yang dipenggal oleh raja yang dulu masih
menjadi putra mahkota.
Selain memandang raja, Ga Eun juga
ingat bahwa ia harus dapat masuk ke ruangan itu karena ibu putra mahkota
berpesan bahwa Ga Eun harus mengambil sesuatu dari ruangan itu dan
memberikannya kepada Chunsoo ( putra mahkota ).
Sementara itu putra mahkota mencari
pencerahan kepada guru Woo bo.
Saat melakukan pengintaian bersama
Chungwoo, ia menemukan bahwa Pyunsoo sedang in to mengumpulkan tembaga.
Putra mahkota pun konsultasi dengan
guru Woo Bo kira kira apa maksud Pyunsoo yang tiba tiba minta rakyat bayar
utang dan mengumpulkan tembaga.
“ kalau sirkulasi uang terhenti
karena uangnya semua disetor ke PDAM, menurutmu apa yang akan terjadi?” kata
guru Woo bo.
Putra mahkota langsung menangkap
arah pembicaraan guru Woo bo, ia langsung paham bahwa Pyunsoo ingin menarik
semua uang beredar hingga akan menyulitkan kementrian keuangan untuk melakukan
perputaran uang.
Jika perputaran uang tidak ada,
maka yang diperlukan adalah uang. Dan bahan untuk membuat uang pada jaman itu
ialah tembaga.
Itulah mengapa Pyunsoo menimbun
banyak tembaga dan memblok segala akses untuk membeli tembaga bagi pedagang
lain selama 3 tahun terakhir ini.
Pyunsoo ingin menguasai jasa
pembuatan uang juga. Kaya bank Indonesia gitu lah ya punya otoritas mencetak
uang. Jadi Pyunsoo menarik semua uang yang beredar di masyarakat dan “ memaksa
“ kementrian keuangan untuk menyerahkan otoritas pembuatan uang kepada Pyunsoo
karena hanya Pyunsoo yang punya akses terhadap distribusi tembaga.
Hadeh, pertama air, sekarang mau
buat uang, bikin Negara sendiri aja sono -.-
Putra mahkota meminta bantuan Hwa
Gun untuk mencari tau perihal peredaran tembaga di Joseon. Saat bercakap cakap,
Putra mahkota pun akhirnya mengenali Hwa Gun sebagai wanita yang menolongnya
beberapa tahun yang lalu.
Hwa Gun senang sekali karena putra
mahkota mengenalinya. Keesokan harinya, Hwa Gun menemani putra mahkota pergi ke
pusat kota untuk bertemu dengan pedagang jepang yang tau banyak mengenai
peredaran tembaga.
****
Saat makan malam bersama, Chungwoo
memberi info kepada putra mahkota bahwa kapal pengangkut tembaga dirampas oleh
bajak laut.
Hwa Gun memverifikasi hal ini
sendiri ke kepala pedagang dari jepang, orang jepang itu mengatakan bahwa
sepertinya kapal itu tidak dibajak. Karena kapal pengangkut tembaga itu
terlihat menghamburkan uang mereka setelah kapal mereka dikosongkan oleh para bajak
laut.
Hwa Gun curiga apa yang sebenarnya
terjadi.
Mungkin Pyunsoo ada di balik ini
semua, jadi yang dikatakan bajak laut itu ialah mungkin orang orang Pyunsoo
yang kemudian membeli tembaga dari kapal kapal pengangkut tembaga.
Ayah Hwa Gun pun tiba tiba datang
kesana, putra mahkota melihat dari jauh ayah Hwa Gun, ia memperkenalkan siapa
sosok itu kepada Hwa Gun.
Hwa Gun terlihat gugup saat putra
mahkota menjelaskan siapa ayahnya. Tentu ia tidak berani mengakui bahwa ia
adalah cucu dari Daemok.
Saat ayah Hwa Gun tidur, ada dua
orang yang masuk ke dalam kamarnya. Yang satu putra mahkota yang masuk
belakangan, dan satu lagi perempuan bercadar yang kemudian diketahui adalah
salah satu perempuan penghibur di restoran tadi.
Adu pedang pun terjadi, heran deh
bapaknya Hwa Gun ga bangun sama sekali.. wkwk..
Kira kira, orang siapakah perempuan
ini?
****
Hwa gun ini, meskipun perannya
ngeselin, tapi tujuannya ada di plot drama ini ialah juga untuk membuka jalan
bagi putra mahkota menjadi raja yang sesungguhnya.
Dengan caranya sendiri, ia
melindungi putra mahkota saat tidak ada satupun lagi yang mungkin bisa melindungi putra mahkota. So I
hate her less, hehe..
Putra mahkota pada akhirnya belajar
bagaimana menjalani hidup. Sejenak mungkin ia akan melupakan tujuannya pergi
dari istana and just simply live his life. Mudah mudahan dari setiap hal yang
enak dan gak enaknya selama dia hidup di luar istana, dia bisa bermetamorfosis
dari putra mahkota yang mudah goyah menjadi raja yang tidak tergoyahkan oleh
pengaruh manapun.
Dan mudah mudahan dengan segala
pengalaman yang dia dapat dari orang orang yang ga takut menegur dan mengajari
dia tentang hidup, putra mahkota bisa menemukan jati dirinya yang sebenarnya.