I decided to comeback, both my close friend told me that I
should write again.. thank you for your kind words, girls ^^
Kali ini aku mau mereview drama korea yang lagi hits sampe
ngalah ngalahin rating drama My Love From the Star. Awas aja kalo Nikita Willy
mau niru ini drama lagi ya… erghhhh…
Drama yang akan aku review ini berjudul Descendants Of The
Sun atau sering dibilang DOTS.
Jujur aku engga terlalu excited waktu drama ini dikonfirmasi
akan airing, apalagi setelah tau siapa bintangnya, Song Joong Ki sama Song Hye
Kyo.
I love Song Joong Ki tapi aku agak trauma sama drama
terakhirnya Song Hye Kyo yang That Winter the Wind Blows bareng sama Jo In
Sung. Di drama itu perannya dia mellow banget sampe aku engga ngikutin itu
drama endingnya gimana.
Karena ekspektasi itulah aku jadi engga terlalu excited
dengan DOTS ini. Tapi saat drama ini perdana tayang entah roh apa yang bikin
gue buka web langganan gue buat streaming drama korea, wkwkwk..
Tapi setelah episode pertama, kekhawatiranku terhapus karena
perannya Song Hye Kyo di drama ini ternyata bright. Yah gak sekocak Full House
tapi juga ga sesuram di TWTWB. Just Right.. hehe.
****
Drama ini mengisahkan tentang pasangan yang berasal dari dua
profesi yang bisa dibilang bertolak belakang. Pemeran utama perempuan adalah
seorang dokter yang tugas utamanya ialah menyelamatkan nyawa orang, dan pemeran
utama pria adalah anggota pasukan khusus yang dalam menjalankan tugas tidam
jarang harus menghabisi nyawa orang lain jika itu memang perintah dari atas.
Tapi isi dari drama ini engga sedangkal itu, sebelum lanjut
ke ceritanya mari kita kenal dulu siapa tokoh tokohnya :
Song Joong Ki sebagai
Yoo Si Jin, dia berpangkat kapten dan merupakan komandan pasukan khusus
Alpha yang biasa dipanggil Big Boss oleh bawahannya. Pembawaan Si Jin santai
tapi tetap menjaga wibawa
Song Hye Kyo sebagai
Kang Moyeon , dia adalah dokter spesialis bedah yang sempat kehilangan
passionya sebagai dokter dan lebih sering ke acara talkshow demi mendapat
popularitas untuk bisa membangun kliniknya sendiri suatu hari nanti.
Kim Ji Won sebagai
Yoon Myung Ju , adalah seorang dokter yang mengabdi untuk Negara sebagai
bagian dari tenaga medis bagi tentara Korea. Yoon Mo Yeon merupakan anak
Komandan dengan pangkat tinggi sehingga ayahnya berharap Mo Yeon menikah dengan
tentara dengan pangkat yang paling tidak sama atau bahkan lebih tinggi dari Mo
Yeon. Tapi masalahnya Mo Yeon malah jatuh cinta sama :
Jin Goo sebagai Seo
Dae Young, tentara berpangkat rendah tapi berhasil mencuri hati Myung Ju.
Seo Dae Young merupakan orang kepercayaan Si Jin dan diluar karir mereka berdua
pun berteman baik. Meski Si Jin terus terusan diminta menikah dengan Myung Ju
oleh sang komandan, tapi karena Si Jin tidak menunjukkan gelagat suka dengan Myung
Ju maka Dae Young pun tetap bisa berteman dan menghormati Si Jin sebagai
atasan.
Suka ga suka kita harus memperkenalkan the bad guy, hehe.
Bad guy pertama adalah bad guy from the west. Namanya Ryan
atau Argus. Dia adalah mantan tentara US ( I think) yang dulu diselamatkan Si
Jin dari maut. Tapi sayiag sekarang Argus banting setir dan malah menjadi
pemasok senjata illegal dengan alasan uangnya lebih menjanjikan ( iyalah ya..).
Bad guy kedua is from South Korea, namanya mr. Jin. Dia
adalah babunya Argus yang harus nurut diminta ini itu, karena jadi babunya
Argus so he become the bad guy to.. wkwkwk.
****
Drama ini diawali dengan Yi Jin dan Dae Young yang sedang
bebas tugas dan berada di Korea. Mereka mencoba menyelamatkan seorang pemuda
pencopet yang sedang dipukuli gengnya.
Yi Jin dan Dae Young membawa pemuda itu ke rumah sakit
tempat Mo Yeon bekerja. Pertama kali bertemu, Yi Jin langsung kepincut sama
wajah cantiknya Mo Yeon, tapi Mo Yeon biasa aja awalnya.
Karena engga pernah digubris, Yi Jin terus terusan datang ke
rumah sakit Mo Yeon untuk bisa ketemu dengan dokter cantik itu. Sampai akhirnya
Mo Yeon mau juga di ajak kencan.
Sayangnya kencan mereka tidak pernah berjalan mulus. Selalu
ada halangan baik dari pihak Mo Yeon sebagai dokter yang bisa on call kapan
saja maupun dari Yi Jin yang harus siap “ diterbangkan” kemana saja dan kapan
saja tanpa peduli waktu dan situasi.
Mo Yeon tau pekerjaan Si Jin sebagai tentara, tapi Si Jin
tidak pernah menceritakan detailnya kepada Mo Yeon kenapa saat menerima
panggilan maka ia harus pergi saat itu juga.. yah Si Jin bukannya ga mau, tapi
ga boleh.
Dengan keadaan ini, Mo Yeon merasa hubungan mereka ga akan
berkembang lebih jauh. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menyudahi
hubungan mereka.
Udah.
Tamat.
Wkwkwk.. engga ding.
Hampir satu tahun setelah mereka putus, mereka berdua
menjalani kehidupan masing masing dengan baik dan tidak mengkontak satu sama
lain.
Mo Yeon menjadi dokter yang terkenal karena sering diundang
ke acara reality show. Ia bahkan lebih sering datang ke stasiun tivi ketimbang
ruang operasi. Which is ironic. Tapi itulah yang kehendaki Mo Yeon, saat itu.
Sementara Si Jin ditugaskan ke Uruk, Yunani sebagai bagian
dari misi perdamaian.
Tapi namanya juga drama, Mo Yeon yang tidak mau dirayu oleh
bos rumah sakit pun akhirnya harus “ dihukum” untuk menjalankan misi sukarela
rumah sakit di Uruk Yunani untuk beberapa minggu.
Mo Yeon berangkat bersama tim yang ikut jadi korban, ia
menjadi team leader karena pengalamannya sebagai dokter bedah. Sampai di
bandara Uruk, Mo Yeon sama sekali tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Si
Jin. Ia terpana kaget saat melihat Si Jin turun dari pesawat militer.
Si Jin pura pura tidak melihat Mo Yeon, bahkan saat di kamp
pun Si Jin masih berusaha terlihat cool.
Berbeda dengan Mo Yeon yang terlihat ( sedikit ) kecewa
dengan sikap dingin Si Jin. Tapi dasar lelaki ga bisa liat yang bening dikit,
Si Jin pun mulai mendekati Mo Yeon lagi.
Dengan kondisi Mo Yeon yang tidak tau kondisi Uruk dan tidak
paham bahasa Yunani, maka Si Jin memanfaatkan kesempatan ini untuk bisa di
samping Mo Yeon terus terusan.
Suatu waktu Mo Yeon minta kepada Si Jin untuk mengantarnya
ke tempat yang ada Wi Finya karena dia harus mengirim sesuatu.
Dalam perjalanan, Si Jin bertemu dengan Argus yang berubah
menjadi gangster di lingkungan itu. Si Jin meminta Mo Yeon untuk pulang duluan
mengendarai mobil yang mereka sewa.
Sial bagi Mo Yeon, karena tidak tau medan maka mobil pun
hampir jatuh dari tebing dan tenggelam di laut. Beruntung Si Jin datang dan
menjatuhkan mobil itu sekalian ke laut.. wkwkwk..
Saat mereka berdua semakin dekat lagi, saat itulah Si Jin
dikembalikan ke Korea. Mo Yeon sedih sekali tapi dia tidak bisa berbuat apa
apa.
Malam sebelum Si Jin pergi, ia bertanya kepada Mo Yeon
haruskah ia mengutarakan perasaannya yang sebenarnya. Akan tetapi Mo Yeon
mengatakan jangan karena dirinya sendiri saat ini masih bingung dengan
perasaannya.
Mo Yeon ingin mendengar pernyataan Si Jin esok paginya, tapi
Si Jin sudah tidak ada lagi di Uruk.. huhu.
Suasana tenang di Uruk berubah menjadi genting karena Uruk
diguncang gempa sampai 7 skala richter. Pembangkit listrik setinggi pencakar
langit yang dibangun oleh perusahaan
Korsel pun roboh, hancur lebur nyaris tanpa sisa.
Banyak korban yang terjebak di dalam bangunan maupun yang
terluka tapi berhasil keluar dari reruntuhan.
Mo Yeon dan timnya pun dibuat kewalahan dengan jumlah pasien
yang membludak.. Mo Yeon dan tim memisahkan pasien mana yang bisa diselamatkan
hingga pasien mana yang sebaiknya direlakan saja.
Di Korea, Si Jin dan Dae Young panik mendengar berita gempa
di Uruk.
Si Jin mengkuatirkan timnya dan Mo Yeon, sedangkan Dae Young
menguatirkan Myung Ju yang baru saja ditugaskan ke Uruk.
Untungnya dua perempuan cantik ini adalah tipe wanita
setrong. Mereka sigap sekali menangani pasien yang perlu penanganan cepat.
Mo Yeon dan Myung Ju adalah rival karena dulu mereka sempat
naksir cowok yang sama tapi ditikung Myung Ju, wkwk..
Seolah tidak pernah terjadi konflik , mereka berdua bahu
membahu untuk menangani korban bencana gempa. Respect J
Dalam hitungan jam, Si Jin dan Dae Young kembali ke Uruk
untuk memimpin jalannya evakuasi gempa. Dan seperti inilah dua pasangan ini
dipertemukan kembali.. hehe.
Melakukan evakuasi korban di bawah reruntuhan dan kondisi
alam yang tidak stabil memiliki tantangannya sendiri.
Tim medis dan tim evakuasi harus menjaga keselamatan korban
dan diri mereka sendiri saat masuk ke dalam reruntuhan bangunan karena
reruntuhan bisa menimpa mereka kapan saja jika mereka salah menapakkan kaki.
Di bawah reruntuhan masih ada dua pekerja yang hidup tapi
tidak bisa mengeluarkan diri sendiri dari sana.
Yang satu adalah menejer proyek asal Korsel yang kakinya
terjepit di reruntuhan besar dan satu lagi adalah pekerja asing yang tertancap
besi hingga menembus dadanya.. duh ngilu banget sama scene ini.
Mo Yeon melihat dan mengobservasi kedua pasiennya dan Si Jin
meminta Mo Yeon untuk memilih pasien yang memiliki angka harapan hidup lebih
tinggi.
“ kau tidak bisa menyelamatkan keduanya, yang berlaku dalam
teori evakuasi ialah selamatkan yang lebih bisa bertahan hidup dan tinggalkan
yang lainnya.”
Lagipula kondisi saat itu, jika Mo Yeon menyelamatkan
pekerja asing yang tertancap besi maka besi itu harus dipotong karena besi itu
harus ditarik dari meja operasi agar tidak membunuh pekerja asing itu.
Konsekuensinya jika besi itu dipotong maka sisa potongan besi tersebut akan
menimpa jatuh menejer yang terkulai di bawah.
Sebaliknya jika Mo Yeon menyelamatkan menejer, maka batu di
atas menejer harus diangkat dengan konsekuensi besi di badan pekerja asing akan
bergeser dan akan membunuh pekerja asing itu saat itu juga karena besi yang
tertancap itu hanya berjarak beberapa millimeter saja dari jantungnya hingga
pergeseran sekecil apapun dapat membunuh pekerja asing itu.
Setelah berpikir beberapa saat akhirnya Mo Yeon memutuskan
menyelamatkan pekerja asing itu. Itupun karena ia mendapat “ lampu hijau “ dari
sang menejer yang mengatakan bahwa si pekerja asing itu masih punya anak kecil
sedangkan dirinya sudah berhasil mengkuliahkan kedua anaknya.
“ aku bekerja di konstruksi selama 30 tahun, aku paham betul
di kondisi seperti ini kau tidak bisa menyelamatkan kami berdua. Buatlah
pilihanmu dengan bijak. “ gitu kata si bapak.. huhu.
Sumpah mewek banget sama scene ini T.T
Kang Mo Yeon terlihat sangat sedih setelah kejadian itu,
mungkin hal tadi adalah keputusan tersulit yang pernah ia buat selama menjadi
dokter.
Si Jin mencoba menghibur Mo Yeon dan mengatakan bahwa ia
sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik.
Si Jin menggoda Mo Yeon dengan mengatakan bahwa ia tidak
bisa menghapus air mata Mo Yeon karena Mo Yeon belum menerima pernyataan
cintanya.
Mo Yeon tertawa dan melihat tangan Si Jin yang terluka
karena terkena reruntuhan.
Mo Yeon mengobati luka Si Jin dengan teliti dan saat itu
juga Si Jin mengutarakan bahwa selama setahun ke belakang ini ia sangat
merindukan Mo Yeon. Berbagai cara ia lakukan untuk melupakan Mo Yeon Tapi
percuma.
Mo yeon yang berdiri membelakangi Si Jin terlihat tersentuh
dengan pernyataan Si Jin itu, tapi Mo Yeon tidak mengucapkan sepatah kata pun
dan hanya mengobati luka Si Jin dalam diam.
“ kau tidak pernah menyangka aku akan mengatakan ini?
Pikirkanlah baik baik, karena kali ini aku serius.”
****
End of part 1 review.
Drama ini sudah setengah jalan dan aku menikmati jalan
ceritanya.
Drama ini dibuat dengan penuh effort, bisa diliat dari
syuting yang dilakukan langsung di Yunani selama sebulan, reruntuhan gempa yang
terpampang nyata, dan senjata yang oke punya.. hehe.
Mo Yeon menemukan jalannya kembali menjadi dokter sesungguhnya, yakni menyelematkan nyawa manusia bagaimana pun keadaannya dan siapapun orangnya.
Maaf aku engga sempet bahas Seo Dae Young sama Myung Ju
terlalu banyak di part ini. Pasangan yang terhambat restu ini akan aku bahas di
part dua aja. :D