****
Seo Jin nampaknya dibuat geram
oleh kehadiran Robin lagi dalam hidupnya. Ia meminta sekretarisnya untuk
mempercepat pencarian dokter Kang dan mengumpulkan semua file yang ada di
kantor dokter Kang untuk mengetahui apakah ada metode penyembuhan dirinya
disana.
Seo Jin melihat meja ruang
tamunya berantakan dengan snack dan minuman kaleng, ia tau itu perbuatan Robin.
“ MSPku bukan lagi masalah, mulai
sekarang ia bisa muncul kapan saja. Aku bersumpah, kalau Robin bukan diriku
sendiri maka aku akan membunuhnya. Tapi karena ia di dalam aku, maka satu-
satunya cara membuatnya mati ialah dengan membunuh diriku sendiri. itu
membuatku gila!!” bentak Seo Jin pagi- pagi.
“ dan, singkirkan Ha Na dari
hadapanku, aku tidak mau lagi melihatnya dimanapun.” Seo Jin tau bahwa Ha Na
penyebab Robin muncul kembali, oleh karena itu ia meminta Ha Na dijauhkan
supaya ia tidak tau bagaimana keadaan Ha Na termasuk pada saat Ha Na ada dalam
bahaya.
Sementara Ha Na menceritakan
tentang Robin kepada teman sirkusnya, beberapa saat kemudian datang sms dari
Robin yang dikirim dari hapenya Seo Jin yang menanyakan bagaimana keadaan Ha
Na.
Sms itu adalah scheduled sms yang terkirim pada waktu yang sudah di set
sebelumnya.
Ha Na membalas sms itu dan dibaca
oleh Seo Jin, membaca sms itu Seo Jin marah besar karena Robin sembarangan
menggunakan hapenya.
Di tempat lain, muncul tokoh baru
bernama Woo Jung ia adalah seorang penulis yang tergila gila dengan Robin. Ia
memiliki foto Robin baik yang sendiri maupun dengan dirinya di seluruh penjuru
kamar.
Dengan setia ia menunggu
kembalinya Robin setelah 5 tahun tidak pernah bertemu.
****
Ayah Seo Jin memanggil direktur
Ryu ke kantornya, meminta untuk melakukan investigasi terhadap hilangnya dokter
Kang.
Ayah Seo Jin menyebut dokter Kang
sebagai dokter Seo Jin yang membantunya menyembuhkan insomnia. Tentu ia tidak
ingin siapapun tau mengenai MPD yang di idap Seo Jin.
Seo Jin mendatangi kantor
ayahnya, “ pergilah ke luar negeri untuk sementara waktu. Aku sudah cukup
memberimu kesempatan.” Poor kid, Seo Jin
disuruh datang untuk pergi oleh ayahnya.
“ tapi bagaimana dengan dokter
Kang?” tanya Seo Jin.
“ ayah akan urus itu..”
“ tidak, ayah pasti akan
menyerah. Ayah bahkan menyerah terhadap aku anakmu sendiri.” balas Seo Jin
pedih.
“ ya, aku bisa menyerah denganmu
baik itu sekarang atau kapanpun aku mau. Kau, adalah satu- satunya kelemahanku,
akan tetapi di sisi lain kau juga anakku satu satunya. Tapi kenapa kau begitu
lemah?!”
“ aku sudah coba melakukan yang
terbaik ayah! Aku selalu mengatakan kepada diriku sendiri untuk menjadi lebih
baik, aku harus membuat ayah senang. Tapi ayah selalu membuatku menghukum
diriku sendiri,”
“ pergilah, diam- diam.” Kata
ayah Seo Jin.
“ ayah pengecut. Aku bisa membuka
MPDku ke publik. Sesuatu yang ayah selalu sembunyikan.”
“ apa kau..”
“ ya, ini ancaman. Oleh karena
itu, biarkan aku sendiri. akan kuurus semuanya dan akan kuputuskan semuanya
sendiri.”
****
Entah untuk keberapa kalinya Seo
Jin membatalkan kontrak dengan grup sirkus Ha Na. kali ini hal itu lagi- lagi
terjadi.
Ha Na tidak mau tinggal diam,
dengan bantuan salah satu teman sirkusnya, ia berhasil masuk ke suatu event
dimana ada Seo Jin disana.
Saat sesi foto bersama, Ha Na
berdiri di sebelah Seo Jin dengan menggunakan pakaian boneka beruang.
“ ini aku Jang Ha Na. disini
banyak wartawan, aku bisa memberitahu mereka tentang pembatalan kontrak
sepihakmu kepada mereka sekarang kalau kau tidak mau bicara denganku.” Bisik Ha
Na.
Seo Jin mau tidak mau mengikuti
kemauan Ha Na.
Ha Na pun menanyakan kali ini
alasan apa yang Seo Jin ungkapkan mengenai pembatalan kontrak ini.
“ apa karena kejadian beberapa
saat terakhir ini?”
Seo Jin tidak menjawab langsung,
ia hanya bicara dalam hati.
“ baiklah aku akan
memperbaikinya,,”
“ memperbaikinya? Terlalu banyak
hal yang tidak seharusnya kau lakukan tapi kau lakukan. Aku paling benci dengan
orang yang tidak tau apa kesalahan mereka tapi terus mengulanginya.”
Kata- kata Seo Jin menjurus ke
arah bahwa Ha Na lah penyebab lahirnya Robin, dan penyebab Robin kembali lagi.
Kesalahan Ha Na ialah muncul dalam hidupnya semenjak 15 tahun yang lalu.
Ha Na mengejar Seo Jin, saat
itulah Seo Jin melihat kalung miliknya dipakai oleh Ha Na.
“ kenapa kau memakai itu? itu
milikku, kembalikan!”
“ ini milik Robin.” Kata Ha Na.
“ apa yang menjadi milik Robin
adalah milikku, ia tidak punya apa- apa. Jangan sebut namanya di depanku juga
di depan orang lain!” kata Seo Jin sambil menarik paksa kalungnya.
“ Robin ada disana. Disaat aku
memerlukannya dia selalu ada. Di saat genting, kau selalu lari dan Robin selalu
datang.”
Seo Jin marah besar mendengar
nama Robin terus menerus. Ia mendorong Ha Na ke tembok, tapi tiba- tiba ia
sesak nafas.
*tu kan, ga boleh jahat- jahat
sama Ha Na makanya, haha*
Seo Jin terlungkup di lantai, Ha
Na bingung melihat itu dan Ha Na menutup telinga Seo Jin sejenak untuk
menenangkannya.
Beberapa saat kemudian Seo Jin
sudah pulih seperti semula dan malah mendorong Ha Na hingga jatuh.
****
Woo jung mengadakan pertemuan dengan fans Robin di sebuah
café. Kebetulan disana juga sedang ada direktur Ryu yang bertemu dengan polisi
untuk menanyakan tentang kasus dokter Kang.
Saat Woo Jung pergi, ia secara
tidak sengaja menjatuhkan foto dirinya dengan Robin. Foto itu diambil oleh
direktur Ryu.
Ia mengira bahwa Seo Jin ternyata
juga suka bermain dengan wanita, ia tidak mengira bahwa Seo Jin MPD.
Ha Na mendatangi kantor Tae Joo,
saat Ha Na tiba, ada pasien yang baru selesai konsultasi, orang itu adalah
sopir Ahn penjahat yang mencelakai Ha Na.
Ha Na tentu tidak sadar dengan
orang itu, akan tetapi sopir Ahn mengetahui Ha Na dan memandangnya dengan penuh
niat jahat.
Ha Na memutuskan untuk kembali
melakukan hypnotherapy, kali ini ia mencoba mengingat kejadian lampu jatuh kemarin,
ia curiga bahwa kejadian kemarin juga dilakukan oleh penjahat yang sama.
Tapi kali ini Ha Na tidak melihat
wajah penjahatnya, yang ia lihat malah Seo Jin yang memanggil namanya sesaat
sebelum bola itu jatuh.
“ maafkan aku. Banyak orang yang
berharap untuk bisa menemukan penjahat itu, tapi aku tidak bisa banyak
membantu” kata Ha Na kepada Tae Joo.
“ sejujurnya aku senang kau
menelpon. Biasanya yang mau melakukan hypnotherapy adalah korban atau keluarga
korban. Tapi kau bukan siapa- siapa dan kembali. aku sangat berterima kasih.”
Polisi menelpon sekretaris Seo
Jin dan memberitahu bahwa ia menemukan file penelitian dokter Kang dan sekarang
file itu ada di Tae Joo.
Seo Jin pun bergegas kesana
karena ia berharap di file itu ada metode penyembuhan untuknya.
Sampai disana Tae Joo membenarkan
bahwa ia telah menyimpan file milik dokter Kang, akan tetapi tidak ada file
atas nama Seo Jin.
“ apa maksudmu tidak ada?”
“ ada sekitar 500.000 kasus
disini, tapi tidak ada satupun tercantum nama pasien. Yang ada hanya nomor
kasus itu. setelah aku buka, yang ada juga hanya foto- foto saja tidak ada data
lain.”
*aku tau nomor berapa kasusmu Seo
Jin, kasus nomor 101484 , ada di episode 1.. makanya jadi penonton, jangan jadi
pasien.. haha..*
Seo Jin terlihat kecewa, di meja
Tae Joo ia melihat syal yang ternyata milik Ha Na yang tertinggal.
****
Dalam perjalanan pulang Seo Jin
melihat Ha Na berjalan sendirian, ia memperhatikan Ha Na dari dalam mobil.
Dari arah berlawanan ada motor
yang berjalan serampangan dan hampir saja menabrak Ha Na.
Secepat kilat Seo Jin
menyelamatkan Ha Na dari motor tersebut.
“ berhenti membahayakan dirimu
sendiri.” kata Seo Jin lalu mengembalikan syal milik Ha Na.
“ aku akan pergi. Itu kan yang
kau mau? Baiklah aku pergi, kau tidak perlu membayarku apapun, akan tetapi
tolong biarkan staffku bekerja di Wonderland, apapun pekerjaanya” pinta Ha Na.
“ baiklah..” balas Seo Jin
setelah beberapa saat berpikir. Yang perlu ia singkirkan memang hanya Ha Na.
“ dan, aku akan melanjutkan
hypnotherapynya. Tidak ada hubungannya lagi denganmu, hanya saja aku tidak bisa
hidup tenang kalau dokter Kang belum ditemukan. Kau tidak perlu berterima
kasih, itulah kepribadianku.” Ha Na menggunakan kata- kata Robin.
“ kepribadian macam apa itu,
omong kosong.” Kata Seo Jin skpetis.
Ha Na hanya tersenyum
membenarkan, “ dan, aku menarik kata- kataku tadi. Bahwa kau selalu lari di
saat genting.” Sepertinya Ha Na menghargai pertolongan Seo Jin barusan.
Beberapa saat berjalan ke arah
yang berlawanan, Seo Jin diam- diam memayungi Ha Na yang berjalan di saat salju
tengah turun, “ pakai ini..”
*cie cie cie, sejak kapan salju
itu bisa membahahayakan orang Seo Jin, apalagi kalo Cuma dikit dikit..
wkwkwkwk.. cie yang mulai perhatian cie..*
Ha Na memandang Seo Jin sebentar,
lalu mengambil payung itu.
****
As expected, penabrak motor tadi
adalah sopir Ahn. Sampai di rumahnya, ia mengirim pesan kepada seseorang
melalui laptop.
“ aku gagal lagi, dia kembali
muncul”
“Goo Seo Jin?” tanya bos sopir
Ahn. Belum diketahui siapa. Ayah Seo Jin?
Ha Na pergi ke arena sirkus
Wonderland, ia mengingat masa lalu saat ayahnya masih hidup.
Saat Ha Na kecil selalu duduk di
bangku terdepan menyaksikan atraksi ayahnya. Sekarang arena sirkus ini harus ia
tinggalkan mungkin untuk selamanya.
Ha Na menangis karena tidak bisa
mempertahankan apa yang sudah ayahnya bangun selama hidupnya.
Handphonenya tiba- tiba berbunyi,
ternyata Robin yang menelpon.
*what? See now he can show up
anytime?*
Ha Na sangat senang Robin
menelpon dan memberitahu keberadaannya.
Beberapa saat kemudian Robin
sudah tiba di arena sirkus.
“ apa kau menangis?” tanya Robin.
Ha Na bilang tidak.
Ha Na dan Robin akhirnya bermain
di atas trampolin, Ha Na menceritakan bahwa trampolin itu adalah kenangannya
bersama dengan ayahnya.
“ aku akan pergi.”
“ kemana?” tanya Robin.
“ ke Amerika, tapi tidak
sekarang, mungkin setelah beberapa hal beres kuurus,”
“kenapa? Apa Goo Seo Jin
menyuruhmu pergi?”
“ ya.” Jawab Ha Na. Robin
terlihat upset, disuruh jagain malah disuruh pergi, haha..
“ dia bilang showku jelek,
paradeku jelek.”
“ dia bilang begitu dan kau diam
saja? Mestinya kau bilang, ‘ showku jelek? Karaktermu itu yang jelek!’” kata
Robin kepada Ha Na. wkwkwkwkwk.. I love Robin.
Robin pun akhirnya meminta Ha Na
untuk menyampaikan keluh kesahnya kepada Seo Jin, nanti akan Robin sampaikan..
wkwkwkwkwk..
****
Besok paginya Seo Jin bangun
dengan badan sakit semua, ya iyalah, dipake trampolin semaleman.. hahahaha
Di mejanya kembali ada pesan dari
Robin, kali ini ia mengatakan, “ Sorry,”
Seo Jin langsung curiga tentang
apa yang telah dilakukan Robin.
Pertanyaan Robin terjawab saat ia
melihat Ha Na dan temannya datang ke rumahnya pagi- pagi membawa kontrak dan
koper.
“ aku baru akan pergi tapi aku
lihat kontrak ini di mejaku tadi pagi. Kau bahkan banyak membuat kenentuan
menguntungkan dan sudah mengecapnya dengan jarimu. Terima kasih direktur” kata
Ha Na.
Seo Jin melihat jari jempolnya
yang masih merah tanda bekas cap, sure, Robin.. hahaha.. good job!
“ dan kau juga bilang untuk
keamananku sebagai saksi, aku boleh tinggal di rumahmu. Meski aku agak
canggung, tapi aku memutuskan akan tinggal disini..”
Seo Jin pun hanya bis mengumpat
dalam hati pada Robin..
Hahahahahaha..
****
Untuk pertama kalinya, aku suka
bukan sama pemeran utama alias Seo Jin, aku suka banget sama Robin.. hahahaha..
Dalam drama ini baik Seo Jin
maupun ayahnya sering sekali menyinggung peristiwa lima tahun lalu. Sampai
sekarang belum terungkap sama sekali apa peristiwa lima tahun lalu itu.
Misteri baru muncul mengenai
siapa bos dari sopir Ahn, ia sepertinya mengenal Seo Jin dengan baik..