You sid great, Hwa Gun-ah.. |
****
Dae Mok mendengar kabar bahwa ladang tembakau terbakar, ia
pun langsung meluncur ke TKP.
Ayah Hwa Gun meminta Ga Eun kabur dan ayahnya akan menutupi
kejadian ini. Tetapi Hwa Gun menolak dan mengatakan bahwa ia tidak menyesali
keputusannya ini.
Dae Mok datang dan menanyakan siapa yang melakukan semua
ini?
Hwa Gun dengan gagah berani mengakui bahwa ialah pelakunya.
“ apa kau tau betapa berharganya Pyunsoo bagiku?” Tanya Dae
Mok.
“ Pyunsoo adalah sesuatu yang sangat kau cintai melebihi
hidupmu sendiri. Sama seperti aku mencintai putra mahkota.”
“ setiap orang yang berkhianat kepada Pyunsoo harus mati.
Tanpa kecuali.”
Hwa Gun tersenyum tanpa menatap kakeknya, “ aku hidup
menjalani pilihanku sendiri. Aku tidak menyesali apapun.”
“ itukah kata kata terakhirmu?”
Hwa Gun menatap ayahnya lalu berkata, “ tolong sampaikan
kepada ayah, aku minta maaf..”
Setelah itu, Dae Mok pun menghunus pedangnya dan membunuh
Hwa Gun.
Hwa Gun-ah, you will be missed T.T
Bahkan di saat ajal menjelang, kata kata terakhir yang
keluar dari mulutnya adalah ‘ yang mulia..’
Tell me, where would you find this type of woman?
Sementara itu putra mahkota bertemu dengan Moo Ah dan Mae
Chang yang sedang menyamar untuk memetik bunga tembakau. Mereka memetik bunga
itu untuk membuat penawar.
Moo Ah dan Mae Chang langsung bersujud melihat putra mahkota
masih hidup. Putra mahkota pun mengantarkan anak anak yang bekerja di ladang
kembali ke orang tua masing masing.
Setelah itu, putra mahkota pun menemui guru Woo Bo yang
sudah tidak sabar bertemu dengan putra mahkota begitu diberitahu Moo Ah bahwa
putra mahkota masih hidup.
Lee Sun diberitahu oleh Woo Bo bahwa di punggungnya telah
ada cap atau semacam tato yang dibuat saat Lee Sun lahir. Cap itulah yang
membuat putra mahkota bisa lolos dari maut saat ia meminum 3 pil tembakau
sekaligus.
Chungwoo dan yang lainnya mengatakan bahwa tanda lahir itu
cukup untuk membuktikan bahwa raja yang sekarang bertahta adalah raja yang
palsu, karenanya putra mahkota dapat merebut kembali tahtanya.
Woo Bo mengatakan bahwa hal itu mungkin, tapi bukti tanda
lahir itu tidaklah cukup untuk memberikan putra mahkota tahta yang memang
adalah haknya sejak awal.
“ ada sebuah wadah yang disembunyikan mendiang raja. Di
dalam wadah itu terdapat petunjuk yang bisa membuktikan bahwa putra mahkota
adalah yang asli. Sayangnya aku tidak tau dimana raja menyembunyikannya.”
Nah, ini dia yang harus ditemukan sama Ga Eun!
****
Gon pulang ke rumah setelah selesai melindungi putra
mahkota,
Betapa kagetnya dia melihat Hwa Gun sudah terbujur kaku
ditemani oleh ayahanda di sebelahnya.
Gon langsung berlutut, memandang tuannya yang sangat ia
kasihi.
Ayah Hwa Gun meninggalkan Gon bersama jasad Hwa Gun.
Selepas ayah Hwa Gun pergi, Gon meneteskan air matanya. Ia
ingin sekali menggenggam tangan nonanya itu tetapi ia berusaha sekuat mungkin
mengurungkan niatnya.
My gosh, respect!
Gon teringat kembali bagaimana dulu pertama kali Gon menjadi
orang Hwa Gun, Hwa Gun meminta Gon melindungi putra mahkota seperti Gon
melindungi Hwa Gun.
Di depan jasad Hwa Gun, Gon pun membuat janji, “ sampai
akhir hayatku, aku akan melakukan perintahmu, Nona..”
I cried!!!!
Dae Mok mendisukusikan mengenai apa yang harus Pyunsoo
lakukan setelah ladang tembakau terbakar habis. Dae Mok mengatakan bahwa ia
akan menyiapkan penawar tetapi hanya untuk beberapa orang tertentu saja.
“ penawar jumlahnya sangat terbatas. Ini adalah saat bagi
Pyunsoo untuk menjadi organisasi yang lebih kuat. Aku akan mengeliminasi orang
orang yang tidak loyal pada Pyunsoo.”
Di tengah diskusi itu, ayah Hwa Gun masuk dengan penampilan
lusuh setelah kehilangan putri semata wayangnya.
“ pernahkah sekali saja kau memilih keluargamu dibanding
Pyunsoo? Kau mengatakan bahwa kau mau membuat Pyunsoo untuk melindungi orang
yang kau sayangi. Tapi kau tega membunuh darah dagingmu sendiri? Apa gunanya
punya Pyunsoo kalau kau tidak punya seorang pun untuk kau lindungi? Ini adalah
akhir dari hubungan kita, ayah. Karena ayah telah meninggalkanku, maka aku pun
akan melakukan hal yang sama..”
Ayah Hwa Gun melakukan penghormatan terakhir kepada ayahnya,
setelah itu ia keluar meninggalkan Dae Mok yang speechless.
Mampus! Makanya jangan mengejar sesuatu sampai kamu
kehilangan true intentionmu. Ingatlah selalu kenapa kita memulai sesuatu, jadi
di saat kita salah arah di tengah jalan, niscaya kita akan bisa kembali ke
jalan yang benar dan mencapai tujuan kita.
Amin..
Wkwkwk..
****
Ga Eun datang menemui Lee Sun untuk mengklarifikasi kenapa
ia malah bekerja sama Pyunsoo sekarang?
Lee sun beralasan bahwa ia punya rencana sendiri untuk
menghancurkan Pyunsoo lalu melindungi rakyat.
“ tidakkah kau pikir semua rakyat akan mati setelah kau
selesai sibuk melawan Pyunsoo? Sekali kau bergabung dengan mereka, maka kau
akan menjadi sama dengan mereka.”
Widih, setajam silet!
Di tempat persembunyian, Woo Bo menyatakan bahwa ini saatnya
untuk menyerang Pyunsoo dari dalam istana, mereka setuju bahwa putra mahkota
harus merebut tahtanya.
Putra mahkota galau dan mengatakan bahwa ia tidak pantas
menjadi raja.
“ yang mulia, apa maksudmu mengatakan hal demikian?”
Ahirnya putra mahkota mengatakan apa yang dikatakan Dae Mok
kepadanya tempo hari, “ ayahku adalah seorang pengkhianat yang membunuh
kakaknya sendiri demi menjadi seorang raja..”
Semua yang mendengar itu langsung kaget dan speechless.
Hanya Mae chang yang terlihat tenang. Ia sudah tau akan hal ini dari bapakanya
( kasim istana) kayanya.
“ apa benar bahwa ayahku yang membawa Pyunsoo ke keluarga
kerajaan?”
Mae Chang mengiyakan. Putra mahkota meneteskan air matanya
mendengar hal itu. Mungkin ia malu karena perbuatan ayahnya yang sangat tidak
terhormat itu.
Putra mahkota menyendiri di luar tempat persembunyian, guru
Woo Bo datang menghampirinya.
“ guru.. aku adalah anak mendiang raja yang melakukan
konspirasi membunuh kakaknya sendiri demi menjadi raja. Apakah aku raja yang
sebenarnya? Lalu Lee Sun di istana yang berpura pura menjadi raja, apa itu
membuatnya menjadi raja palsu? Sebenarnya siapa yang raja sungguhan dan yang
palsu?”
Dalangnya bingung, wayangnya juga bingung.. wkwkwk..
****
Ga Eun mengunjungi kuil untuk memperingati hari kematian
ayahnya, ia pergi kesana bersama ibunda Lee Sun.
Ga Eun mengatakan bahwa ia ingin jalan jalan sendiri, ibu
Lee Sun Nampak berat hati mengijinkan Ga Eun melakukan hal itu.
“ bibi, Lee Sun menyuruhmu datang untuk mengawasiku kan?
Meski aku tidak ingin kembali ke istana, tapi aku tidak akan kabur meninggalkan
bibi dan Koo Mool sendirian..”
Ga Eun berjalan menyusuri jalan yang dulu pernah ia lalui
bersama putra mahkota. Betapa kagetnya Ga Eun saat melihat sosok putra mahkota
ada di hadapannya.
Putra mahkota dan Ga Eun sama sama pergi menghampiri masing
masing.
Mereka berpelukan dan menyatakan bahwa ia tidak percaya
bahwa putra mahkota masih hidup.
“ ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu. Tuan, aku juga
sangat mencintaimu..” Ga Eun rupanya ingin membalas kata kata terakhir putra
mahkota sebelum ia mati setelah minum 3 pil sekaligus. Saat itu putra mahkota
mengatakan bahwa ia mencintai Ga Eun sejak awal bertemu.
Mereka berdua berjalan bersama lagi,
“ yang mulia..” Ga Eun tidak lagi memanggil Chunsoo.
“ mulai sekarang aku memanggilmu demikian. Aku tidak boleh
lagi memanggilmu Chunsoo kan?”
Yang mulia menoleh dan bertanya kepada Ga Eun, “ apa kau
pikir aku harus menjadi raja? Karena kelalaianku aku membuat ayahmu meninggal
dunia. Terlebih lagi, ayahku membunuh kakaknya sendiri agar ia bisa menjadi
raja.. apa aku masih pantas menjadi raja?”
Ga Eun agak kaget mendengar pernyataan terakhir putra
mahkota, namun ia buru buru mengenggam tangan putra mahkota dan membesarkan
hatinya.
“ yang mulia, kau tidak pernah meninggalkan rakyatmu yang
menderita. Ingatkah kau bagaimana dulu kau membantu orang orang di Seomun untuk
mendapatkan kembali tempat berdagang mereka? Aku masih ingat betul kebahagian
mereka saat kau berhasil meyakinkan pedagang besar untuk meminjamkan uang
kepada pedagang kecil.”
“ aku juga mendengar kabar bahwa kau menolak menjadi raja
saat jenderal menawarimu untuk menyerang Dae Mok dengan belasan ribu pasukan
lalu kau bisa bertahta kembali. Saat itu kau diberi pilihan yang mudah untuk
menjadi raja namun kau tidak melakukannya karena tidak mau rakyat menjadi
korban demi tujuanmu sendiri..”
Putra mahkota terlihat sedikit yakin,
“ tidak masalah bagaimana perbuatan mendiang raja terdahulu,
tetapi kecintaanmu terhadap rakyatmulah yang membuatmu layak menjadi raja..”
Di tengah percakapan mereka, Chungwoo datang dan menyapa Ga
Eun. Ia mengatakan bahwa ia senang bisa bertemu dengan Ga Eun lagi.
Chungwoo memberi tau putra mahkota bahwa Mae Chang akan
mengerahkan para dayang untuk mencari wadah yang disembunyikan mendiang raja.
Ga Eun teringat kata kata terakhir mendiang ibunda putra
mahkota bahwa wadah itu ada di greenhouse.
“ yang mulia, aku akan menemukannya dan memberikannya
padamu. Hanya aku yang bisa masuk ke greenhouse dengan bebas. Aku akan mencari
dan menemukannya apapun yang terjadi..”
****
Ibu Lee Sun melihat Ga Eun berbicara dengan putra mahkota.
Ia pun mengatakan hal itu kepada Lee Sun anaknya.
Ibunya rupanya tidak tau bahwa anaknya tidak senang
mendengar kabar bahwa putra mahkota yang asli masih hidup.
Tante, anakmu sudah berubah..
Lee Sun pun segera datang ke rumah Dae Mok dan menawarkan
solusi untuk memusnahkan putra mahkota selama lamanya.
Entah apa yang sebenarnya dibicarakan dengan Dae Mok, tapi
besoknya, Lee Sun langsung membuat keputusan mengejutkan.
Lee Sun mengangkat Ga Eun menjadi ratunya.
Saat mendengar titah itu, Ga Eun langsung bingung mengenai
apa yang harus ia lakukan dan apa sebenarnya maksud Lee Sun.
Sementara itu, Gon datang kepada putra mahkota. Ia
mengatakan bahwa Hwa Gun telah tiada dibunuh oleh Dae Mok sendiri.
Putra mahkota terlihat terpukul karena kehilangan orang yang
sangat banyak berjasa untuknya.
Ya you better do..
“ apa yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikannya?” gumam
putra mahkota.
“ jadilah raja, yang mulia..” kata Gon.
Pendek, tapi penuh arti.. wkwk..
“ nona pasti ingin kau kembali menjadi raja. Mohon jangan
sia siakan pengorbanannya.”
Putra mahkota akhirnya yakin seyakin yakinnya akan kembali
merebut tahtanya. Semua karena Gon.. hehe..
Ia mengumpukan Woo Bo dan kawan kawan yang selama ini setia
mendampinginya.
“ aku akan merebut kembali tahtaku. Aku tidak akan ragu
lagi. Raja terdahulu membawa Pyunsoo ke dalam keluarga kerajaan, tetapi aku,
aku akan menghancurkan Pyunsoo dengan tanganku sendiri. “
“ aku akan mennemukan penawar, menyelamatkan rakyatku, dan
menghukum Pyunsoo dan Dae Mo katas perbuatan mereka. Apa kalian, bersedia
membantuku?”
Tanpa ragu dan penuh haru, semua yang hadir di ruangan itu
berlutut dan menyatakan kesediaan mereka untuk membantu putra mahkota untuk
menjadi raja yang sesungguhnya.
****
Putra mahkota mendatangi makam Hwa Gun, ia teringat betapa
loyalnya Hwa Gun selama ini terhadapnya. Ia bahkan tidak berharap untuk putra
mahkota membalas perasaannya.
Ternyata, ayah Hwa Gun juga ada disana dan melihat putra
mahkota yang didampingi oleh Gon dan Chungwoo.
Gon menghampiri ayah Hwa Gun dan mengatakan bahwa putra
mahkota membutuhkan penawar racun. Ayah Hwa Gun menanyakan kenapa Gon malah
berada bersama putra mahkota dan Gon mengatakan bahwa itulah wasiat dari Hwa
Gun.
Di istana, Ga Eun masuk ke ruangan raja dan meminta
penjelasan mengapa ia bisa menjadi ratu?
Pernah liat drama sageuk yang perempuannya nolak mentah
mentah jadi ratu? Wkwk..
“ kau hanya tidak ingin menikah denganku kan? Jika putra
mahkota yang asli memintamu apa kau juga akan bereaksi seperti ini?”
“ ada apa denganmu? Apa kau benar Lee Sun yang aku kenal?”
“ Lee Sun yang kau kenal, orang seperti apa dia? Dia adalah
orang miskin dan hina yang harus menerima setiap perlakuan terhadap dirinya.
Apa kau tau betapa berartinya dirimu untukku?”
Ga Eun sebenernya iba mendengar pengakuan Lee Sun, namun ia
tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa ketimbang rasa ibanya.
“ lalu, kau pikir kau raja macam apa di mataku? Kau berpihak
pada mereka yang membunuh ayahmu. Kau menyiksa rakyat dan mengkhianati
sahabatmu. Kau palsu!”
Oh my gosh, that’s hurt.
Lee Sun meneteskan air matanya mendengar Ga Eun menyebutnya
palsu.
“ apa yang sudah dilakukan oleh putra mahkota selain
membuatmu bersedih? Tidak bisakah kau melupakannya? Tetaplah berada di sisiku
karena aku akan melakukan apa saja demi mendapatkan dirimu..”
Myungsoo keren!!! Tapi psiko… wkwkwk..
Putra mahkota mendengar bahwa Ga Eun djiadikan ratu oleh Lee
Sun. ia marah besar.
Mae Chang pun menawarkan putra mahkota untuk menemui
seseorang yang pasti bisa membantunya.
Malamnya, Ga Eun masuk ke greenhouse untuk mencari wadah yang
disembunyikan mendiang raja. Sayang Hyun Seok melihat Ga Eun dan melaporkannya
kepada Lee Sun.
Lee sun membawa Ga Eun keluar dan meminta Ga Eun di kurung
di kamar sampai pada hari pernikahannya. Setelah ga Eun pergi, Lee Sun bertanya
Tanya apa yang Ga Eun cari di greenhouse?
Jangan sampek dia tau ya owoh..
****
Orang yang dibawa Mae Chang ternyata kasim utama.
Putra mahkota berusaha keras untuk membujuk kasim istana
agar dapat membantunya merebut tahtanya kembali.
“ aku dengar yang mulia menyelamatkan anak anak dari ladang
tembakau. Kenapa kau begitu kuatir akan anak anak itu? Jika kejadian serupa
kembali terulang, mana yang akan yang mulia pilih, menyelamatkan anak anak atau
merebut tahta?”
Ngetes nih kakek..
Putra mahkota tidak memilih salah satunya, ia hanya
mengatakan bahwa anak anak juga adalah rakyatnya. Oleh karenanya ia harus
melindungi rakyatnya..”
Kasim mulai tergerak hatinya,
“ apa yang mulia yakin akan melawan Pyunsoo hingga akhir
tanpa menyerah?”
Putra mahkota mulai menangkap sinyal bagus, ia pun
mengangguk yakin.
Kasim pun langsung menawarkan bantuan kepada putra mahkota,
“ apa yang bisa hamba lakukan untuk membantu yang mulia?”
FINALLY!!
Bantuan pertama dari kasim istana ialah mempertemukan putra
mahkota dengan ibu suri.
Awalnya ibu suri antipati dengan kedatangan putra mahkota
karena ia mengira putra mahkota datang untuk mengejeknya yang sudah bukan siapa
siapa lagi.
Putra mahkota menjelaskan bahwa ia datang kesini untuk
memberitahu bahwa ladang tembakau sudah terbakar dan karenanya ibu suri tidak
akan bisa mendapatkan pil itu lagi. Putra mahkota intinya meminta bantuan ibu
suri untuk merebut tahta, dan sebagai ganti ia akan memberikan penawar untuk
ibu suri.
Namun tetap saja ia memandang rendah putra mahkota, “ taukah
kau aku mencoba membunuhmu? Bahkan setelah kau tau kenapa kau masih
menyelematkanku? Apa kau berharap aku berterima kasih padamu? Jangan harap! Aku
lebih baik mati daripada berterima kasih padamu!”
“ ibu!!” putra mahkota menaikkan nada suaranya.
“ apa harus ada alasan bagi seorang anak untuk menyelamatkan
ibunya sendiri?”
Ibu suri tercekat mendengar putra mahkota memanggilnya ibu.
“ aku bukan ibumu.. aku tidak pernah punya anak..”
Jadi ceritanya ibu suri ini cemburu sejak raja menjadikan
ibu kandung Lee Sun dayang tingkat tinggi. Dia kan merasa kalah saing dan
kehilangan haknya sebagai istri raja..
“ itulah yang harus kutahan selama bertahun tahun ini, aku
berharap kau tidak pernah lahir!”
Lee Sun menangis mendengar pengakuan ibu suri, “ maafkan aku
ibu, karena tidak memahami betapa menderitanya ibu selama ini. Maafkan aku..”
Ibu suri Nampak lebih tenang setelah mengungkapkan
perasaannya.
“ aku tidak punya orang dan kekuasaan sekarang, kenapa kau
datang kepadaku?”
“ hanya ibu lah ibu suri di negeri ini. Aku mohon, bantulah
aku..”
****
Lee Sun membuat kesepakatan dengan Dae Mok agar putra
mahkota yang asli tidak bisa menduduki tahtanya.
Lee sun meminta ijin Dae Mok untuk melepaskan topengnya.
“ selama ini tidak ada yang tau wajah asli raja, jika aku
memperlihatkan wajahku, maka orang orang akan tau bahwa akulah raja yang asli.”
Besoknya, Lee Sun langsung mengumumkan bahwa ia akan
mengadakan ritual dengan cara mencuci wajahnya.
Kasim menyampaikan berita ini kepada putra mahkota dan putra
mahkota sadar betapa berbahayanya ini. Kalau sampai Lee Sun menunjukkan
wajahnya maka itu akan menjadi akhir dari segalanya. Tidak akan ada lagi
kesempatan bagi putra mahkota untuk menduduki tahta.
Intinya kaya harus cepet cepetan nunjukin muka, hehe.. siapa
cepat dia raja.. wkwk..
Akhirnya putra mahkota merencanakan bahwa dia dan tim harus
memasuki istana di hari Lee Sun mengadakan ritual.
“ pada hari itu semua pejabat akan berada di istana. Aku
akan membuktikan bahwa akulah raja yang asli dan aku akan mengambil kembali
tahtaku.”
Semuanya kaget mendengar rencana berbahaya itu tetapi
sekaligus salut atas ide brilian putra mahkota.
****
Dayang ibu suri datang menemui Dae Mok. Ia membeberkan bahwa
putra mahkota menemui ibu suri dan membicarakan sesuatu. Dayang itu juga
menunjukkan surat yang dibuat oleh putra mahkota untuk ibu suri.
Isi surat itu ialah “ usir setan “. Dae Mok langsung tau
bahwa maskud surat itu ialah bahwa putra mahkota akan masuk ke istana di hari
ritual yang direncanakan Lee Sun.
Ia pun memerintahkan Lee Sun untuk menangkap dan membunuh
putra mahkota saat mencoba menyusup.
Besok paginya Lee Sun pun mendatangi ibu suri. Intinya dia
mengancam ibu suri untuk tidak membantu putra mahkota dan hanya berpihak
padanya saja. Tetapi ibu suri tidak memberikan jawaban apa apa.
Ga Eun di dalam kamar di temani oleh dayang istana yang
diutus oleh Lee Sun agar Ga Eun tidak kemana mana.
Kasim istana datang membawakan buku yang katanya dari raja.
Tapi ternyata di dalam buku itu ada pesan rahasia.
Pesan itu menyatakan bahwa putra mahkota akan datang ke
istana, maka Ga Eun harus menemukan wadah yang disembunyikan itu. Di dalam buku
itu juga terselip gambar seperti apa rupa wadah itu.
Ga Eun stress karena diliatin mulu sama dayang istana di
depannya, gimana dia bisa nyari wadahnya kalau begini caranya.
Kesempatan pun menghampiri saat Koo Mool masuk ke ruangan Ga
Eun.
Ia meminta Koo Mool untuk membawakan tanaman herbal. Dan
tanaman herbal itu pun digunakan Ga Eun untuk membuat para dayang tertidur.
Setelah itu ia pun memasuki Green House untuk mencari wadah
yang dimaksud.
****
Di tempat persembunyian, putra mahkota dan tim sudah
menyiapkan kostum untuk hari penyusupan. Mereka rencananya akan menyusup
menjadi penari di acara ritual. Jadi mereka semua akan mengenakan topeng untuk
masuk ke dalam istana.
Lee Sun yang diberitahu Dae Mok bahwa putra mahkota akan
menyusup ke istana langsung memerintahkan bawahannya untuk melakukan
pemeriksaan wajah terhadap semua tamu yang akan datang pada hari ritual.
Para kasim pun menyebarkan selebaran kepada petugas penjaga
gerbang agar mereka tau siapa yang harus mereka tangkap.
Tim penari penipu pun sampai di istana, satu persatu diminta
untuk melepaskan topeng tetapi tidak ada yang tertangkap. Ternyata sketsa
gambarnya sudah di rubah. Bukan wajah putra mahkota yang ada di selebaran itu.
Woo Bo dkk pun berhasil masuk ke istana dengan selamat. Woo
Bo mengulur ulur waktu dengan mencari cari masalah dengan petugas bahkan
menteri yang sedang bertugas. Semua itu dilakukan untuk membantu putra mahkota
bersiap memasuki ruangan raja.
Sementara itu putra mahkota masih mengenakan pakaian kasim
istana. Ia mengucapkan terima kasih kepada kasim istana atas bantuannya.
Putra mahkota sudah ada di dalam istana sebelum penjagaan
diperketat. Ialah yang membagikan sketsa wajah palsu kepada penjaga pintu
gerbang.
Dan ternyata, dayang istana yang melapor ke Dae Mok adalah
ide putra mahkota. Itu semua agar penjagaan diperketat di pintu masuk dan akan
terfokus untuk menangkap orang yang ada d dalam gambar. Dengan begitu mereka
tidak akan menyadari ada kasim yang ga pernah ada sebelumnya, wkwk..
Yay! Seneng deh kalo semuanya lancar gini, hehe.
Kasim istana membantu Lee Sun mengenakan baju raja. Namun ia
memberi perintah kepada kasim juniornya untuk tidak menyelesaikan prosesi
pemakaian baju ini dulu.
Kasim istana mengatakan pada Lee Sun bahwa sabuk milik raja
ada yang retak. Tanpa curiga, Lee Sun pun meminta kasim untuk membawakan sabuk
yang lain.
Tetapi bukannya ngambil sabuk, kasim istana malah
menyelesaikan penampilan putra mahkota. Jadilah ada dua raja sekarang di
istana.. wkwk..
Kasim mengantarkan putra mahkota yang sudah berpakaian
lengkap plus topeng emas. Putra mahkota berjalan yakin memasuki ruangan raja.
Saat di dalam ruangan, menteri memberitahu raja bahwa ia
telah menangkap empat penyusup seperti yang diperintahkan.
Namun karena penyusup itu adalah CSnya putra mahkota, maka
ia meminta menteri itu untuk melepaskan penyusup itu.
Tepat saat putra mahkota akan menduduki tahta, Lee Sun
datang mencak mencak mengatakan bahwa putra mahkota adalah raja yang palsu.
“ beraninya kau memanggilku palsu? Akulah raja dar negeri
Joseon ini!” kata putra mahkota.
Semua menteri yang ada di ruangan itu bingung dan terhenyak.
Bagaimana cara mereka memutuskan siapa yang asli dan siapa yang palsu? Dari
atas sampai bawah sama semua cyin.. sama sama ganteng lagi, wkwk.. * salah
fokus*
****
Duh tinggal minggu depan aja nih sis.. habis itu tamat..
wkwk..
menurutku, putra mahkota tidak boleh lupa berterima kasih sama Lee Sun karena sudah mau menggantikan dia menjadi raja selama ia berusaha mencari cara untuk memusnahkan Pyunsoo.
meski dalam perjalanannya Lee Sun menjadi serakah dan tidak mau mengembalikan tahta kepada putra mahkota, tapi mudah mudahan putra mahkota tidak akan lupa akan niatan baik Lee Sun untuk membantunya.
bagaimanapun Lee Sun adalah juga bantuan besar untuk putra mahkota, coba kalo ga ada Lee Sun, pasti putra mahkota ga akan selamet dari Dae Mok.
Btw, OST yang dibawain sama Myungsoo bagus loh, ngenes
ngenes ngeselin gimana gitu.. hehe..
Judulnya “ if it’s not me, it’s okay..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar