****
Mo Yeon meminjamkan handphonenya untuk memutar music yang
dapat didengar oleh semua orang di kamp.
*lagunya Junsu JYJ, gue jamin semua pasien kondisinya
langsung membaik, trus para tentara jadi baper pengin balik ke Korea..wkwk*
Si Jin menghampiri Daniel, orang yang memutar lagunya, dan
ngobrol dengan Daniel. Setelah lagu Junsu selesai diputar, ternyata next
playlistnya adalah pengakuan Mo Yeon yang terekam dulu saat dia menyangka akan
mati tenggelam di laut.
“ Si Jin-ssi kau akan datang kan? Sepertinya kau tidak akan
datang. Kalau tau begini aku akan mengutarakan perasaanku lebih cepat. Aku
sudah dicium oleh pria mengagumkan dan hatiku berdebar terus setelah itu..”
Blabalabla..
Pasien yang tadinya sehat jadi kritis lagi, wkwkwkwk..
Mo Yeon panik luar biasa, dia lupa kalo rekaman itu akan
jadi playlist juga, wkwkwk.. clumsy Mo Yeon.
Sementara Si Jin senyum senyum senang karena tau kalau Mo
Yeon juga memiliki perasaan yang sama meski Mo Yeon tidak pernah mau
mengakuinya.
Mo Yeon bukannya gengsi mengakui perasaannya, dia Cuma perlu
waktu untuk bisa memutuskan menerima Si Jin dalam hidupnya.
Profesi Si Jin yang selalu ada dalam bahaya memang tidak
cocok punya pacar yang manja dan suka merengek rengek.
Mo Yeon bahkan minta pertimbangan dari Myung Ju yang sudah
lebih dulu menjalin kasih dengan pasukan khusus.
Besoknya Mo Yeon dan Shi Jin pergi untuk menghadiri rapat
dengan PBB, tapi di tengah jalan mobil mereka rusak karena bannya pecah kena
ranjau.
Mereka berdua pun akhirnya pulang dengan menumpang mobil bak
terbuka petani. Disana Mo Yeon akhirnya mengakui perasannya secara langsung
kepada Si Jin.
“ aku tidak ikut kembali ke Korea. Aku ingin tinggal disini
lebih lama bersamamu..”
*eaaakkkkk*
Dan mereka pun resmi jadian seperti itu.. diatas bak terbuka
petani.. how romantic.. bahahahahahaha..
****
Baru aja jadian tapi Si Jin sudah kepergok masih berhubungan
sama perempuan lain, wkwk.. dasar terong jablay.. :P
Si Jin dan Dae Young menerima paket dari pramugari Korea.
Paket itu berisikan foto Si Jin, Dae Young dan dua pramugari yang sedang foto
bersama.
Mo Yeon yang polos memberitahu Dae Young kalau ada paket
untuknya. Komunikasi yang dilakukan lewat walkie talkie pun dapat pula didengar
oleh Si Jin dan Myung Ju.
Mereka bertiga lari dari tempat masing masing menuju paket
itu berada.
Myung Ju sampai lebih dahulu dan membuka paket itu, betapa
murkanya mereka berdua saat melihat foto pacar pacar mereka bersama dua
pramugari cantik.
Saat itu juga dua terong jablay datang dengan nafas
terengah.
“ ini semua salah paham. Itu sepupuku, kau tau kan aku punya
sepupu pramugari?” kata Dae Young.
“ yang mana sepupumu, jawab bersamaan sepupu Seo Dae Young
yang kanan atau yang kiri?”
Dan kekompakan mereka di Team Alpha pun pecah karena
pramugari ini, mereka tidak bisa menjawab dengan benar dan kompak..bhakakakak..
****
Si Jin mendapatkan tugas dari komandannya untuk
menyelamatkan warga Korsel yang diculik oleh Argus.
Mr Jin diculik dai bandara oleh Argus karena mencoba kabur
ke Korea dengan membawa berlian yang diminta oleh Argus.
Mr Jin bahkan nekat “ menelan” berlian itu.. gilak..
Setelah diselamatkan oleh Si Jin, Mr Jin pun dirawat karena
kondisinya menurun.
Mo Yeon menunjukkan hasil X Ray yang memperlihatkan ada
banyak berlian di dalam perut Mr Jin.
Saat itu juga Mr Jin tiba tiba batuk darah. Mo Yeon mengira
ada pendarahan internal karena berlian di dalam perutnya.
Operasi pun segera dilakukan, Mo Yeon dan Myung Ju sebagai
dokter utama.
Di tengah operasi Myung Ju sempat salah menyentuh pembuluh
darah hingga darah pun muncrat ke wajah Myung Jud an Mo Yeon.
Saat operasi dilanjutkan, Mo Yeon menemukan lendiri yang di
ketahui adalah lendir dari limpa yang pecah.
Mo Yeon teringat akan batuk darah mr Jin sebelumnya, saat
itu juga ia meminta semua orang di dalam ruang operasi untuk tidak menyentuh
Mr. Jin.
“ aku percaya bahwa ini adalah M Type virus. Selain aku dan
Myung Ju yang sudah terkontaminasi ( oleh darah mr Jin di wajah mereka),
tinggalkan ruangan ini sekarang juga. Aku dan Myung Ju akan menyelesaikan
operasi ini berdua”
Setelah operasi dilakukan dan berlian dikeluarkan dari perut
mr Jin, Myung Ju dan Mo Yeon melakukan tes darah untuk memastikan apa mereka
terinfeksi atau tidak.
Si Jin dan Dae Young panic setengah mati karena mereka
diberi tau bahwa virus ini hamper sama mematikannya dengan ebola.. what??
Setelah hasil lab keluar, akhirnya diketahui bahwa Myung Ju
yang terinfeksi virus M3.
Seo Dae Young terlihat terpukul, ia memeluk Myung Ju seolah
tidak peduli dirinya dapat tertular virus yang sama.
“ apa menurutmu Myung Ju bisa bertahan?” Tanya Si Jin kepada
Mo Yeon.
“ usia Myung Ju yang masih muda dan sehat sangat memberikan
keuntungan untuk melawan virus ini. Aku akan berusaha menemukan cara mengatasi
virus ini. Virus adalah medan perang seorang dokter.”
Mo Yeon bersama tim melakukan tes darah kepada semua orang
bahkan warga lokal. Ia berharap tidak ada lagi yang terinfeksi.
Sementara Myung Ju ditempatkan di ruang isolasi sambil
menunggu obat obatan dari PBB.
Saat kondisi Myung Ju semakin menurun, truk PBB yang berisi
obat malah dicuri oleh Argus, ergghh..
Si Jin apalagi De Young dibuat murka oleh Argus.
Mereka pun langsung menuju tempat Argus untuk merebut
kembali truk itu, sementara kondisi Myung Ju makin kritis hingga ia harus
berendam di bak es untuk menurunkan suhu badannya yang menjadi 41 derajat T.T
Singkat cerita truk berhasil dikuasai kembali oleh si Jin
dan Dae Young dan obat pun sampai dan cukup untuk semua orang disana.
Dalam waktu semalam suhu badan Myung Ju turun hingga 37
derajat celcius, hingga ia lolos dari masa kritis..
Myung Ju is alive :D
Selesai masalah Myung Ju, sekarang gentian Mo Yeon yang
diculik oleh Argus.
Argus melalui polisi setempat yang sudah ada dalam kendali
Argus menangkap Mo Yeon karena berada di TKP pasar gelap penjualan obat obatan
illegal.
Mo Yeon dan Si Jin memang sempat berada di TKP itu tapi
untuk menyelamatkan gadis yang akan dijual oleh Argus.
Mo Yeon pun tidak bisa melawan dan pasrah pasrah aja dibawa
polisi.
Besok paginya Si Jin baru sadar kalau Mo Yeon tidak terlihat
sejak semalam. Setelah tau bahwa Mo Yeon katanya dibawa oleh polisi Uruk, Si
Jin tau bahwa ini pasti ulah Argus.
Setelah melapor ke base camp bahwa ada warga korsel yang
diculik gangster setempat dan tidak mendapat ijin untuk menyelamatkan sandera,
Si Jin pun memutuskan untuk bergerak sendiri menyelamatkan Mo Yeon.
Sebelum ia menerobos pagar base camp, ia mendapat telpon
dari komandan ( ayah Myung Ju ) pasukan khusus.
“ aku beri kau waktu 3 jam. Selama tiga jam ke depan aku
tidak tau kau berada dimana. Apa kau bisa melakukannya?”
“ siap komandan!”
“ maka lakukanlah.”
Si Jin paham betul saat komandan mengatakan ‘ aku tidak tau
kau berada dimana’ berarti ia diijinkan melakukan operasi rahasia atau menurut
istilah mereka dinamakan Black Operation.
Selama Black Operation dilakukan, Si Jin tidak mengenakan
atribut tentara apapun, ia bahkan tidak mengenakan kalung tanda pengenal.
Artinya jika ia mati dalam Black Operation dia akan menjadi jasad tanpa nama
yang dikuburkan tanpa penghormatan dari siapapun dan bukan warga dari Negara
manapun.
Oh shit T.T
Seo Dae Young yang melihat seragam dan kalung pengenal Si
Jin ditaruh rapi di atas tempat tidur pun tau kemana Si Jin pergi.
Ia memanggil anggota tim Alpha lainnya dan menjelaskan
mengenai Black Operation ini.
“ jika ada yang ingin keluar dari misi ini lakukan sekarang.
Tidak akan ada yang membantu kita nantinya. Liburan sudah berakhir, kita adalah
tim khusus Alpha malam ini.”
****
Mo Yeon diberikan “ baju” yang merupakan bom bunuh diri oleh
Argus.
Argus keluar membawa Mo Yeon menemui Si Jin. Si Jin yang
sudah siap menembak pun langsung menunda ketika melihat Mo Yeon dibalut oleh
bom.
Setelah Snoopy ( sumpah nama samarannya cute banget, wkwk)
menemukan transmitter bom di tubuh Mo Yeon, misi pun diluncurkan.
“ Dokter Kang, kau percaya padaku kan? Jangan bergerak,
jangan bergerak satu inci pun.”
Setelah mengatakan hal itu, Si Jin pun menembak transmitter
bom yang terletak di bahu Mo Yeon, Sejitu jitunya Si Jin, Mo Yeon masih tetap
merasakan sensasi timah panas di bahunya.
Setelah menembak transmitter bom, tim alpha lainnya sibuk
menghabisi kawanan Argus.
Snoopy masih mencoba menjinakkan bom waktu di tubuh Mo Yeon,
saat bom sudah jinak, Snoopy melepas bom itu dari tubuh Mo Yeon dan
melemparkannya keluar bangunan.
Sesaat kemudian Dae Yeong memberitahu Si Jin bahwa Argus
akan menembaknya di arah jam 9.
Dengan slow motion Si Jin membisikkan sesuatu pada Mo Yeon,
“ lupakan bagian ini..”
Si Jin pun menutup mata Moyeon dengan tangan kirinya
sementara tangan kanannya menembak mati Argus.
Mo Yeon masih sempat melihat, Si Jin menangis saat harus
membunuh Argus.
Saat sampai di base camp, Mo Yeon menghampiri Si Jin yang
masih terpukul setelah harus membunuh temannya sendiri, well mantan temen sih.
Si Jin memegang foto dirinya berpose dengan Argus saat masih
tergabung sebagai tentara US dulu. Di lain sisi ia terbayang saat beberapa
menit lalu ia dengan brutal menembak rekan yang dulu merupakan kawan
seperjuangan.
Betrayal is the worst suffering in life L
Si Jin membakar satu satunya foto mereka bersama sambil
menangis , Mo Yeon pun datang dan menutup mata Si Jin seperti yang dilakukan Si
Jin padanya tadi.
“ kau juga, harus melupakan bagian ini..”
****
Pagi setelah kejadian mengharukan itu, setelah Kang Mo Yeon
menimbang, mengingat, dan memutuskan, hehe,
Akhirnya dia pun memutuskan untuk menerima Si Jin dalam
hidupnya.
Sambil minum kopi bersama, Mo Yeon mengatakan,
* duh tiba tiba pengen ngopi >.< |
“ aku tau bahwa banyak hal yang tidak bisa kau katakan
padaku. Kau berbohong padaku karena aku tidak harus tau apa yang sedang kau
jalani. Aku bahkan tidak bisa marah kalau kau bohong padaku karena dibalik
kebohongan yang kau katakan padaku ada kepentingan Negara, politik, dan
diplomasi di dalamnya. “
“ tapi aku mohon berjanjilah padaku, saat kau tidak
bersamaku dan kau harus melakukan tugas yang berbahaya, katakanlah padaku
dengan cara yang lain. Misalnya kalau kau bilang akan ke supermarket itu
artinya kau akan melakukan tugas berbahaya dan nyawamu menjadi taruhannya.
Jangan tinggalkan aku dalam gelap karena tidak tau sama sekali apa yang akan
kau hadapi.”
Si Jin tersenyum dan mengangguk setuju. Dengan begitu ia
tidak perlu berbohong pada Mo Yeon lagi, atau paling tidak mengurangi bohong,
hehe.
Setelah rekonsiliasi antara Mo Yeon dan Si Jin, tiba saatnya
bagi Mo Yeon dan tim medis kembali ke Korea.
Tanpa drama, Si Jin pun melepaskan kembalinya Mo Yeon dengan
ikhlas.
“ kembalilah dulu, aku akan menyusulmu..”
****
Beberapa waktu kemudian Shi Jin, Dae Young dan Myung Ju
kembali ke Korea.
Kurang satu minggu mereka bebas tugas, Shi Jin dan Dae Young
mendapat tugas mengawal perdana menteri melakukan kunjungan ke Korea Utara
untuk mendiskusikan rencana Reuni keluarga Korut-Korsel yang sudah terpisah
selama 60 tahun.
Saat bertugas di Korut, Shi Jin bertemu dengan salah satu
prajurit Korut yang dulu pernah menusuknya.
Tapi ternyata si tentara Korut ini dikhianati oleh
negaranya, sampai sampai ia “ lari “ ke Korsel untuk meminta bantuan Shi Jin.
Saat si tentara Korut itu bertemu dengan Shi Jin dan Dae
Young di Korsel malah terjadi baku tembak di salah satu parkir bawah tanah.
Ternyata si tentara Korut ini bertugas untuk membunuh
pembunuh bayaran dari banyak Negara. Orang orang bayaran pembunuh bayaran itu
pun berusaha ingin membunuh orang yang ingin menghalangi rencana mereka.
Dalam insiden baku tembak itu tentara Korut dan Shi Jin ikut
kena luka tembak.
Mereka berdua dilarikan ke rumah sakit Haesung tempat Mo
Yeon berada.
Betapa shocknya Moyeon melihat pacar gantengnya terkapar di
mobil ambulans dan bersimpah darah. Belum lagi Shi Jin sempat henti jantung
saat di ruang emergency.
Saat Shi Jin sadar, ia malah menanyakan keadaan tentara
Korut.
“ dia baik baik saja, tidakkah kau mau tau bagaimana
perasaanku? Kalau aku terlambat sedikit saja, aku akan kehilanganmu selamanya!”
Shi Jin langsung nunduk ga berani ngelawan,wkwk..
Demi membawa teman Korutnya kembali ke tanah kelahirannya,
Shi Jin harus mempertaruhkan nyawa lagi. Dengan kondisi cedera ia harus
menjalankan tugas ke Korut lagi.
Tapi berkat kinerja
Shi Jin dan tim, akhirnya aib perdana menteri Korut terbongkar juga.
Ternyata si perdana menteri ini doyan korup.
Dia sempat bertingkah ke pihak Korsel dengan mengatakan
bahwa Korut tidak akan melakukan reuni apapun sampai syarat yang mereka minta
dipenuhi.
Menteri pertahanan Korsel yang sudah pegang data ( yang
sudah berhasil dipecahkan oleh tim Shi Jin ) pun dengan santai meminta perdana
menteri Korut untuk duduk dan melihat apa yang ia punya.
Betapa marahnya si perdana menteri Korut saat melihat
rincian rekeningnya di tab menhan Korsel. Dengan data itu maka Korsel bisa “
memaksa “ Korut untuk melakukan reuni keluarga dua Negara.
Mo Yeon melihat berita reuni keluarga itu di tivi, ia lalu
masuk ke kamar rawat Shi Jin.
“ berapa lama aku akan ada disini? Bolehkah aku tinggal
lebih lama? Aku senang melihatmu dua jam sekali untuk mengecek keadaanku.” Kata
Shi Jin.
“ kalau kau senang sekali, kenapa kau pergi tadi?” Mo Yeon
tau bahwa Shi Jin sempat tidak di RS selama beberapa jam.
Shi Jin langsung speechless lagi, wkwk..
“ aku sumpek, jadi aku ke rooftop..”
“ aku juga kesana tadi, kau tidak ada.”
Shi Jin tau berbohong tidak ada gunanya, “ aku tidak bilang
rooftop nya di rumah sakit ini.”
Mo Yeon menghela nafas, “ kau baru dari supermarket lagi? “
Shi Jin mengangguk.
“ dengan temanmu?”
Shi Jin membenarkan.
“ aku sudah menyaksikan kedamaian apa yang kau ciptakan,
tapi dimana temanmu?”
“ kita memiliki jalan yang berbeda.”
Shi Jin mengalihkan pembicaraan dan meminta Mo Yeon tidur di
sebelahnya, tapi Mo Yeon ga mau. Dia malah minta ekstra bed, wkwkwk..
Tapi ujung ujungnya begini juga, dasar perempuan…
hahahahaha..
*****
Tim Alpha kembali ditugaskan menjalankan misi kali ini agak
jauh di Albania.
Shi Jin pamit bahwa kali ini akan pergi lama, 3 bulan.
Mo Yeon mengerti dan minta Shi Jin jaga diri baik baik.
“ aku tidak disini selama satu musim. Aku akan kembali saat
musim berganti..” *assaaa!!!*
Tapi janji tinggallah janji. Saat di Albania, menunggu
helikoper berikutnya datang, Shi Jin dan Dae Young tertembak, setelahnya ada
bom yang meledakkan tempat itu dan jasad mereka tidak ditemukan meski sudah
dicari berulang ulang oleh tim Alpha.
Akhirnya tim alpha pun kembali ke Korsel dengan membawa
berita duka.
Myung Ju diberitahu hal itu langsung berlari ke kantor
ayahnya untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Ayahnya tidak bisa berkata apapun dan
memberikan surat wasiat Dae Young.
Mo Yeon juga mendapatkan surat yang sama dari Shi Jin.
“ dr. Kang, setiap kami menjalankan misi, kami selalu
diminta menulis wasiat kami untuk berjaga jaga jika kami tidak bisa kembali
selamanya. Tentu aku tidak mau surat ini sampai ke tanganmu. Karena jika ya
maka aku sudah gagal menepati janjiku. Aku minta maaf karena hubungan kita
harus berakhir dengan cara seperti ini. Jika boleh aku meminta, jangan bersedih
terlalu lama. Jalanilah hidupmu dengan baik, dan lupakanlah aku..”
Sumpah mewek banget ama episode ini T.T
Mo Yeon diminta untuk menandatangani surat pernyataan
semacam untuk tutup mulut akan kematian Shi Jin yang sebenarnya, karena pihak
pemerintah akan menyebutkan kecelakaan saat latihan sebagai penyebab kematian
Shi Jin dan Dae Young.
“ apa Shi Jin meninggal untuk menyelamatkan nyawa orang
lain?”
“ ya, itu benar..” kata atasan Shi Jin.
“ apa dia meninggal demi menjaga perdamaian dunia?”
“ ya, itu benar..”
“ dan negaranya memintaku menandatangani dokumen seperti
ini?”
“ maafkan aku..”
“ kenapa kau menjalani hidup seperti ini, bahkan kematianmu
pun harus dirahasiakan..” Mo Yeon menandatangani dokumen itu dengan linangan
air mata.
Untung saja ada Myung Ju yang mengalami nasib persis sama,
malah lebih parah karena sebelum Dae Young pergi, mereka berdua dalam posisi
putus gara gara Dae Young bilang mau resign dari army demi bisa pacaran sama
Myung Ju.
Mo Yeon dan Myung Ju jadi sering kontek kontekan dan minum
bareng, kalo engga kayanya merek stress berat,,hehe.
Hampir setahun setelah kematian pacar pacar mereka, Myung Ju
ditugaskan kembali ke Urk sementara Mo Yeon melakukan voluntary ke Albania.
Mo Yeon sengaja memilih Albania karena ia ingin melakukan
upacara setahun kematian Shi Jin disana.
“ aku menjadi dokter seperti ini sekarang, tidakkah kau
bangga padaku?”
Tepat di hari peringatan satu tahun kematian Shi Jin, Mo
Yeon pergi ke gurun pasir untuk melakukan upacara penghormatan.
Hal aneh terjadi saat ia akan kembali ke base camp.
HT yang ia pegang tiba tiba mengeluarkan suara Shi Jin. Mo
Yeon mengecek hapenya dan melihat bahwa sms sms yang ia kirim ke Shi Jin
setelah kematiannya baru aja di Read.
Dari kejauhan ia melihat sosok yang tidak asing baginya.
Ia berlari untuk memastikan apa yang ia lihat.
Dari gundukan pasir nun jauh disana muncullah oppa berkalung
sorban, wwkwkwk…
Shi Jin is alive!!!
Ternyata selama ini dia hilang diculik. Dia dan Dae Young
memang tertembak, tapi sebelum bom meledak ia dan Dae Young sudah keburu di
bawa sama pemberontak dan dikurung selama beberapa bulan.
Beruntung sebelum mereka dibunuh, ada si tentara Korut yang
membunuh pembunuh itu, hehe.. masi idup juga ini orang..
Ternyata setelah balik ke Korut, dia masih menjalankan
profesi yang sama.
Mo Yeon senang sekali Karena Shi Jin ternyata masih hidup,
ia bahkan menunjukkan Shi Jin yang sedang makan buah peringatan kematiannya
sendiri kepada teman temannya di Korsel. Temen temennya pada pingsan,
wkwkwkwk..
Kebahagiaan yang sama dirasakan oleh Myung Ju dan Dae Young,
setelah balik ke Korsel mereka berdua akhirnya mendapat restu dari ayah Myung
Ju. Kali ini Dae Young tidak harus pergi dari army demi pacaran sama Myung Ju..
Sisanya sih lovey dovey scene aja.. hehe..
Mo Yeon dan Shi Jin kembali ke Urk dan mengembalikan batu
yang mereka ambil dari bangkai kapal..
And happy ending :D
****
Komentar :
Ga nyangka banget ini drama responnya gila banget, ratingnya
sampe 34 persen.. what???? You who come from the star aja Cuma 30 persen..
anjirrr…
If I may say, Song Joong Ki choose the right drama for his
comeback, good job oppa!
Saking hitsnya drama ini, sampe Indonesia Morning Shownya
NET TV aja masukin ini jadi berita,, wkwk..
Drama ini bisa dibilang berat dan digarap dengan serius dan
budget yang fantastis. Denger denger biayanya sampe 150 milyar rupiah, anjirrr…
Ya iyalah ya, syutingnya di Yunani, emang Song Song couple
di taruh di motel? Pasti hotel bintang lima lah ya, hehe. Tu aja berapa duit..
belum lagi bikin efek efek yang keren dan niat abis.. syukurlah drama ini dapat
respon yang sangat bagus.
Balik modal lah ya insyaallah :D
Nonton drama ini aku disadarkan bahwa di dunia ini masih ada
orang orang yang mau mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang lain bahkan
kepentingan Negara. Meski demi kepentingan tersebut dia berkali kali berada di
ujung kematian.
Aku juga disadarkan betapa setrongnya wanita wanita yang
mendampingi tentara tentara di seluruh dunia. Perempuan perempuan ini bukan
hanya ga boleh childish tapi juga harus mandiri baik secara mental maupun
finansial. Menurut lo Negara bakal nanggung semua kebutuhan lo kalo suami lo
meninggal dalam tugas? Hell no.
Aku berterima kasih sekali sama semua tentara tentara yang
dengan sepenuh hati mengabdi demi Negara Indonesia ini. Mereka yang menjaga
perbatasan Negara, mereka yang dikirim sebagai pasukan perdamaian yang ga tau
kapan bisa pulang ke rumah, mereka yang dikirim sebagai pasukan khusus yang
Cuma mereka dan Tuhan yang tau tugas macam apa yang harus mereka lakukan.
Dinegara yang banyak koruptor ini, mereka tetap mau membela
kepentingan Negara karena mereka tau bahwa rakyat haruslah dilindungi dan
kepentingan Negara adalah yang utama. Aku pikir karena drama ini, sekarang aku
akan berpikir berbeda saat lihat personel TNI. I will think, “ these people are
kind of people who will die for their country, who will choose their country
over everything..”
Kembali ke DOTS,
OSTnya bagus bagus banget, hamper asik dan bikin baper
semua, wkwkwk..
Aku kasih nilai 8 untuk drama ini,
Seandainya ada lebih banyak adegan romantisnya, sumpah demi
apa deh gue kasih nilai 9.. wkwkwk..
****